NovelToon NovelToon
Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sheena Sheeila

calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan ibu

Acara wisuda berjalan seperti yang di atur. Meski aku tidak mengikuti gladi bersih pelaksanaannya, tapi aku bisa mengikutinya dengan baik tanpa ada masalah.

Hanya satu yang menjadi beban pikiranku, ketika nama Sindy disebut di waktu pembacaan nama wisuda tadi, aku tidak melihatnya berjalan ke panggung untuk diwisuda.

Apa dia tidak datang?

Ah. Bodoh amat.

"Tidak ikut foto bersama teman-teman seangkatan mu?" tanya Rizal yang melihatku menghampirinya.

Aku mengedikan pundak. Melihat dari jauh teman-temanku yang berfoto dengan penuh kebahagian, aku sama sekali tidak tertarik.

"Kenapa?" Rizal masih bertanya.

"Tidak apa-apa, diantara mereka 25% sekian tidak suka julid dan tidak perduli urusan orang lain. Tapi hampir 75% suka sekali menjulidiku." aku mengungkapkan analisis pemikiranku, kenapa aku tidak tertarik ada di tengah-tengah mereka.

Bisa dibilang kebanyakan angkatanku yang sekelas itu anak orang kaya dan bergensi tinggi. Entahlah, kenapa juga aku masih betah disana dan tidak memutuskan dengan cepat pindah jurusan ketika menemui banyak ketidak cocokan.

Mungkin karna hal itu pula aku merasa begitu saja menganggap Sindy yang menerimaku, sebagai teman baikku. Karna sejak awal sudah merasa tidak punya teman di kelas.

"Ya sudah, kita foto yuk!" ujar Rizal mengandeng lenganku menuju tukang foto yang menawarkan background wisuda.

Aku tidak menolak lalu kembali bersedih ketika teringat, ibu harusnya ada disini untuk ikut berfoto bersamaku.

Namun, suara tukang foto membuatku harus fokus sesaat. Tidak mau saja hasil fotonya jelek karna aku tampak murung.

"Kita hitung ya, satu....dua....tiga...!" tukang fotonya memberi aba-aba dan aku memasang senyum agar tampak bagus saat fotoku di cetak.

Lalu ketika selesai aku merasa ada yang datang dan berdiri di sampingku ikut berfoto. Ketika aku menoleh, sungguh sangat terkejut karena ibuku sudah berdiri di sampingku.

"Bu?" panggilku bergetar pada wanita itu. Aku langsung memeluknya dan menangis terseduh karna sungguh merindukannya.

***

"Ibu sudah di perjalanan sejak subuh tadi, tapi macet jalannya jadi agak telat. Untungnya masih bisa melihatmu naik ke mimbar diwisuda tadi," cerita ibu saat kami bersantai di kantin kampus sambil menyiapkan makanan yang dibawahnya.

"Selamat ya, nak. Sudah jadi sarjana kamu. Kalau pulang kampung kamu akan di sambut dan diarak keliling kampung," tukas ibu dengan bangga.

Aku tertawa kecil mendengar penuturan ibu. Masa jaman sekarang masih ada seperti itu? Ibu pasti tidak mengikuti perkembangan jaman. Hidupnya hanya berkutak di dapur melayani keluarganya. Jadi kurang update dengan dunia luar.

Rasa bahagia karna melihat wanita yang ku sayangi ini datang, membuatku tidak sabar memakan masakannya. Apalagi beberapa hari ini kurang napsu makan karna merindukan wanita yang sempat membuatku patah hati, yang kupikir sudah menyisihkan ku dari hidupnya.

"Aku pikir ibu tidak bisa datang. Aku jadi sedih," ungkapku tapi tidak sedih lagi karna ibu sudah didepanku.

"Suamimu yang berkali-kali menelfon. Dia blang tidak tega melihatmu sedih. Jadi dia kirim orang untuk menjemput ibu sejak semalam. Tapi karna jauh dan takut ibu lelah, jadinya kami mampir di hotel dan beristirahat. Biar paginya bisa lanjut ke kampusmu."

Aku terperangah mendengar penuturan ibu. Rizal yang mengusahakan semua ini? Oh. Pria itu kenapa tidak memberitahu ku?

Teringat Rizal, aku jadi celengak-celenguk mencari keberadaanya. Tadi dia blang menemui temannya sebentar. Sekalian memberiku waktu melepas kangen dengan ibu.

"Jadi ibu datang karna Rizal bukan karna aku?" aku mencebik protes pada wanita itu.

Mana bisa karna Rizal yang meminta dia mau datang, padahal sebelumnya dengan tega mengatakan tidak akan datang mendampingiku wisuda.

"Maafkan ibu, Risna. Di rumah serba repot. Adikmu masih masa pemulihan pasca operasi dan masih butuh perawatan. Ibu bingung dan segan minta tolong ke siapa untuk mengantar ke kota mendampingi mu. Apalagi saudara bapamu hari ini ada hajatan menikahkan putrinya."

Ibu menuturkan alasannya dengan nampak sedih. Sepertinya dia merasa sangat bersalah sekali sudah mengatakan padaku tidak bisa datang di acara wisuda ku.

Aku jadi menyalahkan diriku sendiri. Waktu ibu mengatakan hal itu, seharusnya aku bertanya apa masalahnya hingga sampai tidak bisa datang? Bukanya malah membesarkan perasaan sedihku dan berpikir yang bukan-bukan tentang wanita yang sudah melahirkan ku ini.

Apa lagi aku juga ingat, ibu bukan orang yang bisa berpergian sendiri. Waktu ke pernikahanku saja, paman yang antar jemput dirinya. Karna jadi sangat sangat bingung dan dilema. Mau minta tolong keluarganya segan, mau merepotkan ku tidak enak.

"Beruntung suamimu menelpon dan aku katakan dengan jujur kendalanya, dan dia mengirim orang untuk menjemput ku ," ujar ibu kemudian.

Aku tersenyum senang. Apalagi teringat pria itu. Ternyata diam-diam dia sudah melakukan banyak hal untukku.

Lalu, kupeluk wanita itu dan meminta maaf atas prasangka buruk ku padanya.

"Jadi, Rizal yang mengirim orang untuk menjemput ibu?"

Aku sudah berpikir Rizal mungkin meminta tolong teman yang sesama sopir truk untuk menjemput ibu.

"Iya, Risna."

"Naik apa, Bu?" susul ku penasaran. Apa iya Rizal meminta temannya menjemput ibu denganku truk.

"Naik mobil, Risna. Mobilnya dingin. Aku sampai bawah jaket karna kedinginan di dalam mobil," cerita ibu.

"Ibu juga di tawarin tidur di hotel karena lelah. Padahal ibu sudah menolak tapi bilangnya yang jemput tidak ada penginapan biasa di sekitar sana, jadinya ibu di pesankan hotel. Kamarnya luas tapi sayang cuma ibu yang nempatin," ibu masih bercerita.

Aku hanya mengangguk-angguk mendengarnya. Sebenarnya sudah tidak terkejut klau pria itu sedikit berlebihan. Tapi ibuku orang kampung, Naik mobil berAC dan ditidurkan di hotel, bukan malah senang, tapi yang ada malah masuk angin.

'Hatchuuuu'

Tuh 'kan. Ibu mulai bersin-bersin.

1
Adinda Putri
/Drool//Good/👍🏻....Lanjut....💪💪💪....
4U2C
begini thor,,RISNA tidak mempedulikan ucapan mereka,,RISNA tetap pada pendiriannya...kalau tokohnya wanita ditulis nama thor begitu juga kalau tokohnya lelaki,,kata "AKU" boleh pakai diwaktu berbicara..kalau thor guna kata "AKU" dalam tokohnya rasanya lain bila dibaca..
Reni Anjarwani
rizal sebenarnya orang kaya
Aghitsna Agis
waah kayanya rizal drirang ceo deh
Reni Anjarwani
lanjut thor doiubel up thor
Azahra Rahma
mau coba baca,, ceritanya sepertinya bagus, tp maaf ya kak dalam penulisan msh bnyk yg slh,,contoh setelah titik / koma harusnya spasi ,,tapi ini tidak
Sheena Sheeila: makasih sarannya🙏
total 1 replies
Aghitsna Agis
kayanya rizal yg punya kampus drh maanya tahu diundur itu juga atas oermintaan rizal
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor trs
Reni Anjarwani
doubel up
Sheena Sheeila: siap kak
total 1 replies
.z.v.
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Sheena Sheeila: terima kasih semoga senang dengan ceritanya
total 1 replies
Fushito UwU
Makin penasaran dengan kelanjutannya!
Sheena Sheeila: ditunggu ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!