NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:516.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

"Apalagi dingin seperti ini," ujar ayah tersenyum.

Kebetulan malam itu hujan sangat lebat, kami hening sejenak, aku masih terdiam, kemudian ayah menggeser duduknya dan merapat di dekatku. Kemudian ayah mengecup keningku dan aku merasakan telapak tangan ayah mulai bergerak, membelai pelan, hingga yang ada hanya kesunyian, sesekali suara petir yang mengisi kekosongan.

Ayah berbaring di sampingku, kini kami tidur saling berhadapan, tangan kirinya membelai pipiku, sesekali menyingkirkan rambutku dari leherku. Akhirnya ayah mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku, kemudian mencium leherku yang membuat aku menggelinjang pasrah.

Dan setelah beberapa saat tanpa aku sadari ayah sudah melepaskan dasterku, aku rasakan tangannya yang hangat menggerayangi seluruh tubuhku membuat darahku berdesir kencang.

"Hmmmm...." Desahku pelan di sambut ciuman bibir ayah.

Melihatku yang sudah pasrah tidak berdaya, ayah melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya. Kemudian ayah sudah siap untuk memulainya, aku memejamkan mataku ketika aku merasakan kehangatan pada tubuhku.

Ayah merengsek maju perlahan, membuat jantungku berdetak sangat kencang, aku bangkit dan memeluk tubuh ayah dengan erat, des*han kami tidak terdengar karena di luar hujan turun sangat deras.

Sampai pada akhirnya ayah melakukan gerakan semakin cepat dan kami mengeluh secara bersamaan. Akupun merebahkan tubuhku di samping ayah, kami berpelukan untuk beberapa saat.

Tiba-tiba terdengar suara di sertai dengan ketukan pintu rumah.

"Dik..."

Tok...tok...tok...

"Dik..."

Tok...tok...tok...

Suara itu sama-samar karena di luar hujan lebat sekali.

"Seperti suara mas Sugeng, Yah?" tanyaku kepada ayah.

"Masa iya itu Sugeng," ujar ayah tidak percaya.

"Dik..."

Tok...tok...tok...

Setelah di dengarkan secara seksama, ternyata benar itu adalah suamiku.

"Iya, mas Sugeng, Yah," kataku kepada ayah.

Seketika aku dan ayah segera beranjak dari tempat tidur. Aku segera merapikan pakaianku begitu juga dengan ayah, lalu kami keluar dari kamar.

Aku segera bergegas ke ruang tamu untuk membuka pintu, tapi aku melihat ibu mertuaku juga akan membukakan pintu untuk suamiku.

Ayah yang panik melihat ibu segera masuk ke kamar mandi. Setelah pintu di buka oleh ibu mertuaku, terlihat sosok suamiku yang basah kuyup.

"Ibu...," kata Suamiku lalu mencium tangan ibu.

"Kenapa nggak telepon kamu, Nak?" tanya ibu.

"Baterai HP Sugeng habis, Bu," jawab suamiku.

"Sampai basah seperti ini kamu nak, naik apa?" tanya ibu lagi.

"Naik ojek, Bu," jawab suamiku.

"Ya sudah mandi dulu, Nak, terus makan" kata ibu mertuaku. Akupun menyambut suamiku dengan senang dan bahagia.

"Mas...," Panggilku seraya aku menghampirinya dan mencium tangan suamiku.

"Tidur kamu, Dik," tanya suamiku melihat ke arahku seraya kami berjalan ke arah kamar.

"Iya, mas," jawabku lirih

"Kenapa kamu keringetan, sakit kamu, Dik?" tanya suamiku melihat aku yang bermandikan keringat.

"Panas sekali di kamar, Mas," ujarku.

"Dingin seperti ini kok panas," ketus suamiku.

"Mungkin bawaan dari anak kita, Mas," jawabku dengan tenang. Saat aku dan suami menuju ke kamar tidur, kemudian ayah keluar dari dalam kamar mandi.

"Kamu, Geng?" sapa ayah kepada suamiku.

"Iya, yah," jawab suamiku sambil mencium tangan ayah.

"Naik apa kamu?" tanya ayah.

"Ngojek, Yah," jawab suamiku.

"Tidak minta jemput ayah?" kata ayah.

"Sugeng mau telepon baterainya habis, Yah," jawab suamiku.

"Ya sudah ganti baju dulu sana," ujar ayah menyuruh suamiku ganti baju.

"Iya, Yah," jawab suamiku seraya berjalan ke kamar tidur bersamaku.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!