NovelToon NovelToon
Istri Siri Om Majikan

Istri Siri Om Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tanpa gaun putih, tanpa restu keluarga, hanya akad sunyi di balik pintu tertutup.
Aku menjalani hari sebagai pelayan di siang hari… dan istri yang tersembunyi di malam hari.

Tak ada yang tahu, Bahkan istri sahnya yang anggun dan berkelas.

Tapi apa jadinya jika rahasia itu terbongkar?
Saat hati mulai berharap lebih, dan dunia mulai mempertanyakan tempatku…

Istri Siri Om Majikan adalah kisah tentang cinta yang lahir dari keterpaksaan, tumbuh di balik status yang tak diakui, dan perjuangan seorang perempuan untuk tetap bernapas dalam cinta yang ia tahu tak pernah boleh ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18

Malam mulai larut, Syifa mengetuk pintu kamar Cassandra perlahan. Beberapa detik kemudian, suara pelan dari dalam terdengar, “Masuk.”

Syifa membuka pintu dan melangkah masuk, menjaga sikapnya tetap tenang. Cassandra sedang duduk di depan meja rias, wajahnya pucat dan mata sembab. Sorot matanya redup, tapi masih tajam ketika menatap bayangan Syifa dari cermin.

“Kamu datang juga…” gumam Cassandra lirih.

Syifa menunduk sopan. “Iya, Nona Cassandra. Maaf baru bisa datang sekarang. Tuan Muda minta dipijit sebelum tidur.”

Cassandra tersenyum miring, lalu berdiri dan berbalik menghadap Syifa. “Kamu selalu ada di dekat dia, ya?”

Syifa menahan napas sejenak sebelum menjawab, “Karena saya pelayannya, Nona. Tuan Muda memang sering menyuruh saya membantu urusan pribadinya.”

Cassandra mendekat, berdiri hanya beberapa langkah dari Syifa. “Tapi kamu bukan pelayan biasa, kan?”

Syifa mengangkat wajahnya, tapi tetap bersikap tenang. “Saya hanya pelayan, Nona. Sama seperti Mbak Erna.”

“Jangan terlalu merendah,” ujar Cassandra sambil melipat tangan di dada.

“Aku perhatikan, kamu tidak pernah kelihatan gugup saat ada Mami atau saat Jordan memerintahmu. Kamu terlalu tenang untuk seorang pelayan.” ujarnya yang bernada memuji.

Syifa tersenyum tipis. “Saya hanya berusaha profesional, Nona.”

Cassandra menatapnya dalam-dalam, mencoba membaca sesuatu di wajah Syifa. “Apa kamu suka suamiku?”

Pertanyaan itu menggantung di udara seperti belati. Tapi Syifa tidak bergeming.

“Tidak, Nona. Saya hanya menjalankan tugas,” jawabnya tegas tapi lembut.

“Jujur saja,” desak Cassandra, nadanya melemah. “Aku tahu Jordan berubah sejak kamu datang. Dia makin dingin padaku, makin susah disentuh. Bahkan waktu bersamaku terasa seperti... dia sedang pura-pura. Kamu tahu kenapa?”

Syifa menunduk, hatinya mencelos, tapi dia harus tetap memainkan perannya.

“Mungkin karena Tuan Muda sedang banyak beban pikiran, Nona. Saya yakin tidak ada hubungannya dengan siapa pun,” jawab Syifa hati-hati.

Cassandra berjalan ke arah tempat tidur, lalu duduk dengan napas berat. “Aku, capek. Tiga hari jadi istrinya rasanya seperti tiga tahun. Aku tahu dia tidak mencintaiku. Tapi setidaknya, dia jangan sampai mempermalukanku.”

Syifa menahan diri agar tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

“Aku nggak butuh cinta kalau memang itu tidak bisa dipaksakan,” lanjut Cassandra lirih.

“Tapi setidaknya, aku ingin dihargai. Aku ingin jadi istri yang layak, bukan pelengkap bisnis keluarga.”

Syifa melangkah mendekat, lalu berkata pelan, “Saya yakin Nona bisa mengambil hati Tuan Muda, asal bersabar. Tuan Muda orang yang sulit terbuka. Tapi saya lihat dia sebenarnya tidak membenci Nona.”

Cassandra menatapnya tajam. “Dan kamu tahu semua itu... karena kamu yang paling dekat dengannya, ya?”

Syifa menelan ludah perlahan, lalu tersenyum samar. “Saya hanya pelayan, Nona. Tapi saya tahu Tuan Muda sangat menghormati Nona Cassandra. Kalau pun beliau terlihat dingin, mungkin karena belum terbiasa. Beri dia waktu.”

Cassandra terdiam sejenak. Ia menarik napas dalam-dalam lalu berkata, “Kamu pandai bicara. Kamu tahu bagaimana menenangkan orang yang sedang rapuh. Tapi aku juga perempuan, Syifa. Aku bisa merasa. Ada yang kamu sembunyikan.”

Syifa hanya tersenyum tenang. “Kalau saya melakukan kesalahan, saya siap menerima hukuman, Nona. Tapi kalau cuma perasaan, kadang memang bisa menipu.”

Cassandra tertawa kecil, pahit. “Kamu hebat... bahkan saat aku curiga, aku nggak punya bukti apa-apa.”

“Saya akan tetap melayani Nona dan Tuan Muda dengan sepenuh hati,” ucap Syifa, merunduk sopan. “Kalau tidak ada perintah lain, saya mohon pamit.”

Cassandra hanya mengangguk pelan. “Pergilah.”

Syifa melangkah keluar, menutup pintu dengan pelan. Di balik pintu, ia menarik napas panjang. Dadanya berdebar, tapi wajahnya tetap datar.

Setelah merapikan kamar tidur dan menyiapkan pakaian ganti untuk Casandra dia meninggalkan kamarnya Casandra setelah semua pekerjaannya beres.

Di dalam kamar, Cassandra memandang cermin dan berkata pelan pada dirinya sendiri, “Aku akan cari tahu... siapa kamu sebenarnya, Syifa.”

Casandra kembali melanjutkan acara minum-minumnya hingga dia semakin mabuk dan tak sadarkan diri. Mulutnya semakin meracau karena mabuk berat gara-gara frustasi dengan kehidupan rumah tangganya yang tak pernah berubah.

Suaminya yang dijodohkan dengannya tidak pernah berniat untuk menyentuh dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami istri.

Matanya terpejam setelah Syifa keluar dari dalam kamarnya. Tetapi tanpa disadari dan diketahuinya ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya mengambil haknya Jordan sebagai seorang suami.

Pria itu tersenyum smirk setelah berhasil menanamkan benih kecebongnya ke dalam rahimnya Casandra beberapa kali malam itu.

Pagi menjelang, Sinar matahari pagi menyusup dari celah gorden tipis kamar Cassandra. Cahaya itu perlahan mengusik wajah perempuan muda yang masih tertidur di ranjang besar berlapis sprei satin.

Cassandra mengerang pelan. Matanya terbuka separuh, memandang sekeliling dengan pandangan buram. Kepalanya berat, pelipisnya nyut-nyutan, dan tubuhnya terasa aneh.

“Ugh... apa yang terjadi semalam…” gumamnya pelan, sambil menyentuh dahinya.

Tangannya bergerak turun, menyentuh bagian tubuhnya sendiri. Ia terdiam. Dadanya terasa sesak. Ada rasa tidak nyaman. Ngilu, asing eolah ada sesuatu yang salah.

Ia mengerutkan dahi, perlahan menarik selimut. Ada noda samar di sprei putih. Ia memandangi tangannya. Napasnya tercekat karena noda itu adalah noda merah yang mirip dengan darah.

"Enggak... aku cuma mabuk, cuma mimpi buruk... kan?"

Cassandra menggigit bibirnya. Ia mencoba berdiri, namun lututnya goyah. Ia kembali duduk, membenamkan wajahnya di kedua telapak tangan. Tak ada yang jelas dalam ingatannya. Hanya Syifa, terakhir kali ia melihat Syifa menasehati, menyelimutinya dan setelah itu, gelap.

Tok tok.

“Permisi, Nona Cassandra. Saya bawa air hangat dan bubur jahe. Saya juga sudah bersihkan kamar mandi,” suara Syifa terdengar pelan dari balik pintu.

Cassandra tergagap. “Masuk.”

Pintu terbuka pelan, Syifa masuk sambil membawa nampan. Langkahnya berhenti sejenak ketika melihat seprai sedikit berantakan dan wajah Nona Muda yang pucat pasi.

Syifa berusaha menyembunyikan ekspresinya. Tapi nalurinya bicara—ada yang tak beres.

“Maaf, saya tidak berniat lancang, tapi… apakah Nona baik-baik saja?” tanyanya hati-hati.

Cassandra mengangguk lemah. “Kepalaku sakit. Tubuhku juga terasa aneh. Seperti... entahlah, Syifa. Aku bahkan lupa apa yang terjadi tadi malam.”

Syifa menaruh nampan di meja kecil. Ia memandangi Nona-nya yang biasanya anggun, kini rapuh dan gamang.

“Nona tadi malam mabuk berat. Saya bantu bersihkan dan mengganti pakaian Nona. Setelah itu Nona tidur dan saya pastikan kamar terkunci saat saya keluar,” jelas Syifa.

Namun kini matanya mengamati dengan lebih teliti gorden sedikit bergeser, noda tipis di tepi ranjang, bau parfum asing yang samar. Tapi Syifa tidak ingin mendahului perasaan.

“Nona… apakah merasa ada yang menyentuh tanpa izin?”

Cassandra mendongak, matanya melebar. Pertanyaan itu membuat hatinya mencelos. Ia mencoba mengingat kembali. Tetapi yang muncul hanya potongan bayangan, cermin, hembusan nafas berat, suara lelaki samar atau hanya halusinasi?

“Aku… tidak tahu,” ucapnya pelan. “Aku takut kalau iya… Tapi bagaimana bisa? Kamu kunci kamarnya, ‘kan?”

Syifa mengangguk. Tapi di dalam hatinya muncul kekhawatiran baru, seseorang bisa saja memiliki kunci cadangan.

“Kalau Nona bersedia, kita bisa periksa kamera pengawas. Atau Nona bisa periksa diri ke klinik. Untuk memastikan semuanya baik-baik saja.”

Cassandra menatap Syifa, mata mereka bertemu. Ada rasa hangat di sana. Cassandra mengangguk pelan.

“Jangan bilang siapa-siapa dulu, Aku harus yakin, harus tahu dulu kebenarannya, sebelum aku kehilangan kendali.” imbuhnya.

Syifa menunduk hormat. “Saya akan jaga rahasia ini. Saya janji.”

Sementara Cassandra kembali menyandarkan tubuhnya di ranjang dengan kepala berputar oleh ketidakpastian, di sudut rumah besar itu, seseorang tengah menatap layar ponsel dengan rekaman bisu dari malam sebelumnya senyum licik menyeringai di bibirnya.

1
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Ade Olif
sifa jgn jd oneng krn cinta, mn ada tunangan menyankan tunangannya jual diri, laki' ga benar itu si
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak 🙏🏻😘

silahkan mampir baca novel aku yang lain kalo berkenan judulnya Candu Istri Simpanan
Istri Tersembunyi Om Kepsek
Candu Paman Sahabatku
total 1 replies
sunshine wings
kaaan.. suaminya udah naik darah.. 🤭🤭🤭🤭🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kakak 🙏🏻😘
sunshine wings: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼😍😍😍😍😍
total 3 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Yesss!!! Tegaslah dalam menangani hatimu Tuan Muda.. I like.. 💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
Noooo..
sunshine wings
biar Tuan Muda Jordan semakin bucin dan gak mau jauh dari Syifa dan tumbuh benih² cinta antara keduanya.. 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
mantan suami? 😅😅😅😅😅
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
good Syifa 💪💪💪💪💪
sunshine wings
marah sakit ati??? apa kabar yg kamunya anak beranak perlakukan Syifa seperti kepala keluarga!!! 😤😤😤😤😤
sunshine wings
😱😱😱😱😱🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
malunyaaa ya Allah 🫣🫣🫣🫣🫣😂😂😂😂😂
sunshine wings
Alhamdulillah.. 😍😍😍😍😍
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
sunshine wings
dalam mimpimu.. pemalas!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!