NovelToon NovelToon
TUJUH PEDANG PELINDUNG : THE VELARI

TUJUH PEDANG PELINDUNG : THE VELARI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Barat
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: XenoNovel

Ini Adalah Lanjutan Dari Novel Tujuh Pedang Pelindung Sebelumnya 🙏🏻
Di Harapkan Untuk Membaca Novel Sebelumnya Terlebih Dahulu Agar Tidak Bingung Dengan Ceritanya 👍🏻

Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Patah Hati

Disisi lain, Ziaz bertemu dengan Helena yang sedang membawa barang barang miliknya. Karena final di adakan 3 hari lagi, Helena memutuskan untuk kembali ke kerajaan sakura terlebih dahulu karena perintah dari Raja Sakura.

"Jadi, apa kau ingin kembali ke kerajaan sakura?" tanya Ziaz sambil berdiri di hadapan Helena.

Helena mengangguk dengan pelan. "Setelah kejadian tadi malam, Raja Sakura menyuruh ku untuk kembali ke kerajaan sakura agar aku terhindar dari bahaya." 

"Wow, sepertinya dia tidak tau kalau aku bisa menjaga mu disini." ucap Ziaz.

"Apa boleh buat," balas Helena.

Karena perintah dari Raja Sakura yang tidak bisa di ganggu gugat, Helena pun terpaksa mengiyakannya. Takut Helena kenapa kenapa, Ziaz pun menemani Helena yang sedang berjalan ke stasiun kereta kerajaan jingga.

"Jadi, apa kita sekarang sudah bisa berpacaran?" tanya Helena.

Ziaz menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Tidak, aku masih tidak ingin membuat mu dalam bahaya. Ibu mu pasti akan sangat marah ketika mendengar tentang diriku," 

Helena yang mendengar itu pun langsung menampar Ziaz yang membuat Ziaz sangat terkejut. 

Sambil berusaha untuk tidak menangis, Helena meluapkan emosinya kepada Ziaz. "Apa maksudmu! Kau sudah membuatku menyukai mu! Lalu kau malah menolak ku!" 

Ziaz yang mendengar perkataan Helena itu pun mulai terdiam sejenak. Namun dengan berat hati, Ziaz tetap tidak bisa menerima ajakan Helena itu.

"Maaf, tapi pria seperti ku tidak bisa berpacaran dengan seorang anak bangsawan bukan?" ucap Ziaz dengan ragu.

Helena yang mendengar itu pun langsung memukuli dada Ziaz sambil menangis. "Ada apa dengan mu! Kenapa kau selalu begitu! Apa aku terlalu menjijikan bagimu! Sampai sampai kau menolakku!" 

Ziaz memeluk Helena dan mulai menenangkannya. "Tidak, bagiku kau sangatlah cantik. Bahkan kau sudah membuatku jatuh cinta pada saat pertama kali kita bertemu,"

Helena pun hanya diam dan terus menangis di dada Ziaz. Dia tidak bisa mengucapkan apapun karena dirinya kecewa dengan Ziaz. Melihat situasi tersebut, Ziaz pun memberikan sebuah gantungan boneka kepada Helena.

"Maafkan aku, Helena... Aku hanya ingin melihat mu bahagia," ucap Ziaz.

Ziaz melemparkan gantungan kunci tersebut ke dalam tas milik Helena tanpa sepengetahuan Helena. Ziaz berusaha untuk mengikhlaskan Helena karena dia tidak pantas lagi untuk Helena.

Disisi lain, Owen mengajak Valiant untuk sarapan di restoran kimbap favorit Owen. Valiant pun mengiyakan hal tersebut karena dia juga belum makan dari tadi malam.

"Mereka semua sedang pergi kemana?" tanya Valiant sambil melihat keluar dinding kaca restoran.

"Entahlah, Ziaz dan Sano kabur semenjak tadi malam. Sedangkan Vijan dan Lawkei mereka bilang mau ganti baju di hotel, tapi sampai sekarang mereka belum kembali." jawab Owen sambil melihat koran di hadapannya.

Beberapa menit kemudian, pelayan pun membawakan kimbap pesanan mereka. Valiant yang melihat itu pun sangat terkejut karena Owen memesan sangat banyak.

"Oi oi oi, apa apaan ini? Kenapa sangat banyak?" tanya Valiant.

"Ayolah, kita harus memulihkan stamina bukan? Lagian kita butuh protein biar memperbesar otot kita," jawab Owen sambil memperlihatkan otot bisepnya.

"Oke? Lalu apa ini semacam sushi? Aku belum pernah makan ini sebelumnya," ujar Valiant.

"Apa? Sushi? No no, ini bukan sushi tapi ini kimbap." balas Owen.

Valiant yang mendengar itu pun hanya mengiyakannya. Dia pun mengambil kimbap di hadapannya itu menggunakan sumpit dan mulai memakannya. Namun dia sangat terkejut karena rasanya sangat enak.

"Wow, ini benar benar enak." ucap Valiant.

"Benarkan, aku biasanya selalu datang kesini pada hari minggu." ujar Owen.

"Eh... Apa kau datang bersama Putri Kimberly?" tanya Valiant.

Owen yang mendengar perkataan Valiant itu pun langsung terkejut. "Tidak! Lagian ngapain aku bersamanya?" 

"Begitu ya, aku hanya memastikan karena aku dan Vijan bertaruh kalau kau dan anak dari Raja Jingga itu sedang berpacaran." jawab Valiant.

"Huh? Itu tidak mungkin, dia seorang Putri sedangkan aku seorang ksatria." ujar Owen.

"Lalu, kenapa kau sangat dekat dengannya?" balas Valiant dengan cepat.

Owen yang mendengar itu pun terdiam sejenak sambil melihat ke arah kimbap di hadapannya. Dia pun mulai tersenyum saat mengingat pertama kali mereka bertemu.

"Aku bisa dekat dengannya karena saat kelas 1 SMA, aku mengikuti ekstrakurikuler Taekwondo dan bertemu dengannya disana." jawab Owen.

Valiant yang mendengar perkataan Owen itu pun sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau seorang Putri dari Raja Jingga berlatih Taekwondo.

"Bisa gitu ya, aku tidak menyangka kalau gadis secantik itu bisa Taekwondo." ucap Valiant.

Owen menghela nafas. "Kau ini tidak tau ya? Seni beladiri Taekwondo itu sangat populer di kerajaan jingga, jadi tidak heran kalau Putri berlatih seni beladiri yang sulit itu." 

"Ya, tidak heran kalau dia berani menantang Sara untuk berkelahi, hahaha..." ujar Valiant.

Owen ya mendengar itu pun terdiam sejenak dan melihat ke arah Valiant. Valiant yang melihat itu pun langsung panik karena dia keceplosan tentang kejadian tadi malam.

"Apa maksudmu? Apa tadi malam Nona Kimberly berkelahi dengan Sara?" ucap Owen.

"Sial, aku keceplosan. Apa yang harus kulakukan sekarang," gumam Valiant yang panik.

Saat ingin menjawabnya, tiba tiba dari luar. Lawkei dan Vijan mengetuk dinding kaca di samping mereka berdua yang membuat mereka terkejut.

"Ada apa?" tanya Owen.

"Ikuti kami," balas Lawkei sambil menggunakan bahasa isyarat.

Owen yang melihat itu pun langsung menaruh sumpitnya di atas meja dan membayar total makanan mereka kepada pelayan restoran tersebut.

Sementara itu, di stasiun kereta api. Helena mencoba kembali ajakan untuk berpacaran kepada Ziaz. Namun Ziaz tidak pada pendiriannya, dia tidak ingin melihat hidup Helena bahaya.

"Apa kau masih tetap tidak ingin berpacaran dengan ku..." ucap Helena sambil berdiri di depan pintu masuk kereta api.

Ziaz menghela nafas. "Maaf, aku tetap tidak bisa berpacaran dengan mu..." 

Helena yang mendengar itu pun berusaha untuk tidak menangis lagi. "Well, kau sudah menolak ku sebanyak 2 kali. Mungkin ini akan menjadi terakhir kalinya kita berbicara," 

Helena menarik tangan Ziaz dan mengembalikan jimat keberuntungan yang di berikan oleh Ziaz dulu. Ziaz yang melihat itu pun hanya terdiam dan melihat ke arah Helena yang masuk ke dalam kereta api tanpa ragu sekalipun.

"Jangan katakan apapun lagi," ucap Helena.

Helena pun menutup pintu kereta api dan mulai berjalan ke tempat kursinya. Namun dia berusaha untuk tetap melihat ke arah Ziaz dari balik jendela di dekat kursinya.

Ziaz terdiam sambil melihat ke arah jimat keberuntungan di tangannya itu. Namun saat kereta sudah mulai berjalan, Ziaz buru buru memasukkan jimat tersebut ke dalam sakunya dan mulai melambaikan tangannya kepada Helena sambil tersenyum.

Helena yang melihat itu pun hanya diam dan tidak membalas lambaian Ziaz itu. Kereta api pun mulai berangkat menuju kerajaan sakura, Ziaz yang melihat itu pun hanya tersenyum dan berjalan pergi dari sana.

( END CHAPTER 13 )

1
Gia Uw
Wadohhh seberapa cantik Helena sampai sampai Ziaz yang Author bilang paling tampan di antara lima kawannya itu bisa suka sama Helena
XenoNovel
Author sedang berusaha untuk semangat menulis lagi karena belakangan ini mulai hilang semangat 🥲 setelah di lihat lihat lagi, tujuh pedang pelindung ini lebih bagus di jadikan komik dari pada novel, tapi karena ceritanya masih belum habis dan Author juga belum menemukan ending dari ceritanya, mau gak mau projek komiknya Author batalkan terlebih dahulu sampai dapat waktu yang tepat 🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!