Antara Benci Dan Cinta
" jadilah pacarku " seorang pemuda tampan dengan postur tubuh tinggi menjulang, kulit putih kemerahan dan hidung mancung dengan rambut sedikit ikal nampak menyampaikan perasaannya pada seorang gadis berhijab di hadapannya di tengah lapangan basket.
" a...apa....?! " gadis berwajah ayu dan polos itu nampak tergagap.
Wajahnya seketika nampak pias sekaligus memucat.
Tak pernah terpikirkan sedikitpun olehnya ia akan mendapat perlakuan seperti ini dari pemuda itu.
Gadis itu adalah Mayrea Mazaya Khanza, gadis yatim piatu penerima beasiswa prestasi di sekolah itu.
Alfarabi School Internasional Student.
Sebuah sekolah swasta elit berbasis agama dan formal.
Mayrea Mazaya Khanza adalah seorang gadis yatim piatu yang di besarkan di sebuah panti asuhan kecil yang berada di pinggiran kota Malang.
Seorang Mayrea Mazaya Khanza dapat sekolah di sekolah elit di tengah kota Malang ini hanya karena kecerdasan otaknya.
Dan karena kecerdasannya itulah ia mendapat beasiswa full untuk masuk ke sekolah elit berstandar Internasional itu.
Sementara pemuda yang tengah menyatakan perasaannya itu adalah Farid Ibrahim Hamzah Tarek, Seorang putra tunggal donatur terbesar di sekolah elit itu.
Tuan Mehra Khan Hamzah Tarek.
Rea panggilan akrab seorang Mayrea Mazaya Khanza menelan ludahnya dengan kesusahan,
seakan ludah itu bagai duri tajam yang akan terasa sakit jika sampai pada tenggorokannya.
Rea tahu persis siapa Ibra meski selama ini ia pun tak pernah sekalipun pernah berinteraksi apalagi terlibat perbincangan dengan pemuda yang terkenal player dan sekaligus liar itu.
Lalu ini....?!
" ma...maaf, aku tidak mengerti maksudmu " jawab Rea kemudian sambil menundukkan kepalanya dalam dalam sembari hendak melangkah pergi.
Jujur ia takut berhadapan dengan pemuda itu. Seakan ada sesuatu dalam diri pemuda itu yang membuatnya ketakutan.
Namun langkahnya terhenti karena Ibra yang menghalangi setiap langkahnya.
" kau belum menjawab pertanyaanku " kata Ibra lagi sambil menatap Rea dengan tajam.
Rea kian gemetar, ia sangat takut.
Sementara di sekeliling lapangan itu nampak banyak anak anak lain berkerumun dan menjadikan dirinya juga Ibra sebagai tontonan.
" jawab cepat, apa kau mau jadi pacarku ?! " sentak Ibra dan sontak membuat Rea terjengkit kaget.
" maa....ma...maaf, aku tidak mau pacaran " jawab Rea kemudian dengan tergagap.
" apa ?! apa itu artinya kau menolakku ?! " tanya Ibra dengan raut wajah merah padam.
Tangannya terulur mencengkeram bahu Rea dan menarik tubuh kurus itu ke arahnya.
Rea yang tak pernah berada sedekat itu dengan seorang laki laki sontak terkejut dan reflek menepis tangan Ibra yang mencengkeram bahunya.
Dan hal itu semakin menyulut kemarahan seorang Farid Ibrahim Hamzah Tarek.
Malu dan merasa terhina sontak memenuhi relung jiwanya.
Harga dirinya bagai terkoyak.
" huuuuuuu......sok cantikkkkkkkk !!!!! " teriak anak anak lain yang berada di sekitar dan mendengar percakapan itu.
Mereka jelas memojokkan Rea.
Dan hal itu menyulut teriakan siswa lain yang juga berada di area itu.
" kau berani menolakku ?! " tanya Ibra lagi dengan mata yang sudah memerah.
Baru kali ini ia di tolak seperti ini oleh seorang gadis.
Apalagi gadis itu adalah gadis yang terkenal kuper di sekolah ini.
Siapa yang tak tahu Mayrea Khanza sang gadis kuper yang sering di sebut sebagai murid penerima belas kasihan karena ia yang seorang penerima beasiswa.
Jika bukan karena taruhan sialan itu, seorang Ibrahim Tarek tak akan sudi menembak Rea di tempat terbuka seperti ini.
Memalukan....
Flass on.
" kau memang player, tapi aku rasa gelarmu itu tidak ada artinya sebelum kau bisa menggandeng seseorang sebagai pacarmu kemudian memutuskannya dalam waktu dua minggu saja " ejek seorang Tomy yang merupakan salah satu sahabat Ibra.
Ibra yang sedang memetik gitar menghentikan gerakannya dan beralih menatap sahabatnya itu.
Begitu juga dengan Sony dan Arhan yang juga duduk tak jauh dari mereka berdua.
" memangnya cewek mana yang akan bisa menolakku ?! Yang ada mereka tergila gila padaku " jawab Ibra dengan pongahnya.
Ibra memang terkenal sombong dan angkuh selain di kenal sebagai pembuat onar.
" jangan sombong Ibra....selama ini yang kau dapatkan memang cewek cewek yang sudah tergila gila padamu. Jelas saja mereka menerimu " jawab Tomy.
Ibra mengerutkan keningnya, hatinya berbisik.
( memang ada cewek di sekolah ini yang tak tergila gila padanya ?! )
" langsung saja, siapa yang kau maksud ?! " tanya Ibra lagi dan kali ini ia langsung to the point.
" Rea...." jawab Tomy dengan raut wajah yang telah berubah serius.
Tomy memang cukup tahu dengan Rea, gadis pendiam yang selalu di remehkan anak anak lain di sekolah ini karena ia yang masuk ke sekolah ini melalui jalur beasiswa prestasi secara full.
Ia sempat merasa kepo dengan gadis itu yang hampir tak pernah terlihat berinteraksi dengan siswa lain selain satu orang.
Yakni Niel Mananta yang tak lain adalah sang ketua kelasnya sendiri di kelas X11 IPA tiga ini.
Karenanya ia sangat penasaran dan berencana memanfaatkan Ibra.
Karena saat ia sendiri berusaha mendekat, gadis itu sama sekali tak meresponnya.
" Rea ?! Rea siapa ?! Kenapa aku tidak tahu ada nama seperti itu di sekolah ini ?! " tanya Ibra dengan raut wajah serius.
" Tomy...jangan macam macam " Sony memperingatkan.
" iya....
bermain mainlah dengan mereka yang sefrekwensi dengan kita " Arhan ikut menimpali.
" alah...ini hanya permainan brother.....santai saja " jawab Tomy sambil cengengesan.
" tapi tidak juga harus dia kan, yang lain saja...kasihan..." jawab Sony dan sukses menarik perhatian Ibra.
Ibra menegakkan punggungnya dan meletakkan gitar yang ia pegang di sisinya, kemudian ia menatap dua sahabatnya itu bergantian.
" Rea ?! Siapa dia ?! " tanya Ibra kemudian.
" bukan siapa siapa, hanya anak miskin yang tak sengaja bisa masuk sekolah ini karena belas kasihan yayasan kita " jawab Tomy dengan sombongnya.
" Tomy....jaga bicaramu " Sony lagi lagi tak suka dengan bicara Tomy.
Tapi Tomy hanya nyengir saja.
" serius, siapa Rea ?! " tanya Ibra lagi.
" anak kelas X11 IPA satu " jawab Tomy pada akhirnya.
" wow....kelas unggulan.
Lalu ?! " tanya Ibra lagi mulai penasaran.
" jika kau memang benar benar sang player, pacari dia dan putuskan dia dalam waktu dua minggu saja setelah kalian jadian " tantang Tomy.
" alah....gampang itu, siapa yang bisa menolak pesonaku ?! " sombong Ibra.
Sementara Sony hanya bisa menggelengkan kepalanya.
dan Arhan hanya tersenyum tipis.
Tak sengaja, seorang gadis berhijab lewat agak dekat dari mereka di depan sana sambil mendekap tumpukan buku.
Sepertinya ia akan mengumpulkan buku buku itu ke kantor ruang guru.
" dia..." tunjuk Tomy dan segera di ikuti oleh tatapan Ibra dan Sony juga Arhan.
Melihat gadis yang di maksud Tomy, Ibra sontak melebarkan matanya.
" kau gila, tidak salahkah ?! Kau ingin aku memacari gadis seperti itu ?!
Tidak adakah yang lebih buruk lagi darinya ?! " ejek Ibra dengan raut wajah menghina dan merendahkan.
Sungguh gadis yang tengah ia tatap itu memiliki penampilan yang sama sekali bukan kriterianya.
Jika siswa lain berlomba memakai seragam dengan rok pendek juga lengan pendek dan rambut yang panjang teruai,
Gadis itu justru memakai seragam rok panjang begitu juga dengan seragam atasnya yang juga berlengan panjang.
Jangan lupa hijab yang menutupi kepalanya.
Sungguh penampilan gadis itu jauh dari kata keren menurut Ibra.
Tomy sontak tertawa terbahak bahak.
" ya...dia,
jika kau berani menembaknya di lapangan basket dan berhasil memacarinya kemudian memutuskannya setelah dua minggu.
Maka aku percaya kau memang the winner.
Satu motor sportku ambil untukmu " kata Tomy.
" cihhhh....aku tak butuh motormu.
tapi aku pastikan gadis itu akan segera menjadi salah satu pengisi deretan cewek yang menangis mengemis cintaku "
jawab Ibra dengan sombongnya dan sungguh merasa tertantang.
Matanya masih mengikuti arah langkah seseorang yang di maksud Tomy tadi.
Hijab gadis itu nampak berkibar tertiup angin di bagian belakangnya.
" saranku urungkan niat kalian itu, kasihan...dia benar benar tak pantas kalian perlakukan seperti itu.
Dia datang ke sini benar benar karena ingin sekolah...
Lihat penampilannya, tidakkah kalian merasa sungkan sedikit saja ?!
Lebih baik cari yang lain saja " Sony lagi lagi tak setuju dengan rencana jahat sahabat sahabatnya itu.
" cihh...kau menyukainya Son ?! apa seleramu sudah berubah jadi serendah itu ?! " ejek Tomy kepada Sony.
" ckkk...jangan suka menghina orang seperti itu Tom, percayalah kali ini jika kalian tetap melakukan niat kalian itu...
Suatu hari nanti kalian akan menyesali itu, Rea gadis baik baik " jawab Sony.
" Tapi aku ingin...." jawab Ibra yang sontak membuat Tomy dan Sony juga Arhan menatap kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
2025-04-21
0
Uthie
menarik 👍👍👍
2025-04-24
0
Tuti Tyastuti
mampir thor
2025-04-24
0