NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

***
Instagram Author: Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 24

Ternyata pesan singkat itu dari Damar, mengabarkan kalau sedang terjadi kekacauan di pabrik cabang yang berada di Padang, Sumatera Barat.

“Saya ada urusan penting, bila sudah selesai, mari kita bicarakan lagi tentang hubungan tak sehat ini!” Thariq memasukkan lagi ponselnya ke dalam saku.

Arimbi memicingkan mata, menatap tidak percaya kala suaminya melangkah hendak pergi disaat mereka masih dalam keadaan bertengkar. “Thariq, mau kemana kau?!”

"Pabrik kita sedang ada masalah, Arimbi. Saya harus segera menyelesaikannya.” Ia melepaskan tangan sang istri yang mencekal lengannya.

“Bohong! Pasti dirimu mau menemui dan menemani dia ‘kan? Jawab jujur!” Arimbi mengguncang lengan Thariq.

“Berhentilah bertingkah layaknya kanak-kanak, Arimbi!” Ia jengah, mengibaskan tangan.

Namun, Arimbi enggan melepaskan, kembali ia mencoba menahan. Melingkarkan tangannya pada perut Thariq, memeluk dari belakang. “Aku mohon! Tetap disini, malam ini. Aku lebih berhak atas dirimu daripada dia! Aku istri pertama mu, Thariq!”

Pria yang pikirannya tengah berkecamuk itu mencoba lebih bersabar lagi, seharusnya dia bergerak gesit, demi menyelesaikan permasalahan pabrik, tapi sang istri pertama terus saja bersikap egois.

Thariq menarik napas panjang, perlahan melepaskan lingkaran tangan yang membelit perutnya. Dia berbalik badan dan menyentuh pundak Arimbi. “Mengertilah, kalaupun dipaksakan berbicara disaat kau masih dikuasai emosi, tak bisa berpikir menggunakan logika, percuma Arimbi. Percuma!”

Arimbi menggelengkan kepala, membenamkan kepalanya pada dada bidang suaminya. Memeluk erat. “Aku tak peduli, yang ku mau kau berada disampingku!”

“Thariq, coba katakan kepadaku! Apa yang dia pinta, sehingga kau terpaksa bertanggung jawab. Dia itu tak tulus, hanya menginginkan hartamu, sedari dulu dirinya gila uang, menggilai pria kaya agar bisa hidup bergelimang harta. Tolong sadarlah, Thariq!”

Bak wanita penggoda, Arimbi berinisiatif merangkum wajah suaminya, hendak mencium bibir, tapi dikarenakan Thariq menghindar, kecupan itu menempel di pipi.

"Saya mengetahui bila kau memanglah egois, tapi tak menyangka separah ini.” Kali ini hilang sudah kelembutannya, sedikit kasar menghempaskan tangan Arimbi, dan mendorong bahunya hingga putri Sigit Wiguna, mundur dua langkah.

Thariq membuka kasar daun pintu apartment, melangkah lebar meninggalkan istri pertamanya. Sedikitpun tak menoleh sekadar untuk memastikan Arimbi tidak melakukan hal yang membahayakan diri sendiri.

"Thariq! Kau jahat! Akh!” Ia begitu emosi, melempar piring hias antik yang diletakkan di atas lemari rak sepatu.

Pyar!

Bukan cuma satu, Arimbi juga membanting beberapa pajangan lainnya.

Pecahan kaca berhamburan di atas lantai. Wanita bergaun seksi itu meraung, memaki Sahira.

“Ini semua karena mu, Jalang! Kau memang pembawa sial! Kehadiranmu cuma parasit, dasar Benalu!” Tubuhnya luruh, kedua tangannya menjambak rambut.

“Iya, benar. Kau tak layak hidup di dunia ini, terlebih bila ingin merebut suamiku. Kau harus mati Sahira!” Arimbi mengangguk, menyetujui bisikan batinnya sendiri. Ia bangkit lalu mencari keberadaan ponselnya, setelahnya menelepon seseorang. “Datanglah kesini! Segera!”

“Menyesal dulu aku menyia-nyiakan kesempatan melenyapkan mu wahai anak pungut. Andai tak bisa membuatmu kehilangan nyawa, setidaknya kau harus menderita cacat permanen!” Ia mendesis, netranya dipenuhi amarah berkobar.

***

Thariq Alamsyah menyetir mobil dengan kecepatan lumayan tinggi, kedua telinganya menggunakan earphone bluetooth. Dia sedang melakukan panggilan. “Pesankan tiga tiket kelas bisnis, pilih penerbangan paling pagi.”

“Baik, Tuan.” Damar mengangguk menyanggupi. Dia sedang berkemas sambil terus melakukan panggilan penting ke staf kantor di Padang.

Kemudian Thariq beralih menelepon seseorang yang sedari tadi namanya terus berputar-putar di benak dan pikirannya. Saat mendengar nada lemah, serak, hatinya langsung dilanda khawatir.

“Sahira, kau kenapa?” tanyanya cemas, lebih kuat mencengkram kemudi.

Sahira ~ “Kepalaku pusing, Thariq. Sepertinya mau demam," bisiknya lirih, yang berhasil menambah rasa khawatir suaminya.

“Tunggu sebentar ya, tak lama lagi saya sampai.”

Sahira ~ “Hem.”

Jawaban singkat itu, ditanggapi oleh Thariq dengan menambah kecepatan laju mobilnya. Beruntung jalanan lumayan lenggang, sehingga tidak perlu menyalip demi cepat sampai ditujuan.

***

“Dasar bodoh! Begitu pintar melobi investor, lihai mencari celah peluang bisnis menjanjikan, cerdas bernegosiasi, licik dalam menumbangkan lawan bisnis, tapi perihal hati … kau sangat payah Thariq Alamsyah.” Sahira mengatai suaminya, mulutnya mengunyah kacang almond.

Dia tidak jadi mengirim pesan yang sudah diketik, menghapusnya kembali. Memilih memainkan triknya lagi.

Tadi, Sahira sengaja tidak menghidupkan kipas kamar mandi, agar suhu ruang menjadi panas serta lembab, lalu mandi dengan air lebih panas dari biasanya, supaya kulitnya memerah. Kemudian makan kacang almond, padahal dia memiliki alergi terhadap camilan itu, meskipun tak parah. Semua demi membuat suhu tubuhnya mengalami demam ringan.

Saat mendengar pintu dibuka, Sahira bergegas membaringkan tubuh, menarik selimut hingga batas leher.

Suara derap langkah terdengar tergesa-gesa, Thariq Alamsyah melangkah lebar, menghampiri sosok yang mirip kepompong. Meletakkan tangannya pada kening Sahira, si empunya memejamkan mata.

“Hira, kau demam. Mengapa tidak mengeringkan rambut? Apa ini masih sakit?” Thariq meraba seringan bulu leher Sahira yang tadi dicekik oleh Arimbi.

“Kita ke dokter, ya?” saat tidak mendapatkan respon, pria yang sedang kalut itu bertambah cemas. “Tolong jangan buat saya khawatir.”

Sahira membuka mata, tatapannya memelas, buliran bening menetes dari sudut matanya. “Tenggorokanku sakit, lidahku pun pahit, terus kepalaku sangat pusing, Thariq. Bila menunduk rasanya bumi berputar.”

Thariq membuka selimut, ikut berbaring. Memeluk erat tubuh berbalut gaun tidur berbahan satin yang panjangnya hanya sampai pertengahan paha.

“Sayang, kita pergi ke klinik kesehatan ya, atau saya teleponkan dokter yang dulu memeriksa mu, mau?” sangat lembut ia bertutur seraya mengusap-usap sayang punggung istrinya.

‘Akhirnya, kata keramat itu keluar juga dari bibirmu. Arimbi ... lihatlah pria pujaan hatimu ini, barusan dia memanggilku sayang. Bagaimana bila kau mendengarnya, kurasa jantungmu langsung meledak … ha ha ha.’ Sahira tertawa puas dalam hati, tetapi buliran air matanya kian deras menetes.

“Apa tak sebaiknya aku saja yang mundur? Aku merasa sangat berdosa, begitu tega menyakiti hati Kak Arimbi. Rasanya sangat sulit bernapas saat memikirkan betapa kejamnya diriku. Thariq ... mari kita akhiri saja hubungan ini!”

.

.

Bersambung.

1
Sho Rayya
luar biasa anda..
mengadum aduk emosiku..
sukses slalu thor..
langsung
Cublik: Terima kasih ya Kak ❤️‍🔥
total 1 replies
Sho Rayya
emosiku di hajar habis2an di novel ini..
hnya membacany saja dadaku sesak..
love you thor. sukses slalu
Cublik: Aamiin ❤️
Terima kasih Kakak 😊
total 1 replies
Inooy
udh dua novel karya nya ka Cublik yg udh aq baca, cerita nya d ambil d luar pulau Jawa..keseringan nya settingan nya d kota2 pulau Jawa..👍👍
Inooy
pas muncul d beranda aq langsung klik, ternyata karya nya ka Cublik..baru awal baca udh seru begini nih cerita nyaa...

sebelum nya aq pernah baca karya nya kaka,,keren banget iiih...👍👍👍👍
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️
total 1 replies
Lasri Anariya
Gemas bnget... pengen di putar mulutnya itu
Lasri Anariya
Ehhhh! masih diawal juga udah ada yg nggak bener ini mulutnya🙄
Lucia
Yessss keren thor👏👏 Luas biasa endingnya. Bikin gemyesss gk mau kelain hatimu thor🫶
Semangat BERKARYA TERUS thor..
Kalo dibuat film pastinya 👍
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️❤️🥰
total 1 replies
Lucia
anggara knp km kaya balita ajah sihhh😝
Lucia
Kel tama berkumpul di penjara🤪🤪
Hanya arimbi di RSJ. Ironissssnya...
Lucia
Haahhh Wiguna menusuk widya???
Lucia
Makin tantrum dn gila nihhh ibu ,bpk anaknya 🤪
Lucia
Sedih di bab ini, saat sma di makam mmh sahira😔
Lucia
Hamidun sahira syukurlah.
Tapi termasyk kuat mental sahira.
Toriq terlambat. Semua sdh dibereskan tuntas sm istrinya.
Rasa tanggjng jwab anak kpd ibunya.
Lucia
Mulutnya arimbi yang akan membuat cacat permanen sm Sahira akhirnya Dia yg cacat Permanen😆😆
Rasakanlah sendiri mulutmu yg berkata!!!!
Lucia
Ahh kena Mental Telak wiguna!!!!
Akhirnya tau Arimbi bukan anaknya!!
Dasar laki" bodoh,tolol!!!
Karmanya terbalaskan😡 senjata makan tuan. Hancur lebur hidupmu ditangan anakmu sendiri🥴
Lucia
Tunggu toriq yang datang menolong sahira pas posisi terjepit. Karena lawannya laki" bejat,bengis,jahat..
Kasian Damas di sandra🤭
Lucia
Gila Sahira totalitas dalam merusak mental Wiguna😱 balas Dendam Kesumat tak terkendalikan dlm menuntaskan sakit hati IBUNYA. Tak pedulikan ayah biologis di habis tanpa ampun🤦‍♀️
Lucia
Mobil kn di rusak remnya dm wiguna? Di pake sm Arimbi ya? Bener kn thor?
Senjata makan tuan dong?? 🧐🤔
Lucia
Kamu akan kalah strategi widya !!! Saingannu kecil tapi berat🤣
Lucia
Mampus dah mereka dikulitin bejatnya semua.
Vidio direkam anak laki" umur 12 tahun ya wira tama lah...
Di tempat lain Toriq membuka misteri siapa pendonor mata ini.
Sayangmya Toriq tdk melihat sendiri bom 💣 yg diledakan istrinya 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!