Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 14 - Bocah Berusia 5 Tahun
3 bulan kemudian.
Setelah pertengkaran hebat itu, hubungan diantara Arkan dan Aleia berubah jadi dingin, sangat dingin.
Keduanya tetap sibuk dengan kehidupan masing-masing. Arkan bahkan tidak peduli meski kini Aleia telah mengurangi jam kerjanya dan lebih banyak berada di rumah.
Bukan atas keinginan Arkan, Aleia mengambil keputusan seperti itu, tapi karena baby Bryan. Rasa cintanya pada bayi mungil itu semakin besar saja, semakin terpupuk tiap kali melihat baby Bryan tertawa. Naluri keibuannya muncul dengan sendirinya tanpa dia rencanakan, jadi ingin selalu dekat sang anak dan melindunginya.
Hidup Aleia mulai sedikit berwarna saat sedikit demi sedikit poros hidupnya berubah, bukan lagi kepada Arkan melainkan kepada baby Bryan.
Dan disaat Aleia mulai menikmati pernikahan ini, Arkan tetap pada keterpurukannya sendiri.
Chip ponsel milik Diora telah patah dan tak lagi bisa dibenahi. Bersamaan dengan rusaknya bukti itu, Arkan pun sangat menyadari jika Aleia bukanlah seperti apa yang diceritakan oleh Diora selama ini. Semua cerita itu jelas hanyalah dusta.
Tapi meski begitu, Arkan pun tak bisa menyalahkan mendiang sang istri. Banyak kemungkinan yang malah dia pikirkan.
Masih terus berat sebelah pikirannya.
Terlebih tiap kali melihat baby Bruan, kebenciannya pada Aleia tak pernah pudar. Karena wanita itulah yang menyebabkan baby Bryan kehilangan sang ibu, sementara dia kehilangan sang istri.
"Huh!" Arkan membuang nafasnya dengan sangat kasar. Menyandarkan tubuhnya pada kursi kerja.
Karena Aleia jadi sering berada di rumah, Arkan memutuskan untuk menghindar. Dia jadi lebih banyak menghabiskan waktu di perusahaan.
Arkan tidak sadar jika tindakannya itu malah membuat jarak diantara dia dengan sang anak. Dari sini, baby Bryan malah terbiasa dengan ibu sambungnya dibandingkan dengan sang ayah.
"Tuan, nanti malam ada undangan makan malam dari tuan Erzan Harold. Beliau mengundang anda bersama dengan nyonya Aleia. Acara itu akan di adakan di ballroom Lin Luxurious Hotel." Terang Jerry, sebelum sang Tuan memutuskan untuk pulang. Ini adalah hal terakhir yang harus dia laporkan.
"Aku akan datang sendiri, ah tidak, minta saja Helena untuk ikut bersama ku."
Helena adalah sekretaris Arkan.
"Baik Tuan," jawab Jerry patuh.
Sudah diputuskan bahwa nanti malam Arkan akan pergi bersama Helena, bukan Aleia.
Tepat di jam 6 sore saat Arkan pulang ke rumah, dia pun mempersiapkan dirinya untuk menghadiri acara makan malam itu.
Arkan dan Aleia tidur di kamar yang terpisah.
Aleia pun sebenarnya mengetahui tentang acara makan malam ini, dia pun mendapatkan undangan bersama sang suami.
Tapi sejak tadi, Arkan tidak bersuara untuk membicarakan tentang hal itu.
Saat jam 7 malam tepat, Aleia malah melihat Arkan yang sudah rapi dan kembali pergi dari rumah ini.
Membuatnya mencebik.
"Dia pasti mau menghadiri makan malam itu, tapi kenapa tidak mengajakku?" gumam Aleia, dia menggerutu.
Lalu memutuskan untuk menghubungi Jerry, asisten sang suami. Aleia sudah memiliki kontaknya. Bagi Aleia, pria itu juga sudah menjadi anak buahnya.
Entah sudah berapa kali Aleia menghubungi pria itu dan memberi perintah juga. Makin memperbanyak pekerjaan Jerry.
"Jerry, kemana Arkan pergi malam ini?" tanya Aleia dengan ketus.
"Tuan Arkan menghadiri undangan makan malam tuan Erzan Nyonya."
"Bukannya dia harus datang berpasangan, kenapa tidak mengajakku?"
"Maaf Nyonya, beliau pergi bersama sektetaris di perusahaan, Helena."
"Apa Helena pasangannya sekarang?" tanya Aleia penuh sindiran, membuat Jerry tak kuasa untuk menjawab.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi dengan pasangan ku sendiri," ketus Aleia pula.
Dan Jerry benar-benar bingung harus bagaimana. Menghadapi sang Nyonya, seperti menghadapai bocah berusia 5 tahun.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅