NovelToon NovelToon
Gantengnya Tetangga Baru Ku

Gantengnya Tetangga Baru Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuu Asaki

Yuna adalah seorang mahasiswa tingkat 3 di salah satu universitas terkenal di kota Ming. Karena beberapa alasan dia dan kaka nya shiriu harus pindah dari rumahnya meski masih dalam kota yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Asaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

 " Apa kau tidak merasa risih bertetangga dengan mereka? " tanya Gio

" Biasa saja, toh aku jarang berinteraksi dengan mereka jika di rumah". ucap Yuna santai

" Apa di rumah mereka juga suka mengganggu kamu? " tanya Emi

" Kai jarang ada di rumah itu, kadang Jiro suka berteriak ketika aku sedang memutar lagu kpop, kadang juga dia memesan makanan yang sengaja di kirim kerumahku" terang Yuna

" Hmmm, tampaknya Jiro sungguh-sungguh suka sama kamu Na, kalau Kai dia tidak kekurangan wanita mungkin dia hanya membantu Jiro saja untuk mendekati kamu" terang Ako

" Bisa jadi tuh, di kampus interaksi Kai juga tidak begitu ngotot seperti Jiro" ucap Irie

" Kai sudah dewasa dia mengejarku tidak seperti Jiro, karena dia tahu kapan suasana hatiku sedang baik untuk di dekati atau tidak" terang Yuna

" Kai memang sudah banyak pengalaman soal wanita " ucap Gio

" tanpa di beritahu pun kita sudah tahu tentang prestasi dia menaklukan wanita-wanita di kampus" ucap Ako

" Sudah hampir mau sore, ayo kita pulang" ajak Yuna

" Na, besok jadi kan kita pergi jalan-jalan? " Ako mengingatkan.

" Iya" ucap Yuna singkat

 Mereka pun pulang dan Yuna diantar oleh Gio.

Sesampainya di depan rumah Yuna, dia melihat pintu rumah Yuuta terbuka dan tampak banyak orang di sana, entah ada acara apa.

" Terimakasih Gio" ucap Yuna sambil memberikan helmnya

" Sama-sama. Na besok aku jemput kamu nggak? " tanya Gio memastikan

" Besok Gin yang akan menjemput aku" ucap Yuna

" Ok. kalau begitu aku pulang dulu ya, selamat istirahat" ucap Gio melambaikan tangan sambil berlalu

" Iya. Hati-hati" ucap Yuna

 Yuna masuk kedalam rumahnya tanpa melihat ke arah rumah Yuuta. Sementara di rumah itu banyak saudara Yuuta yang lainnya karena 4 hari lagi akan di adakan pesta ulang tahun Nao.

 Yuna menjatuhkan tubuhnya di kasur, dia memejamkan matanya tapi dia tidak tertidur. Airmatanya keluar dari sudut matanya, entah kenapa dia merasa sakit hati melihat sikap Yuuta akhir-akhir ini, padahal dia tahu kalau sikapnya itu di buat-buat hanya untuk menghindar dari dirinya, tapi tetap saja dia tidak suka.

Yuna mengusap air matanya dia membuka jendela kamarnya, dia teriak sangat kencang.

" Aaaaaaaaaa" teriak Yuna

 Teriakannya itu terdengar sampai bawah. Kai, Yuuta dan yang lainnya di rumah itu pun terkejut mendengar ada suara teriakan itu. Kai melihat keluar mencari dari mana datangnya suara itu. Sementara Yuuta yang tahu kalau itu suara Yuna langsung berlari menuju tangga dan pergi ke ruang istirahatnya di atas. Melihat Yuuta yang lari ke atas Kai dan Jiro tahu kalau suara teriakan itu berasal dari rumah Yuna.

 Sesampainya di atas Yuuta langsung membuka pintu keluar dan melihat Yuna yang sedang menangis. Yuuta berjalan menuju teras mendekati posisi Yuna.

 Melihat Yuuta datang, Yuna mengusap air matanya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun begitu juga dengan Yuuta, mereka hanya saling pandang satu sama lain. Kai dan Jiro sampai tidak lama kemudian.

  Berbeda dengan Yuuta yang diam seribu bahasa, Kai dan Jiro langsung bertanya pada Yuna ketika mereka sampai di teras

 " Ada apa Na? kenapa kamu berteriak? " tanya Jiro

" Kau baik-baik saja? " tambah Kai

 Yuna masih tidak melepaskan pandangannya terhadap Yuuta yang hanya terdiam di hadapannya.

" Na! " Kai sedikit berteriak

" Aku tidak apa-apa, hanya sedikit kesal saja kalian tidak perlu khawatir" ucap Yuna sambil menyeka air matanya

" Teriakan kamu itu membuat aku khawatir, jika kau butuh bantuan kau bisa memanggil aku, aku siap untuk membantu kamu" ucap Jiro

" Begitu juga dengan aku Na" ucap Kai

" Aku tahu. Maaf sudah membuat kalian datang dan meninggalkan tamu-tamu yang ada di bawah" ucap Yuna

" Mereka teman-teman Nao, kau tidak perlu memikirkan mereka" kata Kai

" Kau tampak kacau sekali, apa ada masalah dengan teman-temanmu? atau jangan-jangan kamu lagi bingung harus milih antara aku dan kak Kai ya? " canda Jiro

Mendengar ucapan Jiro Yuna sedikit terhibur.

" Kau ini, aku tidak perlu bingung mengenai hal itu" ucap Yuna sambil tersenyum.

Melihat Yuna bisa tersenyum Yuuta merasa sedikit lega, meski bukan dirinya yang menghibur Yuna tapi setidaknya lukanya sedikit terobati.

" Kau lebih cantik jika tersenyum" goda Jiro lagi.

" Kak,, Jiro kalian dimana? aku butuh bantuan kalian! " teriak Nao dari bawah

" Iya kami turun sekarang" ucap Kai

" Kami turun dulu, jika kau perlu bantuan panggil kami saja" ucap Kai

" Terimakasih " ucap Yuna

Kai dan Jiro pun pergi meninggalkan Yuna yang masih berada di teras rumahnya. Sementara Yuuta masih berdiri di sana memandang Yuna.

" Apa ada yang ingin kau katakan padaku? " tanya Yuna

" Aku... (terdiam) " Yuuta tidak berani melanjutkan kata-katanya

" Kau selalu saja seperti ini, bisa kah kau jujur sedikit saja pada diri mu sendiri? " tanya Yuna

" Bukannya aku tidak bisa jujur, tapi aku lebih memilih diam supaya tidak ada kesalahan yang aku buat" terang Yuuta

" Kau pikir dengan kau diam seperti ini tidak menjadi masalah? " kata Yuna

" Kalau kau tidak suka padaku bilang saja secara langsung. Tidak perlu membuat dirimu di cap sebagai laki-laki yang urakan. Jangan menjadikan dirimu sama seperti Jiro" terang Yuna

" Aku tahu aku membuat kesalahan karena sikapku akhir-akhir ini. Aku. "

" Kau tidak perlu mengatakan apapun pada ku" potong Yuna

" Kau tidak perlu membuat alasan untuk apapun untukku, aku tidak mau mendengarnya " ucap Yuna sambil berlalu masuk ke kamarnya.

Yuuta tak bisa mencegahnya untuk masuk, dia hanya melihatnya sambil terdiam.

" Maaf Yuna, aku memang pengecut. Aku tidak bisa seperti Jiro yang mengungkapkan perasaannya di depan umum, aku juga tidak bisa seperti Kai yang membantu kamu secara terang-terangan, aku hanya bisa diam di sudut dengan perasaan yang tidak tenang". terang Yuuta.

Yuna yang masih berada di balik pintu mendengar semua ucapan Yuuta, dia menangis mendengar curahan hati Yuuta. Yuna memang tidak bisa memaksa seseorang untuk bisa melakukan sesuatu untuknya.

" Kau memang bodoh" ucap Yuna lirih.

1
Reajib Muhammad
Luar biasa
soy_sole_
Makin penasaran! 🤔
Su kem
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Reajib Muhammad: di tunggu ya kak. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!