NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa

Akhirnya malam panjang itu di lalui oleh dua sepasang suami istri yang tidur di kamar terpisah dan ranjang terpisah. Kedua mencerna pikiran masing-masing.

Serkan yang teringat pada perkataan Alena dan Hasna.

Kalau Om mencintai tante Alena, lepaskan aku Om. Aku tidak mau membuat tante Alena merasa tersakiti.

Alena menyetujuinya, aku yakin Alena setuju karena jalan utama ku adalah balas dendam agar kau tidak pernah mendapatkan cinta orang lain.

Sama sekali aku tidak membutuhkannya, Om. Om tahu sendiri aku mencintai Mas Azzam, sekalipun Om, aku tidak akan mencintai Om.

Serkan memegangi dadanya yang berdenyut nyeri. Ucapan Hasna bagaikan belati yang langsung menusuknya hingga tembus. Sejujurnya selama ini ia tidak pernah mengharapkan cinta dari Hasna, tapi kenapa rasanya sakit kalau Hasna tidak akan mencintainya.

Apa dia butuh cinta Hasna? seketika Serkan beranjak dari tempat tidurnya. "Tidak, cinta Alena cukup bagi ku. Lagi pula kenapa aku harus memikirkannya. Hasna bukan keinginan ku, ya aku hanya balas dendam."

Sedangkan di ranjang lain.

Hasna memeluk foto Azzam dengan erat di atas dadanya yang terasa sesak dan sakit. Bahkan bernafas pun sangat sakit, menghembuskan nafas pun seakan menarik semua urat di tubuhnya.

"Mas, Papa mu jahat sekali. Padahal aku tidak berharap di cintai lagi, di cintai oleh mu sudah cukup bagi ku."

"Aku takut Mas," lirihnya.

"Aku mohon temani setiap langkah ku, Mas. Aku ingin pergi, tapi aku tidak tau harus kemana? sedangkan pikiran ku tidak ingin menjadi pengecut. Aku ingin pergi, tapi aku tidak ingin jadi pengecut."

"Kau selalu mengajarkan ku arti keberanian, 'Jangan pergi, tapi Hadapilah' aku butuh kamu, Azzam."

Hasna memejamkan kedua matanya. Karena lelah menangis dia pun tertidur pulas tanpa selimut yang membungkus tubuhnya.

Krek

Serkan membuka pintu kamar Hasna dengan pelan dan melangkah dengan hati-hati. Hatinya yang gelisah pun tak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk menemui Hasna dengan harapan Hasna belum tidur dan mau menemaninya.

"Dia sudah tidur," ucap Serkan dengan pelan. Kedua ekor matanya menatap selimut yang menutupi kedua kaki Hasna. Tangan kekar pun menarik selimut tipis itu sampai ke atas perut Hasna. Kedua matanya tertuju pada sebuah figura yang terbalik.

Dengan hati-hati Serkan melepaskan figur itu dari tangan Hasna. Dia menatap figura itu yang terdapat foto Azzam dengan memakai hoodie dan memakai topi. Sedangkan kedua tangannya di selipkan ke saku hoodie berwarna biru itu.

"Azzam,"

"Rupanya dia merindukan mu," Serkan memperhatikan wajah Hasna dengan lekat dan melihat kedua sudut matanya basah karena sisa air mata yang membasahinya.

"Aku tidak bisa mencintai, Om."

Dia teringat perkataan Hasna yang tampak memilukan di hatinya. Seakan ia tidak suka pada Hasna ketika membatasi dirinya. Hatinya bergerak ingin marah.

"Apa aku memang tidak bisa memasuki hati mu?"

Serkan duduk di tepi ranjang, kedua matanya terus tertuju pada Hasna. Seakan enggan untuk melihat ke arah lain.

"Tidak, kau memang harus mencintai Azzam." Perkataan yang berat seakan menghimpit hatinya. "Aku tidak boleh merebut hati mu dari Azzam."

Serkan langsung memalingkan wajahnya, ada ketidakrelaan di hatinya, ayah macam apa yang ingin merebut hati wanita dari putranya?

"Aku harus membatasi diriku dengan Hasna. Ya, aku tidak boleh melakukannya."

Serkan langsung beranjak dari ranjang itu. Dia pun kembali ke kamarnya dan mencoba memejamkan kedua matanya. Namun sayang, kedua matanya tidak bisa di pejamkan sampai terdengar Azan subuh. Hingga terdengar suara pintu sebelah.

Hasna berhenti di depan pintu kamar yang hanya tertutup gorden itu. Dia melangkah, ingin sekali membangunkan suaminya.

"Om,"

"Om,"

"Om,"

Suara tepukan tangannya ke tangan Serkan tidak bisa membuat kedua mata laki-laki itu terbuka. Hasna menyerah, dia menatap tubuh Serkan yang tampak gagah walaupun tidur pulas.

Dia pun menyelimuti tubuh Serkan yang ia ambil dari atas nakas, Serkan tidak menggunakannya dan hanya menaruhnya di atas nakas.

Setelah menyelimuti tubuh Suaminya, Hasna langsung ke kamar mandi mengambil wudhu' menjalankan sholat subuh dan membaca Al-Qur'an.

Suara merdu Hasna membuat Serkan ingin beranjak, hatinya seakan tenang dan nyaman. Sudah lama dia tidak merasakan ketenangan hati seperti ini.

Bagaikan terhipnotis, Serkan turun dari ranjangnya. Dia mendekati kamar Hasna, tepat berada di ambang pintu, sambil bersendekap dan menyandarkan tubuh ke sisi pintu.

"Dia cantik sekali."

1
Ma Em
Sabar Hasna kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan atas buah kesabaranmu jangan biarkan Alena menghina dan merendahkanmu lawan dia agar Alena tdk berani lagi merendahkanmu
Ma Em
Luar biasa
Evy
katanya diawal cerita...Alena tidak bisa hamil karena rahim nya sudah diangkat.. kenapa sekarang bisa hamil...aneh juga ini...
Ervina
Luar biasa
Surati
bagus
Safa Almira
suka
Safa Almira
keren
Rory prastara
d tunggu lanjutannya
Sativa Kyu
👍👍👍
Nenie Chusniyah
luar biasa
Happy Family
sendiri jahat tak ingat... haiihhhh
Happy Family
aku bacanya sekar dgn Hasnan... hahahahahaha
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
END... gak berasa.. tp keren..
Sandisalbiah
org yg terlalu serakah, menghalalkan segala cara utk tujuan nya dan parahnya selalu lupa utk bersyukur... Alena... hukum tabur tuai itu nyata adanya.. bahkan di RL...
Sandisalbiah
semua yg terjadi dlm hidupmu itu azab dr kelakuan untukmu.. jgn salahkan org lain.. introspeksi diri, Alena...
Sandisalbiah
Lha... yg kena tanggung.. jd emosian.. 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
dasar rubah licik.. jelas kau menolak Serkhan yg ingin mengingkari.. krn kau sendiri tau kalau kau tdk hamil.. tamu bulanan mu sudah datang tp niat licikmu menjerat Serkhan dgn bayi palsu alias hamil bohongan..
Sandisalbiah
menyimpan kebohongan hanya seperti mengaktifkan bom waktu... dan Alena.... kau harusnya menghitung waktu yg tersisa utk bom itu meledak...
Sandisalbiah
dan setelah mendengar itu kau masih tdk bersikap waspada maka habis lah Hasna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!