NovelToon NovelToon
Kala Cinta Menggoda

Kala Cinta Menggoda

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.7M
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

Putri Kirana

Terbiasa hidup dalam kesederhanaan dan menjadi tulang punggung keluarga, membuatnya menjadi sosok gadis yang mandiri dan dewasa. Tak ada waktu untuk cinta. Ia harus fokus membantu ibu. Ada tiga adiknya yang masih sekolah dan butuh perhatiannya.

"Put, aku gak bisa menunggumu tanpa kepastian." Satu persatu pria yang menyukainya menyerah karena Puput tidak jua membuka hati. Hingga hadirnya sosok pria yang perlahan merubah hari dan suasana hati. Kesal, benci, sebal, dan entah rasa apa lagi yang hinggap.

Rama Adyatama

Ia gamang untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan mengingat sikap tunangannya yang manja dan childish. Sangat jauh dari kriteria calon istri yang didambakannya. Menjadi mantap untuk mengakhiri hubungan usai bertemu gadis cuek yang membuat hati dan pikirannya terpaut. Dan ia akan berjuang untuk menyentuh hati gadis itu.

Kala Cinta Menggoda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Dilema

Via dan Andi beriringan turun dari lantai dua. Menuruni tangga dengan titian berbahan granit glossy warna hitam kualitas premium. Sangat mengkilap dan tebal serta bermotif. Kesan mewah ditawarkan, sebagai sample untuk memikat konsumen. Mereka berdua sengaja ke lantai satu untuk menghampiri meja Puput.

"Put, kemon istirahat!" Via mencolek bahu Puput yang masih anteng menghadapi layar komputer.

Puput mendongak. Tersenyum mendapati dua rekan kerjanya di lantai atas. Baru setengah hari di bawah, sudah merasakan kangen suasana kerja di atas. Di mana saat kantuk melanda, ada Andi dan Via yang akan melawak menciptakan tawa. Tapi di sini pun ia merasakan suasana baru yang berbeda. Ruang terbuka yang bisa melihat hilir mudik pramuniaga dan pengunjung toko. Bahkan menjadi pengalam baru bisa membantu konsumen memilihkan keramik sampai deal membeli.

"Kalian duluan. Aku bagian istirahat jam satu." Jam istirahat karyawan di lantai satu memang dibagi dua shift. Puput mendapat jatah istirahat shift kedua setelah Cepi rekannya.

"Ah iya lupa, jadi beda shift ya kita---" Via menepuk jidat. Beda posisi beda regulasi. Merasa kecewa jadinya, karena tidak bisa makan siang bareng sahabatnya itu.

"Yaahh padahal pengen ngajak ngebakso bareng. Biarin ajalah tinggalin...toh kamu juga udah beres kerjaannya." Andi menimpali. Memperhatikan layar komputer dimana Puput sudah save data.

"Euhh kamu pengen aku kena ceramah sama kanjeng ratu. Mana anak baru lagi, belum sehari." Puput mendelik ke arah Andi. Menyebut Septi sebagai kanjeng ratu karena sikapnya yang arogan saat memberi tugas. Membuat Via dan Andi terkikik bersamaan mendengar gelar untuk store supervisor itu.

"Eh, sampe lupa." Via urung melangkah. "Put, kamu belum beruntung ketemu big boss. Hari ini yang datang cuma asistennya aja," sambungnya karena ia sudah melihat Damar menyapa semua staf saat melintasi kubikel.

"Biarin ah mending gak ketemu. Udah ilfil duluan gara-gara skorsing ini." Puput menjawab acuh tak acuh.

Tugasnya sudah beres. Sekarang hanya berjaga-jaga jika saja ada pramuniaga meminta informasi stok gudang jika ada konsumen yang membeli barang banyak. Karena update data ready stock ada di komputer admin. Memanfaatkan waktu senggangnya, Puput memutuskan membuka bekal makan siangnya yang dibawa dari rumah. Entahlah, ia merasa lebih enak masakan rumah daripada beli di kantin sebrang store.

Tadi subuh ia sempatkan membantu memasak gurame asam manis pesanan ibu-ibu kader. Sehingga bisa membawa 2 potong untuk bekal makan siang dipadu terong balado. Kemampuan memasaknya menurun dari Ibu. Mungkin karena selama ini sering membantu sang ibu. Menjadi hafal semua racikan bumbu.

Ponsel dalam mode vibrate bergetar. Puput mengernyitkan dahi melihat panggilan masuk dari nomer yang tidak dikenalnya itu. Ia memilih mendiamkan sambil terus melahap makanannya. Karena berulang lagi, barulah mau menjawab.

"Hallo, Assalamu'alaikum---"

"Iya saya sendiri." Puput menjawab sambil menduga-duga maksud pria di sebrang sana yang mengkonfirmasi namanya. Barulah ia faham jika orang yang menelponnya itu adalah petugas dari kantor polisi, setelah memperkenalkan diri.

"Kalau sekarang tidak bisa, Pak. Saya sedang bekerja. Bisanya sore sekitar jam 5 an setelah pulang kerja."

"Baik, Pak. Selamat siang." Puput menyimpan ponselnya. Ia diminta datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan sebagai saksi untuk kasus Cia.

Ponselnya kembali bergetar saat sedang meneguk minum. Lagi, dari nomer yang tidak dikenal. Memilih mendiamkan lagi barangkali orang iseng. Namun ternyata panggilan berulang lagi sampai tiga kali. Ia pun menggeser icon hijau sambil berucap salam.

"Puput kan? Ini aku Cia---" Terdengar suara riang di sebrang sana setelah menjawab salam.

"Oh, hei....Cia. Kirain siapa." Puput terkekeh.

"Save no aku ya, Put. Biar gak disangka orang iseng. Sampe lama nih nunggu diangkat." Sahut Cia setengah menggerutu.

"Oke...oke...maaf. Maklum suka ada cowok iseng, modus salah sambung...ujung-ujungnya ngajak kenalan." Puput beralasan.

"Iya gak papa....aku ngerti. Oh ya aku mau titip pesen ke Ibu Sekar, pepes ikan nila ukuran sekilo 5, 10 bungkus. Sama pepes ayam kampung 6 bungkus. Terus udang asam manis 1 porsi. Kalau pepes ikan punya Mami. Pepes ayam pesenan Enin. Udang pesenan Kak Rama."

"Diambilnya besok sore. Bisa kan Put?" pungkas Cia membeberkan pesanannya sampai detail.

"Insyaa Allah bisa. Nanti aku bilangin ke Ibu." Puput menyanggupi dengan wajah berbinar bahagia. Penuh harap, semoga keluarga Enin menambah daftar konsumen baru. Selesai urusan order lauk, ia pun menyampaikan jika nanti sore akan ke kantor polisi untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

"Put, giliranmu!" Cepi datang bertepatan dengan panggilan berakhir. Rekannya datang di jam satu kurang lima menit.

"Oke, Cep." Puput beranjak sambil meraih tasnya. Tujuannya hanya tinggal ke mushola karena perut sudah terisi. Di pintu keluar berpapasan lagi dengan Via yang kini sendirian, sudah selesai jam istirahat. Ia pun menahan dulu Via untuk berbicara.

"Bakpia, nanti pulang bisa temenin aku mampir ke kantor polisi gak?" Puput menarik Via lebih ke pinggir karena menghalangi jalan keluar masuk orang-orang.

"Siput, kamu kena masalah apa?!" Raut wajah Via nampak kaget.

"Kagak ada masalah. Aku diminta polisi buat ngasih keterangan. Soal kasus Cia tea...."

Barulah Via mengangguk-anggukan kepala mengerti.

"Duh, kalau sore ini gak bisa. Adi akan jemput. Aku gak bawa motor karena tadi juga dia yang nganterin. Diundur besok bisa?!" Via tidak mungkin membatalkan janji. Karena sepulang kerja akan mampir ke toko perhiasan untuk memilih cincin. Sang kekasih akan segera melamarnya. Hal itu dijelasin pula terhadap Puput.

"Oh kirain kamu gak sama Adi. Gak bisa diundur, aku udah nyanggupin. Gak papa sendiri juga....toh searah pulang."

"Betewe, selamat ya....yang mau dilamar," lanjut Puput tulus dan turut berbahagia. Disambut Via dengan wajah semringah.

Percakapan terakhir membawa langkah Puput keluar store. Menuju mushola yang berada di komplek belakang. Komplek yang terdapat toliet umum, parkiran motor dan mobil khusus petinggi dan karyawan, juga mes security. Paling ujung merupakan gudang barang yang sangat luas dan penuh stok aneka bahan bangunan.

Langkahnya terhenti begitu keluar dari toilet. Tak sengaja melirik parkiran mobil. Puput sedikit mendekat untuk memastikan penglihatannya.

Kayak Pajero yang nyerempet di Polsek.

Puput memperhatikan plat dari mobil berwarna hitam itu. B xxx RPA. Berpikir lagi, pasti itu mobilnya owner RPA sesuai tiga huruf belakangnya. Lagian yang punya mobil seperti itu kan banyak. Ia pun menggedikkan bahu, berlalu menuju mushola.

...***...

Rama bersiap pergi. Siang tadi mendapat kabar dari Cia jika Puput akan ke kantor polisi. Sebuah kabar yang membuatnya bersemangat menunggu sore. Bahkan sudah meminta tolong sang adik agar membawa Zara jalan-jalan menikmati senja di pesawahan. Untuk mengalihkan perhatian agar Zara tidak mengikutinya.

Meminjam mobil milik Enin, Rama melajukan kendaraan roda empat itu menuju kantor polisi. Setelah mengetahui jika Puput adalah karyawan yang diskor olehnya, ia segera meminta Damar mengirimkan CV Putri Kirana. Ia baru sadar, nomer ponsel yang dihubunginya kemarin sama persis dengan contact person yang ada di CV. Otaknya sampai harus berpikir keras, bagaimana cara elegan untuk meminta maaf?

Sampai di parkiran kantor polisi, Rama keluar dari mobil sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Ada sebaris motor terparkir bersama dua unit mobil patroli.

Puput pakai motor apa ya?

Di tengah kebingungan, sebuah motor NMax warna merah masuk dan berhenti di parkiran motor baris kedua. Dengan cepat membuka helm. Merapihkan rambut bagian depan serta mengelap muka dengan tisu, sambil berkaca pada spion. Semua tak luput dari perhatian Rama yang hanya bisa melihat punggung si pengendara motor itu. Sepertinya itu....

"Puput!" Rama melangkah lebar mengejar dengan sorot mata berbinar. Benar saja, orang yang baru saja diperhatikannya adalah wanita yang ditunggunya. Yang terlihat tergesa melangkah menuju pintu masuk.

Berdiri berhadap-hadapan di depan pintu masuk kantor pelayanan. Keduanya saling tatap.

"Hmm, kakaknya Cia ya?!" Puput menyipitkan mata. Memastikan lagi wajah tampan di hadapannya itu yang masih diingatnya kemarin datang ke rumah bersama Enin.

Rama mengangguk diiringi seulas senyum manis. "Kalau aku gak ragu. Kamu pasti Puput."

1
Ervina Rasyid
kak biarkan aku jatuh cinta kok gak ada ya di noveltoon apa ganti judul /Grimace/
Purnawati Ipung
Luar biasa
Bungatiem
prinsip GW barang yang udah dipake orang harus dibuang jijik 🤮
Bungatiem
baca episode ini tangan suamiku juga aktif bergerilya 😂
minah
bagusss banget dah ah ni novel kalo dikasih nilai nih nilainya 10000/100
Enny Ernawati
bagus
Desi Hari Wijaya
mbakkkk....cerita aul ama panji g da ???
Adib Abdulloh
nyes
murtinah salam
bagus bgt crtanya seperti di kehidupan nyata semangat thor
Nathaaaa
Luar biasa
Adib Abdulloh
mantap thoor,
Adib Abdulloh
nuhun thoor, hhhh, maaf dak ngerti artinya
Siti Arbainah
acil.. klo bhasa banjarnya kalsel artinya bibi atau tante
Siti Arbainah
pdhal mau duluan di panggil Allah krna tkut rahasianya kebongkar dluan ya kan.
Dyah Rachmawati
Luar biasa
***bulan****
Kecewa
***bulan****
Buruk
Nike Sulistiani
Luar biasa
yulia rachmawati
aku nge fans banget sm ami 😂, untuk ke 3 kali nya aku baca novel teh nia yg ini, gara gara ami nih 😂🤣
Nurhartiningsih
bca 1novel ttg ami.kok jadi ketagihan.aku suka.novel dg cerita ringan.konfliknya jg TDK berlebihan.jadi ketagihan buat baca novel2 yg lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!