NovelToon NovelToon
Make You Love Me

Make You Love Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Queenmafia

"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."

"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "

Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.

"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

Brak!!

Pyar! Pyar!

Usaha dira untuk membawakan makan malam untuk elden, pupus sudah, usahanya ternyata sia sia, karena makanan yang ia bawa langsung di lempar oleh elden, sampai makanan dan piring menjadi satu, sudah tak terbentuk lagi.

 Dira langsung gemetaran dengan perasaan yang campur aduk, "el?." ucap dira dengan bibir yang gemetar.

  "kamu kira saya lumpuh sampai tidak bisa mengambil makanan saya sendiri! Hah!" bentak elden sembari mencengkram bahu dira.

  "sakit.. el..." ucap dira sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan elden.

  "bersihkan!" perintah elden tanpa bantahan sembari mendorong dira dengan kasar.

Dan dira langsung bergegas membersihkan serpihan piring dan makanan yang sudah bercecer di lantai kamar.

Hiks.. hiks.. hiks...

 Suara tangisan dira yang akhirnya keluar tanpa seijinnya, setelah elden keluar dari kamar, meninggalkan dira yang masih sibuk membersihkan lantai kamarnya.

Sebenarnya elden tahu jika dira menahan tangisnya namun elden justru puas dengan perilakunya terhadap dira. Ia sama sekali tak merasa bersalah.

*

*

  "bi!" seru elden ketika melihat bi sarmi.

  "iya tuan? ada yang bisa bibi bantu?" ucap bi sarmi sembari menatap elden sekilas lalu ia menunduk kembali.

  "siapkan makan malam saya, dan antarkan ke ruang kerja saya." tegas elden.

  "baik tuan." ujar bi sarmi lalu ia berlalu pergi dari hadapan elden.

"bukannya tadi... non dira sudah mengambilkan makan malam tuan elden? Tapi kenapa justru sekarang tuan elden meminta makan malam lagi?" batin bi sarmi, penuh tanda tanya di benaknya.

Namun ia tetap mempersiapkan makan malamnya tuan elden, dan segera mengantarkan makanan tersebut ke ruang kerjanya tuan elden.

  Tapi ketika bi sarmi sampai di dapur, ia melihat nyonya mudanya sedang berjalan sedikit cepat dan bi sarmi lalu menyusulnya dari belakang

  "ya ampun non dira?! Ini kenapa makanannya?" tanya bi sarmi dengan perasaan khawatirnya.

Sedangkan dira justru tersenyum sambil menjawab, "dira tadi tidak sengaja terpleset, bi, jadi ya makanannya elden jatuh dan jadi seperti ini."

 "terpleset di mana, non? Lantainya licin?" ucap bi sarmi sembari memutar tubuh dira, "tapi non dira tidak apa apa kan?"

  "dira baik baik saja bi, aman kok." ucap dira yang berusaha untuk menutup nutupi yang telah ia alami.

  "oh syukurlah." ujar bi sarmi sembari memegang dadanya.

  "ya sudah bi, dira ke kamar dulu ya." ijin dira dan bi sarmi hanya mengangguk saja, sejujurnya dirinya sedikit ada keraguan dengan ucapan nyonya mudanya tapi dirinya tidak tahu apa apa.

Seperti biasa, dira langsung tiduran di lantai hanya beralaskan karpet tipisnya, ia masih menangis merenungi nasib rumah tangganya.

Ia mengingikan rumah tangga yang harmonis selalu ada perilaku yang romantis dan tutur kata yang manis namun semua itu hanya sekedar angan angan saja, semua keinginan itu telah sirna di makan oleh waktu.

 Kalau boleh jujur, ia mengingikan hati dan jiwa yang tegas dan kuat ketika berhadapan dengan elden, namun ia tidak tahu kenapa ketika berhadapan dengan elden, ia benar benar rapuh di buatnya.

  Jika itu semua karena rasa cintanya kepada elden, ia ingin sekali untuk menghapus rasa itu, namun setiap ia berusaha membentengi hatinya, selalu ada bisikan jika dirinya harus membuat elden bisa mencintainya.

Dan dirinya juga tidak bisa keluar dari lingkaran elden, jika ia keluar akan banyak orang yang kecewa dengannya atau mungkin banyak yang akan menyalahkan dirinya.

Jujur dirinya sekarang bingung harus gimana, bertahan sakit, pergi pun sakit.

Hingga akhirnya ia tertidur dengan air mata yang masih mengalir di pipinya, air mata itu akan mengering dengan sendirinya.

              • • • • • • • • •

Paginya di mansion utama Baskara Smith.

  "ayo sayang, nanti keburu abrisam berangkat ke bandara." ujar daddy baskara yang mulai bosan menunggu mommy adel bersiap.

  "iya dad, sebentar." ucap mommy adel dengan mengerucutkan bibirnya merasa sebal jika di buru buru, "sabar sedikit kenapa sih dad?"

  "sayang... ini bukan sedikit lagi loh." jawab daddy baskara sembari menatap ke sang istri, "daddy kurang bersabar gimana coba? Daddy nungguin mommy udah satu jam loh." bela daddy baskara yang tidak mau di salahkan oleh sang istri.

  "ih.. daddy, gitu aja pakai di kasih waktu." sewot mommy adel dan pergi duluan meninggalkan daddy abrisam yang masih terpaku dengan tingkah istrinya.

*

*

Sesampainya di mansion utama harisson.

  Daddy baskara dan mommy adel langsung di sambut oleh daddy abrisam.

   "ayo ayo.. sini masuk bas." ucap daddy abrisam mempersilahkan masuk daddy baskara dan mommy adel.

  "ha ha ha terimakasih, sam." jawab daddy baskara.

   "mommy..." seru dira ketika sedang turun tangga melihat orang tuanya yang berkunjung ke mansion.

  "hati hati, nak." ujar mommy adel yang khawatir melihat dira berlari di anak tangga, "pelan pelan nanti terjatuh."

Anak perempuan meskipun dirinya sudah mempunyai keluarga namun akan tetap menjadi anak kecil bagi orang tuanya.

Dira sedikit berlari lalu menghambur ke pelukkan sang mommy, "dira kangen sama mommy." ucapnya sembari memeluk erat sang mommy, seperti menyalurkan rasa kangen terhadapnya.

  "iya... mommy juga kangen sama anak mommy ini." jawab mommy adel sembari mencium kedua pipi dira.

  "ini.. berarti daddy pulang lagi dong, kan yang di kangenin dira hanya mommy." ujar daddy baskara sembari melirik ke arah dira.

  "jangan dong dad." ucap dira sembari memeluk sang daddy.

Elden yang melihat tingkah dira merasa jengah. Ia memilih cuek dan langsung menyambut mertuanya untuk masuk dan ikut sarapan sekalian.

  "oh ya ampun! Jeng adel, sudah dari tadi kah?" ujar mommy audy yang terkejut melihat orang tua dira yang sudah di dalam mansion.

  "belum jeng, ini juga baru mau masuk." ucapnya sembari cipika cipiki dengan besannya.

  "ya sudah, ayo ayo.. sarapan sekalian." ujar mommy audy dengan menggandeng tangan mommy adel.

  "wah... banyak sekali makanannya?" ucap mommy adel yang melihat banyak menu makanan di meja makan.

  "iya jeng." ucap mommy audy lalu memandang ke arah dira, "ini semua yang masak menantuku loh, ayo di coba, pasti nanti kamu ketagihan." ucapnya lagi sambil terkekeh pelan dan bangga dengan dira yang pintar memasak.

  "mommy bisa saja." ucap dira dengan malu malu.

 "el? mau makan apa?" tanya dira selembut mungkin, seolah olah tadi malam tidak terjadi apa apa dengannya dan elden.

Begitu pun dengan elden yang tampak biasa saja, tidak merasa bersalah sama sekali dengan dira, "oatmeal saja." jawabnya dengan singkat.

Dan dira langsung mempersiapkan itu semua. Mommy audy yang melihat tersenyum lalu berkata, "semoga kalian bisa seperti ini terus dan bahagia terus."

  "dan semoga cepat kasih mommy cucu yang lucu." timpal mommy adel dengan tertawa pelan dan mereka semua mengangguk tertawa, kecuali elden yang hanya sedikit tersenyum.

  "doanya saja mom." jawab elden dengan dingin lalu ia memakan lagi sarapannya.

Sedangkan dira yang mendengar ucapan elden langsung pupil matanya melebar dan lalu ia tersenyum dengan keluarganya karena mereka semua menatap ke arah dira yang hanya terdiam saja.

  "gimana mau punya cucu, dia aja tidak menyentuhku sama sekali." batin dira.

  "bahkan dia saja menyesal menikahi aku." batinnya lagi sambil sedikit menunduk, menyembunyikan kesedihannya.

*

*

Setelah sarapan pagi, mereka kumpul di area taman belakang yang sejuk penuh dengan bungan dan pohon hias hijau dan di lengkapi satu saung yang sedikit lebar dan panjang.

 Mereka mengobrol ringan sambil sesekali tertawa penuh kebahagiaan.

  "take of jam berapa jeng?" tanya mommy adel kepada mommy audy.

  "masih nanti jam setengah dua belas, jeng adel." jawabnya dengan tersenyum.

  "oh.. hati hati ya jeng, maaf, aku nggak bisa antar kamu sampai bandara karena suamiku tiba tiba ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan di kantornya." ucap mommy adel.

 Mommy audy mengangguk tersenyum, "tak apa jeng, kita bisa kumpul seperti ini lagi lain waktu sudah membuat ku merasa ingin berumur panjang." ucapnya sambil terkekeh.

Hingga akhirnya orang tua dira berpamitan untuk pulang dan dira juga elden segera mengantarkan sang mommy dan daddy baskara menuju bandara, jujur di sini dira menangis karena dirinya tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

  "kak dira..." panggil aleta lirih, karena melihat kakak iparnya sedari tadi hanya diam dan selalu menatap luar jendela mobil.

Satu panggilan dua panggilan dira tidak merespon sampai akhirnya aleta menepuk pundak dira, "kak."

  "eh! Iya aleta ada apa?" tanyanya karena terkejut dengan panggilan aleta.

  "kakak kenapa? Dari tadi diam aja, ngobrol dong kak sama aku kek atau sama kak el." ujarnya sembari menatap ke arah keduanya.

  "ya sudah ngobrol sama kamu saja, soalnya kan elden lagi fokus nyetir." ucapnya sambil tersenyum dan menatap ke arah elden.

Sedangkan elden hanya mengangguk saja tanpa menjawab ucapan dira.

Hingga tak terasa mereka sampai lagi di mansion, namun elden tidak turun, melainkan ia pergi lagi. Dan dira tidak tahu ia mau kemana.

Bersambung 💐

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

HAPPY READING FRIEND 🤍

1
stiefany
sepertinya es balok sedikit demi sedikit mulai mencair semangat trs dira untuk meluluhkan hati si es balok
QUENMAFIA: terimakasih kakak
total 1 replies
stiefany
huh sebel bgt sama elden,, sakit nya jd dira
buat dia nyesel deh thor
QUENMAFIA: syiaappp.. otewe ya kakak 😁
total 1 replies
stiefany
engga ngerti lg aq yg sllu merasa sakit hati kalau dira yg terus sabar
stiefany: wkwkwk
QUENMAFIA: sabar kak
total 2 replies
stiefany
menye menye bgt ni dira nya anjirrr
Heriyani Lawi
maaf ya Thor, biasanya seorang CEO itu tegas dan TDK mudah ditindas tp kok Dira ini cengeng amat ga bisa balas kata2 elden bisanya cuma nangis, kan jd kecewa bacanya
QUENMAFIA: karena di sini karakter dira selain wanita karir juga wanita yang lemah lembut ya kak 😁 terimaksih kk.. di tunggu kelanjutannya ya 😉
total 1 replies
Má lúm
Wah seru!
QUENMAFIA: Thanks kk 💐
total 1 replies
Satsuki Kitaoji
Aku suka banget sama karakter tokoh utamanya, semoga nanti ada kelanjutannya lagi!
QUENMAFIA: Terimakasih kk.. Di tunggu kelanjuntannya ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!