NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:117.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Angin musim semi meniup lembut gorden-gorden sutra di Balairung Timur saat suara gong besar menggetarkan udara pagi.

“Duaarrr!”

Suara itu menandai kedatangan tamu kehormatan dari luar negeri. Para kasim segera berlarian, menyambut dengan upacara resmi.

Langit istana cerah, namun suasana terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan karena matahari, melainkan karena sesuatu yang tak biasa: kerajaan-kerajaan tetangga datang bersama utusan penting.

Tak lama kemudian, rombongan dari Kerajaan Wuyin memasuki gerbang utama, dipimpin oleh Utusan Zhao Heng, seorang pria tinggi dengan sorban berhias batu giok dan jubah dari kain tenun halus.

“Utusan Zhao Heng dari Kerajaan Wuyin menyampaikan salam untuk Kaisar Liang Xu!” serunya sambil bersujud di hadapan sang Kaisar.

Kaisar Liang Xu yang duduk megah di atas singgasana mengangguk tenang. “Selamat datang di negeri kami. Semoga perjalanan kalian membawa kedamaian.”

Zhao Heng tersenyum dan berdiri, lalu menyerahkan kotak kayu berukir dengan ukiran burung Feng huang.

“Ini hadiah dari Raja kami. Dan… permohonan khusus.” ucap Zhao Heng

Para pejabat mulai berbisik-bisik, penasaran.

Kaisar mengangkat alis. “Permohonan seperti apa?”

Zhao Heng membuka kotaknya, memperlihatkan sebotol kecil saus berwarna keemasan dan gulungan sutra bertuliskan aksara asing.

“Saus ini berasal dari resep leluhur kami. Namun belakangan, terdengar kabar bahwa di istana ini ada seorang selir yang mampu menciptakan hidangan luar biasa. Kami ingin bertukar ilmu… dengan satu resep darinya.”

Kaisar sedikit menyipitkan mata.

“Siapa yang menyebarkan kabar itu?”

Zhao Heng tertawa, “Orang pasar. Bahkan pedagang teh di pelabuhan kami membicarakan sup hangat yang menyembuhkan Ibu Suri dan bubur pagi yang membuat para pejabat pulang lebih cepat dari rapat.”

Para menteri langsung melirik satu sama lain.

Sementara itu, di belakang tirai merah…

Mei Lin—yang datang karena dijanjikan ada kudapan manis—sudah meringis setengah mati.

“Aduh… itu kan cuma bubur labu biasa…”

 

Istana Geger karena Satu Resep

Kabar permintaan utusan asing menyebar dalam hitungan jam. Istana seperti terbakar oleh bisik-bisik dan rasa penasaran.

“Selir Mei Lin jadi rebutan negara luar?”

“Apa dia benar-benar hebat, atau hanya kebetulan?”

“Aku yakin dia pakai jampi!”

“Aku pernah lihat dia mengaduk bubur sambil menyanyi lagu anak ayam…”

Mei Lin mencoba menghindar, tapi di setiap lorong, ada saja selir yang menyapanya dengan manis… atau menyindir dengan senyum sinis.

“Selamat ya, Mei Lin… Kau pasti akan naik pangkat jadi Selir Kepala Dapur Dunia,” cibir Selir Hua sambil menggigit manisan seperti ingin membunuh rasa manisnya.

Mei Lin hanya tersenyum kecil. “Ah, saya belum bisa mengimbangi keahlian Anda dalam… membakar bubur.”

“APA?”

 

Di dalam ruang pribadi Kaisar, para penasihat berdiskusi tentang permintaan Zhao Heng.

“Jika kita beri satu resep, mungkin itu menjadi kekuatan dagang mereka,” kata salah satu menteri.

“Namun jika menolak, bisa dianggap sombong,” timpal yang lain.

Kaisar tak banyak bicara. Ia malah memandang jendela, ke arah taman belakang tempat biasanya… Mei Lin memberi makan ikan.

Setelah lama terdiam, ia berkata, “Akan kuadakan kompetisi di ulang tahun kekaisaran. Biarkan mereka menilai sendiri kehebatan dapur kita. Jika ingin belajar, harus tahu dulu rasa yang sesungguhnya.”

Para penasihat mengangguk.

 

Mei Lin di Pojok Istana

Sore hari, Mei Lin duduk sendiri di paviliun kecil dekat kolam lotus, mencubit pipinya sendiri.

“Kenapa aku? Dari semua hal yang bisa jadi kelebihan, kenapa harus masak? Kenapa bukan menulis puisi, atau menari seperti angin?” gumamnya.

Dari kejauhan, Pengawal Qin Mo yang kini menjadi pelatih bela dirinya berjalan membawa sepiring kue taro goreng.

“Masih ngelamun, Nona Bubur?”

Mei Lin melotot. “Jangan panggil aku itu!”

Qin Mo tertawa. “Hei, nona harus bangga. Jarang ada selir yang jadi pembicaraan sampai ke luar negeri hanya karena masakan. Itu… luar biasa.”

Mei Lin memandang langit senja.

“Aku hanya ingin hidup damai di istana… tapi malah dikejar negara tetangga karena resep bubur…”

Qin Mo duduk di sampingnya.

“Lalu anda mau apa? Sembunyi di dapur selamanya?”

Mei Lin menarik napas dalam.

“…Mungkin sudah waktunya bubur ini menyelamatkan lebih dari sekadar pagi hari Ibu Suri.”

 

Hari mulai gelap. Di kejauhan, istana bersiap menyambut ulang tahun kekaisaran yang akan menjadi panggung besar, bukan hanya bagi kerajaan, tapi juga bagi Mei Lin—selir tak dianggap yang kini harus membuktikan bahwa kuah bening dan nasi lembek bisa mengubah sejarah.

...----------------...

Hari itu, Istana Langit Timur bersinar lebih dari biasanya.

Ratusan lentera merah menghiasi setiap sudut. Bunga-bunga mekar seolah mengerti ini adalah hari besar, hari ulang tahun Kaisar Liang Xu penguasa Negeri yang termasyhur. Para pejabat berdandan rapi, rakyat berdatangan ke luar gerbang istana, dan utusan dari lima negeri sahabat tiba membawa persembahan dan senyum penuh strategi.

Namun di balik semua itu, satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah…

Kompetisi Antar Permaisuri dan Selir Terhormat: Panggung Dapur Diplomasi.

Ya, karena masakan Mei Lin telah menjadi topik panas, Kaisar memutuskan menggelar kompetisi antar kerajaan dalam bentuk pertunjukan seni dan kuliner. Tidak hanya selir dari istana Tian, tapi juga permaisuri dari kerajaan tetangga ikut ambil bagian. Bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai ajang silaturahmi... dan tentu saja, unjuk kehebatan.

 

Kasim kepala mengumumkan:

“Kompetisi akan dibagi tiga babak: Seni, Kecerdasan, dan Kuliner. Pemenang akan mendapat hadiah khusus dari Kaisar, dan... satu permintaan pribadi yang boleh diajukan tanpa ditolak.”

Semua peserta terdiam. Hadiah terakhir itu jelas membuat udara menjadi lebih panas dari arang panggangan.

Di antara para peserta, Mei Lin berdiri dengan baju sederhana, tanpa hiasan emas mencolok, hanya selendang bunga plum yang ia ikat sendiri. Di sebelahnya, tiga wanita anggun berdiri.

Mereka adalah:

Permaisuri Ayin dari Negeri Qingzhou: anggun dan lembut, membawa kipas bermotif bunga magnolia.

Permaisuri Hanako dari Kerajaan Shinzai: mungil, sopan, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.

Permaisuri Ying dari Kerajaan Barat Daya: tinggi, percaya diri, dan… sedikit cerewet.

Ketiganya memandang Mei Lin dengan senyum bersahabat.

“Jadi kamu si pembuat bubur legendaris?” tanya Ying sambil tertawa kecil.

Mei Lin mengangguk canggung. “Saya… hanya mengaduk.”

Ayin menepuk tangan Mei Lin, “Orang yang tahu cara mengaduk dengan hati… pasti bisa menyentuh banyak perut dan hati.”

Hanako mengangguk, “Aku suka kamu.”

Mei Lin: “Eh??”

 

Semua permaisuri menunjukkan kebolehan.

Ayin menari diiringi kecapi.

Hanako menyanyi dengan irama lembut.

Han membaca puisi tentang pahlawan wanita.

Saat giliran Mei Lin, ia maju dengan... dua buah sapu jerami dan satu boneka kain.

Semua penonton menahan napas.

Lalu… dimulailah pertunjukan “Legenda Dapur dan Penunggu Nasi Gosong”. Sebuah wayang singkat lucu, tentang peri dapur dan hantu nasi gosong yang saling kejar-kejaran karena salah masak.

Suara tertawa pecah. Bahkan Kaisar sampai menyembunyikan senyum di balik lengan bajunya.

“Siapa yang membuat naskah itu?” bisik Ibu Suri pada kasim.

“Selir Mei Lin, Yang Mulia.”

“Dia aneh… tapi menarik.”

Bersambung

1
kurnia rahayu
👍👍👍💪💪💪
mong air
sesuai untuk bacaan santai2...tiada intrik berat..
myukai pwatakan Pemaisuri mei lin.jarang2 sbegitu..Author,,tbaik..😚
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Hastin71
sayang kalau di lewatkan setiap episodenya...ceritanya pembelajaran sekali,Thor
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒋𝒅 𝒀𝒖𝒏 𝒁𝒉𝒊 𝒅𝒏 𝒅𝒖𝒂"𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒋𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒊𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒉𝒓𝒔 𝒂𝒏𝒋𝒍𝒐𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒂" 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖 🤦‍♀️🤦‍♀️😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑳𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑱𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 😒😒
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 🤔😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒓𝒊𝒑𝒍𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒍𝒈 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒉𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👍👍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!