Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Chapter 1 - Rumah Bordil

Seorang lelaki nampak sibuk membolak-balikkan lembaran kertas dari sebuah buku tebal. Dia mempelajari setiap ilmu dari buku berjudul Fisiologi Kedokteran itu. Sesekali dia naikkan kacamata tebalnya.

Rendra Gunawan namanya. Ia merupakan lelaki berusia 22 tahun yang sekarang berkuliah di Fakultas Kedokteran di Universitas ternama negeri ini.

Rendra bisa dibilang beruntung, karena dia masuk jurusan kedokteran murni dari kepintarannya. Ya, dia mampu kuliah di jurusan itu lewat jalur beasiswa.

Karena itulah Rendra belajar sangat giat. Dia tidak akan menyia-nyiakan masa kuliahnya begitu saja. Tak peduli kalau dirinya sering dibully dan diremehkan oleh mahasiswa lain.

Rendra tinggal bersama ibunya. Sang ibu sendiri bekerja sebagai tukang bersih di sebuah rumah bordil. Dengan langkah pelan, perempuan itu masuk ke kamar Rendra. Senyuman mengembang dari wajahnya yang mulai keriput.

"Ren, kau akan berangkat ke kampus kan? Kamu mau nggak sekalian antar kue ke rumah bordil? Ini Mbak Dita pesan kue Ibu," ujar Arini.

"Baik, Bu. Nanti aku antar," sahut Rendra singkat, sambil fokus dengan bukunya.

"Tapi kalau kau sibuk, biar Ibu saja yang--"

"Enggak! Aku sudah selesai kok, Bu." Rendra langsung menutup bukunya. Ia mengenakan jaketnya yang lusuh agar bisa segera pergi. Rendra juga tak lupa menyisir rambutnya yang klimis. Rambutnya itu tampak kaku karena di olesi terlalu banyak minyak. Baju Rendra juga dimasukkan ke dalam celana. Dirinya benar-benar definisi seorang pemuda culun.

Arini menggelengkan kepala seraya tersenyum tipis. Sungguh, dia selalu merasa beruntung memiliki anak seperti Rendra. Selain karena baik dan penurut, Rendra juga memiliki otak yang sangat cerdas. Rendra adalah harta paling berharga yang dimiliki oleh Arini.

Sudah jadi hal biasa bagi Rendra pergi bolak-balik ke rumah bordil. Bertemu dengan wanita-wanita nakal sudah biasa bagi Rendra. Namanya juga cukup dikenal oleh orang-orang di rumah bordil. Bahkan oleh para preman yang sering nongkrong di sana.

Namun bagi Rendra, mereka hanyalah sekedar kenalan biasa. Beberapa juga dia anggap sebagai teman. Meski memiliki pekerjaan yang buruk, bukan berarti para penghuni rumah bordil itu tak berhati baik.

Kini Rendra sudah tiba di rumah bordil. Ia memarkirkan sepedanya terlebih dahulu. Sepeda butut peninggalan sang ayah yang sudah usang. Meskipun begitu, benda itu sangat berjasa untuk kehidupan Rendra.

"Eh, Mas Cetar datang. Ibumu mana, Say?" sapa seorang wanita psk yang sering dipanggil Siren. Ia nampak sedang sibuk menjemur pakaian. Siren mengenakan pakaian yang minim hingga belahan dada dan pangkal pahanya terpampang nyata.

Cetar, begitulah para penghuni rumah bordil memberi Rendra julukan. Cetar sendiri kata plesetan dari calon dokter yang harusnya disingkat jadi cater. Namun dirubah panggilannya karena penyebutan cetar lebih mudah. Rendra sendiri sudah biasa dipanggil begitu. Apalagi semenjak dia berhasil berkuliah di jurusan kedokteran.

"Ibu di rumah, Mbak. Saya ke sini cuman mau mengantarkan kue saja," sahut Rendra ramah. Dia sudah terbiasa berinteraksi dengan para wanita psk, bahkan semenjak Rendra kecil. Dulu saat kecil, tidak jarang Rendra bermain di rumah bordil bersama para penghuninya. Termasuk Siren sendiri. Usia wanita itu sekarang sudah memasuki kepala empat.

"Oh... Kue toh. Buat siapa?" tanya Siren.

"Buat Mbak Dita," jawab Rendra sembari berjalan mendekati Siren. "Boleh nitip kan, Mbak? Karena setelah ini saya mau berangkat kuliah," sambungnya.

"Iya, boleh. Nanti aku kasih ke Dita. Kebetulan dia tadi keluar beli makan," sahut Siren yang telah selesai menjemur pakaian. Ia berjalan menghampiri Rendra. Di ambilnya kue yang ada di tangan pemuda tersebut.

Bersamaan dengan itu, terdengar teriakan heboh dari dalam rumah bordil.

"Tolong! Bang Edho pingsan! Dia jatuh dari tangga!" seru Lilly yang juga merupakan wanita psk di sana.

Mendengar adanya hal darurat, Rendra langsung cepat tanggap. Dia bergegas mencari posisi Edho. Nalurinya sebagai dokter seketika bangkit. Rendra memang selalu begitu saat menemui orang dalam keadaan bahaya. Sepertinya menjadi seorang dokter adalah takdirnya.

Terpopuler

Comments

Whidie Arista 🦋

Whidie Arista 🦋

Mantap kakak, maaf telat baca😘

2025-02-03

2

Mahayabank

Mahayabank

Kliatannya bagus..coba baca dulu neh../Ok//Ok/

2025-02-20

0

pije

pije

boleh saya gabung kan kak

2025-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Rumah Bordil
2 Chapter 2 - Vino & The Geng
3 Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4 Chapter 4 - Sepeda Hancur
5 Chapter 5 - Rombongan Preman
6 Chapter 6 - Saingan Rendra
7 Chapter 7 - Rencana Ian
8 Chapter 8 - Terkunci
9 Chapter 9 - Musibah
10 Chapter 10 - Endah & Vanya
11 Chapter 11 - Teman?
12 Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13 Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14 Chapter 14 - Tumbal Rokok
15 Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16 Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17 Chapter 17 - Murung
18 Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19 Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20 Chapter 20 - Bedah Pertama
21 Chapter 21 - Berhasil!
22 Chapter 22 - Tawaran Susan
23 Chapter 23 - Pilihan Audy
24 Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25 Chapter 25 - Departemen Bedah
26 Chapter 26 - Dokter Hakim
27 Chapter 27 - Operasi Kedua
28 Chapter 28 - Tukang Adu
29 Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30 Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31 Chapter 31 - Di Sidang
32 Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33 Chapter 33 - Tawaran Suherman
34 Chapter 34 - Menolak
35 Chapter 35 - Biasa Saja?
36 Chapter 36 - Dr. Soetomo
37 Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38 Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39 Chapter 39 - Mencurigai Vino
40 Chapter 40 - Dituduh
41 Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42 Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43 Chapter 43 - Lusa
44 Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45 Chapter 45 - Sekedar Info
46 Chapter 46 - Merubah Penampilan
47 Chapter 47 - Tato
48 Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49 Chapter 49 - Semua Hilang
50 Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51 Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52 Chapter 52 - Derita Elisa
53 Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54 Chapter 54 - Ide Rendra
55 Chapter 55 - Mempesona
56 Chapter 56 - Bertemu Endah
57 Chapter 57 - Bertemu Vanya
58 Chapter 58 - Takdir?
59 Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60 Chapter 60 - Dokter Hewan
61 Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62 Chapter 62 - Misi Pertama
63 Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64 Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65 Chapter 65 - Diagnosa Eva
66 Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67 Chapter 67 - Skenario Rendra
68 Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69 Chapter 69 - Pelabuhan
70 Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71 Chapter 71 - Alergi
72 Chapter 72 - Luka Infeksi
73 Chapter 73 - Rencana Dimulai
74 Chapter 74 - Kekacauan
75 Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76 Chapter 76 - Alasan Arini
77 Chapter 77 - Istirahat
78 Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79 Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80 Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81 Chapter 81 - Siapa?
82 Chapter 82 - Memastikan
83 Chapter 83 - Bicara
84 Chapter 84 - Petir
85 Chapter 85 - Kehujanan
86 Chapter 86 - Kamar Merah
87 Chapter 87 - Sup Davina
88 Chapter 88 - Membawa Audy
89 Chapter 89 - Dikejar Polisi
90 Chapter 90 - Tempat Aman
91 Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92 Chapter 92 - Tidak Fokus
93 Chapter 93 - Sepemikiran
94 Chapter 94 - Diagnosa Vino
95 Chapter 95 - Membawa Vino
96 Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97 Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98 Chapter 98 - Flashback
99 Chapter 99 - Bertemu Ibu
100 Chapter 100 - Bebasnya Vino
101 Chapter 101 - Super Hero
102 Chapter 102 - Kacau?
103 Chapter 103 - Hacker Handal
104 Chapter 104 - Ketinggalan
105 Chapter 105 - Rumah Davina
106 Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107 Chapter 107 - Tidak Aktif
108 Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109 Chapter 109 - Ucapan Rendra
110 Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111 Chapter 111 - Video
112 Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113 Chapter 113 - Kaburnya Vino
114 Chapter 114 - Nasib Vino
115 Chapter 115 - Tak Bernafas
116 Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman
117 Chapter 117 - Cukuran
118 Chapter 118 - Rencana Selanjutnya
119 Chapter 119 - Nasib Vino
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Chapter 1 - Rumah Bordil
2
Chapter 2 - Vino & The Geng
3
Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4
Chapter 4 - Sepeda Hancur
5
Chapter 5 - Rombongan Preman
6
Chapter 6 - Saingan Rendra
7
Chapter 7 - Rencana Ian
8
Chapter 8 - Terkunci
9
Chapter 9 - Musibah
10
Chapter 10 - Endah & Vanya
11
Chapter 11 - Teman?
12
Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13
Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14
Chapter 14 - Tumbal Rokok
15
Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16
Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17
Chapter 17 - Murung
18
Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19
Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20
Chapter 20 - Bedah Pertama
21
Chapter 21 - Berhasil!
22
Chapter 22 - Tawaran Susan
23
Chapter 23 - Pilihan Audy
24
Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25
Chapter 25 - Departemen Bedah
26
Chapter 26 - Dokter Hakim
27
Chapter 27 - Operasi Kedua
28
Chapter 28 - Tukang Adu
29
Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30
Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31
Chapter 31 - Di Sidang
32
Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33
Chapter 33 - Tawaran Suherman
34
Chapter 34 - Menolak
35
Chapter 35 - Biasa Saja?
36
Chapter 36 - Dr. Soetomo
37
Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38
Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39
Chapter 39 - Mencurigai Vino
40
Chapter 40 - Dituduh
41
Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42
Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43
Chapter 43 - Lusa
44
Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45
Chapter 45 - Sekedar Info
46
Chapter 46 - Merubah Penampilan
47
Chapter 47 - Tato
48
Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49
Chapter 49 - Semua Hilang
50
Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51
Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52
Chapter 52 - Derita Elisa
53
Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54
Chapter 54 - Ide Rendra
55
Chapter 55 - Mempesona
56
Chapter 56 - Bertemu Endah
57
Chapter 57 - Bertemu Vanya
58
Chapter 58 - Takdir?
59
Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60
Chapter 60 - Dokter Hewan
61
Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62
Chapter 62 - Misi Pertama
63
Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64
Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65
Chapter 65 - Diagnosa Eva
66
Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67
Chapter 67 - Skenario Rendra
68
Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69
Chapter 69 - Pelabuhan
70
Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71
Chapter 71 - Alergi
72
Chapter 72 - Luka Infeksi
73
Chapter 73 - Rencana Dimulai
74
Chapter 74 - Kekacauan
75
Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76
Chapter 76 - Alasan Arini
77
Chapter 77 - Istirahat
78
Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79
Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80
Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81
Chapter 81 - Siapa?
82
Chapter 82 - Memastikan
83
Chapter 83 - Bicara
84
Chapter 84 - Petir
85
Chapter 85 - Kehujanan
86
Chapter 86 - Kamar Merah
87
Chapter 87 - Sup Davina
88
Chapter 88 - Membawa Audy
89
Chapter 89 - Dikejar Polisi
90
Chapter 90 - Tempat Aman
91
Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92
Chapter 92 - Tidak Fokus
93
Chapter 93 - Sepemikiran
94
Chapter 94 - Diagnosa Vino
95
Chapter 95 - Membawa Vino
96
Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97
Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98
Chapter 98 - Flashback
99
Chapter 99 - Bertemu Ibu
100
Chapter 100 - Bebasnya Vino
101
Chapter 101 - Super Hero
102
Chapter 102 - Kacau?
103
Chapter 103 - Hacker Handal
104
Chapter 104 - Ketinggalan
105
Chapter 105 - Rumah Davina
106
Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107
Chapter 107 - Tidak Aktif
108
Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109
Chapter 109 - Ucapan Rendra
110
Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111
Chapter 111 - Video
112
Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113
Chapter 113 - Kaburnya Vino
114
Chapter 114 - Nasib Vino
115
Chapter 115 - Tak Bernafas
116
Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman
117
Chapter 117 - Cukuran
118
Chapter 118 - Rencana Selanjutnya
119
Chapter 119 - Nasib Vino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!