Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Kakak
"makasih pak magang, kak renata udah kasih les gratis buat saya, em ini ada sedikit kenang-kenangan" lily memberikan dua buah kotak, masing-masing untuk levi dan renata
" katanya minggu depan kalian selesai magang disini ya?" lily mendengar jika mahasiswa magang dilingkungannya akan segera selesai
"ngga usah repot-repot dek, kami tulus kok bantunya. Iya kan lev?" renata ingin menolak pemberian lily. Renata anak dari orang yang cukup kaya jadi tak membutuhkan hadiah dari orang lain
"dek, udah tua dia tuh! Udah ambil aja ini rezeki buat kita, kasian kan dia sudah siapkan tapi di tolak" ucap levi
Lily pun tersenyum dan mengangguk berharap renata mau menerima pemberiannya
"baiklah, terima kasih ya!" renata mengambil kotak yang levi serahkan
"benar kami hanya tinggal satu minggu lagi disini" lanjut renata
"saya yang makasih berkat kalian belajar saya lebih mudah dan juga saya merasa hasil tes saya akan bagus" ucap lily dengan penuh percaya diri
"ck, belum apa-apa sudah sombong sekali dia, sudah kalian pulang sana ini sudah malam" levi mengusir lily dan renata dari kamar kost nya yang sudah jadi tempat les gratis untuk lily selama satu minggu terakhir
dan tadi pagi lily sudah melakukan tes tertulis di universitas tinggal menunggu hasilnya beberapa hari lagi
"baiklah saya pulang, kak renata mau saya antarkan?" lily membawa motor dan berniat mengantar renata tapi sebuah mobil berhenti di depan kost levi
"duluan ya!" pamit renata lalu masuk ke dalam mobil
"woy, katanya mau pulang malah bengong, mau nginep disini? Maaf saya pria baik-baik" ucap levi
"ye, ogah banget nginep sini, lagian saya punya suami lebih tampan dari anda" ucap lily
"baru calon! Iya kalau jadi" ucap levi sinis
"pak,,, tolong anterin ke depan gang dong pak, agak serem ih bukan han-han tapi takut orang gila lewat pak" memang sudah cukup malam membuat lily agak merinding
"pak pek pak pek,, sok berani padahal.ngga punya nyali juga" levi mengunci pintu
"buruan bonceng saya ke minimarket depan, saya mau beli mie instan" ucap levi
Lily menahan senyumnya padahal tadi lily lihat masih satu dus penuh mie instan di kamarnya, tapi lily senang ternyata levi baik juga
"ayo naik, lelet banget kaya cewek" lily sudah menyalakan motornya dan siap jalan
Levi segera naik ke motor dan meminta lily melajukannya pelan
"kapan kamu menikah?" levi tiba-tiba ingin tahu
"hayo pak magang mau makan daging gratis ya? Tenang pak rumahnya mana sih nanti saya undang deh" lily mulai sok akrab dengan levi
"jauh, saya hanya bertanya kapan?" jawab levi ketus mungkin saja tersinggung dengan ucapan lily yang niatnya ingin becanda
"maaf pak saya hanya becanda, rencannya dua bulan lagi setelah saya diterima di universitas dan kak bagus jadi dokter tetap kami akan atur pernikahan dipercepat" lily tak sabar menantikan hal itu terjadi dalam hidupnya
Sebuah impian yang sudah lama dia bangun bersama bagus kini ada didepan mata dan hampir terwujud
"oh! Sudah saya disini saja" levi meminta berhenti didepan minimarket
"hey, berhenti!" levi menepuk pundak lily yang malah menarik gas motornya semakin cepat
"kak! Kakak!" lily membuntuti sebuah mobil yang lily sangat yakin ada kakaknya di dalam mobil itu sedang dipeluk oleh seseorang
"kak sita!" lily terus berteriak
"itu siapa? Kamu mau kejar?" levi kasihan melihat lily berteriak-teriak dijalan
"sini saya yang bawa, berhenti dulu" levi menahan tangan lily
"buruan pindah atau mau didepan?" levi mengambil alih motor
Lily naik dibelakang dan meminta levi segera mengejar mobil yang tak asing dan pria yang tak asing juga bersama kakaknya
"pegangan!" levi menarik gas motor cukup kencang membawa motornya mengejar mobil mewah yang melaju dengan kecepatan tinggi juga tapi hampir terkejar dimalam hari dengan lampu mobil menyala sungguh mudah melihat wajah yang ad didalamnya
"kak sita, kakak!" lily pun menyerah
"sudah pak, sudah berhenti!" lily tak mau melanjutkan lagi pengejaran dan penasarannya
"pak magang bisa pulang naik ojek, ini saya bayarin. Saya mau pulang dulu" lily nampak lemas entah kenapa
"baiklah!" levi turun dari motor dan memesan ojek online
Tak lama langsung dapat
"pak ikuti wanita itu" levi membuntuti lily dari belakang takut terjadi sesuatu sampai lily tiba di rumahnya
