terinspirasi dari film: Takut Gak Sih.
menceritakan seorang You Tuber dengan nama Chanel Takut Gak Sih yang membuat konten untuk membongkar kasus kematian para arwah gentayangan dari berbagai daerah dan pulau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teror Boneka Rebecca Part 2
"Lah ini?" Cahaya kaget mendapati boneka Rebecca sudah berada di sana.
"Coba sini aku lihat." Vina mengambil boneka Rebecca itu.
"Kenapa kamu beli boneka seram begini si Ay?" Tanya Vina heran.
"Tadi, aku di kasih sama ibu ibu..."
"Ibu ibu? Kenapa bisa dia kasih boneka seram begini?"
Cahaya kemudian menceritakan dirinya yang mengantar pulang ibu ibu itu dan hingga dia terpaksa menerima boneka rebecca ini.
"Hmm... aku rasa ada yang ngga beres dengan boneka ini, Ay. Gimana kalau besok kita kembalikan boneka ini sama ibu ibu tadi aja." Ujar Vina.
"Emmm... kenapa kita ngga minta Galang terawang boneka ini saja? Dia kan ahlinya."
Vina menggeleng, "Galang sedang sakit katanya, dari lagi dia ngga keluar kamar kata Bi Tiwi Galang lagi demam, ngga mungkin kita maksa dia, kalau ada apa apa sama dia gimana?"
"Galang sakit?!" Cahaya sedikit terkejut, "tapi udah di bawa kerumah sakit, Ay?"
"Ngga, Galang ngga mau. Ngga terlalu parah sakitnya, cuma di belikan obat dari apotek. Udah biarin aja dia... mending besok kita aja yang mengembalikan boneka ini, sama Atmo di ajak juga."
Cahaya termenung, ia sedikit ragu jika hanya mereka bertiga yang mengembalikan boneka itu, entah mengapa firasatnya tidak enak.
Malam ini pun Cahaya tertidur tidak pulas, ia khawatir kalau tiba tiba boneka Rebecca itu sudah berada di dalam kamarnya lagi.
Saat Cahaya sedang memejamkan matanya, tiba tiba ada suara anak kecil, "kak yuk main petak umpet..." ucap suara itu, yang membuat Cahaya langsung membuka matanya, ia melihat sekeliling kamar dan tidak ada siapapun.
Cahaya langsung membuka matanya dan betapa terkejutnya dia, ketika melihat Boneka Rebecca kini duduk di sampingnya. Secara refleks cahaya langsung menendang boneka itu.
"Pergi! Jangan ganggu aku, sana ganggu Galang saja aku bukan indigo!" Ucap Cahaya ia mundur secara perlahan..
Boneka Rebecca itu tersenyum ke arahnya, cahaya mengambil selimut dan menutupi tubuhnya dengan selimut itu.
"Pergi jangan ganggu aku, Tolong Galang Vina!!"
Tiba tiba ada yang menarik selimut cahaya, hingga selimut itu terjatuh dari atas kasur.
Cahaya melihat di depan sudah berdiri boneka Rebecca, "aku menemukanmu kaka... Xixixihihihihi..." ucap Boneka Rebecca kemudian tertawa cekikikan.
"Tolong...!!! Galang, Vina!!" Teriak Cahaya yang langsung berlari ke depan pintu, cahaya ingin membuka pintu tetapi pintu lamat terkunci.
"Kakak tidak bisa lari, Xixixhihihihihi..." boneka Rebecca itu berjalan ke arahnya dengan kepala yang di miringkan.
"Tolong jangan ganggu aku! Vina, Galang tolong..!!!" Teriak Cahaya.
"Ay kamu kenapa? Buka pintunya, Ay!" Ucap Galang dari luar pintu. Tampak di luar pintu sudah ada Galang, Vina, dan para satpam.
"Lang tolong..!!"
"Ay kamu minggir, pintunya mau aku dobrak!"
Cahaya langsung menyingkir dan duduk di sudut ruangan sembari menenggelamkan wajahnya di lututnya yang ia tekuk.
Galang langsung mengambil ancang ancang, namun ketika Galang menerjang pintu itu...
Klik!
Tiba tiba pintu yang awalnya terkunci terbuka.
Brug!
Membuat Galang tersungkur di lantai.
Galang langsung berdiri dengan waspada menatap sekeliling, begitu pula dengan para satpam dan Vina yang langsung masuk.
Mereka kemudian mendekati Cahaya, "di mana perampoknya, Ay?" Tanya Galang.
"A.. aku di teror boneka itu lagi, Vin.." ucap Cahaya sesenggukan.
Vina menggaruk kepalanya dengan bingung, "di mana, Ay. Ngga ada boneka di kamar kamu."
Galang dan dua satpam di sana juga kebingungan mereka tolah toleh.
"Ah... cuma mimpi mungkin, Ay." Ucap Galang kemudian berlalu begitu saja sembari memegangi kepalanya yang pusing.
Dua satpam tadi juga berpikiran sama dengan Galang mereka langsung menyusul Galang.
"Lang, kok malah pergi sih..."
"Udah, Ay. Kamu ngga lihat itu di pelipis Galang ada koyonya dia lagi pusing eh kamu malah teriak teriak kaya orang kesurupan, dari pada kamu di teror terus lebih baik kita buang saja boneka itu, biar kamu tenang." Ujar Vina.
"Baik Vin, tapi kamu yang buang. Aku takut."
Vina mengangguk, ia kemudian menuju garasi dan membuka jok motor. Ia melihat boneka itu masih ada di sana, tidak mau berlama lama Vina langsung mengendarai motor itu dan langsung membuang boneka itu di sungai membuat boneka itu hanyut.
Setelah memastikan boneka itu hanyut terbawa arus sungai, Vina langsung kembali.
***
Malam terus bergulir hingga sang fajar menyinari bumi. Cahaya terbangun saat mendengar suara adzan subuh, dia bangun dan bersiap untuk mandi tetapi betapa terkejutnya dia ketika melihat ke atas meja Boneka Rebecca sudah berada di sana.
"Aaaaakkkkhhh...!!!!" Cahaya langsung berteriak, membuat Vina yabg masih terlelap terbangun, ya Vina tidur di kamar Cahaya malam itu.
"Ada apa lagi sih, Ay?" Tanya Vina sembari mengucek matanya.
"Lihat itu..."
"Lah? Boneka itu kok masih di sini?" Vina menggaruk kepalanya dengan bingung.
"Aku juga tidak tau, Vin. Seperyinya boneka itu berhantu... seperti boneka Anabel."
"Hanya Galang yang tahu, lebih baik kita sekarang menuju ke kanar Galang..."
Mereka berdua pun menuju ke kamar Galang, tetapi ketika mereka berada di kamar Galang. Galang tidak ada, mereka lupa bahwa setiap subuh Galang pergi ke masjid.
Terpaksa mereka menunggu di sana dengan perasaan was was. Ketika mereka sedang duduk di atas kasur kamar Galang lagi lagi Vina melihat boneka Rebecca yang kini sudah berada di atas lemari.
Cahaya tidak melihat boneka itu, yang melihat hanya Vina.
Ia masih bsa mengontrol rasa takutnya, ia menatap fokus kedua mata boneka itu.
Tiba tiba mata boneka itu berkedip, membuat Vina kaget bukan main, jantungnya terasa mau copot.
"A-- ay.. lihat itu..!" Tunjuk Vina ke atas lemari.
Cahaya menoleh, matanya membulat sempurna meliaht boneka Rebecca berada di sana.
Mereka berdua langsung menarik selimut dan berpelukan di dalam sana.
Selang beberapa menit kemudian Gakang datang ke kamaranya, ia mengedutkan matanya melihat di balik selimut ada sesuatu yang bergerak gerak.
"Eh.. siapa yang tidur di situ? Apa jangan jangan arwah penasaran? Apa cuma guling ya? Ah paling cuma guling.." ucao Galang ia mengabaikan itu dan hendak mengganti pakaian namun tiba tiba selimut bergerak gerak.
Galang terbelalak, rasanya itu tidak mungkin arwah.
"Maleeeeng! Maleeeeng!" Teriak Galang sembari melempari barang barang apa saja yang ada di meja.
"Eh... eh... kita bukan Maling!!!"
Galang tercengang melihat Vina dan Cahaya keluar dari balik selimut.
"Kalian ngapain di sini?" Tanya galang dengan heran.
"Tuh, lihat di atas lemari!" Tunjuk Cahaya.
Galang menoleh, ia melihat boneka Rebecca di sana.
"Boneka? buat apa kalian naruh boneka di situ?" Ucap Galang yang masih tidak peka.
Cahaya kemudian menceritakan semua teror yang ia alami. Di mulai dari saat ia mengantar pulang ibu ibu tadi.