NovelToon NovelToon
DENDAM KESUMAT

DENDAM KESUMAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Iblis / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat
Popularitas:195.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Aku mohon! Tolong lepaskan!”
Seorang wanita muda tengah berbadan dua, memohon kepada para preman yang sedang menyiksa serta melecehkannya.

Dia begitu menyesal melewati jalanan sepi demi mengabari kehamilannya kepada sang suami.

Setelah puas menikmati hingga korban pingsan dengan kondisi mengenaskan, para pria biadab itu pergi meninggalkannya.

Beberapa jam kemudian, betapa terkejutnya mereka ketika kembali ke lokasi dan ingin melanjutkan lagi menikmati tubuh si korban, wanita itu hilang bak ditelan bumi.

Kemana perginya dia?
Benarkah ada yang menolong, lalu siapa sosoknya?
Sebenarnya siapa dan apa motif para preman tersebut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dendam : 25

“Sedang apa kau disini?!”

“Astaga!” Lastri memegang dadanya, berpura-pura terkejut, padahal dari jarak 10 langkah kaki dewasa, ia dapat mendengar suara gemerisik dedaunan kering diinjak. “Kang Herman, mengagetkan saja.”

“Lastri? Kau sudah mulai bekerja? Lalu siapa yang menyuruhmu mendekati bangunan ini?” Matanya memicing, meskipun ia terpesona, tetapi akal sehatnya masih waras.

Lastri menyelipkan helaian rambut yang terlepas dari ikatan ke belakang telinga, menatap lembut tapi tidak menggoda si Herman.

“Aku mau mengambil sapu lidi diujung sana Kang. Yang ini terlalu pendek, gak nyaman rasanya kalau menunduk, kaos yang ku kenakan ikut merunduk.” Ia memperlihatkan sapu dalam genggaman, lalu menunjuk di ujung bangunan ada sapu lidi bergagang panjang.

Herman tak langsung percaya, ia memindai penampilan Lastri. Ternyata benar, kaos longgar itu perpotongan leher lebar. "Cepat ambil, lalu menjauh lah dari sini. Jangan sampai juragan Bahri, apalagi nyonya Samini melihat.”

Setelahnya Herman berlalu, dia tidak berminat berlama-lama berbincang dengan gadis cantik telah mendapatkan julukan kembang desa, perasaannya sedang berkecamuk.

“Terima kasih, Kang.” Ia tak peduli saat ucapan tak ditanggapi tersapu angin. Lastri mengambil keranjang sampah, tetapi matanya menatap lekat pintu berbahan besi bukaan samping. ‘Aku yakin sekali, memang disinilah Iblis itu tinggal.’

“Pembantu murahan itu apa sudah datang, Nem?” Samini sedang membuka bungkus kue lemet, dia duduk di kursi ruang makan.

Bi Ginem menuangkan secangkir teh beraroma melati, lalu menyodorkan ke majikannya. “Sudah sedari matahari baru terbit, Nya. Saya suruh dia menyapu seluruh halaman.”

Samini tersenyum puas. “Berikan dia pekerjaan berat! Biar kesombongannya segera rontok bersama gugurnya dedaunan pohon tahunan. Suruh juga, bersihkan kotoran di kandang Lembu! Hitung-hitung, menghemat biaya. Tak perlu membayar upah tenaga pemuda desa.”

“Bu, apa tak keterlaluan! Dia wanita, tenaganya jauh dibawah pria.” Hardi menarik kursi, lalu menghempaskan bokongnya.

"Diam kau! Cukup dulu si gadis miskin murahan itu yang kau jadikan Gundik, kali ini jangan lagi Ibu dengar skandal mu, Hardi! Kurang dari 10 hari, kau akan menikah. Jaga sikap mu, tahan nafsu binatang mu itu!” Ia menghardik sang putra yang memiliki sifat tidak jauh dari suaminya.

Samini bukan tidak tahu kelakuan bejat suaminya di luaran sana. Suka bermain wanita, memperkosa para korban yang darahnya sudah diambil untuk persembahan.

Apa dirinya cemburu? Ya, awalnya ia tak terima, tetapi begitu mendapatkan hasilnya. Samini lah orang pertama yang berseru gembira, akhirnya impian menjadi orang kaya raya terwujud dengan mudah. Toh, bukan dia dan keluarganya yang menjadi korban.

Hardi mendengus, rencana kotornya telah terendus oleh ibunya. Dalam hati merutuk. ‘Sayang sekali tak bisa menikmati walaupun cuma sekali, paling tidak sudah merasakan gua sempit nya.’

Pagi itu dilewati oleh Lastri dengan berpeluh keringat, badannya bau kotoran Sapi. Samini benar-benar memanfaatkan tenaganya.

“Kau lihat saja nanti wanita durjana, aku pasti akan membalas mu!” Netranya menyorot tajam.

.

.

Sebuah mobil kijang memasuki halaman belakang rumah juragan Bahri. Turunlah sosok wanita gemulai mengenakan rok span ketat, kemeja polos berkancing yang sisinya terdapat sulaman bunga mawar.

Ayu berkunjung ke rumah calon ibu mertuanya, hendak membahas perihal pesta akbar, pastinya paling mewah yang pernah ada di wilayah transmigrasi.

“Hei! Kau kesini!” Tangan nya melambai, memanggil gadis yang dulu pernah membuatnya cemburu, sewaktu dirumah Surti.

Lastri berjalan mendekat, langkahnya tenang, raut wajah netral. “Ya, Non.”

“Non, Non … panggil Nyonya muda, aku ini calon istrinya tuan muda Hardi!” hardik nya sembari menatap sinis.

“Maaf, Nyonya muda. Ada perlu apa?” Lastri menunduk singkat.

"Buatkan aku minuman jeruk hangat_”

“Ehh_ jangan! Gadis berkasta rendah itu dilarang masuk ke dalam rumah! Baunya bisa mencemari ruangan, mengundang penyakit, dia tak ubahnya Lalat hijau!” Samini berkacak pinggang, meminta sang menantu untuk masuk.

Lastri menatap jengah punggung dua wanita arogan, menganggap bahwa dunia dalam genggaman mereka. Ia kembali menyelesaikan pekerjaan tersisa, memberi rumput segar di kandang Kambing, bersebelahan dengan Lembu.

Seharian penuh, sosok juragan Bahri sama sekali tidak kelihatan. Sampai Lastri pulang pun, pria tua kejam itu belum menampakkan diri.

***

Dalam perjalanan pulang, saat melewati rumah Surti. Lastri dihadang oleh Farida.

“Kau memang pantas dengan pakaian gembel itu!” Farida bersedekap tangan, kondisinya kini telah membaik.

Lastri berhenti, kali ini dia malas basa-basi. “Bila hati sudah dipenuhi iri dengki, obatnya cuma satu. Si pemiliknya dikubur hidup-hidup, agar sifat jelek itu juga ikut terpendam.”

Farida terbelalak, tubuhnya tersentak, ada rasa takut yang menyergap, terlebih menatap sorot tajam wanita yang auranya terasa pekat, mencekam.

“Rida … kita sama-sama pendosa, tak ada bedanya. Tinggal menunggu waktunya saja kapan aib itu terbongkar, atau ikut terkubur dalam tanah bersama jasad terbujur kaku.” Lastri langsung melengos pergi.

“Dia_ dia sangat mengerikan,” monolognya terbata-bata, masih menatap punggung tegap Lastri.

“Anak kucing pun akan mencakar bila terus kau tarik ekornya. Terkejut kan dirimu? Tak menyangka mendapatkan balasan telak. Farida … ada pepatah yang mengatakan, terlalu banyak cakap, dapat memperpendek umur seseorang. Maka hati-hatilah dalam berucap!” Bu Mina tiba-tiba menyeletuk.

“Bibi!” Farida yang terkejut otomatis memekik, lalu berbalik badan berhadapan dengan ibunya Sawitri.

Bu Mina enggan menanggapi lagi, ia baru saja pulang dari ladang salah satu warga.

Sebenarnya tanpa bekerja pun, bu Mina dan juga Lastri tidak akan kekurangan. Mereka tak perlu lagi memusingkan apalagi takut perihal perut keroncongan. Kunti, memberi banyak uang hasil dari mencuri yang dilakukan oleh keempat hewan peliharaannya Gareng.

Gareng tersebut bukan hewan biasa, tapi roh dari para arwah penasaran yang mati dengan cara tak lazim, mereka dikendalikan oleh Ni Dasah.

Demi menutupi kelancaran rencana balas dendam, bu Mina pura-pura menjalani kehidupannya terdahulu, bekerja tak kenal waktu menggantikan peran mendiang suaminya.

.

.

"BODOH! TOLOL! RUGI BANDAR AKU! HAH!"

Bugh!

Satu tinju menghantam rahang Herman, dan kedua anak buahnya.

Juragan Bahri memaki bawahannya yang tidak becus, akibat seluruh Ayam jagoannya hilang bak ditelan bumi, ia kalah judi sabung Ayam. Bukan cuma kehilangan lembaran rupiah, tapi juga kehilangan muka.

"Gara-gara kalian, aku jadi bahan tertawaan. dasar Biadab, Jahanam!" Napasnya memburu, tatapan membunuh. Ini pertama kalinya ia kalah telak di judi populer yang sangat diminati. Sebelumnya selalu menang, apalagi sewaktu ada si Jalu, Ayam milik almarhum pak Kasman.

.

.

Dini hari, Lastri kembali mengeluarkan boneka tanah lempung. Mengguyur bagian kepala menggunakan darah Ayam Cemani.

Tak perlu waktu lama, benda mati itu berubah wujud layaknya balita.

"Pergilah ke rumah Ibu kalian! Ajak dia jalan-jalan!"

Ketiga balita bergigi tumpang tindih dan runcing yang bila tersenyum kulit bibir sobek hingga ujung rahang itu, melompat-lompat, lalu menembus dinding.

"Hiks hiks hiks ... Ibu jahat, tak mau dekat-dekat!"

"Ambil tombak untuk menangkap ikan di dapur. Tombak saja perutnya sampai ususnya terburai!"

.

.

Bersambung.

1
Yulay Yuli
kaya dikasih bunga kecubung y thour,mabok pendi 😂
Yulay Yuli
visualnya thour lastri
Riris riris
akhhhhhh.....,., sebel,sebel, sebel kenapa harus bersambung? 😭😭😭, mau guling "malu, mau teriak takut di kira stres , lagi kak lagi.
kasih vote aja biar double up
Muhammad Arifin
ngintip,bekne ada kejutan....hufff...sabar nunggu esok pagi 💪💪💪
Ma'e Tinok
tungguin ah ini kan mlm jumat hihihi 😘😘😘🥰💪
Arryanti Ar
ka cublik ni tega nian menggantung cerita,kan makin penasaran jadi nya
Betri Betmawati
bikin dag dig dug aja Thor, untuk Yusuf dtang menolong, teryata Lastri tak sehebat apa yg ku pkir, gmn ya nasib nya
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝑵𝒊 𝑫𝒂𝒔𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒉 𝒍𝒈 𝒈𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒈𝒊𝒏𝒊 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒐𝒏𝒈𝒐𝒍 𝒋𝒅 𝒈𝒓𝒆𝒈𝒆𝒕 𝒕𝒉 😅😅
Salim ah
akhhh...kena prank author bersambung?..aduh bikin deg deg an wae Thor mbok kasih tambahan bab biar tau keadaan Lastri🙄
owh ya kok lurah Yusuf bisa ada disitu ya
apa karna dia punya indra ke6 tau Lastri ada masalah lgsg datang
semoga Lastri gak kenapa2 dan ni dasah DTG untuk membantu anaknya
sfd
oaaalahhh lagi seru seru nya malah tu be kontinyus
neni nuraeni
semoga Lastri dan Yusuf selamat thor...lnjut thor
Lisstia
kaaaaak
mana nih kelanjutannya
_yuniarti.sherli_
kaaaakkk kenapa bisamen bikin novel yang ngegantung pas lagi tegang gini, up lagi gak!!😂😂
Wahyu ningsing
akhh....piyee Thor terusan e...nanggung
Zahraputri Putri
kakkkkkkkkkkkkk..........cublikkkkkkk..........cepetan doubell upnyaaaaaaa....tegangggg niiiiiiiii...........
Popo Hanipo
nunggu dr pagi giliran updet menjelang mgrib malam jumat lagi eeehhh di gantung pula😩
umi nafisah
lastri jgn mati dl thor.. gk ikhlas aku😭😭 kn dendamnya blm trbalas 😖😖😖
vay73
❤❤❤sampai merinding bacanya....
YS,Pertiwi
semakin seru,,makin deg-degan
FiaNasa
lagi seru²nya kok malah digantung 😭😭😭 gimana nasib Lastri ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!