Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13...
Mendengar ucapan mama Melinda Jesi menutup mulutnya tidak percaya apa yang di ucapkan mama Melinda, emang hanya sama Jesi mama Melinda bisa di ajak bicara... Jesi menangis lalu memeluk mama Melinda.
"Mama istirahat la dulu." ucap Jesi.
"Mana Delia." ucap Mama Melinda.
"Delia di rumah ma." ucap Jesi.
"Kasian Delia pasti capek pulang sekolah, kehamilan kamu bagaimana.?" ucap mama Melinda..
"Aku... Aku baik baik saja ma." ucap Jesi.
Ya mama Melinda hanya mengira Jesi yang baru hamil dan mereka masih bersama Agung dan ayah Beni masih hidup... Jesi yang mendengar mama mertua nya yang sakit sangat sedih cobaan apalagi mama nya yang stres kini harus menahan sakit.
Pagi ini Jesi segera menemui bagian administrasi mendengar biaya operasi ternyata uangnya kura Jesi bingung sama hal nya dengan Delia, uang simpanan nya juga tidak cukup untuk biaya operasi mertuanya... Apa iya Jesi harus menggadaikan rumah yang sekarang mereka tinggalkan.
"Bila aku gadaikan rumah itu bagaimana Jeni.?" ucap Jesi.
"Jes..." ucap Ramon.
"Kamu, pagi sekali.?" ucap Jesi.
"Iya aku mau jemput nenek." ucap Ramon...
"Tante Sinta." ucap Jesi melihat Tante Sinta yang juga baru tiba, Jesi memberi salam mencium punggung tangan Tante Sinta.
"Apa mama mu akan pulang.?" ucap Mami Sinta.
"Belum Tante, mama saya harus operasi." ucap Jesi.
"Operasi.?" ucap Mami Sinta.
"Ya ada benjolan dan itu harus di angkat." ucap Jesi.
"Oo... Kasian sekali semoga cepat sembuh ya mama kamu." ucap Tante Sinta.
"Terimakasih kasih Tante." ucap Jesi.
Mami Sinta melihat Jesi yang tampak bingung dan sedih dia menyuruh Ramon yang berbicara pada Jesi... Sementara dirinya ke bagian administrasi lalu keruangan mertuanya menyusul suaminya.
"Sepertinya kamu ada masalah." ucap Ramon.
"Iya, uang ku tidak cukup aku bingung apa musti aku gadaikan rumah kami.?" ucap Jesi.
"Aku salut sama kamu, agung sungguh beruntung bisa menikahi mu." ucap Ramon... Jesi hanya tersenyum.
"Aku bisa bantu kamu." ucap Ramon.
"Sungguh.?" ucap Jesi.
"Iya... Tapi aku mau minta satu syarat." ucap Ramon.
"Apa.?" tanya Jesi...
"Menikah la sama ku." ucap Ramon.
Jesi mendengar itu bagai sambar petir dia tidak menyangka Ramon memintanya menikah di rumah sakit... Jesi langsung ketawa mendengar itu dia tidak percaya pada ucapan Ramon yang sedang berdiri di hadapan nya saat ini.
"Kamu jangan bercanda aku lagi serius..." ucap Jesi.
"Aku sepuluh kali serius Jes... Menikahlah pada ku dan aku akan biayai semua pengobatan mertua mu." ucap Ramon. Sekali lagi...
"Masa aku di lamar di rumah sakit." ucap Jesi.
"Awalnya aku memang mau mengajak mu makan malam romantis tapi aku rasa ini juga waktu yang tepat." ucap Ramon.
"Aq ada Jeni bagaimana keluarga kamu pasti tidak akan bisa menerima kamu bisa cari yang lebih baik dari ku." ucap Jesi.
"Mami, papi bisa menerima Jeni." ucap Ramon.
"Iya Jes... Kami akan menganggap Jeni cucu kami juga." ucap mami Sinta yang sudah selesai pun ikut bergabung lagi.
"Tante, tapi..." ucap Jesi.
"Ramon sudah cerita semua ke mami..." ucap Mami Sinta.
Jesi terdiam mengingat kondisi mertuanya akhirnya Jesi menerima lamaran Ramon setelah ini baru Jesi akan bicara pada Delia, akhirnya Ramon mengurus administrasi mama Melinda setelah di jadwalkan operasi Jesi menghubungi Delia.
"Uang dari mana kakak.?" ucap Jesi di sebrang ponsel nya.
"Nanti saja kakak jelaskan kamu bisa kerumah sakit.?" ucap Jesi setelah dapat jawabnya Delia akhir nya panggilan berakhir.