Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Reza menepikan Motor sport kesayangannya di sebuah taman kota. dia berjalan menyusuri taman itu, tujuannya yaitu danau kecil yang sering dia kunjungi saat sedang berada di negaranya. Danau itu memberi ketenangan bagi dirinya, Reza duduk di sebuah kursi panjang dengan semilir angin sejuk mengenai tubuhnya. jika sedang capek ataupun banyak pikiran, satu-satunya yang membuat dia tenang adalah Danau yang saat ini sedang ia pandangi.
"tempatnya masih sama, tidak pernah berubah" batin Reza tersenyum.
Dari arah samping Reza melihat ada seseorang yang sedang berlari kearahnya. seorang wanita yang memakai kacamata hitam dan Hoodie yang menutup tubuhnya, wanita itu duduk di samping Reza dengan Nafas terengah-engah. Reza hendak protes pada wanita tersebut, namun dia urungkan ketika wanita itu ketakutan menatap dari jauh dua orang laki-laki yang seperti mencari seseorang.
"Tuan tolong aku, aku di kejar pria itu. Aku mohon Tuan" ucap wanita itu memohon pada Reza dengan mengatupkan kedua tangannya.
"Apa hubungannya kau dengan mereka? aku tidak akan membantu orang dengan alasan tidak jelas"
"Tuan mereka adalah orang suruhan Mama tiri saya, saya di paksa menikah dengan juragan Empang dan menjadikan saya istri keempat utuk menebus hutang Mama tiri saya , Tuan. tolong sembunyikan aku tuan aku tidak mau menikah dengan bandot itu" Jelas wanita itu dengan wajah yang memelas.
Dua orang yang mengejar wanita itu semakin mendekat. Reza yang melihat itu bingung, akhirnya ia menarik wanita itu pergi menuju ke arah tempat dimana dia memarkirkan motornya.
"Cepat kau naik. kita tidak punya banyak waktu, kau pake helmnya" Reza memberikan helmnya kearah wanita itu.
Wanita itu buru-buru memakai helmnya dan naik keatas motor Reza. Reza langsung menancapkan gasnya dan melaju dengan kecepatan tinggi, wanita itu tersentak kaget dan langsung memeluk Reza dengan erat karena ketakutan. kedua pria yang mengejar wanita tadi kehilangan jejak tatkala melihat targetnya sudah melesat naik motor.
"Tuan, jangan terlalu cepat. aku takut, kalau mau mati jangan ajak aku. Aku masih belum menikah tuan" teriak gadis itu
"Apa? siapa yang ingin mati ! kalau kau bicara terus aku akan menurunkan mu." jawab Reza dengan berteriak
Reza merasakan jantungnya berdegup kencang saat wanita yang ada di belakangnya memeluk pinggangnya erat, sedangkan si wanita semakin ketakutan karena Reza tak menurunkan kecepatannya.
'Ya Allah, apa aku mulai memiliki penyakit riwayat jantung? Kenapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya' batin Reza
...****************...
Mama ayu dan yang lainnya sudah sampai di mansion. Papa William turun membawa Kenzo diikuti supir yang membawa Kenzi dari mobil, keduanya membawa Si Kembar naik ke Kamar khusus yang Mama Ayu sediakan untuk kedua Cucunya.
Mama Ayu pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya, tak lama kemudian Papa William datang setelah Mama Ayu mengganti pakaiannya.
"Mama, makin lama makin cantik aja" puji Papa William mendekap tubuh Mama ayu.
"Jangan gombal deh, cepat sana mandi. Mama mau bicara serius sama Papa, nanti Mama tunggu di bawah." Ucap Mama ayu dengan wajah memerah.
Papa William menganggukkan kepalanya dan mengurai pelukannya, dia pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. meskipun mereka sudah tua, tetapi keromantisan mereka masih terjaga sampai sekarang.
...****************...
Rafka melihat jam tangan yang melingkar di tangannya menunjukkan pukul 5 sore, dia membereskan berkasnya. Rafka meregangkan otot-otot nya, sesaat kemudian dia membuka ponselnya dan melihat notifikasi ada pesan dari Mamanya. sejak tadi handphonenya di silent, jadi tidak tahu ada pesan masuk dari Mamanya.
"video?" Ucap Rafka heran melihat Mamanya mengirim sebuah video
Rafka penasaran dengan video yang dikirimkan Mamanya. Rafka membuka video nya, setelah video itu si putar senyum terbit dari bibirnya. di sana terlihat Si Kembar dan Karin sedang bercanda, bernyanyi dan bercerita. Rafka semakin mengagumi sosok Karin, Entah hanya sekedar mengagumi atau Cinta dia tidak tau.
...****************...
Reza menepikan Motornya di sebuah restoran. Reza melirik ke arah belakang, ternyata wanita yang dia tolong tertidur. Reza menggoyangkan tubuhnya agar wanita itu bangun, dan benar saja wanita itu langsung bangun namun tak melepaskan dekapannya.
"Kau ini menyusahkan sekali, sudah di tolong malah tidur pula. Enak ya, Sedangkan gue pegel nahan tubuh lo di pundak gue". Ucap Reza kesal.
"Aduh maaf ya, mungkin karena capek. habis tadi larinya jauh gara-gara nenek sihir itu, terimakasih telah menolong saya Tuan" Jawabnya.
"Iya sudah tidak apa-apa. Cepat turun, aku lapar."
Keduanya turun dari motor, kemudian mereka masuk ke dalam restoran. Reza duduk berdampingan dengan wanita yang dia tolong, pelayan datang menghampiri mereka untu mencatat menu yang akan Meraka pesan.
"Aku mau steak dan jus jeruk saja"Ucap Reza pada pelayan.
"Hei kau mau pesan apa?" tanyanya pada wanita di sampingnya.
"tidak usah tuan, saya tidak lapar lagian saya juga tidak punya uang" bisik wanita itu.
kruukk..kruukk..
Reza yang mendengar bunyi perut wanita di sampingnya Manahan senyumnya, sedangkan wanita itu wajahnya sudah memerah menahan malu.
"yakin tidak lapar?" ledek Reza.
sedangkan yang di ledek menampilkan rentetan gigi putihnya.
"Hehe.. Tuan boleh aku pinjam uangmu? sepertinya perutku membutuhkan asupan." ucap gadis itu.
Reza memesankan menu yang di samakan dengannya, dia merasa lucu dengan wanita yang ada di sampingnya.
"siapa namamu?" tanya Reza.
"Nama saya Raisa"
"setelah ini kau mau kemana? tidak mungkin kan kau pergi ke rumahmu lagi"
"Tuan, boleh aku minta tolong sekali lagi padamu? tolong antar aku ke rumah temanku, aku tidak mau pergi ke rumah itu lagi."
"Baiklah, kita makan saja dulu. setelah itu aku antar kau ke rumah temanmu"
Tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan Reza, mereka fokus dengan makanannya. Raisa yang kesusahan memotong steak kebingungan, Reza yang menyadari Raisa kebingungan memotong steaknya dan memberikannya pada Raisa. sedangkan dirinya mengambil yang Raisa punya, Raisa tersenyum ke arah Reza sebagai tanda terima kasihnya, Reza yang melihat Raisa senyum menjadi salah tingkah sendiri.
setelah acara makan selesai, Reza kembali menjalankan motornya ke alamat yang Raisa tujukan. selama di perjalanan tidak ada percakapan diantaranya, Karena tidak fokus Reza hampir menabrak seekor kucing. Raisa yang kaget langsung memeluk tubuh Reza, suasana menjadi canggung saat Raisa menyadari tindakannya.
"Maaf aku refleks" Ucap Raisa melepaskan pelukannya.
" bilang saja kau mencari kesempatan"
"mana ada , lagian tadi Tuan ngerem mendadak. jadi saya kaget, kalo saya jatuh gimana? emang tuan mau tanggung jawab" kilah Raisa
"Berisik sekali kau ini, udah di kasih tumpangan juga" Ucap Reza mencebikkan bibirnya.
Raisa hanya diam mendengar ucapan Reza , dia tak ingin bicara takutnya membuat Reza tersinggung dan menurunkannya di tengah jalan.