NovelToon NovelToon
Z Together Forever

Z Together Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Angst / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Warning!!!

Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!

Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu

Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang

Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.



follow igku: Anaputri8711

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

candaann kecil

"Aduh, saya setiap hari membeli kopi di warung pulak, bagaimana pak? Anehnya setiap saya membeli di tempat lain atau take away, selalu berbeda rasanya" curhat Zavier.

"Halah. Itumah alasan kamu saja!" omel Elenna.

"Hahahaha, rupanya jatuh cinta karena segelas kopi" ejek pak Rt

"Eh bukan seperti itu pak" Zavier menggarukkan kepalanya lagi

"Astaga ada ada saja anak muda, rasanya ingin menjadi muda lagi, Tetapi tidak mungkin untuk menjadi muda lagi, karena bukan jin" celetuk pak Rt seketika tawa menggelegar dan menular ke mereka semua yang berada di sana.

"Oh iya ada kalung atau cincin yang menjadi pengikat tidak?" Tanya Ustaz

"Ada pak" ujar Zavier.

Lalu Elenna bangkit dari duduknya.

"Bapak bisa antarkan saya ke ruang kamar Zea?" Tutur Elenna seraya membawa sekotak perhiasan yang sudah ia beli tadi.

"Kalau bukan karena terburu buru, aku akan mendesain sendiri bagaimana rupa kalung yang terbaik itu" ucap Elenna saat itu

Saat ini Elenna berada di kamar Zea

"Masya Allah, cantiknya Calon menantu mommy"

"Eh bu?" Panggil Zea

"Eh jangan ibu, mommy, karena kamu sudah secara tidak langsung menjadi bagian dari keluarga mommy, maka dari itu panggil saja dengan sebutan Mommy, karena mommy yang akan menjadi ibumu," Zea menundukkan kepalanya.

"Hey, kamu kenapa hmmm?" tanya Elenna dengan lembut

"Apakah aku bisa memiliki ibu?" Tanya Zea.

Elenna memeluk tubuh Zea dengan penuh kasih sayang.

"Anggap saja, aku adalah ibumu kamu lupa, dahulu kamu selalu mencariku jika ingin menangis?" Tanya Elenna

"Zea sudah lupa bu, Zea pernah mengalami kecelakaan sehingga Zea dan ayah mengalami ingatan yang sedikit rusak'' Zea menundukan kepalanya.

"Loh rupanya kalian kecelakaan?, Ayah Raka bilang dia sakit " tutur Elenna

"Ayahh tidak mau aku tidak bisa menikah karena ingatan kami yang mengalami kerusakan ini, maka dari itu ayah mengatakan bahwa ayah sakit tetapi tidak dengan aku, padahal kami kecelakaan karena sempat tertabrak oleh truk besar, sehingga ayah harus mengeluarkan banyak darah, hingga saat ini ayah harus menjalani hidupnya dengan begitu menyedihkan....

"Karena ayah di katakan adalah beban, padahal aku begitu menyayangi ayah. bahkan yang sesungguhnya bukan seperti yang mereka pikirkan, kami saling membutuhkan. Aku membutuhkan Ayah untuk tempatku bercerita dan bersuka cita"

"Sekarang kamu tidak usah takut jika tidak dapat menikah karena putra ibu Zavier, dia begitu mencintaimu, bahkan sampai sampai dia sering terlihat memiliki banyak perubahan yang cukup signifikan,saat dia jatuh cinta padamu." Zea malu malu mendengarnya.

"Terima ya khitbah dari Zavier?" Tanya Elenna.

Zea menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui khitbah dari Zavier.

Lalu Elenna membuka kotak perhiasan yang ia bawa sejak tadi.

Terlihatlah Kalung, gelang dengan cincin sekaligus.

"Masya Allah, loh banyak sekali bu?" Zea bingung

"Mommy sayang"

"Iya mommy"

"Karena ini adalah syarat dari keluarga kami, jika ada yang melamar atau menikah, jika kami pihak laki-laki, kita harus menyediakan 1 set perhiasan.

"Masya Allah, hebat sekali kalian" puji Zea.

"Tetapi apakah pantas bu?" Tanya Zea, dia pikir dia hanya akan mendapatkan kalung sebagai tanda khitbahnya di terima dan berjalan dengan lancar.

"Terima saja sayang, ini pemberian dari kami yang harus kami turuti, sebagai pihak laki-laki " tutur Elenna.

Setelah kalung terpasang rapi di leher Zea yang di bantu oleh Elenna, Elenna pun memasangkan 2 gelang di tangan Zea.

"Gelang ini adalah persembahan turun termurun dari keluarga besar, kepada menantu perempuan kami semua" Zea menatap gelang yang yang berada di tangannya dengan tatapan berbinar.

"Kami masing masing harus setidaknya memberikan 1 atau 2 gelang, mertuaku memiliki banyak gelang lagi, maka dari itu aku memberikanmu 1 dari mertuaku 1 lagi dari aku." tutur Elenna

"Lalu mengapa mommy memberikan kepadaku 2?, mommy kan bilang kalau, mertua mommy memberikan 1 ?" Tanya Zea penasaran

"Mengapa aku membelikan 1 lagi?, Karena begitu bahagia mendengar putraku, yang begitu dingin dan tidak memiliki perasaan suka kepada wanita, tiba tiba mengatakan ingin melamar seorang perempuan, saat mommy melihat wajahmu, mommy begitu menyukaimu, sehingga mommy membelikan kembali 1 gelang khusus untukmu, walau sebenarnya kalau tidak mendadak....

"Mommy pasti sudah mendesain sendiri perhiasan, yang akan mommy bawa untuk mendatangimu, rupanya Zavier begitu terburu buru. Bahkan baru saja tiba di rumah langsung bergegas untuk bersiap datang kemari." tutur Elenna dengan lembut.

Elenna begitu menyukai Zea yang begitu lemah lembut, dan penyayang. Bahkan Elenna pernah tidak sengaja melihat Zea yang sedang membantu anak yatim untuk makan, dan tidak pernah melihat Zea sombong ataupun memiliki sifat yang buruk.

"Mommy, terlihat begitu cantik sekali, apakah mommy masih muda?" Tanya Zea dengan polos.

"Hahahaha mommy sudah berusia 43 tahun nak, daddy sudah berusia 46 tahun, memangnya kenapa sayang?" Tanya Elenna.

"Wahh awet muda sekali, ayah berusia 44 tahun, tetapi wajahnya terlihat begitu cepat sekali menua" lesu Zea.

"Hahahaha, yang terpenting nak. Jangan terlalu banyak pikiran atau overthinking, sehingga wajah akan awet muda," tutur Elenna.

"Huft, bagaimana mau tidak banyak pikiran?, Pasti ada saja yang ayah pikirkan "

"Sayang, ingatlah ayah itu khawatir akan keadaanmu, maka dari itu ayah banyak pikiran, kamukan putri satu satunyakan?" Tanya Elenna.

"Sebenarnya aku memiliki seorang abang, namun abangku telah meninggal. Beliau meninggal disaat usianya yang baru menginjak 7 tahun." Zea meneteskan air matanya.

"Cup,cup sayang, sekarang kamu mempunyai kita ya sayang. Jadi kamu tidak boleh bersedih, Kita ada disini" Elenna memeluk tubuh Zea untuk menguatkan hati Zea yang bersedih di hari khitbahnya yang justru menangis karena bersedih.

"Iya mommy" Zea tersenyum manis setelah membersihkan air matanya.

"Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Zavier putra mommy, nanti sebelum menikah ikut mommy ya, kamu tutup warung saja, biarkan Zavier akan tersiksa tidak bisa meminum kopi buatanmu. Mommy ingin mengerjainya, bukankah nanti juga akan bertemu dan meminta tanpa harus membeli kan?" Tanya Elenna.

"Tetapi, semua terserah ayah mommy. Jika ayah menginginkan untuk tetap berjualan, aku tidak bisa menolaknya sekalipun" tutur lembut Zea

"Eh iya juga ya, Ah tapi nanti mommy akan mengatakan kepada daddy, untuk membujuk ayahmu, agar beristirahat sebelum menikahkan kamu dengan Zavier." Ucap Elenna.

"Aku ingin mencobanya saja?" Tanya Zea.

"Ah tidak perlu, nanti esok aku akan datang kemari ya, untuk mengajakmu ke butik, agar mencocokan baju yang tepat" Zea menganggukan kepalanya.

"Memang kapan acaranya mom? Kenapa mommy menyuruhku untuk tidak berjualan sampai aku menikah?" Tanya Zea dengan penasaran yang luar biasa.

"4 hari lagi sayang, maka dari itu mulai esok kamu puasa mutih agar kamu dapat menikmati pernikahanmu, ya Mommy hanya bisa menyarankan saja" senyum manis dari wajah Elenna.

"Cepat sekali mom?" Mata Zea melotot karena dia terkejut saat mendengar bahwa persiapan tidak mencapai 4 hari."

"Tetapi aku belum mendaftarkan diriku" ucap panik Zea.

"Mommy sudah meminta kartu namamu, dan kartu keluargamu, Mommy telah membayar pihak kantor urusan agama, agar mereka bekerja dengan cepat, dan mempercepat acara kalian" tutur mommy.

"Ah iya, kami sudah menyediakan mahar untuk kamu" ucap Mommy.

"Loh mommy? Aku belum meminta apapun loh"

"Memangnya kamu mau apa sayang?"

"Mommy, aku boleh menginginkan 1 tidak mommy?"

"Apa sayang hmm?"

"Aku ingin calon suamiku membacakan untukku, surah Ar- Rahman, sebagai bentuk hadiah untukku. Tetapi dalam sebuah hafalan bukan membaca dengan melihat ke arah Al Qur'annya "pinta Zea.

"Masya Allah nak, Baiklah itu termasuk ke dalam salah satunya ya, karena mahar telah kami siapkan semua"

"Memangnya mommy sudah tahu apa yang aku inginkan?" tanya Zea.

"Apa sayang?" Tanya Elenna

"Aku hanya menginginkan sebuah cincin, tetapi saat melihat cincin pemberian mommy, aku tidak jadi menuntut lebih banyak lagi, biarkan kalian saja yang memberikan mahar tersebut, tidak apa apa"

"Jangan ragu ragu ya?" tutur Elenna

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!