Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Wajah aditia langsung pucat saat melihat Amanda sudah berada di hadapannya,dia tidak menyangka jika Amanda masih bangun padahal malam sudah hampir subuh.

"Kamu dari mana mas ?"

"L_Lem_bur, aku lembur malam ini sayang,kamu kenapa sih sayang,pekerjaanku di kantor sangat menumpuk makanya aku pulang sangat larut malam ini."

"Aku tidak percaya mas,hatiku mengatakan kalau kamu berbohong perasaanku tidak pernah seperti ini sebelumnya terhadap kamu,kamu membohongiku mas."

"Membohongi apanya,aku memang benaran lembur,sudahlah sayang kamu pasti sedang kurang enak badan,lebih baik kita tidur lagi." Ucap Aditia, dia menarik tubuh Amanda hingga mereka tertidur di atas ranjang.Amanda kembali mencium wangi parfum yang sama seperti kemarin,Amanda langsung melepaskan tangan suaminya yang memeluk tubuhnya,entah kenapa dia begitu jijik berdekatan dengan suaminya.

Amanda turun dari atas ranjang,lalu duduk di kursi meja hias yang ada di sudut kamar,dia menagis sesenggukan,sudah beberapa hari ini perasaanya tidak nyaman sedikit pun dan rasa curiganya semakin dalam saat parfum yang sama tercium dari pakaian yang di kenakan suaminya.

"Hiks....hiks...hiks...Apa yang sedang dilakukan oleh suamiku,wanita mana yang sudah hebat menggoda suamiku." Amanda menagis terus rasanya hatinya tidak bisa terima jika suaminya benar-benar selingkuh dengan wanita lain.

****

Sudah hampir seminggu ini Aditia pulang larut malam terus ada saja alasan yang dia katakan kepada Amanda.Amanda sudah lelah setiap hari menanyakan hal yang sama kepada suaminya,dan dia juga tau kalau suaminya tidak jujur kepdanya.

Walaupun dengan terpaksa,Amanda tetap bekerja membereskan rumah,padahal sudah beberapa hari ini tubuhnya kurang fit itu mungkin karena dia kurang tidur dan beban pikiran yang sangat banyak.

Amanda masuk kedalam kamar Salsa,yang sudah satu minggu ini tidak ada yang menempatinya,dia berniat untuk memberikan kamar itu.Pada saat dia membuka pintu kamar itu,tiba-tiba tercium wangi parfum yang sangat familiar di hidung Amanda.

"Wangi ini,kenapa wangi ini sama persis dengan wangi yang selalu menempel di tubuh mas Aditia." Ucap Amanda,dengan tubuh gemetaran dia keluar dari dalam kamar itu,dan beranjak ke ruang tamu.

"Tidak...Tidak mungkin suamiku selingkuh dengan Salsa,apalagi mengingat Aditia jarang sekali berbicara dengan Salsa.,iya ini cuma perasaanku saja,mungkin saja itu wangi dari rekan bisnisnya." Amanda mencoba menghibur dirinya sendiri,dia berusaha keras untuk mencoba percaya kepada suaminya,kalau pria itu tidak melakukan apa pun di luar sana.Mulutnya bisa saja berkata kalau dia mempercayai suaminya tapi sayang hatinya berkata lain,dia sangat gelisah dengan semua perubahan Aditia akhir-akhir ini.

Semenjak perubahan suaminya,semenjak itu Amanda malas melakukan apa pun bahkan untuk masak pagi saja dia sudah malas,wajahnya selalu terlihat pucat dan dia tidak pokus untuk melakukan apa pun.

"Mama,apa yang terjadi kepada mama? mama terlihat berubah akhir-akhir ini dan aku sudah beberapa kali melihat mama menangis ada apa sih ma?" Tanya Renata suatu sore saat dia sudah kembali dari sekolah.Dia melihat mamanya yang rebahan di atas ranjang sesuatu yang tidak pernah dilakukan mamanya selama ini apalagi di saat pekerjaannya masih banyak.

Renata tadi ke dapur dan melihat wastafel penuh dengan piring kotor,begitu juga dengan lantai dan meja yang banyak abunya.

"Mama tidak papa,mama hannya tidak enak badan saja sayang!!"

"Mama,apa papa menyakiti perasaan mu?" Seketika Amanda merasa sangat sakit hati saat mendengar perkataan putrinya,dia tidak kuasa menahan air matanya yang langsung jatuh di wajahnya.Amanda menyeka air matanya,dia berharap Renata tidak melihat air matanya.

"Sudahlah ma,aku tau mama berbohong,aku akan bicara nanti sama papa,aku tau ini pasti ulah papa." Ucap Renata dia pergi ke dapur lalu membuatkan teh untuk mamanya.Dia memang masih kelas tiga sekolah dasar tapi dia sangat pintar dan bijak mungkin keturunan dari papanya yang memiliki otak yang sangat brilian.

****

Aditia menghela napas panjang tiba-tiba pikirannya tidak tenang beberapa hari ini melihat perubahan istrinya yang banyak diam kepadanya yang tidak seperti biasanya.Aditia memang sangat menyesal karena pada akhirnya nafsu mengalahkan komitmen yang sudah dia pegang teguh selama hampir sepuluh tahun ini.

"Aku sangat menyesal telah melakukan semua ini kepada Amanda,tidak seharunya aku membohonginya,aku memang bodoh,sangat bodoh." Ucap Aditia sambil memukul-mukul kepalanya.

Pada saat dia sedang asik dalam pikirannya tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponselnya,dia membuka dan lagi-lagi pesan itu datang dari Salsa.

[Sayang aku menunggumu malam ini,jangan telat ya.]

Tiba-tiba Aditia kesal membaca pesan itu,rasanya dia begitu kesal melihat Salsa yang begitu maniak kepadanya.

"Wanita maniak atau dia memiliki sesuatu rencana yang busuk kepadaku,apa dia tidak lelah setiap hari menginginkan tubuhku,dasar pelacur"Maki Aditia,dia ingin melempar ponselnya ke dinding tiba-tiba muncul idenya untuk memaki wanita itu.

[ Kamu ingin rumah tangga ku hancur ya? kalau kamu menginginkan kepuasan lebih baik kamu bayar pria lain,kamu itu wanita gatal,kalau kamu menggodaku hannya untuk merusak rumah tanggaku,jangan pernah bermimpi...Aku sangat mencintai Amanda dan selamanya aku mencintainya.]

Setelah mengirim pesan itu,Aditia kembali kerumahnya,dia ingin memperbaiki hubungannya dengan istrinya yang satu minggu ini kurang baik.

"Sayang ...Kamu di rumah? Kamu bawa apa itu?"

"Aku bawa obat untuk mama?"

"Mama sakit?" Aditia cukup kaget mendengar ucapan putrinya,dah Renata menatap sinis kepada papanya yang masih berdiri di hadapannya.

"Suami macam apa papa sampai tidak tau kalau istrinya sedang sakit,papa selingkuh? Kenapa akhir-akhir ini aku melihat mama sering menagis?Ingat ya pa,aku tidak mengampuni mu kalau sampai papa selingkuh dengan wanita lain!!" Ucap Renata lalu pergi menaiki tangga dan meninggalkan papanya yang masih bingung campur kaget mendengar ucapan putrinya.

Aditia menaiki tangga secara berlahan,dia semakin merasa terpojok saat mendengar ucapan putrinya,kini dia berada di lingkaran serba salah,dan tidak tau harus berbuat seperti apa.

Pada saat dia sampai di depan pintu,dia cukup kaget melihat penampilan istrinya,wajahnya sangat pucat,bibirnya pecah-pecah,

"Sayang apa yang terjadi denganmu?" Aditia melempar tas yang ada di tangannya lalu duduk di pinggiran ranjang dan meraih tangan istrinya,seketika Amanda menepis tangan Aditia dari tubuhnya,dia merasa jijik dengan tubuh Aditia.

"Sayang katakan kepadaku apa salahku,jangan buat aku merasa serba salah seperti ini."

*** Bersambung***