Penyesalan Seorang Istri

Penyesalan Seorang Istri

Syarat yang dirasa rumit

Di suatu senja Revan menelfon Rana. Revan membujuk Rana agar mau kembali dengannya.

" Dek jujur Abang ga bisa jauh dari kamu, Abang ga mau kita pisah. Abang sayang banget ma kamu. Abang janji ga bakal mengulangi kesalahan yang sama dan buat kamu kecewa" ucap Revan di ujung telfon.

Rena tersenyum miring mendengar ucapan Revan. Kamu pikir aku bodoh, semudah itu percaya omongan gombal mu itu, (ucap Rena dalam hati). Sambil melihat jam di dinding Rena memikirkan rencana apa yang bagus buat ngerjain si Revan.

" Gimana ya bang bukannya aku ga mau tapi aku masih trauma dengan perbuatan yang telah kamu lakukan. Aku masih sakit hati. Tapi kalau kamu maksa, oke deh aku akan coba dengan satu syarat, aku kasih kamu waktu, sebelum jam 8 malam kamu harus bisa menemui Ku di mall Adinegoro. Kalau ternyata kamu lewat satu menit pun kita ga bakal baikan untuk selamanya.

Rena sengaja memberi syarat itu karena dia yakin sekali kalau Revan ga bakal bisa memenuhinya. Karena selama Rena tau Revan itu orangnya cuek. Dan ga pernah tepat janji. Apalagi perjalanan yang bakal ditempuh Revan ke alamat yang diminta Rena pun sangat jauh. Bisa memakan waktu 2,5 jam an.

Jadi Rena sengaja mempermainkan Revan agar Revan pun bisa merasakan apa yang dirasakan Rena.

Flash Back

Pernikahan Rena dengan Revan tinggal 12 hari lagi. Hari itu tepatnya hari Sabtu seperti biasa setiap akhir pekan Rena nginap dirumah orang tua Revan.

Kebetulan pada hari itu Rena pergi menggunakan ojek karena Revan tidak menjemput Rena. Revan bilang kalau dia lagi sibuk kerja. Sore harinya Revan pulang kerumah orang tuanya.

Akhir - akhir ini Rena melihat keanehan dari diri Revan. Rena merasa klau Revan mulai cuek padanya. Namun Rena sengaja menepis pikiran itu karena dia mikir itu ujian dalam menuju jenjang pernikahan.

Setelah shalat magrib, Revan dan Rena duduk di dapur sambil menunggu air but mandi Revan matang. Seperti biasa kalau sedang bersama Rena selalu memainkan hp Revan karena pada dasarnya hp Revan lebih canggih daripada hp Rena. Revan memang terkenal keluarga yang cukup kaya dikampung nya.

Sambil cerita Rena asyik memainkan ponsel Revan. Tiba - tiba masuk notifikasi dari nama Amy. Karena penasaran Rena langsung membuka pesan tersebut.

"Sayang ntar malam kita bisa ketemuan ga. Aku kangen banget ma kamu. Pertemuan tadi siang rasanya ga cukup buat kita berdua. aku ingin malam nanti kita jalan lagi".

Deg"

Hati Rena mulai bergetar dan rasanya hancur. Tapi Rena sengaja mengatur emosinya agar semuanya ga hancur. Dengan menahan amarah Rena menanyakan siapa Amy kepada Revan.

"Bang tolong jawab yang jujur, siapa sebenarnya Amy?"

Revan terkejut mendengar Rena menyebut nama Amy. Tapi dengan cepat iya mengubah ekspresi wajahnya agar Rena tidak curiga.

"Amy siapa sayang? Kok kamu nanya nya gitu sih? Ya Abang ga tau lah".

"Yakin Abang ga tau" cecar Rena

" O....sekarang Abang ingat, itu si Amy pacarnya si Candra loh. Emang kenapa sayang?" Revan bicara sambil pura - pura berpikir.

" Kalau pacar nya si Candra kenapa dia malah SMS ke nomor kamu? Kenap ga ke nomor dia aja?" Rena masih curiga sama Revan.

" Itu Lo dek kemaren Candra minjam hp Abang buat nlf si Amy itu, ya mungkin dipikir si Amy ini nomor baru nya si Candra" dengan tampang meyakinkan Revan menjelaskan pada Rena.

"Kamu ga lagi bohongin aku kan bang?"

Walau pun kurang percaya akhirnya Rena memilih buat diam. Tapi dalam hati iya terus memikirkan tentang siapa si Amy ini sebenarnya.

Air pun mendidih. Revan langsung membawa air tersebut ke dalam kamar mandi dan iya pun mandi. Selesai mandi Revan sengaja ga menemui si Amy agar Rena ga curiga. Diam - diam Revan menghubungi Amy dan mengatakan kalau dia ga bisa keluar malam ini dengan alasan dia kurang enak badan. Amy pun percaya dengan alasan yang dibuat Revan.

Revan pun lega karena satu masalah terselesaikan. Hingga larut malam Revan masih bersenda gurau dengan Rena. Semua keluarga Revan sudah tidur. Tinggal lah mereka. berdua.

Rena bermanja - manja dengan Revan. Tanpa disadari dompet Revan terjatuh. Lalu Rena memungutnya. Tanpa sengaja dompet itu terbuka. Dan disana terpajang foto Revan dengan seorang perempuan.

Deg...

Hati Rena bergetar. Perlahan dia mengambil foto itu. Dengan tangan bergetar dan suara yang penuh amarah Rena menunjukkan foto tersebut kepada Revan.

Karena tidak bisa mengelak lagi Revan pun akhirnya mengakui perselingkuhannya. Rena sakit hati dan marah. Dia langsung membakar foto itu. Melihat foto itu dibakar Revan naik phitam. Dia memarahi Rena.

Rena pun kecewa dengan sikap Revan. Dia pikir Revan akan memilihnya dan mempertahankan hubungan mereka, namun semua itu nihil. Revan lebih memilih memarahi Rena dan mendiamkannya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!