Menikahi Bintang Film Dewasa

Panggilan Darurat ke Madrid (Pukul 07:45)

Di Madrid, Pablo asisten utama Diego baru saja tiba di kantornya.

"Javier. Ada masalah apa? Pagi sekali kau menelepon. Diego belum tiba."

"Kita punya kerusakan integritas, Pablo. Di tingkat personel. Adrian melanggar protokol keamanan terberat."

"Pelanggaran? Seberapa serius? Jangan bilang dia sudah tidur dengan Subjek."

Javier menghela napas tajam. "Lebih buruk. Dia membiarkan Laura Rivas mendekat dan menggodanya untuk membantunya kabur, aku baru saja menginterogasi dan membekukan tugasnya. Ini bukan lagi soal godaan. Ini pengkhianatan."

"Sial! gadis itu selalu membawa masalah."

Merasa frustasi? tentu, dia kaki tangan Diego Torres, Laura Rivas adalah adik dari kekasih boss-nya, Julia Rivas. Dua bersaudari itu sangat berbeda bagaikan utara dan selatan. Patuh dan pembangkang namun sama-sama cantik mempesona.

"Aku membutuhkan orang pengganti, Pablo. Sekarang juga. Kirimkan personel yang paling bisa kau percaya. Kita tidak bisa membiarkan Adrian berkeliaran lebih dari dua belas jam tanpa pengganti permanen. Aku butuh dua atau tiga orang di sini sore ini."

"Ok, Tunggu kabar dariku dalam satu jam. Dan pastikan Adrian tidak membuat masalah, buat dia tetap diam. Aku akan bicarakan hal ini pada Diego"

Javier di Lisbon menurunkan ponselnya. Meskipun berhasil mendapatkan janji, ia tahu bahwa satu jam ke depan akan terasa sangat panjang bagi timnya.

.

.

Pukul 08.45 Diego duduk di kursi kebesarannya,

"Javier meneleponmu terlalu pagi untuk sekadar laporan rutin. Aku butuh detail."

​"Adrian, salah satu pengawal baru yang datang bersama Leon beberapa minggu lalu. Namun dia yang ditempatkan di shift malam, berkompromi dengan Subjek, Laura Rivas.

Diego mengangkat satu alisnya, nada sinis.

Kau bilang dia 'melanggar integritasnya'? "Apakah dia bodoh sekali sampai tidur dengannya?"

"Javier melaporkan: Ada kontak fisik berlebihan yang melanggar protokol sebuah ciuman panas sebagai down payment dan yang paling fatal, Subjek menggunakan momen itu untuk meminta bantuan Adrian melarikan diri. Javier sudah membekukan Adrian dan menempatkannya di bawah pengawasan Oscar."

"Pengkhianat bodoh! Lima menit telah menghancurkan disiplin bertahun-tahun. Apakah si Jalang itu sudah menghubungi pihak luar seperti yang sudah-sudah? kartel koneksinya di Mexico, mungkin.." desak Diego, geram. seolah tak jera.

Laura Rivas sebelumnya menghubungi koneksinya seorang kartel di Mexico untuk membantunya kabur dengan burner phone (telpon sekali pakai) namun gagal karena terendus Javier, lalu membeli obat penenang dengan dosis tinggi.

"Belum ada bukti pasti. Namun, Javier meminta penggantian personel secepatnya. Aku sudah menghubungi Tim Stand-by Alfa. Mereka bisa tiba paling lambat sore ini."

"Tuan, saya punya usulan terkait pengasingan Laura Rivas. Saya tahu Anda peduli karena ia adalah adik dari tunangan Anda, Nona Julia. Terutama karena statusnya sebagai pornstar yang beritanya terkuak di Spanyol, melibatkan Lucia dan Georgina mereka adalah mantan kekasih Anda."

"Lalu...?"

"Bagaimana jika kita carikan pria untuk menikahinya, agar kita tidak perlu repot-repot menyembunyikannya terus-menerus? Waktu, biaya, pikiran kita terbuang percuma untuk mengurus Laura, subjek yang sulit diatur Pernikahan akan memberi dia status sosial baru dan menghentikan pembicaraan. Gadis itu selalu membuat ulah dan perilakunya sangat berbeda dengan Nona Julia yang patuh. Dengan menikah, kita bisa menyerahkan tanggung jawab pengawasan kepada suaminya."

Diego terdiam beberapa detik, menatap Pablo dengan pandangan tajam, menganalisis usulan gila tersebut. Ada sedikit kilatan apresiasi di matanya karena solusi Pablo begitu ekstrem dan pragmatis.

Diego bersandar, menyilangkan tangan di dada.

Itu ide yang kejam, Pablo. Dan karena itu... itu masuk akal."

"Menyembunyikan dia seumur hidup adalah beban. Menikahkannya adalah cara yang elegan untuk memindahkan beban itu, sekaligus mengamankan nama baik Julia. Aku tidak bisa membiarkan adik tunanganku terus menjadi berita utama murahan. Namun, ini tidak bisa sembarangan, Pablo."

"Kau harus mencarikan pria yang bukan hanya mau menikahi 'mantan pornstar,' tapi juga pria yang sepenuhnya bisa mengendalikan Laura, kita kendalikan, Dia harus tunduk padaku, tanpa pertanyaan, dan memiliki motif yang bisa kita penuhi uang, bisnis, apa pun itu. Pernikahan itu harus sah dan permanen. Begitu selesai, dia harus menjaga Laura tetap tertutup dan memastikan masa lalu Spanyol itu mati total. Apakah kau punya kandidat yang bisa dipercaya dan bisa dibeli?"

Wajah Diego kini menunjukkan antusiasme dingin, seolah-olah dia baru saja menemukan solusi bisnis yang sempurna untuk masalah yang mengganggu.

"Saya mengajukan diri untuk menikahi Laura Rivas."

​"Kau? Sungguhkah, Pablo? Gadis itu sangat liar." Diego menatap tak percaya dan berharap Pablo mempertimbangkannya lagi.

​"Ini logis, Tuan. Segala yang Tuan janjikan untuk suami Laura akan saya kelola dan kendalikan. Anda tidak perlu repot-repot memberikan arahan kepada calon suami Laura. Bersama saya, Anda paham betul bagaimana loyalitas saya yang tidak diragukan."

​"Tapi ingat, Pablo. Jika kau sudah mengambil keputusan ini, pantang untuk mundur. Namun, jika kau tak berhasil membuat Laura tetap tertib, taruhannya adalah posisimu sebagai asistenku.

"Tentu, Tuan. Pernikahan ini akan diatur oleh sebuah perjanjian agar Laura tetap tunduk. Saya akan membuat drafnya, lalu Anda dan Nona Julia akan memeriksanya. Klausul ini akan mengikat dan membuat Laura tidak akan kabur selamanya."

​"Kau memang luar biasa, Pablo. Aku sudah hampir putus asa dengan adik iparku yang gila itu. Segera laksanakan dan bawa dia kemari. Aku akan membicarakan ini dengan Julia nanti malam."

****

Garisol Estate, malam hari, Diego baru selesai mandi, lilitan handuk membelit tubuh tinggi pria 36 tahun itu.

"Apa punggungmu masih sakit?"

"Lumayan, maaf Diego. Kakiku bengkak, kehamilan ini membuat pergerakanku terbatas."

"Aku tahu, tenang saja."

Diego mengambil baju yang sudah disiapkan Julia untuknya.

"Ada masalah di Lisbon. Laura mencoba kabur dengan menggoda pengawal barunya."

"Siapa, Adrian atau Leon?"

"Adrian. Adikmu memberikan 'down payment' berupa ciuman. Kau tahu kan selanjutnya apa yang akan diberikan jika dia berhasil kabur? 'tidur bersama' Tapi kau jangan cemas, mi amor. Javier sudah membekukan Adrian dan mengawasi Laura."

Diego duduk di sofa lembut bersebelahan dengan Julia yang mengenakan dress dengan warna lembut dan longgar. Kehamilan anak kembar membuat perut Julia tampak lebih besar dan Diego sudah tak mengizinkan bekerja.

"Lalu, aku dan Pablo membuat keputusan. Kita tidak bisa terus menyembunyikan Laura seperti ini, Julia. Cepat atau lambat, dia akan membuat skandal lagi atau mencoba kabur. Jika dia kabur, dia akan menghancurkan reputasimu dan masa depan anak-anak kita, mengingat masa lalunya di Amerika dan Meksiko itu."

Julia pun merasakan lelah menghadapi tingkah Laura yang rebel dan liar, ada guratan di dahinya menyiratkan putus asaan.