NovelToon NovelToon
Free Female Passion

Free Female Passion

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: nickname_12

Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.

"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .

"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .

"Fuck you bastard," Umpat nya .

Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.

Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .

Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.

"Kamu butuh aku Marya,"

"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"

"Oh ya,"

"Ya,"

"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,

Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gairah yang menyiksa

Kelvin segera menghubungi Ronald, meminta sahabatnya itu untuk segera datang menjumpainya. Di sela-sela pembicaraan, ia meminta Ronald untuk membawa barang-barang yang dibutuhkan Brianna. Dengan rambut yang diacak-acak, Kelvin berjalan mondar-mandir di ruangan, gelisah menantikan kedatangan Ronald. Di sudut yang lain, Brianna terlihat begitu santai, menikmati cemilan yang berada di genggaman tangannya sambil memberikan senyuman manis pada Kelvin. Merasakan tatapan itu, Kelvin mendekati Brianna dan dengan lembut mengangkat dagunya, menatap dalam ke mata Brianna. "Apa kelvin,?" goda Brianna dengan suara menggoda yang meluncur lembut dari bibirnya.

"Kamu sengaja membuatku gila Marya,"

"Come on bung, anda yang terlalu bodoh harusnya bukan hanya nama dan alamat yang lo cari tau, tapi tanggal datang bulanku juga," Ledek brianna penuh kemenangan .

Disaat bersamaan pintu diketuk,seorang pria tampan dengan badan tegap bak anggota paspampres itu masuk membawa paper bag kemudian memberikannya pada brianna seraya mengulum senyum mengejek kearah kelvin.

"Teruslah tersenyum, sebelum kau menangisi potongan gaji mu," Ucap kelvin seketika membuat pucat wajah Ronald.

Membuat Brianna bergantian tertawa melihat wajah pucat Ronald yang takut terkena potongan gaji.

Brianna kemudian pergi ke kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaian nya. Di luar kelvin meminta pada ronald untuk mengirim nya wanita siang ini juga, ia benar benar tersiksa menahan gairah nya yang tertunda sejak pagi .

"Lo yakin tidak khawatir wanita itu marah," Tanya Ronald pada sahabatnya.

"Aku ingin tahu seberapa cemburu dia melihatku bersama wanita lain,"

Ronald kemudian berjalan keluar untuk menelpon seseorang, kemudian ia pergi ke lantai atas meninggalkan Kelvin sendiri di ruang tamu .

Baru keluar dari kamar mandi, Brianna menyisir rambut basahnya dengan handuk. Gaun pendek yang memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna terdapat belahan di bagian dada menambah kesan anggun dan mempesona pada penampilannya. Brianna lantas duduk di sofa tepat di depan Kelvin, yang asyik dengan ponselnya, sepasang mata Kelvin terpaku padanya. Tak hanya memancarkan keanggunan, Brianna tampak begitu seksi hingga Kelvin tidak mampu berpaling darinya. Di saat bersamaan, Marissa seorang wanita dengan dandanan mencolok dan dada yang besar, memasuki ruangan dan langsung melingkarkan tangannya di leher Kelvin. "Hei tampan, maaf ya membuatmu menunggu," kata Marissa dengan nada genit, sambil bergelayut manja di pangkuan Kelvin. Marisa, tak lain adalah wanita bayaran yang direkrut oleh Ronald untuk memuaskan Kelvin.

Brianna tersenyum Smirk dan merasa jijik melihat nya, sedang kelvin melirik pada Brianna, senyum nya mengembang ia begitu yakin jika brianna akan cemburu melihat nya bermesraan dengan wanita lain.

Kevin kemudian dengan sengaja meremas bokong marisa di depan brianna.

"Ah..tampan..kamu nakal ya,"

Marisa mendesah seraya menggigit bibir nya dan melirik pada Brianna yang tengah asik membersihkan kuku tangan nya.

Brianna pura pura tak melihat dan acuh pada kelakuan keduanya.

"Lo mau yang lebih enak," Tanya kelvin pada marisa.

"Mmmmhhh mau banget tampan,"

Marisa pun kemudian mulai menciumi Kelvin di depan brianna, bunyi decapan mulut marisa mengecupi leher kelvin dan desahan kelvin yang di sengaja agar brianna cemburu benar benar mengusik telinga brianna.

"Mmmmppphhh. Ah...baby,"

Marissa terus mendesah menikmati remasan tangan kelvin di dada nya.

Brianna dengan santai mengangkat kaki nya ke meja agar memudah kan dirinya dalam membersihkan kuku kaki nya, kelvin melirik pada gaun brianna yang tersingkap menampilkan paha putih dan mulus nya itu.

Kelvin benar benar frustasi karena brianna sedikit pun tak melihat nya apa lagi marah pada nya.

Marissa dengan gencar mencumbui dada bidang kelvin, ia menaikan baju kelvin dan mulai mencium serta menyapu setiap lekuk tubuh kelvin .

"Oooh...baby...badanmu harum sekali sayang," Ucap marissa.

Brianna kemudian bangkit dari duduk nya.

"Harum bunga kuburan," ledek Brianna santai kemudian naik ke lantai atas .

"Oh shitt sialan kau marya,"

Umpat kelvin seraya membiarkan marissa menikmati tubuh nya.

Namun, bukan kenikmatan yang didapat, melainkan rasa kesal yang menghujam pikirannya. Brianna dengan langkah anggun, ia mendaki ke lantai atas. Di sana, ia mendapati Ronald yang tengah asyik mengepulkan asap rokoknya dengan gaya santai.

"Hei," sapa Brianna dengan nada rendah.

"Hey," jawab Ronald terkejut, baru menyadari kehadiran Brianna. “Apa yang membuatmu kemari,”

"Gak boleh?" Balas Brianna dengan nada penasaran.

"Tidak ada larangan hanya saja" Ronald ragu, matanya berkelebat cemas. Ia tahu bahwa sebentar lagi, akan ada badai yang datang menghampirinya.

Ya, Kelvin akan membara dalam amarah jika tahu wanita yang ia dambakan berada dekat dengan pria lain, termasuk Ronald. "Hanya saja apa?" tanya Brianna, semakin penasaran. Ia menempatkan diri di kursi di depan Ronald, matanya tak berkedip menunggu jawaban.

Di bawah, terdengar langkah tergesa-gesa. Kelvin, yang tersadar akan keberadaan Ronald di lantai atas, langsung menggeser tubuh Marissa yang sedang merayunya dan bergegas menaiki tangga. Nafasnya tersengal, detak jantungnya memompa adrenalin. Kemarahan telah menguasai pikirannya, dan konfrontasi tak terelakkan lagi menunggu di puncak tangga.

"Lihat sa_,” jawab Ronald

"Ronald!!” Tiba tiba seseorang berteriak.

Benar saja Belum sempat ronal menjelaskan pada brianna kelvin sudah naik ke atas.

"Tidak terjadi apa apa disini, tanyakan saja padanya jika tidak percaya,” Jawab ronald kemudian lari turun ke bawah.

Brianna tak mengerti mengapa ronald lari terbirit birit saat kelvin naik ke atas.

Kelvin mengacak rambut nya kasar dan menarik dagu Brianna.

"Kamu benar benar membuatku marah Marya,”

"Hei bung, seperti nya anda salah minum makannya sensi,” Balas brianna kemudian menepis tangan kelvin dan bangkit dari duduk nya.

Namun saat akan pergi kelvin segera menariknya kembali untuk duduk dan melumat dengan kasar bibir brianna.

Brianna pun mendorong tubuh kelvin kemudian meludah .

"Cih...bangsat! lo pikir gue mau lo cium dengan bibir menjijikan lo setelah bermain dengan jalang murahan itu!” Teriak brianna sambil terus mengelap elap bibir nya,membuat kelvin kembali menarik tubuh brianna.

"Aku tidak pernah memakai bibirku untuk mencium sembarang wanita kecuali kamu Marya,”

"Lo pikir gue peduli ha? Lepasin tangan gue!”

Teriak brianna semakin kencang di depan wajah kelvin.

Kelvin benar benar kehilangan kesabaran nya.

Ia kemudian kembali melumat bibir Brianna dengan kasar dan meremas dada Brianna yang membusung.

Brianna memberontak dan mencoba melepaskan diri dari kungkungan tubuh kekar kelvin.

Nafasnya mulai terengah engah karena lumatan bibir kelvin.

"Jangan pernah berpikir untuk pergi dariku marya, atau kamu akan menyesal seumur hidup,” Lirih nya di telinga brianna kemudian pergi ke bawah . Brianna terengah engah mengatur nafas nya.

"Pria gila,mati aja lo!” Teriak nya kemudian .

Kelvin hanya tersenyum mendengar nya dan pergi menemui marissa yang menunggu nya di bawah .

Ia kemudian meminta marissa yang duduk di sofa menunggunya untuk memuaskan gairah yang tertahan sejak pagi karena brianna sedang datang bulan.

Marissa dengan senang hati,membuka semua pakaian nya dan melucuti pakaian kelvin satu persatu,mulut nya dengan lihai memainkan kejantanan kelvin yang sudah tegak berdiri.

"Ooouuuucchh,” lenguh kelvin yang mencoba menikmati permainan.

"Mmpphhh mpph..,gede banget baby,” Lirih marissa.

"Cepat naik, jangan buang buang waktu,”

Balas kelvin yang hanya ingin cepat menuntaskan kegilaan nya, sejujurnya ia sama sekali tidak menikmati permainan marissa. pikirannya tertuju pada brianna.

Marissa pun kemudian naik ke atas tubuh kelvin.

"Oooh...ah...ah,”

Teriak Marissa sambil menggerakan pinggulnya.

Brianna yang jenuh sendiri di lantai atas lantas turun ke bawah, ia melihat kelvin yang tengah bergumul di sofa bersama marissa, dengan sengaja ia kembali duduk di sofa tepat di depan keduanya sambil menyilangkan kaki nya,dan menjadi penonton.

Terang saja apa yang dilakukan nya itu membuat kelvin frustasi .

"Oh baby, mungkin dia pengen ikut baby..ah.”

Racau marissa .

"Heh, stupid girl,” Lirih brianna .

Kelvin mencoba menutup mata nya ,entah mengapa tatapan mata brianna justru membuat nya malu dan membuyarkan konsentrasi nya,padahal ia tadi sengaja ingin membuat cemburu.

Kelvin kemudian bangkit merubah posisi nya, dan memimpin permainan ia berharap dengan ini maka akan cepat selesai.

"Hoam...ngantuk,” Lirih brianna kemudian merebahkan diri nya.

Kelvin benar benar frustasi, milik nya bukan tegak justru mengecil, membuat brianna yang melihat nya tertawa.

"Hahahaha letoy,” Ejek Brianna kemudian bangkit pergi ke kamar.

"Oh shit Marya, kau benar benar brengsek,”

Umpat kelvin yang tersiksa dengan kondisi nya. Ia pun kemudian bangkit dan mengambil pakaian nya, kemudian menyuruh marissa untuk pergi.

Kelvin kemudian masuk ke kamar lain dan akhirnya menuntaskan hasratnya sendiri di kamar mandi.

Membuat nya mengumpat berkali kali tak percaya jika ia akan melakukan hal sekonyol ini hanya karena brianna.

1
Dimas Saputra
semangat trus jangan lupa mampir ya
NCVRVG: Thank you bro, keep spirit juga buat kamu ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!