NovelToon NovelToon
Istriku Selingkuhan Bapakku

Istriku Selingkuhan Bapakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maria Margaretha Riswanda

Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.

Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.

Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Yanu mengajak Tini kesebuah resto di kaki gunung merapi. Resto tersebut memiliki pemandangan yang indah pada malam hari.

"Baru pertama kali ini saya keluar rumah Bu Irma dengan laki-laki untuk makan malam. Bagus juga ya pemandangan malam hari dari sini."

"Memangnya kamu belum pernah kesini Tin ?."

"Belum mas."

"Oh iya,kamu mau makan apa tin ?."

"Saya ngikut mas aja,apa saja saya suka kok."

"Mbak,pesan nasi goreng seafood 2 sama jus alpukat nya 2 ya." Ucap Yanu memesan makanan.

"Oh iya Tin,kamu sudah punya pacar ?."

"Belum mas."

"Emm.. begini Tin,umur saya kan sudah tidak muda lagi dan saya dengar dari bulik kamu 2 tahun lebih tua daripada saya. Seumpama saya ajak kamu nikah mau tidak Tin ?."

"Tapi kan kita baru kenal mas." Ucap Tini terkejut.

"Ya gak harus nikah sekarang atau besok,maksud aku itu kita pacaran dulu. Tapi pacaran untuk menuju ke jenjang yang lebih serius. Jadi kamu aku kenalkan ke orang tuaku begitupun sebaliknya. Kalau di rasa kita sudah cocok dan orang tua kita sudah setuju semua,baru deh kita nikah. Gimana menurutmu ?."

"Boleh mas."

"Jadi kita sekarang pacaran nih ?."

Tini menjawab dengan anggukan.

"Yes,makasih ya." Ucap Yanu sembari tersenyum bahagia.

Makanan yang mereka berdua pesan pun datang. Mereka segera menyantap makanan yang telah tersaji. Setelah makan,Yanu mengantarkan Tini kembali ke rumah buliknya.

"Makasih ya Tin buat malam ini. Aku langsung pulang dulu."

"Gak mampir dulu mas ?."

"Nggak Tin,udah malam juga. Gak enak sama tetangga. Nanti kalau sudah sampai rumah coba aku bilang ke bapak sama ibu soal hubungan kita. Semoga bapak dan ibu merestui,jadi kita bisa cepat-cepat melanjutkan ke jenjang pernikahan."

"Ya mas,nanti saya juga akan menghubungi orang tua saya dan menyampaikan soal hubungan kita. Semoga saja kita berjodoh ya mas."

"Aamiin. Yasudah Tin,aku pulang dulu ya. Besok pulang kerja aku kesini lagi buat sampaikan hasil musyawarahku sama bapak ibu. Hehehe.."

"Ya mas,hati-hati."

Yanu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah,ia di sambut oleh Bu Ami dan Pak Sulton yang tengah menonton televisi di ruang keluarga.

"Kamu sudah pulang le. Gimana tadi sama Tini ?."

"Alhamdulillah bu,saya tadi sama Tini makan malam di resto dekat merapi. Jadi ya maaf kalau saya pulang nya agak lambat."

"Lalu kelanjutan kamu sama Tini gimana le ?."

"Alhamdulillah,aku sama Tini sudah jadian bu. Kami sekarang berpacaran."

Pak Sulton yang sedak minum sontak tersedak mendengan penuturan Yanu.

"Hati-hati toh pak kalau minum. Pelan-pelan saja. Gak ada yang minta juga." Ucap Bu Ami meledek suaminya.

"Bapak kaget saja bu. Tapi ya alhamdulillah Yan kalau kamu sama Tini akhirnya berpacaran. Tapi menurut bapak kalau bisa secepatnya kamu menikahi Tini. Jangan lama-lama pacaran nya. Gak enak juga di lihat tetangga. Apalagi Tini statusnya pembantu bulikmu. Takut di omong yang tidak-tidak sama tetangga nanti."

"Iya le,kalau bisa segerakan saja hubungan kalian ke jenjang pernikahan. Umurmu juga sudah pas untuk menikah. Jangan di tunda-tunda lagi. Mbak sama mas mu juga sudah menikah semua."

"Ini artinya ibu sama bapak merestui hubungan saya dengan Tini ?."

"Ya le,tadi ibu dan bapak sudah membicarakan nya. Apalagi Tini juga gadis yang baik. Insyaallah cocok untuk kamu jadikan istri."

"Alhamdulillah,terimakasih ya pak bu."

"Oh iya Yan 1 lagi pesan bapak. Nanti kalau kamu sudah menikah dengan Tini,kalian tinggal di sini saja agar ibumu juga ada teman nya. Lagi pula jaman sekarang kontrak rumah juga gak ada yang murah. Lumayan kan kalau kalian tinggal di sini,uang untuk kontrakan bisa buat hal lain. Kalau bisa ya di tabung buat jaga-jaga. Ya siapa tahu Tini bisa langsung hamil. Dan kalau bisa,Tini gak usah kerja jadi pembantu lagi di rumah bulikmu. Suruh dia keluar dari pekerjaan nya. Seperti ibumu,fokus jadi ibu rumah tangga saja. Melayani suami dan merawat suami juga anak-anaknya kelak. Soal biaya sehari-hari itu tanggung jawabmu sebagai suaminya."

"Ya pak,rencana saya juga seperti itu. Tini saya suruh keluar dari tempat bulik. Ya kalaupun nantinya gajiku tidak cukup dan dia kekeh mau bekerja,nanti saya masukan saja ke pabrik tempat saya bekerja pak. Lalu untuk tinggal di sini,ya sebenarnya saya ingin nya buat kontrak saja sih. Tapi kalau di pikir-pikir dengan gaji saya yang cuma umr,saya rasa memang tidak cukup pak untuk kontrak rumah dan yang lain. Apalagi kalau Tini bisa langsung hamil. Haduh makin pusing nanti saya pak."

"Maka dari itu Yan,setelah menikah kamu tinggal di sini saja. Bapak dan ibu sudah memikirkan soal hal itu. Kan kalau di sini kalian berdua juga bisa hemat. Selain tidak mengeluarkan biaya untuk kontrak,untuk makan sehari-hari bapak dan ibu juga bisa bantu."

"Ya pak."

"Ya sudah le,sudah malam juga. Kamu tidur sana gih. Besok kamu kerja pagi kan ?."

"Ya bu. Kalau begitu saya pamit mau istirahat dulu ya pak bu."

"Ya." Jawab Pak Sulton dan Bu Ami bersamaan.

Keesokan paginya,Yanu berangkat bekerja dengan hati yang senang karena selain dia sudah mendapatkan pujaan hati,dia juga mendapatkan restu dari kedua orang tuanya untuk meminang sang pujaan hati.

Sore harinya setelah selesai bekerja,Yanu buru-buru pulang. Dia tidak sabar untuk menyampaikan kabar gembira itu ke Tini. Yanu juga tidak langsung pulang kerumah,melainkan mampir dahulu ke rumah Bu Irma untuk menemui Tini. Sesampainya di rumah Bu Irma,Yanu segera menemui Tini.

"Assalamu'alaikum bulik,Tini ada ?."

"Ada,kamu tunggu sebentar ya Yan bulik panggilkan."

"Ya bulik."

Selang beberapa saat Tini pun keluar dengan membawa baki berisi segelas teh dan roti bolu.

"Eh mas Yanu,baru pulang mas ?."

"Repot-repot saja kamu Tin. Iya mas baru pulang kerja. Maaf nih kalau mas ganggu waktu kerja kamu. Mas kesini cuma mau menyampaikan soal hasil musyawarah mas dengan bapak dan ibu semalam."

"Gimana mas ?. Aku juga semalam sudah menghubungi bapak dan ibu mas. Bapak dan ibu setuju,tapi kata bapak mas di suruh ke sana membawa orang tua mas untuk meminang saya."

"Siap dah. Orang tua mas juga sudah setuju kok Tin. Kira-kira kapan mas dan orang tua mas bisa kesana ?."

"Kalau bisa sepatnya mas."

"Bagaimana kalau sabtu depan. Sabtu mas libur kerja."

"Iya tidak apa-apa mas,nanti saya izin ke Bu Irma dan Pak Darso untuk pulang."

"Oh iya Tin,sama mas mau menyampaikan pesan bapak semalam."

"Apa mas ?."

"Besok kalau kita sudah menikah,kita tinggal di rumah orang tua mas dulu ya. Lalu kamu resign dari sini. Kamu fokus aja jadi ibu rumah tangga sekalian temani ibu. Kamu gak keberatan kan Tin ?."

"Ya mas tidak apa-apa kalau itu memang keputusan terbaik saya ikut saja."

"Kalau memang kamu masih ingin bekerja dan belum mengandung anak mas,nanti mas masukan ke pabrik tempat mas bekerja saja. Jadi kita bisa berangkat dan pulang kerja bareng."

"Ya mas,nanti bisa di bicarakan lagi. Yang terpenting rencana kita dahulu untuk menikah."

"Ya Tin."

Hari yang di tunggu Yanu pun tiba. Yanu,Tini dan kedua orang tua Yanu berangkat ke Banjarnegara kampung asal Tini untuk menemui orang tua Tini dan meminang Tini. Sesampainya di sana,mereka di sambut ramah oleh kedua orang tua Tini beserta kakaknya.

"Assalamu'alaikum." Ucap Yanu sembari menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tua Tini.

"Wa'alaikum salam. Oh ini toh nak Yanu yang sering di ceritakan Tini. Monggo pak bu duduk." Ucap orang tua Tini sembari mempersilakan duduk.

"Terimakasih njih pak bu,kami sudah di sambut dengan baik. Kedatangan kami kemari dengan tujuan yang baik juga. Kami bermaksud untuk melamar anak bapak dan ibu yaitu nak Tini untuk jadi istri anak kami Yanu. Apakah lamaran kami di terima atau tidak pak bu." Ucap Pak Sulton langsung ke intinya tanpa basa-basi.

"Monggo di minum dulu pak bu." Ucap ibu Tini.

"Kalau saya sebagai orang tua tidak bisa menjawab. Semua tergantung sama Tini nya saja pak,karena mereka berdua yang menjalani. Gimana Tin,kamu mau tidak menerima lamaran nya nak Yanu ?." Ucap bapak Tini.

"Iya pak,saya mau."

"Alhamdulillah." Ucap Yanu,Pak Sulton,Bu Ami,dan kedua orang tua Tini.

"Kira-kira pernikahan nya mau di laksanakan kapan ya pak ?." Ucap bapak Tini.

"Kalau bisa secepatnya saja pak,agar tidak ada fitnah atau omongan yang tidak baik." Jawab Pak Sulton.

"Bagaimana kalau awal bulan depan ? Giman Yan,Tin ? Kalian setuju tidak ?." Tanya bapak Tini.

"Kita ikut saja ya Tin." Jawab Yanu.

"Iya mas,kita ikut saja."

Akhirnya semua sepakat acara pernikahan Yanu dan Tini dilaksanakan bulan depan dan Tini akan resign dari pekerjaan nya 2 minggu sebelum acara pernikahan nya.

2 minggu pun berlalu. Hari dimana Tini akan berhenti dari pekerjaan nya sebagai pembantu di rumah Bu Irma dan pulang ke kampungnya di Banjarnegara. Ia berpamitan kepada Bu Irma dan Pak Darso.

"Pak,bu terimakasih ya telah baik sama Tini selama Tini bekerja di sini. Tini merasa tidak di anggap sebagai pembantu,melainkan sebagai anak. Tini senang sekali. Sekarang Tini pamit untuk kembali ke kampung Tini dan fokus ke persiapan pernikahan Tini dan mas Yanu. Tini mohon doa restunya ya pak,bu."

"Jujur sebenarnya ibu sedih Tin,kamu resign dari sini. Selain ibu sudah tidak ada yang bantu lagi,ibu juga tidak ada teman untuk bercerita. Karena selama ini kan kamu yang selalu mendengarkan cerita ibu Tin. Besok-besok kalaupun kamu sudah tidak mau bekerja di sini dan sudah menjadi istri Yanu,kamu tetap main ke tempat ibu ya Tin." Ucap Bu Irma sambil menangis tersedu-sedu melepas Tini.

"Ya Tin,kami merestui kamu dan Yanu. Semoga lancar semuanya sampai hari H ya. Dan semoga kalian bisa menjadi keluarga sakinah,mawadah,warohmah. Aamiin. Oh iya,ini kamu mau pulang naik apa Tin ? Apa mau saya antarkan ?."

"Aamiin. Sebelum nya terimakasih atas tawaran bapak,tapi bapak tidak perlu repot-repot untuk mengantar saya. Saya pulang naik bis saja. Ini saya juga sudah memesan taxi online kok pak,untuk mengantarkan saya ke terminal. Bapak dan ibu jangan lupa datang ke acara pernikahan saya ya. Saya pamit,terimakasih."

"Ya Tin hati-hati di jalan ya kamu." Ucap Bu Irma dan Pak Darso secara bersamaan.

Tak lama kemudian,taxi online yang di pesan Tini pun datang. 

"Ke terminal ya mbak ?." Tanya sopir taxi tersebut.

"Ya pak."

Taxi pun di berangkatkan. Di tengah perjalanan sopir taxi tersebut mengajak Tini untuk mengobrol agar suasana di mobil tidak kaku.

"Memangnya mau kemana mbak,kok barang bawaan nya banyak sekali ?."

"Saya mau pulang kampung pak. Saya sudah berhenti dari pekerjaan saya."

"Oh,maaf sebelumnya mbak. Mbak nya kerja dimana ya ?."

"Oh saya pembantu di rumah tadi pak. Saya mengundurkan diri karena mau menikah. Calon suami saya melarang saya untuk bekerja lagi."

"Ya selama calon suami mbak nantinya bisa dan sanggup untuk mencukupi mbak ya tidak apa-apa mbak. Memang sepatutnya istri itu di rumah ngurus anak dan suami."

"Ya pak."

Tak terasa perjalanan Tini ternyata sudah sampai di terminal tujuan Tini.

"Sudah sampai mbak."

"Loh cepat sekali pak."

"Kan dekat mbak. Total tagihan nya lima puluh lima ribu rupiah mbak."

"Ini pak,terimakasih ya. Minta tolong barang-barang saya di keluarkan ya pak." Ucap Tini sambil menyodorkan uang.

"Ya mbak,terimakasih."

Setelah barang-barang di turunkan,taxi tersebut pergi meninggalkan Tini di depan terminal. Tini masuk ke dalam terminal membawa barang-barangnya dan mencari bus tujuan nya.

"Ayo...ayo...ayo... 5 menit lagi bus akan di berangkatkan." Teriak kondektur bus.

"Tujuan Banjarnegara ya pak."

"Iya mbak,ayo segera naik. Bus akan berangkat sebentar lagi."

"Ya pak."

Sesaat setelah Tini naik,bus pun di berangkatkan. Dalam perjalanan,Tini beradu dengan batin nya. Sebenarnya dia bingung dengan keputusan nya untuk menikah dengan Yanu. Karena sebenarnya dia tidak mencintai Yanu,melainkan Pak Sulton bapak Yanu. Dia menikah dengan Yanu pun atas usul Pak Sulton agar hubungan mereka tidak terendus oleh Yanu dan Bu Ami dan agar mereka juga bisa lebih leluasa apabila tinggal satu rumah.

"Apa ini keputusan yang tepat ? Tapi aku tidak mencintai mas Yanu sama sekali. Ah,mungkin saja kelak rasa cinta itu bisa datang kalau aku sering bersama mas Yanu." Batin Tini di tengah lamunan nya.

Tanpa terasa bus yang di tumpangi Tini pun sampai tujuan. Tini bergegas turun membawa barang bawaan nya lalu mencari taxi untuk membawanya dari terminal sampai kerumah. Setelah menemukan taxi yang di cari,Tini segera menaiki taxi tersebut. Sesampainya dirumah.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Eh ndhuk kamu sudah sampai. Ayo buruan masuk,ibu sudah masakin makanan kesukaanmu. Bersih-bersih diri dulu sana. Kamarmu juga sudah ibu bersihkan." Sambut Bu Siti ibu Tini sembari memeluk anaknya yang baru datang.

"Njih bu terimakasih."

Setelah beberes dan mandi,Tini menghampiri bapak ibunya di meja makan.

"Sini ndhuk makan bareng sama bapak ibu. Lauk nya ya cuma gini. Tapi ini ada ikan asin sama sambel mangga kesukaanmu."

"Wah,ibu paling ngerti saja kalau Tini kangen banget ikan asin sama sambel mangga buatan ibu."

"Oh iya Tin,persiapan untuk pernikahanmu sudah semua. Kamu dan Yanu cuma ahad nikah saja kan gak pakai resepsi ?."

"Iya bu. Tini malu kalau untuk di suruh duduk di pelaminan terus dilihatin sama banyak orang. Jadi Tini cuma minta ahad nikah saja bu. Kan selain meminimalisir anggaran,uang yang harusnya buat resepsi bisa untuk hal yang lain kedepan nya. Pernikahan kan gak cuma sehari itu saja bu. Tapi panjang."

"Pinternya anak bapak,sudah dewasa kamu sekarang ndhuk. Bijak menyikapi. Bapak bangga sama kamu."

"Makasih pak."

Tanpa terasa hari yang Tini dan Yanu nantikan tiba. Yanu datang bersama rombongan. Penghulu juga sudah siap menunggu mempelai. Tini tampak cantik dan anggun dengan balutan busana pengantin berwarna putih dan riasan yang tampak natural. Begitupun Yanu tampak tampan dan gagah dengan balutan basekap putih.

"Bagaimana sudah siap semua ?." Tanya penghulu.

"Siap pak." Jawab Yanu.

"Baik saya mulai saja ya."

Lantunan doa di panjatkan sebelum acara ijab kabul di mulai. Setelah semua doa-doa di bacakan,acara inti pun dimulai.

"Baik,ijab akan segera di mulai. Pak Tukiman selaku ayah kandung dari mbak Sutini akan menikahkan mbak Sutini dengan mas Yanuari. Monggo di persilahkan Pak Tukiman." Ucap penghulu.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya Tukiman selaku ayah kandung dari Sutini,saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Yanuari bin Sulton dengan anak saya Sutini binti Tukiman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar lima belas juta lima ratus dua ribu lima rupiah dibayar tunai." Ucap Pak Tukiman sambil di tuntun oleh penghulu.

"Saya terima nikah dan kawin nya Sutini binti Tukiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Yanu lantang dan jelas.

"Alhamdulillah,bagaimana para saksi ? Sah ?." Tanya penghulu ke para saksi.

"Sah." Jawab semua saksi.

Doa pun di panjatkan untuk mereka berdua. Acara ahad nikah berjalan dengan lancar. Bu Ami,Pak Sulton dan semua keluarga Yanu berpamitan untuk pulang.

"Kamu baik-baik di sini ya le,ibu tunggu di rumah."

"Njih bu,saya di sini cuma sehari kok bu. Besok saya sama Tini langsung balik ke Klaten."

"Lah kok cepet banget toh nak Yanu ?." Ucap Bu Siti menimpali.

"Saya senin kan harus masuk kerja bu,saya tidak dapat cuti soalnya."

"Walah yawes kalau begitu. Pesen ibu besok kalau kalian di sana jaga Tini baik-baik ya."

"Sing tenang wae toh jeng,kan ada saya. Kalau Yanu berani macem-macem sama Tini saya bakal jitak anak saya." Ucap Bu Ami bercanda.

"Yasudah,kalau begitu kami pamit pulang dulu ya bu,pak. Maturnuwun." Ucap pak Sulton.

Bersambung....

1
Roxanne MA
bagus dan seru
Roxanne MA
ditunggu ka kelanjutan bab nya
iqbal nasution
0ke..go ahead
Ziah Fauziah
semangattt
Maria Margaretha Riswanda: Terimakasih kk🙏🏻
total 1 replies
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Maria Margaretha Riswanda: Siap kk
besok kalau sudah pulang dari rs akku mampir ya😅
total 1 replies
iqbal nasution
good
Maria Margaretha Riswanda: thank's
total 1 replies
Alain Arum
Semangat kakkk💕
Maria Margaretha Riswanda: terimakasih kk😊
total 1 replies
srly_hrlyanti
semangat kakkk
Maria Margaretha Riswanda: Terimakasih🙏🏻
Maria Margaretha Riswanda: siap semangat selalu
total 2 replies
Nunaair
Semngat kak🔥🔥.
yukk saling support 😊
Maria Margaretha Riswanda: siap
terimakasih dukungan nya kk
total 1 replies
Nunaair
seruuuu bangetttt🔥🔥
Maria Margaretha Riswanda: Terimakasih🙏🏻
total 1 replies
Eira
Ceritanya bagus kak, cuma saran aja penggunaan tanda baca koma (,). Harusnya ada spasi setelah tanda koma.
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶
Maria Margaretha Riswanda: siap,terimakasih atas saran nya kk
akku perbaiki lagi🙏🏻
total 1 replies
Gembul Antique
Semangat terus thor !🤩
Maria Margaretha Riswanda: Terimakasih😊
total 1 replies
–Kang Je Ra
aku juga mampir thor! semangat yaa /Rose/
Maria Margaretha Riswanda: terimakasih kk😊
total 1 replies
Reaz
semangat terus nulisnya thor.../Ok//Coffee/
Maria Margaretha Riswanda: Siap...
Terimakasih dukungan nya😊
total 1 replies
KnuckleDuster
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Maria Margaretha Riswanda: siap aku bakal update tiap hari
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!