NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Dokter / CEO / Romansa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:550.4k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 : Kecurigaan Arga

Dari kaca spion dalam, Barra menatap wajah Marwah.

" Apa kau sedang bermimpi , nona Marwah?" Barra berbicara dengan nada datar .

Dia tatap arloji di tangan kanannya. " Terhitung dari jam lima , kau baru bekerja selama tiga jam, dan apa katamu tadi? Kau memang wanita aneh yang baru pertama kali aku temui." Barra benar benar frustasi.

Marwah tertunduk. " Saya minta maaf pak."

" Apa segitu tidak sukanya kau dengan pekerjaan yang aku berikan?"

" Bukan pekerjaan nya, tapi orang yang memberikan pekerjaan itu, aku selalu muak melihat wajah mu." Batin Marwah. Makian itu jelas akan membuat Barra naik pitam. Untungnya , keluh kesah itu hanya dalam hati saja.

" Jadi benar? Kenapa kau tidak menjawab ku? "

" Ti...tidak pak. Tidak seperti itu."

" Walau kau menyangkalnya, aku tau kalau kau tidak suka. Tiga bulan, tinggal di sisiku selama itu, jika dalam tiga bulan itu , kau benar benar bosan dengan pekerjaan mu, aku akan memberhentikan mu. "

Kilauan netra terpancar kebahagiaan begitu nyata terlihat ketika Barra memberikan sebuah pilihan.

" Tiga bulan? Itu tidak lama. Mari kita coba , Ara sayang." Marwah kembali membatin.

" Bagaimana dengan tawaran ku?"

" Baik pak, saya setuju."

Tentu saja , tanpa menunggu lama, Marwah langsung menyetujuinya. Jujur dia takut, Barra akan berubah pikiran.

Di sisi lain, Liam justru menggelengkan kepalanya pelan.

" Mau juga nona Marwah di bohongi. Anda belum tau saja sifat asli si bos..."

Akhir akhir ini Liam sering sekali berbicara dengan dirinya sendiri perkara keanehan yang di tunjukkan Barra. Pasalnya , ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun dia bekerja dengan pria temperamental itu, Barra menunjukkan ketertarikan nya pada seorang wanita. Ya, terlepas dari Priscilla, karena Barra sudah berpacaran dengan Priscilla sebelum Liam bekerja dengannya.

*

*

Gedung HG

Wajah Liam nampak sumringah ketika Barra memberikan paperbag yang berisi makanan.

Dalam hati, Liam sangat bahagia. Ternyata Barra perhatian juga padanya.

Beberapa menit lalu, sebelum meninggalkan basement, Barra menyuruh Liam membawa paperbag yang di simpan di bagasi, dan Liam sempat mengintipnya.

Salahnya, Liam tidak bertanya makanan itu untuk siapa.

Dan ketika tiba di ruangan Barra, Liam akhirnya menelan kekecewaan.

" Berikan makanan itu untuk Marwah, dia belum makan." Ucap Barra sebelum masuk ke dalam ruangannya dan menutup pintu.

Liam melengos di tempat. Tatapannya tertuju pada paper bag di tangan kanannya.

" Aku sudah curiga, tumben dia baik padaku. Ternyata...akh...."

Liam berjalan gontai ke meja Marwah, meletakkan paper bag di sana dan berlalu begitu saja.

" Apa ini, Liam?" Tanya Marwah bingung.

Liam menoleh. " Makan saja, itu ungkapan kasih sayang dari atasan mu." Kemudian dia pergi ke ruangannya dengan tertunduk lesu.

" Padahal, aku juga belum sempat sarapan." Gumamnya lemah.

Marwah membuka dan melihat isinya. Seketika senyum bahagia terpancar dari wajah cantiknya.

Sandwich double cheese dengan sayuran berlimpah yang begitu menggugah selera .

Marwah kembali memasukkan kotak makan itu ke dalam paperbag dan membawanya ke sebuah ruangan.

Tok.. tok..tok..

" Masuk.."

Marwah membuka pintu.

" Kenapa ? Ada yang kau butuhkan?" Tanya Liam yang sudah duduk di belakang meja setelah menghabiskan segelas air putih agar lambung nya masih bisa tersenyum meski di isi hanya air putih saja.

" Sudah sarapan?"

Lima menggeleng.

Marwah mengangkat paper bag dan menunjukkannya pada Liam." Ayo kita makan bersama ."

Raut wajah Liam seketika berubah seratus delapan puluh derajat." Kau serius?"

" Iya, ini banyak, aku tidak bisa menghabiskannya."

Marwah duduk di sofa di susul Liam yang mengambil posisi di depan Marwah.

Marwah kembali membuka kotak bekal dan membaginya dengan Liam.

Liam makan dengan lahap, dan Marwah tersenyum melihatnya.

Sesekali, Liam menatap ke luar. Ke arah pintu yang terbuka lebar.

" Oo..maafkan aku. Aku tidak terbiasa dengan pria dalam satu ruangan, jadi aku membukanya."

" Tidak apa apa, aku bisa maklum."

" Terima kasih."

Mumpung hanya berdua, Liam menggunakan kesempatan itu untuk bertanya beberapa hal pada Marwah.

" Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

" Silahkan."

" Tapi ini sedikit bersifat pribadi."

" Apa?"

" Di Singapura, tepat di traffic light, aku sempat mengamati dari dekat Ducati yang kau tunggangi, dan aku merasa pernah melihatnya. Apa kau pernah mengikuti ajang super bike di Goodwood sirkuit beberapa tahun lalu?"

Uhuk..uhuk..uhuk.. Marwah tersedak air minum yang baru saja mengalir melewati tenggorokannya.

Marwah terkekeh pelan. " Ingatan mu boleh juga."

Netra Liam membola." Jadi itu benar?"

Marwah mengangguk.

Lima bertemu tangan." Wah,,,kau hebat."

" Biasa saja."

" Tunggu, aku hafal semua nama nama yang ikut balapan hari itu. Dan seingatku, wanita hanya ada tiga. Bisa kau katakan klub mana yang menaungi mu?"

" Speed Devils."

" A..apa? Speed Devils?"

" Ya, kenapa? Apa kau salah satu dari musuh abadinya?"

Kepala Liam menggeleng di ikuti gerakan tangannya yang menunjuk Marwah. " Kau, Ace, kan?" Tebaknya.

Marwah cukup terkejut , Liam tau nama samarannya." Apa kau anggota Speed Devils?"

" Bukan, aku tidak bisa bawa motor, hanya suka menonton dan sering ikut dengan bos."

" Bos? Apa dia menyukai balapan juga?"

" Suka, apa kau ingat ke...."

" Kalian terlihat sangat santai , terutama kau!" Barra tiba tiba muncul di depan pintu menghentikan pembicaraan serius keduanya.

Liam segera berdiri di susul Marwah yang di beri tatapan murka oleh Barra. Telunjuk pria arogan itu jika di ukur menggunakan meter, telunjuknya tepat mengenai dada Marwah.

" Kembali ke mejamu, ARSILA MARWAH !! "

Marwah lari terbirit-birit setelah teriakan Barra hampir saja memecahkan gendang telinganya.

Setelah Marwah pergi, tinggallah Liam yang salah tingkah karena Barra menatapnya tajam.

" Aku merekrut orang baru bukan untuk menjadi teman curhatmu, Liam Parker !!"

" Maaf tuan, akan saya perhatikan."

*

*

Singapura.

Arga duduk di depan dokter Lee. Dokter senior yang selalu memeriksa kondisi kesehatannya beberapa tahun belakangan ini.

Dokter Lee tersenyum simpul.

" Bukankah anda terlalu sering check up beberapa bulan ini, pak dewan?"

Arga terkekeh, " Apa dokter sudah bosan melihatku ?"

Akhirnya dokter Lee tertawa renyah ." Mana mungkin , pak dewan. Saya hanya heran, biasanya anda akan datang tiap tiga bulan sekali tapi sekarang, saya rasa jadwalnya sudah berubah.

Sejak saat di mana dia dan Barra bertemu di mount Elizabeth, Arga jadi lebih rutin mengunjungi rumah sakit tersebut. Deadline day sebagai anggota parlemen tinggi inggris yang harus di lakukan setiap akhir bulan, terkadang siap di minggu ketiga. Jadi, Arga punya banyak kesempatan untuk berkunjung ke Singapura .

Dia rela terbang belasan jam , hanya untuk melihat seorang wanita cantik yang sebenarnya dia pun tidak tau pasti kapan akan bertemu lagi dengan wanita itu.

Ya, selain memantau HG, Arga sudah punya maksud tertentu mendatangi salah satu rumah sakit terbesar di Singapura itu.

Dari Liam, Arga mengetahui kalau dokter yang selalu mengganggu konsentrasi nya itu bernama Safa. Selain nama, tidak ada lagi informasi yang di dapatkan Arga dari asisten pribadi Barra.

Dia mulai kesulitan untuk menemui atau setidaknya melihat dokter cantik itu. Karena itu, dia harus membawa bala bantuan langsung dari kantor pusat HG Corp.

Rowan Benedict, asisten pribadi sekaligus tangan kanan Arga selaku pemegang saham terbesar HG, datang menemani sang bos .

Bulan lalu, Rowan tidak ikut dalam kunjungan Arga ke Singapura karena harus mewakili Arga ke Irlandia Utara.

" Seperti biasa, semua aman, tuan Arga."

" Terima kasih dokter Lee. Maaf karena merepotkan mu."

" Jangan sungkan tuan Arga. Saya justru berterima kasih karena mendapatkan kepercayaan merawat orang penting seperti anda."

Keduanya bersalaman sebagian ucapan perpisahan.

Arga keluar di dampingi dua orang bodyguard.

Tidak lama kemudian Rowan muncul.

Pria itu tampan, perawakannya juga tinggi dan atletis. Tapi sayang, senyumnya tidak pernah terlihat. Di banding Liam, Rowan jauh lebih menyeramkan.

" Apa kau menemukan sesuatu , Rowan?" Tanya Arga di sela langkahnya.

" Namanya Aluna Safa Ezara, dia adalah residen obgyn tahun pertama dengan reputasi tinggi di atas rata rata. Dia sangat pintar dan di akui oleh semua profesor di bagiannya."

" Ada lagi?"

" Saya rasa ada yang istimewa dari wanita itu, tuan."

" Maksud mu?"

" Dia berasal dari keluarga berpengaruh, tapi saya belum bisa menemukannya, dia menyembunyikan identitasnya dengan sangat baik."

" Bagaimana kau bisa tau? "

" Saya sudah menyelidiki kesehariannya sebulan terakhir ini, dan dia tidak pernah keluar rumah kecuali bekerja dan belanja. Saya juga sudah melacak kartu kredit yang dia miliki, dan itu adalah American Express Centurion card, sama seperti yang tuan Arga miliki."

Arga tersenyum smirk . " Menarik. Selidiki terus, aku jadi semakin penasaran dengan kesederhanaannya yang dia sembunyikan di balik kekayaannya."

...****************...

1
Lilik Juhariah
kak Fara luar biasaaa , keren karyanya
Lilik Juhariah
aduuuh kl.ada apa apa gmn Safa om Arga
Lilik Juhariah
Eric kayaknya anak orang tuh, kok kelkunnya GK samaa.bapaknya
Lilik Juhariah
Eric ini iblis , bapaknya dicelakai adiknya di celakai , gila ya
Lilik Juhariah
lah ini sama bapaknya berani banget, kayak mafia aja eric
Lilik Juhariah
om Arga cinta banget ma safa
Lilik Juhariah
ha ha ha kakakku aunty ku knaa binguung
Lilik Juhariah
oooh om Arga mau punya Baby
Lilik Juhariah
dikasih kesempatan tobat malah bikin ulah lagi nih eric
Lilik Juhariah
untung Sardi ma sakti bisa masuk
Lilik Juhariah
skrng udah sehatkah author
Shee
rawon setia banget sama agra, dia g mau agra sampai di penjara. rawon lope lope q, tapi sayang q dah nikah😂😂😂😂
Lilik Juhariah
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, authooir karyamu keen sekali, ooooh love swkebuun
Lilik Juhariah
kayaknya targetnya Bara , salah ke Bang panji
Bintang 1016
selalu ku tunggu up nya kak...
lope lope💞💞💞💞,,setangkai mawar dan secangkir kopi sebagai penyemangatmu🤭👍
SasSya
na'udzubillah
minus plus plus kelakuan
Lilik Juhariah
ha ha ha ayoo kl berani ,
Bak Mis
lanjut
Deyuni12
Alhamdulillah
pak dewan tersadar dr hal yg akan menyulitkan beliau n juga keluarga kecilnya..
meski memang semua bisa selesai dengan cara cara tertentu,tapi dengan adanya Syafa d hidupnya n calon bayi kecil nya,Iyu membuat pak dewan berpikir lebih waras lagi,biar si Eric dapat hukuman yg semestinya
Netiihsan
tryata arga..masih tringat atas ucapan sang istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!