Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Atau tetap mengalami nasib yang tragis?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
.......Happy reading.......
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
Rumah Alzeno
"Mari masuk Nona," ajak Alzeno.
"Terima kasih Tuan Alzeno." angguk Glarissa berjalan masuk ke dalam ruang mewah tersebut.
"Wow... benar-benar rumah mewah yang fantasi," ucap Glarissa mengangguk-angguk.
Mereka pun masuk ke dalam ruang tamu. Glarissa duduk di sofa super empuk tersebut. Sepertinya Sofanya itu terbuat dari kapas.
Sementara Alzeno langsung kebelakang, entah apa yang ia lakukan, yang pastinya ia meminta pembantunya untuk menyiapkan minuman dan cemilan.
Glarissa melihat sekeliling rumah itu yang penuh dengan barang mewah, bahkan satu lukisan saja seharga 1 Milyar, sementara di rumah itu ada lebih dari 10 lukisan. Belum lagi hiasan mewah lainnya.
"Kira-kira berapa kekayaan Alzeno ya, sepertinya dia lebih kaya dari ku di dunia nyata," gumam Glarissa.
Alfa dan Almost ikut duduk di sofa. "Kakak cantik, tolong angkat kaki jadi murid mu dong," pinta Alfa sambil mengatupkan kedua tangannya.
Glarissa mengangkat alisnya. "Murid ku? Hm... Memangnya kalian sanggup jadi murid ku? Latihannya berat lho," ucap Glarissa terkekeh.
"Sanggup kok, kami mau menjadi kuat dan keren seperti Kakak," ucap mereka bersemangat.
Glarissa menarik nafasnya. "Hm... boleh saja sih, tapi bayarannya mahal lho," ucap Glarissa tersenyum licik.
"Nggak apa-apa, paman Alzeno kaya kok, jadi dia bisa bayar," ucap Alfa dan Almost dengan mata berbinar.
"Bayar apa?" tiba-tiba Alzeno muncul sambil membawa sebuah kotak hitam.
"Bayar buat latihan sama Kakak Glarissa," jawab Almost bersemangat.
Beberapa pembantu meletakkan minuman dan cemilan di atas meja.
"Silakan Tuan, Nona," ucap pembantu itu tersenyum ramah, Glarissa membalas senyum pelayan itu sambil mengangguk.
Alzeno melihat ke arah Glarissa membuat Glarissa jadi serba salah, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu sambil melihat ke samping.
Ia pun duduk di sofa di depan Glarissa dan meletakkan kotak hitam itu di atas meja. "Asalkan kalian benar-benar mau berlatih dengan sungguh-sungguh, paman akan membayar berapa pun," sahut Alzeno.
"Asikkkkkk! Aku beneran mau berlatih, tadi itu keren banget kak Glarissa, kakak berhasil menghindari peluru dan menghajar penjahat itu secepat kilat," ucap Almost menirukan gaya Glarissa membidik penjahat tadi.
Glarissa hanya tersenyum.
"Ya udah, sana kalian istirahat sana, besok sekolah," ucap Alzeno kepada kedua keponakannya itu.
Alfa mengacungkan jempolnya. "Siap Paman. Besok mulai latihannya ya kak," ucap Alfa.
"Nanti aku jadwalkan dulu," ucap Glarissa.
Kedua bocah itu pun keluar dari ruang tamu dan masuk ke dalam kamar.
"Mereka keponakan mu? lantas anak Tuan mana?" tanya Glarissa melihat sekeliling rumah itu tidak ada anak kecil.
"Aku belum menikah," jawab Alzeno datar.
Glarissa mengangguk-angguk. "Oh, kenapa belum menikah?" tanya Glarissa dengan polosnya.
"Belum ada jodoh," jawabnya singkat.
Glarissa menekuk alisnya. "Belum ada jodoh? Masa sih? Anda kata begini, tampan juga dan udah cukup umur, pasti Anda yang tidak mau menikah kan? Soalnya nggak mungkin nggak ada wanita yang menolak pesona mu," ucap Glarissa tertawa renyah.
Alzeno melihat Glarissa, ia pun tersenyum tipis. Memang benar, banyak wanita yang mengantri ingin menjadi istrinya bahkan ada yang ingin di jadikan selir. Tapi bukan wanita seperti mereka yang ia cari. Entahlah, saat ini belum ada wanita yang membuatnya tertarik, ia sendiri menunggu wanita seperti apa yang bisa menarik perhatiannya.
"Sekarang sih belum, tidak tahu nanti," ucap Alzeno.
Glarissa mengangguk-angguk, tapi matanya menjelajahi makanan enak di depannya itu,tak sabar mencicipi makan lezat itu.
Melihat Glarissa yang terus memandangi makanan tersebut, Alzeno pun menawarkan. "Silakan di makan Nona Glarissa, ngak perlu sungkan-sungkan."
"Ha ha ha ha, Terima kasih Tuan Alzeno." Glarissa mengambil cemilan lezat itu dan memasukkan ke dalam mulutnya, padahal tadi ia sudah makan, melihat ada makanan enak itu membuat perutnya kembali menjadi lapar.
(Selamat menikmati)
jadi samsak yang ada dia....
saingan dong sama mba kun-kun...🤭
skalian nyoba2 akting bagus gak 😂😂😂
drama nya......
semoga sukses ya.....💪💅
dikit banget up nya.