NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 Selalu Memikirkan

Valery bertemu dengan Thalia di kediaman Thalia di ruang tamu.

"Jadi kau berhasil juga membujuknya?" tanya Thalia tersenyum melihat hasil kontrak yang ditandatangani Dirga.

"Saya akan mulai meeting untuk membicarakan film ini, apa-apa saja yang dipersyaratkan sebelum shooting. Saya akan tetap memantau Dirga dalam syuting film ini karena film ini justru sedikit berbahaya," ucap Valery.

"Terserah kamu saja, yang terpenting Dirga sudah menyetujui film ini dan selebihnya kamu yang mengurusnya," ucap Thalia.

"Mungkin Dirga juga terpaksa mengambil film ini, karena banyak pertimbangan yang dia pikirkan dan apalagi ini juga bisa terganggu pada kesehatannya," batin Valery dengan raut wajahnya sendu.

Valery melihat bagaimana reaksi dari wajah Thalia yang benar-benar terlihat santai dan bahkan tidak memperlihatkan bagaimana kekhawatirannya terhadap putranya yang akan mengambil film besar yang penuh dengan bahaya.

*****

Dirga berada di kamar hotel, seperti biasa bersama wanita entah wanita dari mana lagi yang dia dapatkan. Wanita yang sudah polos Itu tampak menggoda Dirga yang masih berpakaian lengkap duduk di sofa.

Wanita itu sudah berusaha untuk menarik rangsangan Dirga, tetapi Dirga malah tidak tertarik sama sekali dan bahkan nafsunya tidak bergerak sedikit.

"Cukup!" Dirga tiba-tiba menahan wanita tersebut dengan memegang kedua bahunya.

"Ada apa Dirga?" tanyanya.

"Sebaiknya kau pergi saja," ucap Dirga membuat wanita itu mengerutkan dahi.

"Kamu menyuruhku pergi?" tanya wanita itu lagi.

"Apa aku harus mengulang kembali apa yang aku katakan?" tanya Dirga dengan dahi mengkerut.

"Dirga tapi kita belum melakukan apa-apa dan kau juga belum menyentuhku sedikitpun, kenapa tiba-tiba menyuruhku untuk pergi?" tanya wanita itu tidak terima.

Dirga menyergah nafas perlahan kedepan dan kemudian langsung duduk.

"Kalau begitu biar aku yang pergi!" ucap Dirga mengambil jasnya dan kemudian langsung keluar dari ruangan tersebut yang dikejar oleh wanita itu.

"Dirga kamu apa-apaan sih? kenapa tiba-tiba kamu seperti ini?"

"Kamu belum memakaiku dan tiba-tiba sudah bersikap seperti ini!" tegas wanita dengan wajah kesalnya.

"Kau ingin memaksaku jika aku tidak selera melihatmu. Aku tidak bernafsu bahkan melihatmu tanpa busana dihadapanku! Jangan memaksaku melakukan sesuatu yang tidak aku sukai!" tegas Dirga yang melanjutkan langkahnya.

"Dirga tunggu!"

Wanita tidak mungkin mengejar Dirga di koridor hotel karena dia juga tanpa busana dan masih punya rasa malu.

"Sial! Aku sudah begitu mendambakan bercinta dengannya dan dia malah pergi begitu saja tanpa menyentuh ku," umpat wanita itu dengan kesal.

Dirga berada di dalam mobil dengan menyetir, wajahnya terlihat begitu frustasi yang beberapa kali memijat kepalanya dan bahkan sampai memukul stir mobil dengan tangannya.

"Ada apa denganku? kenapa semenjak aku tidur dengan Valery, aku sama sekali tidak punya keinginan untuk bercinta dengan wanita manapun. Aku tidak bernafsu dengan mereka dan fantasiku di penuhi dengan Valery?" batin Dirga tidak mengerti dengan dirinya.

"Dirga kau jangan gila! Hilangkan di dalam pikiranmu jika kau memiliki keinginan dan bahkan berfantasi banyak dengan Valery. Kau punya prinsip tidak akan tidur dengan wanita yang sama untuk yang kedua kalinya?"

"Lagi pula Valery tidak ada istimewanya sama sekali, dia juga rela melakukan semua itu hanya karena uang. Hanya komisi persenan yang banyak untuknya. Rela menyerahkan perawannya hanya karena uang!" Dirga tiba-tiba saja kesal dengan Valery.

Padahal dia adalah orang yang beruntung merawani Valery.

"Berhenti memikirkannya! Aku masih normal," umpat Dirga dengan membuang nafas dasar ke depan.

Dirga benar-benar bisa gila. Bisa-bisanya dia tidak bisa tidur di Apartemennya sendiri. Saat berada di atas ranjang justru dia mengingat wajah manajernya. Dirga merasa dirinya sudah mulai tidak waras yang akhirnya membuatnya pulang ke basecamp.

Dirga keluar dari mobilnya dan ternyata terparkir mobil Valery di sana.

"Apa dia belum pulang?" batin Dirga menghela nafas dan kemudian langsung memasuki rumah.

Dirga melihat Valery berada di meja makan yang sedang menikmati makanannya. Dirga masih melihat koper Valery.

"Kau sudah makan?" tanya Valery tanpa melihat kerah Dirga yang pasti menyadari kedatangan Dirga.

"Hmmmm," jawab Dirga.

Valery terlihat biasa saja, tetapi Dirga malah canggung yang ternyata belum bisa mengendalikan dirinya bersikap biasa saja setelah terjadi hubungan diantara mereka.

"Kenapa kopermu ada di sini? Kau tinggal di sini?" Dirga.

"Iya, pekerjaan lebih Dekat dari tempat ini, sekarang lagi zamannya tindak kriminal, pulang kerja selalu larut malam yang membuatku kurang waspada untuk pulang ke rumah sendiri. Jadi aku memilih untuk tinggal di sini," jawab Valery.

"Kenapa? Kau tidak mengizinkan aku untuk tinggal di sini?" tanya Valery menduga-duga karena melihat reaksi dari Dirga.

"Kau mau tinggal di sini atau tidak itu bukan urusanku," jawab Dirga.

"Begitu!" sahut Valery menghela nafas.

"Lalu mengapa kopermu terus berada di sana dan tidak dimasukkan ke dalam kamar, mataku sakit melihat barang yang diletakkan sembarangan," protes Dirga.

"Kamar mana? Kamar tempatmu bercinta?" tanya Valery.

Memang di rumah itu hanya ada satu kamar dan pasti kamar itu sering digunakan Dirga bersama wanita-wanitanya yang mungkin sudah beberapa kali dia bawa ke tempat itu.

"Jika aku tidur di sana lalu bagaimana kau menghabiskan malam dengan wanitamu?" tanya Valery lagi.

"Lalu kau akan tidur di mana jika tinggal di sini?" tanya Dirga.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri dan memposisikan diriku untuk beristirahat di mana saja," jawab Valery.

"Ya terserahmu, aku juga tidak peduli kamu akan tidur di mana," sahut Dirga mengangkat kedua bahunya.

"Aku akan menguras semua pekerjaanmu yang masih tersisa dan setelah itu akan membicarakan kapan mulai syuting film ini," ucap Dirga.

"Apa tidak bisa jangan membicarakan tentang syuting film dulu," sahut Dirga.

"Lalu apa yang harus dibicarakan?" tanya Valery.

"Apa kita harus membahas apa yang terjadi diantara kita?" tanya Valery membuat Dirga mengerutkan dahi.

Mana pernah dia sangka jika Valery tiba-tiba saja berkata seperti itu.

"Apa maksudmu Valery? Apa kau pikir aku memikirkan semua kejadian itu. Valery aku sudah terbiasa tidur dengan wanita dan bagiku apa yang terjadi di antara kita berdua itu sama saja dengan aku bersama wanita-wanita sebelumnya. Kau jangan terlalu percaya diri, jika aku memikirkan semua itu," ucap Dirga membuat Valery tersenyum miring.

"Lalu mengapa kau bersikap canggung denganku?" tanya Valery.

"Apa maksudmu? Apa kau pikir aku memikirkan kejadian itu?" tanya Dirga terlihat salah tingkah dan sangat terlihat sekali gugup saat berbicara dengan Valery.

"Aku mengenalmu Dirga dan aku bisa melihatmu jika kau tidak bersikap seperti biasanya kepadaku, kau menghindari tatapan mata dengan ku, kau juga berbicara tidak menatapku, kau benar-benar canggung saat bertemu denganku," ucap Valery.

"Hey, jangan terlalu percaya diri, aku sama sekali tidak memikirkan apapun dan jika kau berpikiran seperti itu. Itu karena aku kesal denganmu yang rela melakukan apapun hanya dengan persenan yang banyak,"

"Valery bagiku malam itu bukan apa-apa, jadi jangan berpikiran apapun dan sebaiknya kita lupakan saja apa yang terjadi pada malam itu," sahut Dirga.

"Baguslah, jika kau punya pikiran untuk melupakannya dan dengan begitu kau bisa bersikap profesional kepadaku," ucap Valery dengan tegas.

"Percaya diri sekali," gumam Dirga dengan menghela nafas padahal memang terlihat jelas dari wajahnya bahwa dia sangat gugup.

Bersambung......

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!