NovelToon NovelToon
Cherish My Love!

Cherish My Love!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen Angst / Keluarga
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Writle

Masa remaja, masa yang penuh akan rasa penasaran, rasa ingin mencoba dan juga rasa yang sulit dimengerti bernama Cinta.
Ini adalah kisah Cinta enam orang remaja SMA, dengan segala problematika mereka yang beragam rasanya.
Pahit, asam dan manis seperti rasa Jeruk, Blueberry dan juga Cherry.

Yuk ikuti keseruan cerita mereka di sini. 🐢

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Writle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wangi

...🍒🍒🍒...

Ara kembali ke rumah kaca, dan ia melihat bi Sumi yang tengah membereskan gelas-gelas dan piring bekas camilan di sana

“Biar saya bantu Bi.”

“Tidak usah non, jangan sentuh gelas kopinya bibi mohon.” Larang Bi Sumi

Ara terkejut dan menarik tangannya yang belum sempat mengenai cangkir kopi.

“Nona sebaiknya istirahat saja, tuan Irsyam bisa marah kalau tahu nona ikut bekerja.” Kata bi Sumi dengan senyumnya.

Ara tak mengindahkan ucapan wanita berumur 30 tahunan itu. Ia memegang dua gelas bekas susu yang tidak muat di nampan yang dibawa bi Sumi.

“Tidak apa-apa bi, aku yang mau, kalau dia marah sama bibi, nanti dia aku marahin lagi.” Bantah Ara

Bi Sumi hanya tersenyum saja membiarkan gadis itu membantunya membawa gelas kotor ke dapur.

Sedang bi Sumi mencuci piring, Ara duduk di bangku yang ada di dapur itu, karena ia tidak dibiarkan membantu.

“Bi, terimakasih ya sudah menggantikan pakaian saya semalam.” Kata Ara memecah keheningan di sana

“Sama-sama non.”

“Baju yang saya pakai semalam kemana ya Bi?”

“Di ruang laundry.”

“Baju-baju yang saya pakai ini baju siapa bi?”

“Ah itu, tuan muda yang menyuruh membelikannya untuk nona, karena tuan bilang tidak tahu model apa yang nona suka akhirnya tuan membeli semua yang dia sukai.”

“Kok ukurannya bisa pas ya.”

“Oh kalau itu saya yang bilang.”

“Jadi Syamsyi udah tahu ukuran baju saya bi?”

“Iya nona.”

“Semuanya?”

“Tidak, urusan pakaian dalam saya yang memilihkan.”

“Hah, syukurlah.” Ara menghela napas lega.

“Bibi sudah lama bekerja di rumah ini?” Tanya Ara Lagi

‘Nona muda ini cerewet sekali, sama seperti tuan Irsyam sebelum nyonya pergi’ Batin bi Sumi

“Sudah sejak lima tahun yang lalu.” Jawabnya.

“Bi sumi kelihatan masih muda, umur bibi berapa?”

“37 tahun.”

“Wah benarkah? Bibi seumuran Mama saya.” Kata Ara antusias

Lalu kemudian wajahnya berubah sendu karena teringat sang Ibu.

Bi sumi tampak membalut cangkir kopi bekas tuan andhanu tadi di rumah kaca, lalu membuangnya ke tempat sampah khusus botol kaca dan lainnya, Ara yang memperhatikan itu semua tidak tahan ingin menanyakan kebenaran spekulasi yang otaknya pikirkan

“Maaf kalau saya lancang, tapi tuan Andhanu Rifqi mengidap tbc ya bi?”

Bi sumi tampak terkejut dengan pertanyaan gadis remaja di belakangnya

“Saya tidak berhak untuk menjawab pertanyaan nona, dan saya harap nona tidak menanyakan hal yang sama pada tuan muda.” Kata bi Sumi kemudian

Ara diam saja, sebaiknya ia tidak terlalu ikut campur urusan keluarga mereka.

“Ah nama bibi sebenarnya siapa, kenapa dipanggil Sumi?” Tanya Ara mengalihkan topik pembicaraan yang agak berat tadi

“Salma Umaira”

“Lho kenapa jadi sumi bi?”

🐢Suka-suka saya, wkwk bercanda.

“Tidak apa-apa, bibi juga kurang suka nama depan bibi.”

“Kenapa tidak suka?”

“Tidak ada alasan khusus.”

“Masa?”

“Baiklah akan Bibi beritahu alasannya, Bibi hanya merasa arti nama Bibi tidak sesuai dengan diri Bibi, Bibi merasa tidak berguna karena tidak bisa menyelamatkan siapa-siapa bahkan ketika nama Bibi Salma yang artinya keselamatan.”

“Bibi kan bukan superhero, bibi manusia biasa, wajar dong kalau kadang kala manusia tidak bisa membantu manusia lainnya karena bantuan yang  kita berikan ada batasnya.”

Bi sumi tersenyum, berbeda dengan Ara yang menyesali ucapannya ia merasa terlalu banyak berbicara, sok iya istilahnya.

“Maaf bi, saya tidak bermaksud menggurui.” Sesal Ara

“Tidak apa-apa non, terimakasih sudah mengajak saya berbicara.” Beruntung respon bi Sumi baik sekali

“Sama-sama bi. Memangnya tidak ada yang mengajak bibi mengobrol ya di sini?”

“Saya hanya berbicara dengan tuan muda seperlunya dan dengan Nak Fachri sesekali.”

“Lho bi Sumi kerja sendiri di sini?”

“Tidak, urusan mencuci, membereskan rumah, tukang kebun, koki, sudah ada bagiannya sendiri, saya hanya bertugas menghadap apabila menyajikan sesuatu atau ketika dipanggil saja, tapi saya tidak terlalu akrab dengan pekerja yang lainnya.”

“Ah begitu, bibi punya handhone tidak? Kalau punya bibi bisa menelepon saya kalau merasa bosan.”

“Terimakasih atas tawarannya nona, tetapi saya tidak sekesepian itu kok.”

“Ah maaf.” Kata Ara

“Saya kira nona pendiam, ternyata nona termasuk orang yang aktif bicara ya.”

“Maaf ya bi, kadang saya tiba-tiba bisa terlalu banyak bicara atau bertanya pada orang yang saya anggap dekat dengan saya, mungkin karena bibi seumuran mama saya, saya merasa sedang mengobrol dengan mama.”

“Tidak apa-apa non, nona bisa menganggap saya Mama nona selama di sini.”

“Terimakasih bi.”

“Nona sebaiknya istirahat di kamar, sebelum tuan muda kembali.”

“Ah iya bi, saya permisi.”

Ara kembali ke kamar yang semalam ia tempati dan mulai membaringkan tubuhnya memejamkan mata, karena pusing yang menderanya semalam kembali ia rasa.

... 🍒🍒🍒...

Ara merasakan hangat di keningnya membuat ia mengernyit dan membuka mata, yang pertama kali dilihatnya adalah Irsyam yang masih berseragam, sepertinya dia belum berganti baju sepulang dari sekolah.

“Syamsyi.” Gumam Ara, menyingkirkan telapak tangan Irsyam dari dahinya.

“Hmm?”

“Ini jam berapa?” Tanya Ara mencari ponselnya

“Jam tiga sore.” Jawab Irsyam

Ara terduduk bersandar pada kepala bed king size yang empuk di sana. Irsyam menyodorkan segelas air putih ke arahnya.

“Minum dulu.”

Ara menerima segelas air putih dingin itu dan meneguknya hingga tersisa setengah.

“Makasih ya.” Lalu Ara menaruh gelasnya di atas nakas di samping tempat tidur.

Irsyam diam saja di tempatnya tanpa bersuara, tapi raut wajahnya nampak seperti penasaran akan seduatu

“Ada yang mau ditanyain?” Tanya Ara pada Andhanu satu itu

“Lo ngomongin apa sih sama Papa? Kenapa rahasia? Kenapa langsung lo matiin teleponnya?”

“Bukan hal penting.”

Irsyam mendengus saja mendengar jawaban gadis itu, sepertinya ia memang tidak akan pernah mendapat jawaban yang dia inginkan, karena mungkin gadis ini dan Papanya sudah membuat kesepakatan, begitu pikir Irsyam.

“Kenapa belum ganti baju?” Ara bertanya, karena jam pulang SMA mereka adalah pukul dua siang sedangkan sekarang pukul tiga sore hari yang berarti Irsyam sudah tiba sejak tadi.

“Nggak papa, mau lihat lo dulu aja.” Jawab Lelaki itu

“Kenapa mau lihat aku?” kata Ara bingung

“Takut aku nyuri barang dari kamar ini ya?” Tambahnya

“Bukan.” Balas Irsyam cepat

“Terus?”

“Mau lanjutin yang tadi pagi.” Katanya, menatap tajam Ara

Ara terkejut berbeda dengan Irsyam yang tertawa setelahnya.

“Bercanda.” Kata Irsyam tersenyum menggelikan

“Tapi kalau lo mau ya ayok, orang tadi lo juga ikut tutup mata kok.” tambah Irsyam kemudian

Ara telak malu, ia tidak bisa menyangkal hal itu karena memang tadi pagi ia sempat terbawa suasana tanpa sadar ia menutup mata seolah mempersilahkan Irsyam menciumnya.

“Nggak.” Jawab Ara pelan.

“Sana ganti baju.” Tambah Ara

“Gue masih pengen lihat lo gimana.”

“Ck! Aku nggak kemana-mana. Ganti sana, kamu bau!”

“Mana ada bau, gue masih wangi kali.”

Ara hanya menatap lelaki itu dengan tatapan meragukan dan berpura-pura menutup hidungnya.

“Nggak percaya?” kata Irsyam mendekat ke Ara, duduk di atas kasur yang sama yang ditempati gadis itu. Ia menarik tangan Ara sampai gadis itu menabrak tubuhnya, menenggelamkan Ara di pelukannya.

“Bau nggak?” tanyanya tanpa sadar tindakan apa yang sudah dia lakukan

Ara yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu hanya bisa pasrah, dengan wajah yang memerah. Ia akui memang lelaki itu tidak bau sama sekali, mungkin efek parfume mahal yang dipakai si lelaki entah memang aroma alami yang ia miliki, tapi baunya terasa manis seperti cotton candy.

‘Cotton candy?’

“Nggak bau kan?” Tanya Irsyam lagi masih belum sadar posisi mereka, sedangkan Ara hanya menggelengkan kepala masih di pelukan temannya, karena sesungguhnya Ara tidak punya tenaga untuk sekedar mendorong tubuh si lelaki, pusingnya masih menguasai. Ditambah aroma cotton candy yang dihirup Ara seolah sedikit dapat menenangkan pusingnya, jadi dia tidak mampu melakukan penolakan apa-apa.

Ara ingin melepas pelukan itu tapi di satu sisi ia merasa ia membutuhkan pelukan ini. Ini pertamakalinya bagi Ara untuk jauh dari keluarganya, pertamakali ia merasa tidak memiliki siapa-siapa, maka pelukan ini sedikit memberikan kehangatan yang Ara perlukan, hingga tanpa sadar Ara menyamankan diri di dekapan temannya.

Irsyam yang merasakan pergerakan Ara di peluknya, hingga gadis itu mengusal ke lehernya, hembus nafas pelan dari Ara yang mengenai lehernya menyadarkan Irsyam akan posisi mereka berdua, jantungnya mulai berdebar lebih cepat dari semula, dan bau manis cherry dari tubuh Ara semakin membuat pikirannya kemana-mana.

Hey, perlu diketahui Irsyam juga laki-laki, jika dihadapkan dengan situasi seperti ini dia takut tidak bisa menahan diri, maka Irsyam mendorong gadis itu pelan, bergegas turun dari ranjang.

“Lo bener, gue bau, kayaknya gue harus ganti baju.”

*Blam!

Irsyam bergegas membanting pintu keluar dari kamar tamu yang ditempati Ara , meninggalkan gadis itu dengan ekpresi kecewa di wajahnya.

...♡🍊🫐🍒♡...

1
Mr.sun
🫣
moodbooster🐝
menarik, penggunaan bahasa sangat bagus dan penulisan sangat rapih👍🤍
Writle 🐢: Terimakasihh. 🤍🐢
total 1 replies
Mada Rabka
ceritanya baguss, unik, menceritakan dua pasangan yang berbeda, mantapp 👍🏼semangatt tor 🐢♡
Qaidarra: salken kak
Writle 🐢: Terimakasihh. ♡🐢
total 2 replies
Mr.sun
masih lucu aja 😆
Writle 🐢: Tidak kepikiran jokes lain. 😌☝🏻
total 1 replies
Mr.sun
🤭
Mr.sun
Pepet terus jangan kasih kendorr
Mr.sun
nyaman bangett keliatannya
Mr.sun
semangattttt 🤍
Writle 🐢: Terimakasihh lagii. 💚🐢
total 1 replies
Abu sidiq
Sudut pandang utamanya sering berubah-ubah dan banyak penggunaan bahasa asing jadi sedikit membingungkan, tapi masih lumayan untuk dibaca saat gabut.
Mr.sun
hampir ke Isekai oleh truk Kun
Writle 🐢: Truck chan~
total 1 replies
Mr.sun
kewwreen
Mr.sun
semangattttt🫶🏼
Writle 🐢: Terimakasihh. 💚🐢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!