Di dunia kultivasi Cangxuan, Han Wuqing bereinkarnasi dari bumi ke dunia kultivasi abadi yang penuh kekuatan dan ketidakadilan.
Setelah berkultivasi selama 10 tahun dengan susah payah, tanpa dukungan apapun. Akhirnya cheat system muncul mewajibkan dia membuat sektenya sendiri.
System aneh yang mengizinkannya memanggil kesadaran orang orang dari bumi, seolah dunia adalah game virtual reality.
Orang-orang dari bumi mengira ini hanya permainan. Mereka menyebutnya "VR immortal".
Mereka pikir Han Wuqing NPC...
Mereka pikir ini hanya ilusi...
Tapi didunia ini— Dialah pendirinya, dialah tuhan mereka. Sekteku Aturanku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwalkii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan Yang Kupilih
Di benua Cangxuan, berdiri ratusan sekte dari yang lemah hingga yang menggetarkan langit dan bumi: sekte biasa, sekte rahasia, sekte langit, bahkan sekte suci yang dianggap legenda hidup.
Han Wuqing, murid dalam Sekte Qingfeng—sebuah sekte tingkat rahasia—baru saja mengguncang pelataran sekte dalam.
Langit sore menyelimuti sekte dengan awan tipis keemasan, seakan memberi restu pada momen penting ini.
Di antara kerumunan murid luar, terdengar bisik-bisik penuh kekaguman.
“Menurutmu… senior Han bisa menang?” tanya salah satu murid dengan suara ragu.
“Aku yakin dia menang! Dia bukan siapa-siapa, hanya rakyat biasa seperti kita, tapi dia bisa melaju ke final dan menghadapi para tuan muda dari keluarga besar. Aku benar-benar menghormatinya,” sahut temannya dengan mata berbinar.
“Ya, kau benar...!”
Debu perlahan turun, mengendap setelah pertarungan sengit yang berlangsung hampir satu jam.
Keheningan menggantung di udara. Semua mata kini tertuju pada satu sosok yang berdiri di atas panggung batu giok.
Han Wuqing.
Dia berdiri tegak. Pakaiannya koyak, tubuhnya penuh luka ringan. Namun matanya jernih, dingin, setenang langit malam tanpa awan.
Sorak-sorai penonton langsung membanjiri panggung arena, terutama murid tanpa latar belakang yang sangat bersemangat.
“Senior Han!!!”
“Senior Han tak terkalahkan!!!”
“Senior Han, jenius sejati!!!”
Penatua Xu, salah satu tetua utama sekte, maju membawa gulungan perak.
“Wuqing,” ucapnya dengan suara berat, “sesuai aturan Sekte Qingfeng, kau berhak menjadi murid inti, menerima teknik warisan utama, dan mendapat tempat di balai strategi.”
Tapi sebelum gulungan itu diberikan, Penatua Xu menambahkan,
“Atau... kau bisa memilih opsi lain.”
Han Wuqing mengangkat alis.
“Opsi lain?”
“Mendirikan sekte sendiri. Kau akan dilepas sebagai murid independen. Kami mencabut semua hak warisanmu di sini, namun memberimu 50.000 batu roh sebagai modal, serta izin formal untuk berdiri sendiri.”
Hening.
Semua murid terdiam. Beberapa bahkan menahan napas.
Siapa yang waras menolak jadi murid inti?
Namun Han Wuqing hanya menunduk sejenak, lalu...
[DING!] Misi utama terbuka: Dirikan sektemu sendiri!
Hadiah: Bangunan Inti Sekte Lv.1, Papan Misi, Aula Kebangkitan Lv.1, Akses Skill Kepemimpinan!
Dalam hatinya, Han Wuqing mengumpat.
“Sialan! Sudah sepuluh tahun sejak aku bereinkarnasi, baru sekarang kau muncul, sistem brengsek!”
Selama ini, dia berusaha mati-matian mengubah nasibnya hanya dengan ingatan kehidupan sebelumnya, tanpa bantuan siapa pun. Karena di dunia ini, kekuatan adalah hukum. Yang lemah... tak punya hak untuk bicara.
Ia mengangkat kepala dan berkata tanpa ragu,
“Aku memilih... mendirikan sekteku sendiri.”
Gelombang bisikan langsung mengguncang alun-alun.
“Apa?!”
“Dia menolak jadi murid inti?!”
“Kenapa...”
Penatua Xu menatap tajam, lalu perlahan mengangguk.
“Keputusan besar... harus disertai keberanian besar. Semoga pedangmu tetap tajam, Han Wuqing.”
Han Wuqing membungkuk sedikit.
“Terima kasih, Penatua. Mulai hari ini, aku akan berjalan di jalanku sendiri.”
Dan ketika semua orang masih membisu, ia melangkah turun dari panggung tanpa menoleh.
“Memang menyebalkan karena tak menerima teknik utama sekte... tapi aku punya sistem.”
Senyum kecil terbit di ujung bibirnya.
Keesokan harinya, kabar keputusan Han Wuqing menyebar seperti angin.
Di gerbang utama sekte, Han Wuqing menatap langit luas.
“Langkah pertama... mencari lokasi untuk sekteku. Dan setelahnya...”
Saat pikirannya mengembara, sosok besar muncul dari langit. Seekor elang roh raksasa turun bersama Penatua Xu di punggungnya.
“Jadi, Wuqing...”
“Kau mau mendirikan sekte di mana?”
“Di wilayah Seribu Gunung Terpencil, Penatua Xu,” ucap tegas Han Wuqing.
“Seribu Gunung?! Kau serius?” Penatua Xu tampak terkejut.
Wilayah itu terkenal penuh binatang buas, ras-ras musuh manusia, dan hanya Sedikit desa-desa mortal.
“Kau yakin bisa merekrut murid di tempat seperti itu?”
“Ya, Penatua,” jawab tegas Han Wuqing.
Penatua Xu terdiam sesaat, lalu menghela napas.
“Baiklah... Aku tak bisa menghentikanmu. Tapi hati-hati, Wuqing. Dunia ini tak adil untuk mereka yang jenius dan sendirian.”
Karena dia tahu anak muda ini, tanpa latar belakang apa pun, telah mengalahkan para tuan muda dari keluarga besar.
Dan itu hanya berarti satu hal:
Bahaya... pasti datang.
Dari kejauhan, sepasang mata mengawasi, lalu hilang seperti kabut hitam.
Suasana Paviliun Jinyu—wangi dupa mahal memenuhi udara, para tuan muda bersantai sambil minum teh dan berdebat soal harga pil dan kekuatan klan masing-masing.
Tiba-tiba, suara pelayan datang dari jendela.
“Tuan muda, Han Wuqing berencana pergi ke Seribu Gunung Terpencil... Apa perlu kita ikuti dan...?”
Tuan Muda Lin (mendengus)
“Seribu Gunung? Haha! Rakyat rendahan seperti dia memang tempatnya di pelosok. Mungkin dia sadar dirinya hanya cocok berkawan dengan monyet dan binatang buas.”
Tuan Muda Bai (tersenyum sinis)
“Atau mungkin... dia takut menghadapi dunia nyata, dan memilih lari ke balik kabut?”
Tuan Muda Zhao (mengibaskan kipas gioknya)
“Hmph. Dengan bakat seperti itu, kukira dia akan mengemis menjadi murid inti. Tapi mendirikan sekte di gunung seribu? Hahaha, siapa yang dia rekrut? Sekumpulan ras rendahan?”
Tuan Muda Bai (setengah berbisik setengah mengejek)
“Biarkan dia pergi. Setidaknya dia tahu diri karena sudah menyinggung kita, para tuan muda keluarga besar.”
“Kalau dia mati digigit binatang buas, kita tak perlu repot-repot membuang sampah,” ucap bahagia tuan muda Zhao.
Tiga hari berlalu,
Han Wuqing akhirnya tiba di Seribu Gunung.
Di depan matanya, hutan tak berujung, gunung-gunung menjulang tinggi, dan aura buas yang membuat jiwa mortal gemetar.
Namun Han Wuqing tersenyum tipis.
“Mulai sekarang... tempat ini akan menjadi akar sekteku.”
[DING!] Lokasi cocok ditemukan.
Apakah host ingin membangun bangunan inti sekte Lv.1 di sini?
Ya / Tidak -
sekteku aturanku. Jadi keinget manhua Invincible at the start/CoolGuy/ Keren, thor! SEMANGAT!