NovelToon NovelToon
Ruang Hati Sang Kekasih

Ruang Hati Sang Kekasih

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:690
Nilai: 5
Nama Author: Yarasary

Bagi Krittin, pernikahan ini bukanlah tentang cinta—melainkan tentang balas dendam. Bertahun-tahun ia menyimpan kebencian mendalam terhadap keluarga Velora, yang dianggapnya telah menghancurkan keluarganya dan merampas segalanya darinya. Kini, dengan perjodohan yang dipaksakan demi kepentingan bisnis, Krittin melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membalas semua rasa sakitnya.

Velora, di sisi lain, tidak pernah memahami mengapa Krittin selalu dingin dan penuh kebencian terhadapnya. Ia menerima pernikahan ini dengan harapan bisa membawa kedamaian bagi keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah suami yang memandangnya sebagai musuh.

Ruang hati sang kekasih adalah kisah tentang pengkhianatan, luka masa lalu, dan perjuangan antara kebencian dan cinta yang tak terelakkan.


bagaimana kisah mereka? yuk kepoin kelanjutan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yarasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

3 hari setelahnya.

Velora menghela nafas, memandang puas sekeranjang Blubery yang telah berhasil ia kumpul kan dari halaman belakang rumah. terik sinar matahari ia abaikan, terduduk di atas rerumputan segar sambil menikmati semilir angin yang menerapkan lembut permukaan kulit nya.

" ternyata di sini? "

kepala wanita itu menoleh saat indra pendengar nya di sapa oleh suara seseorang " kemari lah ini menyenangkan. " ucap nya sambil menepuk satu sisi di sebelah tubuh meminta agar menemani untuk menikmati pemandangan di sana.

" kau tidak berubah lora. " senyuman tersinggung di wajah tampan Celio, mendudukan diri berdampingan dan mencuri segenggam Blubery milik Velora tanpa di sadari wanita itu yang kini memejamkan mata.

" memang nya apa yang bisa berubah? aku akan tetap seperti ini, membiarkan mu mencuri Blubery yang Susah-susah ku kumpulkan. "

Celio memajukan wajah, amati Velora yang masih memejam rapat " kau tahu? "

" suara kecapan mu keras. "

Celio tersenyum manis kala netra nya bersitatap dengan lensa coklat keemasan milik Velora " kau cantik lora. " puji nya, berusaha bersikap semanis mungkin.

" dan kau jelek. " ungkapan itu jelas membuat ekpresi Celio berubah pias, dan Velora tertawa puas melihat nya.

" aku tulus memujimu... "

" aku lebih tulus..." sela Velora cepat " katakan! sudah berapa kali kau mencuri Blubery kesukaan ku? "

" tidak banyak, " Celio menghindar, masih mengunyah dan diam-diam mencoba kembali meraih buah segar itu namun ulah nya lebih dulu terlihat sang pemilik.

" tidak banyak tapi hampir menghabiskan satu keranjang, apa mulut mu tidak kesal terus mengunyah? "

" aku lebih kesal kalau harus memetiknya sendiri. "

" dasar pemalas. " Velora bergerak cepat mencubit perut Celio, laki-laki itu tersentak bukan karena sakit tetapi geli, menghindar sebisa mungkin ketika Velora hendak menggapai tubuh nya lagi.

Laki-laki dengan lensa kelam itu berdiri dan mulai berlari masuki rumah, di ikuti Velora yang dengan susah payah mengejar langkah lebar nya. sesekali Celio menengok ke belakang dengan lidah menjulur untuk mengejek, tertawa puas ketika Velora memelotot dan hampir tersungkur karena tersandung kaki nya sendiri.

" lio berhenti berlari! " Margaret berucap dengan tangan yang membawa nampan berisi dua gelas susu untuk dua orang tersayang nya.

" ibu, lihat lora, dia yang mulai mencubit ku dulu ibu. " adu Celio.

" berapa usia mu sekarang. " Velora mendudukkan diri dengan nafas ngos-ngosan di sofa memanjang yang berlawanan arah dari Celio.

" intinya kau lebih tua. " sanggah Celio mengapai segelas susu milik nya dan meneguk sedikit demi sedikit karena masih sedikit panas.

Margaret ikut duduk di antara mereka, tersenyum simpul dengan kepala menggeleng ketika netra nya melihat Velora yang kelelahan dan Celio tersenyum puas dengan ulah nya. "lio kau ingat perkataan ibu minggu lalu kan? "

Celio mengangguk " tentu saja ibu, aku juga sudah meminta izin pada pengasuh yayasan. "

Velora mengernyit " kalian akan pergi? "

" kami ada urusan dengan pemilik panti asuhan di tempat lain, mereka bilang membutuhkan tenaga kerja karena akhir- akhir ini ada lebih banyak anak-anak yang mengalami kesulitan. kau tak apa kan ikut kami? "

" tentu saja bi," jawab Velora dengan senyum nya.

" tapi ini... " suara Margaret tertahan di tenggorokan, tatapan nya berbalik ke arah Celio yang seketika mengangguk seolah mengerti akan sorot mata penuh kecemasan itu.

Velora ikut menoleh pada Celio, lalu kembali berbalik pada Margaret "kenapa bi? "

" lora, kamu punya pilihan. bibi tidak akan memaksa mu untuk ikut jika itu memang memberat kan. "

" memangnya kenapa? apa yang bisa memberat kan, kalau aku ikut aku bisa bantu-bantu kalian bukan? "

" memang benar, hanya saja kami pikir tempat nya mungkin tidak akan membuat mu nyaman lora. " Celio menambahkan dengan selembut mungkin, dia tak tega dan tak mau melihat saudara cantik nya kembali bersedih. meskipun tidak jarang ia melihat mata Velora sembab setiap pagi, tapi setidaknya sekarang wanita itu terlihat lebih baik dari kondisi ketika ia baru sampai di Soglio.

" aku akan selalu nyaman jika itu bersama kalian. " timpal Velora.

" meski itu di Verona."

ekspresi Velora jatuh mendengar nama tempat yang Margaret sebutkan, kebingungan tergambar jelas di raut wajahnya. " V-verona... "

" iya, kami pikir mungkin kau akan menolak setelah tahu tempat nya, tapi kami mengerti. jadi tetaplah tinggal di sini kalau menurut mu hati mu belum siap kembali ke tempat itu. "

Velora terdiam, dia tidak bisa egois hanya karena perasaan pribadi. tapi mengambil keputusan tergesa juga tidak baik karena sadar jika hati terkecil nya sangat mendambakan bersinggah di Verona, ia ingin kembali ke sana sejak lama, memastikan keluarga Sylvester meski kepedulian nya tak akan bernilai apa pun. bagaimana kabar suami nya? apakah ayahnya sungguh tidak peduli lagi dengan kehidupan Velora? lalu yang lain, benarkah tak ada seorang pun yang peduli dan mengharapkan kehadiran nya?

" lora... " suara Margaret menghancurkan lamunan Velora.

" aku akan pergi bi. "

" meski tempat nya di Verona? " Celio tak berharap Velora memaksakan diri hanya karena perasaan tidak enak pada diri nya dan Margaret.

" tak ada yang salah kan, aku juga sangat merindukan tanah kelahiran ku. " Velora berkata ceria, berusaha meyakinkan jika ia melakukan itu atas kemauan nya.

" kau mengerti maksud ku lora? "

" aku tidak apa-apa lio, ini sudah lama. "

" tapi kau bisa bertemu dengan nya! apa kau tak berpikir tentang itu? "

" lio cukup. " Margaret menengahi " nak pergilah mandi, setelah itu kita akan makan siang bersama. "

" baik bi. "

Velora bergegas menuju kamar milik nya, menutup pintu di belakang tubuh dan merosot ke lantai dengan tangan terkepal kuat. bayangan tentang wajah Krittin dan Orion seketika memenuhi memori nya, berputar dan berulang bagai boomerang yang semakin membuat dada nya sesak bersama air mata meluncur bebas membasahi pipi putih mulus Velora. dia merindukan dua pria itu, berharap bisa bertemu meski tak akan merubah apa pun karena diri nya adalah orang terbuang yang tak mungkin di lirik lagi. status nya tak berubah, Velora masih tetap menjadi istri sah Krittin Revenor Sylvester dan putri dari Orion Graves Fernandez, sampai sekarang namun entah akhir dari semua nya bagaimana.

Sementara di ruang tengah, Celio bergegas mengikuti langkah Margaret menuju ruang makan setelah beberapa menit merenung sendirian.

" apa dia akan baik- baik saja? " tanya Celio, melempar pandangan ke arah pintu kamar Velora yang masih tertutup rapat.

" kita akan ada di sana bersama nya untuk menguatkan. "

" apa menurut ibu begitu? "

Margaret menghentikan tangan nya yang tengah mengaduk sup ayam, merenung sejanak sebelum kembali melanjutkan aktivitas nya " dia harus menghadapi nya lio. percayalah lora itu lebih kuat dari apa yang kita tahu, biarkan dia memilih jalan nya, bagaimana pun setatus nya masih seorang istri sekarang. dan kalau memang tidak ada jalan lain, kita akan membantu Velora menyelesaikan hubungan itu, lalu pergi jauh dari Verona. "

" aku mengerti, maaf aku terlalu berlebihan. aku hanya tidak suka melihat nya pura-pura kuat. "

"ibu tahu, " Margaret tersenyum tulus, berbalik ke tempat penyimpanan piring dan mengambil beberapa alat makan untuk di letakkan di atas meja.

" terimakasih, kau memang sudah dewasa sekarang. "

Celio tersenyum lembut, menarik kursi ke belakang sebelum menghenyakkan diri di sana "dan jangan lupakan kalau anak ibu ini sangat tampan. "

Next:

Jangan lupa komen, like dan subscribe. Bintang lima nya juga ya....

Terimakasih, lop yuu....

1
Nur Rohimah
emosi banget ni orang, 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!