NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta: Noda Merah Pernikahan

Berbagi Cinta: Noda Merah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:22.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Novel Noda Merah Pernikahan adalah webseries Novel Pertama yang tayang di Genflix dengan judul "Cinta Albirru" yang dibintangi oleh Michelle Joan dan Kiki Farel.

Zeya gadis yatim piatu yang terpaksa karena keadaan membuat dirinya terjun ke dunia hitam menjadi seorang wanita penghibur.

Suatu hari tanpa di duga ia bertemu dengan seorang pria yang bernama Albirru anak seorang ustad.

Tak lama berkenalan Albirru mengajak Zeya menikah, Zeya yang memang ingin bebas dari dunia hitam menerima tawaran Albirru untuk menikah dengannya walaupun hanya secara siri.

Belum genap setahun pernikahan mereka, Zeya harus menerima kenyataan jika suami yang ia harap dapat membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik ternyata telah menikah lagi dengan jodoh dari kedua orang tuanya.

Apakah yang akan Zeya lakukan. Apakah ia bisa menerima pernikahan suaminya.

Siapkan sapu tangan dan tisu. Novel ini akan banyak menguras air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Apakah Aku Egois?

Zeya bangun pagi hari dengan mata yang bengkak. Keputusannya telah bulat, ia akan mencoba bertahan hanya dalam waktu tiga bulan seperti yang abi dan umi katakan.

Jika dalam waktu tiga bulan, Albirru masih juga berlaku tidak adil tak ada alasan baginya bertahan. Ia masih punya harga diri, walau hanya bekas wanita penghibur bukan berarti ia bisa diinjak.

Zeya membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk dirinya. Ia telah memutuskan tidak akan pindah. Ia akan lihat seberapa kuat cinta Albirru padanya.

Setelah satapan Zeya membersihkan diri dan mengambil motornya, ia pergi ke rumah umi untuk mengaji dan belajar agama.

"Assalamualaikum, Umi," ucap Zeya begitu sampai di rumah Umi.

"Waalaikumsalam, Zeya. Masuklah nak. Duduklah dulu, Umi mau kebelakang sebentar."

"Baiklah, Umi."

Zeya membuka Al-quran ditanganinya dan mulai membacanya sementara menunggu Umi kembali. Umi ternyata menjemur pakaian.

Umi duduk dihadapan Zeya dengan senyum terkembang dari bibirnya.

"Kamu cantik sekali hari ini, Zeya." Umi melihat perubahan cara berpakaian Zeya. Biasanya wanita cantik ini datang dengan menggunakan celana dan kemeja serta selendang yang menutupi kepalanya. Tapi hari ini Umi melihat Zeya datang dengan gamis dan hijab yang pernah ia belikan. Umi memang banyak membelikan Zeya pakaian muslim.

"Umi, aku ingin merubah penampilanku mulai hari ini."

"Umi senang mendengarnya. Besok Umi akan belikan kamu baju lagi," ucap Umi dengan gembira.

"Nggak perlu, Umi. Biar aku yang beli sendiri nanti. Aku malu ... Umi terlalu baik denganku."

"Umi senang melakukannya. Apa lagi pakaian yang Umi beri kamu pakai."

"Terima kasih, Umi."

"Sekarang kita mulai mengaji."

"Baik, Umi."

Zeya membaca Al-quran dan di simak oleh Umi, jika ada yang salah akan dikoreksi. Satu jam Zeya belajar membaca Al-quran.

"Kamu banyak perkembangan, nak. Bacaanmu udah mulai bagus."

"Terima kasih, Umi. Ini semua karena Umi."

"Bukan karena Umi. Ini semua berkat kemauan dan keinginan kamu yang selalu ingin belajar."

"Aku ingin nanti bisa mengajari anakku."

"Kamu lagi ada masalah. Matamu bengkak, kamu menangis."

"Tidak ada, Umi. Hanya mungkin aku saja yang terlalu sensitif. Aku seharusnya mengerti jika suamiku memiliki dua istri. Jadi aku tak bisa meminta waktunya hanya untukku. Aku hanya terkadang merasa, mas Al tak adil. Tapi semua kuserahkan pada-Nya. Jika mas Al berbuat salah, aku tak berhak menghakiminya. Biarlah ia menyadari sendiri kesalahannya."

"Kamu yang sabar, Zeya. Berdoalah pada Allah agar ia membukakan hati suami kamu agar ia menyadari kesalahannya."

"Terkadang aku merasa lelah. Aku ingin menyerah. Jika saja aku bisa berteriak melepaskan semuanya. Umi, adakah yang dapat kita lakukan selain berteriak dan menangis untuk melepaskan semua beban di hati."

"Ada, nak. Kamu ambil wudhu dan solatlah. Kapan lagi kamu meminta ke tanah dan langit yang mendengarnya."

"Umi ...." Tangis Zeya akhirnya pecah.

"Jika suatu hari nanti aku sudah tak kuat dan menyerah, apakah dosa jika aku yang meminta cerai pada suamiku."

"Tentu saja berdosa. Tapi itu dibolehkan jika ada alasannya. Dan jika nanti karena pernikahan ini membuat kamu zalim pada diri sendiri, lebih baik berpisah."

"Terima kasih, Umi. Aku pamit dulu. Assalamualaikum." Zeya menyalami dan mencium tangan Umi.

Waalaikumsalam, hati-hati. Ingatlah nak tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. Pelangi itu akan terlihat setelah turunnya hujan."

"Baik, Umi."

Zeya mampir ke warung dulu untuk belanja sebelum pulang ke rumah.

Ia memasak buat makan siangnya. Dan bahan buat makan malam ia masukkan dulu ke kulkas.

...............

Sore hari, Albirru pulang dari kerja langsung menuju rumah Zeya. Ia merasa bersalah karena menginap di rumah Zahra.

Ia melihat Zeya yang sedang membaca buku di ruang keluarga. Albirru memeluk tubuh istrinya dari belakang dan mengecupnya.

"Wangi benar, sayang. Baru mandi ya."

Zeya hanya tersenyum menanggapi perkataan Albirru. Ia lalu duduk disamping Zeya dan memeluk bahu istrinya.

"Sayang, kamu masak apa. Aku lapar nih."

"Mas mau makan."

"Boleh, tapi kamu ambilkan ya. Aku makan di sini aja."

"Baiklah."

Zeya mengambil sepiring nasi lengkap dengan lauknya. Ia membuat udang balado campur kentang dan sayur bayam. Di tambah bakwan jagung.

Albirru melahap masakan istrinya tanpa sisa. Ia memang sangat menyukai masakan istrinya.

Albirru memandangi istrinya yang melanjutkan membaca buku. Ia menjadi heran, kenapa Zeya seperti tak marah karena ia menginap di rumah Zahra.

"Sayang, hari minggu nanti kita pindah ke rumah yang mas belikan itu."

"Aku rasa nggak perlu ,mas. Aku udah betah tinggal di sini."

"Tapi rumah itu telah di beli untuk kita tempati"

"Mas bisa kontrakan atau jual kembali. Lebih baik uangnya mas tabung kembali."

"Kamu marah ...."

"Apa aku berhak marah?"

"Apa maksudnya ini, Zeya. Jika kamu merasa mas salah, tentu kamu berhak marah."

"Aku merasa sudah tidak memiliki hak apa-apa lagi."

"Zeya, mas tau kamu marah karena mas kemarin menginap di rumah Zahra. Tapi kamu seharusnya mengerti. Jangan egois dan bersifat kekanakan."

"Aku egois, aku tak mengerti mas. Jadi selama ini mas berpikir begitu," ucap Zeya mulai terbawa emosi.

"Bukan begitu maksud mas, tapi seharusnya kamu mengerti dengan posisi mas saat ini. Mas ingin membujuk Abi dan Umi agar bisa menerima pernikahan kita."

"Kenapa mesti dibujuk. Jika memang aku tak diterima sama keluarga mas, dengan hati yang ikhlas aku rela mundur."

"Kamu bicara apa, Zeya. Sudah mas katakan, tidak ada yang akan mas pilih. Kamu dan Zahra tetap istriku."

"Mas atau aku yang egois sebenarnya."

"Zeya, kamu pasti tau jika aku mencintaimu dan Zahra. Kalian berdua akan selalu ada di hati ini."

Albirru mendekati Zahra dan memeluknya, membawa ke dalam dekapan dadanya.

"Mas sadar selama ini belum bisa berlaku adil. Tapi beri mas waktu untuk belajar menjadi imam yang baik. Kita sama-sama belajar, agar rumah tangga ini bisa berjalan harmonis."

Ponsel di saku celana Albirru berdering, ia melihat nama Abi tertera di ponsel itu. Albirru mengangkat ponselnya.

"Assalamualaikum, Abi"

"Waalaikumsalam. Kamu sudah pulang kerja."

"Sudah, Abi. Ada apa?"

"Segera ke sini. Zahra sakit. Dari pagi mual dan muntah. Bawa segera ke rumah sakit."

"Baiklah, Abi. Aku segera ke sana. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Albirru mematikan sambungan ponselnya. Dan ia melihat ke arah Zeya.

"Maaf, Zeya. Mas harus ke tempat Zahra. Ia sedang sakit. Mas mau bawa ke rumah sakit."

"Pergilah, mas."

"Mas harap pengertian darimu sekali lagi."

"Pergilah, aku tak apa-apa. Sudah sering kukatakan, hatiku ini tak lemah.Ia terbuat dari baja. Tahan banting."

"Zeya, jangan berkata begitu. Jika bukan karena Zahra sakit, mas pasti menemani kamu di sini."

Zeya tak mau mendengar ucapan suaminya lagi. Ia masuk ke kamar walau Albirru masih ada di sana.

.............

Di tempat tante Angel ada seorang pria tampan sedang menanyakan keberadaan Zeya. Ia adalah seorang pengusaha, yang bernama Haikal Azril Ansa. Biasa dipanggil Azril. Lelaki yang pertama merampas kesucian Zeya.

Bersambung.

**************************

Terima kasih.

1
Erni Kusumawati
rasanya enek bgt lihat kelakuan si biru sm keluarganya.. mmg ya mengerti agama bukan jaminan berkelakuan baik
Verawati Khaira
selamat Zeya akhirnya albiru sudah menjatuhkan talak padamu.
Verawati Khaira
bagus Zeya lebih baik kamu pergi yang jauh dan biarkan suamimu itu menyesal
Verawati Khaira
campur aduk ceritanya
Verawati Khaira
wow azril. aku setuju banget kalau Zeya dengan Azril
Erni Kusumawati
Terima kasih utk ceritanya kk
Erni Kusumawati
banyak kk author.. banyak banget malah
Erni Kusumawati
ishhh males bgt sm si umi dan abi itu ngerti agama tp ahhh.... sudahlah
Erni Kusumawati
manusiawi kalo Zeya cemburu sekelas siti Aisyah istri Rosul aja cemburu dengan Khadijah
trianti
Luar biasa
Ratnasihite
aq kubuh azril😀
Ratnasihite
Luar biasa
Ratnasihite
Lumayan
Ratnasihite
sabar dan ikhlas
Ratnasihite
kejujuran sangat penting dlm hubungan🤫
Tara Lestari
la itu bisa ga pulang ke zarah dasaar laki2...😓
Nani Aisyah
Luar biasa
Nani Aisyah
stiap baca q ikut nangis
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Silvi Vicka Carolina
gosok kamar mandi .
Silvi Vicka Carolina
memang klo da poligami pasti tidak semua istri ikhlas ....yang cowok kurang tegas ....emang kalo ada harta dan tahta buat cowok maka yang ketiganya adalah wanita ...merasa mampu sanggup ...tanpa memikirkan hati cweknya ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!