NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Alice Alison adalah salah satu anak panti asuhan yang berada di bawah naungan keluarga Anderson.

Lucas Anderson merupakan ahli waris utama keluarga Anderson, namun sayang dia mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah. Alice yang memiliki golongan darah yang sama dengan Lucas pun akhirnya mendonorkannya.

Sebagai balas budi, kakek Anderson menjodohkan Lucas dengan Alice.

Menikah dengan Lucas merupakan impian semua perempuan, tapi tidak dengan Alice. Gadis itu merasa tersiksa menjalani pernikahannya dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Dzrrtt...

Dzrrtt...

Pukul dua dini hari, ponsel Lucas berdering. Suara berisik itu mengganggu tidur nyenyaknya. Dengan mata yang masih terpejam, Lucas mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

"Iya, Hallo," sapa Lucas dengan suara serak khas bangun tidur.

"....."

"APA? BAGAIMANA BISA?" tiba-tiba saja, Lucas terkejut mendengar kabar buruk dari asistennya. Wajahnya yang tadinya masih mengantuk langsung berubah pucat dan ngeri.

"Kamu jagan kemana-mana, aku akan segera kesana," ucap Lucas dengan nada yang penuh kekhawatiran.

Ia langsung saja melompat dari ranjangnya. Pria itu buru-buru mengganti pakaiannya, tak peduli rasa kantuk yang masih membayangi matanya. Dia tahu, ini adalah saat genting dan ia harus segera ke rumah sakit.

**

Pagi hari yang cerah, Alice terbangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat, ia segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan khusus untuk suaminya, Lucas.

Setelah menikah, Alice ingin menunjukkan perhatiannya kepada suaminya, dan salah satunya adalah dengan memasak sarapan yang lezat.

Setelah berkutat selama satu jam di dapur, Alice berhasil menyelesaikan masakannya. Ia dibantu oleh seorang pelayan untuk menyajikan hidangan tersebut di atas meja makan yang telah disiapkan.

Senyum lebar terpancar di wajahnya, membayangkan betapa bahagianya Lucas saat menikmati hidangan buatannya.

"Terima kasih ya, Bi," ucap Alice kepada pelayan itu, "Saya mau bangunkan Tuan dulu" pamit Alice.

Wajah pelayan itu berubah, terlihat perasaan bersalah bercampur cemas. "Anu, Non... Tuan Lucas tidak ada di kamarnya. Semalam beliau pergi, sampai sekarang bibi lihat tuan belum pulang." ucap sang pelayan

Alice merasa jantungnya berdegup kencang, wajahnya berubah pucat. kakinya yang tadinya ingin melangkah ke kamar Lucas, terhenti.

Pikirannya menerawang, mencoba mencari tahu alasan di balik ketidakhadiran suaminya. Apakah ada yang terjadi pada Lucas? Atau mungkin, ada sesuatu yang disembunyikannya darinya? Dalam kebingungan dan kekhawatiran, Alice berdiri di depan meja makan, masih belum bisa memahami mengapa suaminya belum pulang hingga pagi ini. Rasa cemas dan curiga semakin menggelayuti hatinya.

"Yasudah bi, kalau begitu saya mau mandi dulu, sekalian menunggu tuan pulang" putus Alice.

Alice beranjak dari ruang makan, dia melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya,  saat tiba di ruang tengah, matanya melihat kearah pintu utama, ia berharap Lucas segera pulang untuk menemani sarapannya.

Ini adalah hari pertama mereka tinggal bersama sebagai pasangan suami istri, dan Alice sangat ingin merasakan kebahagiaan makan bersama suaminya itu.

Dengan langkah gontai, Alice berjalan menaiki tangga, dia menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Cklek....

Alice masuk kedalam kamarnya, dan melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di dalam hati, wanita itu merasa gugup dan sedikit cemas menantikan kedatangan Lucas.

Alice  berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi suaminya.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka dan langkah kaki yang tergesa-gesa. Alice yang baru saja selesai mandi, segera mengeringkan rambutnya dan bergegas keluar dari kamar mandi.

Wajah Alice berseri-seri saat melihat sosok Lucas yang telah berdiri di depan pintu kamarnya. Senyuman lebar terukir di bibirnya saat menyambut kedatangan pria yang saat ini sudah menjadi suaminya.

"Lucas, kamu darimana?" tanya Alice memberanikan diri.

Namun, ekspresi wajah Lucas berbeda sekali dengan apa yang Alice bayangkan. Pria itu menatap Alice dengan tatapan tajam yang menakutkan, membuat tubuh wanita itu bergetar ketakutan.

Tanpa basa-basi, Lucas melangkah mendekati Alice dan menggenggam lehernya dengan erat. "Dasar wanita miskin sialan! Gara-gara kamu, sahabatku hampir saja meregang nyawa!" teriak Lucas sambil terus mencekik Alice.

Napas Alice terasa tersumbat, matanya berkaca-kaca akibat perih yang ia rasakan. Dia tidak tahu mengapa dia menjadi penyebab atas apa yang terjadi dengan sahabat suaminya itu.

Ternyata, tadi malam Lucas mendapat panggilan dari asistennya, Jack. Jack memberi kabar bahwa Elena, wanita yang dicintai Lucas, masuk rumah sakit akibat kecelakaan yang di alaminya. Wanita itu mencoba bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya ke pembatas jalan.

Alice merasakan detak jantungnya berpacu kencang saat tangan Lucas mencekik lehernya. Matanya terbelalak, memohon agar Lucas melepaskan cekikannya.

"Lu-cas, le-pas," pinta Alice dengan suara serak sambil menggenggam tangan Lucas yang semakin menekan kuat. Akhirnya, Lucas sadar dan melepaskan cekikannya.

Uhukk....

Alice tersedak, dan langsung menarik nafas panjang sambil mengusap lehernya yang kini memerah akibat cekikan suaminya.

Ia menatap Lucas dengan mata berkaca-kaca,

"Kenapa kamu melakukannya, Lucas?" tanya Alice dengan suara parau.

Wajah Lucas tampak muram, ia menatap Alice dengan tatapan dingin, "Karena aku membencimu," ucapnya dengan tegas.

Mendengar ucapan suaminya, Alice terkejut dan tak bisa menahan air matanya yang jatuh. Hatinya hancur mendengar pengakuan suaminya yang membencinya.

Dalam keheningan ruangan, suara pena yang menandatangani dokumen perjanjian seolah menjadi latar belakang yang menggetarkan hati.

Alice menatap wajah Lucas yang tegar, namun di balik tatapan dinginnya, tersembunyi rasa kecewa yang mendalam. Dia menekan pena di tangan kirinya, mencoba menghentikan gemetar yang mulai melanda tubuhnya.

"Tanda tangani. Aku tidak berniat hidup lebih lama denganmu," ucap Lucas dengan nada yang tegas dan dingin, seolah-olah tidak ada cinta sedikit pun untuk sang istri.

Alice menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia melihat ke arah dokumen yang ada di hadapannya.

Ia menatap wajah Lucas sekali lagi, mencoba mencari setitik harapan yang mungkin tersisa. Namun, tidak ada sedikit pun belas kasihan dari pria itu.

Alice menghela nafas panjang, dia menatap suaminya dengan tersenyum manis kearahnya. Tanpa banyak pertimbangan, Alice langsung menandatangi dokumen tersebut. Dokumen yang berisi tentang perjanjian pria nikah.

Setelah tanda tangan terakhir diberikan, Lucas segera mengambil dokumen tersebut dan melipatnya dengan rapi.

"Ini sudah selesai," ucapnya dingin, kemudian berbalik dan keluar dari kamar Alice, tanpa menoleh sedikitpun.

Alice terduduk lemas di kursi, menahan isak tangis yang semakin menjadi. Hatinya terasa hancur, namun ia tahu bahwa ini adalah pilihan terbaik untuk dirinya. Dia juga tidak menginginkan sedikit pun harta milik keluarga Anderson.

Alice menutup matanya sejenak, menghela nafas panjang setelah selesai menangis. Dia sadar bahwa ia harus bangkit dan melanjutkan hidup.

"Aku harus mencari pekerjaan, tidak mungkin aku terus bergantung dengan keluarga Anderson," gumam Alice penuh tekad.

Alice segera beranjak dari tempat duduknya, ia memakai pakaiannya. Dia merapikan rambutnya dan memakai make-up tipis agar terlihat rapi dan menarik.

Setelah sarapan, Alice pamit dengan maid untuk pergi keluar.

Alice dengan penuh semangat mendatangi restoran-restoran, cafe-cafe, dan berbagai tempat lain yang mungkin membutuhkan tenaga kerja.

Di setiap tempat yang ia datangi, Alice menyerahkan lamaran kerjanya dengan senyuman ramah dan optimisme tinggi. Meskipun beberapa tempat menolaknya dengan alasan tidak membutuhkan pegawai baru, Alice tidak patah semangat. Dia terus berusaha dan berharap akan segera menemukan pekerjaan yang cocok untuknya, agar bisa mandiri dan tidak lagi menjadi beban bagi keluarga Anderson.

1
partini
aihh di gatal Napa tuduh bini yg gatal behhhh saiko ni orang
Srie Handayantie
egoisss bgt kau Lucas , mau enak sendiri . Mun bisa ma asa hyang nyuntrungkeun da 😠
partini
mau menang sendiri ini Lucas ,perlu di Sentil ini Thor si Lucas
aihhh bikin lah Alice strong woman Thor jangan terlalu myek menyek
Ziezah Azizah
lawan elis...
partini
Lucas kamu ga ada otak
partini
👍👍👍
partini
ihhh cemburu ,,ga tau malu
Srie Handayantie: bodohh sekali yaa si lucass ini, liat istri sma orang lain marahh lah dia sndiri gak bisa ngacaa sama kelakuan dia 🤦
total 1 replies
Srie Handayantie
jangan mau lice , Lucas masih seenaknya bgtu kalau dia berubah sdikit2 sikap kasar nya baru dehh 🤭
Srie Handayantie
Alice yg slalu berusaha sndirian berjuang sndiri smoga akhirnya Lucas sadarr ya lice ..
partini
hadirkan karakter baru Thor yg ganteng pari purna yg dekat ma Alice
Srie Handayantie
makan aja tuh gengsii , stelah pergi baru kerasa nantii 😏
Srie Handayantie
kasih lucass pelajaran kek , biarr kapok
Srie Handayantie
rasanya aku ingin mengumpat😠😠
Srie Handayantie
ayoo tolongin Alice jgn sampe dia ternodaa . tpi jgn marah2 ya lucass
Srie Handayantie
kapan sadarrr atas kebodohan mu ini lucass 🤦
Srie Handayantie
lanjut lagi thorrr 💪
Srie Handayantie
harusnya kamu malu Lucas membiarkan istrimu bekerja sedangkan punya suami yg kaya raya 😏
Novi Pardosi
kita tunggu penyesalan Lukas ya
hadirkan juga laki² bertanggung jawab, mapan pokoknya impian para wanitalah untuk melindungi Alice
Srie Handayantie
GK ngerti lagi dgn jalan pikiran mu ini lucass /Pooh-pooh/
Srie Handayantie
lah katanya tdi lebih memilih karir mendahulukan karir kok skrg tiba2 menyukai giliran mau nikah nangiss 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!