NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan Untuk Aldi

“Oke.” Meskipun bingung dengan rencana Tisya, Ranti tetap mengikutinya. Dia pun melangkah ke ruangan dapur, lalu berkata pada kepala dapurnya untuk membuatkan satu buah cocktail lagi dengan buah zaitun. Minuman seperti itu sangat jarang ditolak oleh tamu mereka. Setelah selesai, dia kembali pada Tisya, dan saat melihat temannya itu tersenyum, rasa curiga muncul di benak Ranti.

“Sebenarnya kamu mau ngapain, sih?”

“Tunggu aja nanti.”

Tak lama kemudian, seorang pelayan membawa nampan berisi segelas cocktail, sesuai perintah Ranti sebelumnya, pelayan laki-laki itu mendekati mereka terlebih dahulu.

“Nona, ini minuman yang dipesan tadi,” kata pelayan itu pada Ranti yang bersebelahan dengan Tisya. Ranti hanya menganggukkan kepalanya.

Kemudian tanpa bicara, Tisya merogoh kantong blazer-nya dan mengeluarkan sesuatu seperti botol bening berukuran kecil. Dengan cepat dia menuangkan satu tetes isinya ke dalam gelas minuman itu. “Sudah,” ucapnya menatap Ranti dengan senyum bangga.

Ranti hanya bisa heran kemudian memberikan kode pada pelayan untuk pergi meletakkan gelas itu di depan Aldi.

Dari kejauhan Aldi tampak begitu senang setelah mendapatan minuman spesial dari Ranti. Dia menganggap kalau Ranti ingin berbaikan dengannya. Ia lalu mengangkat gelas itu sebagai ucapan terima kasihnya kepada Ranti. Ranti pun hanya bisa menggigit bibirnya.

“Pasti abis ini dia ngira aku juga mau sama dia,” ujar Ranti cemas.

“Tenang aja, nggak lama lagi dia juga bakal kapok gangguin kamu,” sahut Tisya tersenyum puas.

“Sya, memangnya kamu tadi masukin apa ke minuman itu?” tanya Ranti.

Namun, belum lagi sempat Tisya menjawabnya, Aldi sudah terdengar mengerang keras di tempat duduknya kemudian bangkit dan berjalan terburu-buru. “Dimana toilet!” teriaknya. Kemudian salah satu pelayan membawanya pergi sambil berlari. Aroma tak sedap langsung tercium, membuat beberapa orang mengusap hidung mereka.

Teman-teman Aldi pun tertawa. “Dia minum banyak sampai mules begitu,” ujar salah satu dari mereka.

Terkejut, Ranti lekas saja menengok pada Tisya dengan memberikan tatapan bertanya.

“Apa? Aku cuma kasih setetes cairan lada. Ini benda pelindungku, selalu kubawa ke mana-mana,” jawab Tisya menahan tawa.

Paham akan tatapan Ranti padanya.

“Astaga, kamu ini. Lada bercampur alkohol apa nggak bahaya?” Ranti mulai cemas. Pekerjaanya adalah nomor wahid baginya, sehingga Ranti begitu menjunjung tinggi profesionalitas. Dan kali ini, dia sungguh tidak profesional. Itu karena Aldi.

“Nggak bahaya sama sekali, Ran. Paling dia bakal diare seharian, terus pergi ke dokter dan sembuh lagi. Dah, yuk kita keluar, tugas di sini sudah selesai,” Tisya menarik Ranti, membawanya menuju pintu keluar.

Namun, ketika keduanya belum sempat keluar, seseorang berteriak keras. “Ranti! Ini gara-gara kamu, kan?! Saya bakal tuntut hotel ini karena kamu meracuni saya!”

Ranti membeku di tempatnya, sedangkan Tisya menengok ke belakang dan melihat Aldi yang sedang memegangi perutnya, lalu lelaki itu segera berbalik lagi. Sepertinya perutnya mules lagi. Tisya tertawa tanpa bisa ditahan.

“Ya ampun, Sya. Gimana kalau dia benar-benar nuntut hotel kita? Pak Aldi itu nekat orangnya,” ujar Ranti begitu mereka berada di luar.

Melambaikan tangannya, Tisya berkata santai, “Nggak perlu takut, ada cctv di dalam yang merekam jelas waktu si botak itu coba melecehkann kamu, kan?”

Benar juga, pikir Ranti. Tapi tetap saja dia khawatir.

1
Vtree Bona
akh YESS terus Pepet mas Arion hehehe
Herman Lim
gila Arion sabar dikit Napa
aleena
keponakan mafia ternyata punya pengawal bayangan/Grin//Grin/
pantesan gak pernah takut sama emaknya sendiri
Siti Ubaidah
lanjut thor
Siti Ubaidah
cerita bagus sekali Thor,,, buat penasaran trus
ardiana dili
lanjut
aleena
hah hanya bisa bernapas

jika aku ada diantara keluarga Arion
rasane kepengen minggat,, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Herman Lim
🤣🤣🤣 Ranti klo Arion blg gitu pasti dah BNR ga akan bakal u di lepas kan secara TDK langsung dia akui kamu tuh milik dia
Siti Ubaidah
lanjut
ardiana dili
ceritanya bagus
ardiana dili
lanjut
aleena
hah Noni gak tau apa suami mu itu mata keranjang,
ardiana dili
lanjut
Vtree Bona
dih dapet suami bau tanah aja bangga wkwkwk,,,,, semangat kak thor mana kak Arion nya
Siti Ubaidah
lanjut thor
Siti Ubaidah
tidak sabar menunggu terbongkarnya pelaku yg membawa Ranti ke kamar hotel
ardiana dili
lanjut
nonoyy
masi teki teki aja terus kpn ni ketahuan siapa yg sudah meniduri ranti
Siti Ubaidah
Noah tidak mau jujur siapa yang membawa Ranti setelah keluar club
aleena
Rumit bener kehidupan kamu Ranti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!