Pelabuhan Hati Sang Idol

Cheesy berjalan menuruni anak tangga dengan perasaan kesal. Dia tidak ada niat sedikitpun menyambut kedatangan tamu yang tidak di undang itu dengan baik. Dia hanya menggunakan piyama dan juga hijab untuk menutupi auratnya, tanpa ada hiasan make up sedikitpun.

"Sayang! Ayo duduk." Melihat kedatangan sang putri, Randy langsung tersenyum kecil lalu mendudukkan putrinya itu di sampingnya.

Tentu dari cara Cheesy, Randy sudah bisa menebak jika dia tidak menginginkan kehadiran pria itu. Memang gadis itu yang yang sangat berbeda dengan para adik dan juga kakaknya yang super genit, tidak pernah bisa melihat pria bening sedikit saja.

Mereka semua adalah pewaris asli kelakuan para papanya. Sangat berbeda dengan Cheesy yang tidak pernah tertarik dengan ketampanan pria. Dia hanya fokus memperbaikinya diri dan juga mengejar cita-cita, sampai dia tidak pernah mau tau tentang percintaan.

Melihat penampilan Cheesy yang apa adanya, bukannya ilfil, Yoon-gi malah terus menatap kagum kecantikan gadis itu. Kecantikan yang begitu alami dan juga meneduhkan hati yang memandangnya.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Kita bukan muhrim, jadi jaga pandangan Anda." Cheesy menatap risih Yoon-gi yang terus menatapnya.

Mendengar ucapan ketus sang putri, Randy hanya bisa membuang napasnya pelan. Walaupun kadang-kadang somplak, Cheesy juga sering terlihat cuek dan juga angkuh ketika berhadapan dengan orang yang tidak dia suka.

"Maaf! Aku juga datang kesini untuk bertanya soal itu," ucap Yoon-gi sehingga membuat Randy kebingungan.

"Maksud kamu apa?" Tanya Randy bingung.

"Dia tidak punya agama, Pa." Cheesy langsung menjawab dengan sedikit ketus.

"Sejak kapan kakak tau tentang Kak Yoon-gi?" Tanya Chelsea yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka.

Cheesy langsung terdiam mendengar pertanyaan sang adik. Jujur, karena kesalah pahaman yang dia lakukan, dia mulai mencari tahu tentang Yoon-gi. Hingga akhirnya dia tau jika idola adiknya itu seorang Atheis, tidak percaya akan adanya Tuhan dan tidak menganut agama apapun.

"Jangan bilang!" Chelsea menatap sang kakak dengan tatapan intens, sehingga membuat Cheesy langsung salah tingkah.

"Aku hanya menerima jodoh dari Allah. Aku juga hanya mencintai pria yang mencintai penciptaku," ucap Cheesy dengan tegas.

"Apa kita bisa bicara sebentar?" Tanya Yoon-gi menatap Cheesy dengan serius.

"Paman! Apa bisa aku berbicara empat mata dengan putri paman. Hanya sebentar." Tidak lupa Yoon-gi meminta izin kepada Randy terlebih dahulu.

Cheesy langsung membulatkan matanya terkejut, dia menatap Yoon-gi dengan penuh kekesalan. Namun, bukan Yoon-gi namanya jika langsung menyerah begitu saja. Dia sama sekali tidak memperdulikan tatapan Cheesy.

Kalau reaksi Chelsea jangan di tanya lagi, tentu dia merasakan panasnya api cemburu yang membakar seluruh tubuhnya. Dia menatap tajam sang kakak sebelum pergi. Namun, melihat reaksi sang adik, bukannya takut, Cheesy malah semakin tertarik untuk mengikuti tuduhan sang adik, pelakor untuk adiknya sendiri.

"Sayang! Ayo kita biarkan mereka bicara sebentar." Randy menggandeng tangan Chelsea menjauhi Yoon-gi dan Cheesy.

Randy adalah papa yang bijaksana, dia tidak pernah mengekang anak-anaknya dalam hal apapun. Walaupun dia tau jika Yoon-gi seorang Atheis, dia sama sekali tidak melarang kedekatan pria itu dengan putrinya. Karena dia tau, putrinya itu sudah tau mana yang baik dan tidak baik untuknya.

Melihat sang papa telah pergi, Cheesy langsung memperbaiki duduknya. Dia menyilangkan kaki sambil menatap Yoon-gi yang terus menatapnya dengan angkuh. Dia sama sekali tidak memperlihatkan keanggunannya di depan pria itu. Mungkin dia ingin pria itu ilfil dengan sikapnya.

"Ada apa? Bicara sekarang, aku tidak punya waktu banyak," Ucap Cheesy dengan tegas.

"Aku mencintaimu. Aku tau kita beda keyakinan, tapi aku akan belajar agamamu."

"Aku tidak akan pernah mencintai pria yang tidak mencintai tuhanku." Belum selesai Yoon-gi berbicara, Cheesy langsung memotong ucapan pria itu dengan tegas.

Tidak ada raut bercanda yang terpancar dari wajah wanita itu, yang ada hanya tatapan tegas dan juga wajah datar, sehingga membuat suasana semakin mencekam.

"Aku tidak pernah menginginkan seseorang menganut agamaku karena diriku. Tapi aku tidak pernah melarang orang untuk mencintai agamaku. Jika kamu ingin mencintaiku, maka cintailah penciptaku terlebih dahulu." Cheesy langsung bangkit dari duduknya lalu beranjak untuk pergi.

"Jika kita sudah seiman, apa kamu mau menerima lamaran ku? Tapi aku harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu."

Cheesy menghentikan langkahnya mendengar ucapan Yoon-gi. Dia menatap pria itu dengan datar sambil mengingat masa lalu pria itu. Jujur, dia juga merasa kasihan setelah mengetahui kisah kelam pria itu. Namun, dia juga tidak ingin menghianati isi hatinya sendiri.

Dia tidak mau memaksakan Yoon-gi untuk menganut agamanya, karena dia tau, apa yang di awali dengan paksaan tidak akan pernah berakhir dengan baik.

"Datanglah kembali setelah kamu sanggup menjadi imam untukku. Tapi, jika kamu menganut agamaku karena diriku, lebih baik lupakan saja."

Mendengar perkataan Cheesy, Yoon-gi nampak terdiam. Dia sama sekali tidak mengerti dengan ucapan wanita itu.

"Jika kamu mencintai salah satu ciptaannya, maka cintailah dulu penciptaannya."

Bersambung.....