NovelToon NovelToon
Penyesalan Seorang Istri

Penyesalan Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Chicklit
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elfitri Yanti

Rana yang sangat mencintai Revan pada akhirnya sadar bahwa cinta Revan bukanlah untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elfitri Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya Mantan Tunangan Rena

Seminggu berlalu Rena jadian dengan Revan. Revan lebih perhatian pada Rena. Rena pun tak keberatan dengan perhatian yang diberikan Revan. Revan sangat mencintai Rena, terlihat jelas dari cara iya memperlakukan Rena. Revan selalu menceritakan tentang Rena kepada keluarganya, terutama kepada ibunya. Revan berniat menjadikan Rena istrinya. Tapi iya sendiri belum berani mengungkapkannya pada Rena. Iya takut Rena akan marah dan memilih meninggalkannya.

Revan mengenalkan Rena kepada semua teman - teman nya. Rena menanggapi itu semua dengan biasa aja. Karena memang di hati Rena tidak memiliki perasaan yang mendalam kepada Revan.

Setiap hari Revan menghubungi Rena. Iya selalu memberi perhatian yang lebih. Setiap kegiatan Rena selalu didukung oleh Revan.

Hingga akhirnya dengan perhatian dan cinta yang tulus diberikan Revan kepada Rena membuat hati Rena pun luluh. Rena mulai membuka hati buat Revan. Ia mulai mencintai Revan. Walau pun tak sedalam perasaan nya kepada mantan tunangan nya dulu. Sebenarnya Rena cuma tidak ingin sakit hati untuk yang ke dua kalinya. Jadi iya sengaja tidak memberikan sepenuh hatinya pada sang kekasih.

Empat bulan berlalu hubungan Revan ganteng dengan Rena. Semua berubah ke arah yang lebih baik... Rena mulai mencintai Revan. Begitu pun sebaliknya. Revan sangat mencintai Rena. Hingga suatu malam, kebetulan ada konser dari artis ibu kota di daerah tempat tinggal nya Rena. Rena pergi ke acara konser tersebut. Revan tidak pernah membatasi ruang gerak Rena. Iya selalu percaya kepada Rena. Iya yakin kalau Rena tidak mungkin mengkhianatinya. Rena di tempat acara tersebut sampai larut malam. Sampai acara selesai barulah Rena pulang ke rumah kakaknya.

Karena jalan kaki akhirnya Rena tiba di rumah tepat pukul 01.00 dini hari. Sesampainya di rumah Rena bersih - bersih. Setelah selesai bersih - bersih Rena pun berniat untuk tidur. Baru saja Rena merebahkan badan di atas kasur, handphone nya Rena pun berdering. Iya pikir yang nelfon sang kekasih, ternyata nomor baru. Rena pun langsung menyalakan tombol hijau di hp nya. Iya pikir itu ada yang penting dari orang terdekatnya.

.. Assalamualaikum. ..

"Waalaikum salam..."

Deg ... Jantung Rena langsung berdetak kencang. Saking kencang nya seperti mau copot aja dari dalam dadanya. Rena sangat hapal dengan suara itu. Tak lain itu adalah suara mantan tunangan nya yang telah mengkhianatinya disaat pernikahan mereka tingga 12 hari lagi. Rena tidak ingin mendengar suara itu lagi. Jadi Rena sengaja berpura - pura tidak mengenali suara itu.

"Maaf ini siapa ya ? Udah tengah malam kok menghubungi? Apa ada keperluan apa?"

"Emang udah lupa ya dengan suaranya abang". Jawab sang penelpon

"Maaf ya bang bukannya aku lupa tapi beneran aku gak tau ini suara siapa". Rena sengaja menekan kan suara nya agar si penelpon tidak ke ge - er an.

" Ya udah kalau gak ingat. Biar abang ingatin lagi. Ini abang lo dek, bang Revan. Tunangan kamu dulu."

"Ka ... ka ... kamu tau nomor aku dari mana?" Rena agak shock mendengar suara mantan tunangan nya.

"Apa sih yang gak bisa abang cari tau tentang kamu dek". Kamu apa kabar? Revan mulai ber basa basi.

"Aku kabar baik. Kamu harus jawab pertanyaan ku dulu bang. Kamu dapat nomo aku dari mana?"

" Itu gak penting dek. Yang penting t sekarang aku bisa bicara dengan kamu. Oh ya kamu lagi dimana sekarang?"

"Emang penting banget ya tau aku lagi dimana sekarang? Rena menjawab dengan ketus nya. Karena jujur Rena masih kesal dan dendam banget sama si Revan mantan tunangan nya.

"Bukan gitu, aku nelfon kamu cuma mau ngasih tau kalau bentar lagi aku akan nikah. Kamu gak keberatan kan kalau aku nikah sama orang lain?"

"Aneh kamu bang. Kalau aku keberatan ngapain juga aku mutusin hubungan kita. Dan selamat buat kamu yang udah mau nikah. Aku do'ain semoga pernikahan kamu langgeng sampai maut memisahkan." Walaupun sudah disakiti Rena masih tetap mendoakan yang terbaik buat Revan.

Rena memang orangnya baik dan penyayang. Dia gak pernah membalas perbuatan jahat orang padanya. Tapi walaupun begitu Rena orangnya sangat pendendam.

"Ya syukur deh kalau kamu ikhlas aku sama orang lain. Dan aku berharap kamu mau datang di hari pernikahan aku. Kamu mau kan datang di hari spesial itu?"

"Insya Allah aku akan datang. Kalau kamu kasih undangan buat aku, pasti aku bakal datang. Itupun kalau akunya dalam keadaan sehat." Rena masih tetap tenang menghadapi Revan walaupun sebenarnya hatinya sangat perih mendengar berita dari Revan. Rena berusaha bangkit.

"Ya udah dulu ya bang hari sudah larut malam, aku harus bangun pagi. Aku takut kesiangan." Rena sengaja mencari alasan agar tidak terlalu dalam luka nya kalau iya terus bicara dengan Revan.

"Loh kok cepat sih Ren kamu gak kangen apa sama aku?"

"Ngapain juga aku kangen sama calon suami orang bg?" Rena sengaja menekan kan suaranya agar Revan sadar dengan perkataannya tadi.

"Ya udah kalau kamu mau nya gitu aku tutup dulu ya. Jangan lupa kamu mimpi in aku ya Ren."

"Gak ah aku malas mimpi in kamu, emang kamu siapa nya aku. Ya udah dulu ya. Assalamualaikum...

tut ... tut ... tut

Rena langsung memutuskan sambungan telfon nya. Rena gak habis pikir dari mana Revan si brengsek bisa mendapatkan nomor telfon nya. Rena pikir mantan tunangan nya akan minta maaf dan mengakui kekhilafannya. Ternyata iya menelfon hanya untuk memanas - manasi Rena.

"Kamu pikir aku akan cemburu gitu? Aku akan nangis - nangis dan minta baikan sama kamu? Salah kamu bang. Aku udah terlanjur sakit hati sama kamu. Aku gak bakal mau balikan lagi sama kamu. Aku udah nyaman dengan keadaan sekarang." Rena bermonolog sendiri di atas tempat tidurnya.

****

Sementara di tempat lain Revan merasa sangat senang bisa bicara dengan Rena. Revan sedang merencanakan sesuatu agar iya bisa kembali kepada Rena. Jujur sebenarnya Revan sangat mencintai Rena. Tapi karena iya emang dasar Playboy, gak bisa menjalin hubungan dengan satu orang jadilah seperti itu. Revan sengaja memanasi Rena agar Rena menyesal telah meninggalkannya dan memutuskan hubungan mereka.

Revan berencana akan membuat Rena menyesal karena telah berani memutuskannya. Selamat hidupnya Revan hak pernah di putusin cewek. Yang ada selama ini Revan lah yang sering mutusin cewek. Revan gak pernah mikirin perasaan cewek.

Tapi kali ini Revan cukup kewalahan. Karena iya pikir dengan cara begitu Rena akan menyesali perbuatan nya. Rena akan mengemis - ngemis minta baikan dengan nya. Revan gak tau aja kalau Rena sudah terlanjur sakit hati.

1
virshere ads
Thor, aku doain sehat terus ya, soalnya kalau othor gak sehat, aku bisa gak tidur mikirin cerita ini :(
Elfitri Yanti: amin...makasih atas doanya 🙏
total 1 replies
booksand peonies
Authooooor! Aku suka sama ceritanya! Crazy up, please *puppy eyes*
Prabu Marbun
aku rela begadang demi nungguin karyamu, thor!
CupcakeHugs
Love love dong buat author yang udah buat cerita ini
BeijingBand
Jangan lupa minum air putih biar bisa fokus lanjut next bab thor! Aku nungguin banget up bab baru soalnya nih!
PrincessFuzzie
Thor, dapet notifikasi dari update-an ceritamu itu kayak minum es di siang hari bolong!
adalahdarling
next lanjut pliss up up
SnowySecret
Se daebak itu! Aku bakal terus menunggu lanjutannya Thor! Semongko!
TexasTiger
semngat selalu wokee kak
SecretGiggle
aku enggak suka digantung thor!
Widya Pertiwi
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
Pin-Up Yang Elegan
Thor makasih karena sudah berkarya!! Aku suka! Lanjutkan Thor!
Gadis Sandman
Good news! Cerita author bikin aku halu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!