lelaki itu berjalan ke arah raylee, tatapanya tak lepas sama sekali dari arah raylee berdiri, ia terus saja berjalan mendekatinya,hingga lima langkah tersisa raylee dengan spontan memundurkan langkahnya.
tap…
bruk…
lelaki itu menarik lengan raylee, reaylee yang kehilangan kehilangan keseimbangan hampir terjatuh namun sebelum itu terjadi lelaki itu menarik pinggan ramping raylee hingga raylee menabrak dada bidang yang terbalut jas miliknya di pelukanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kkyzaylee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di hukum Aaron?
warning!! typo bertebaran!!
"baiklah mumpung perjalanan masih panjang mari kita mulai sekarang saja honey jika tidak sempat kita lanjutkan di mansion " Aaron meregangkan seluruh tubuhnya, sedangkan raylee masih setia menunduk.
"honey angkatlah kepalamu" raylee mengangkat kepalanya, gadis itu memang mengangkat kepalanya hanya saja pandanganya tak terarah ke arah Aaron.
"sekarang berdiri lah" raylee berdiri Aaron yang melihat raylee yang manjadi kucing penurut pun tersenyum.
"duduk lah disini" ucap Aaron sembari menepuk-nepuk pahanya, raylee sedikit tidak yakin namun jika ia tak menurut gadis itu tidak akan kembali sekolah dan akan di kurung lagi.
"raylee varelino" setelah cukup lama diam raylee mulai mendudukan dirinya di atas pangkuan Aaron, gadis itu duduk dengan posisi yang mengarah ke arah Aaron.
"kamu sangat cantik honey" ucap Aaron sembari mengelus lembut pipi bulat raylee, raylee meremat kedua tanganya yang berada di kedua bahu lebar Aaron.
"honey...jika sedang bersamaku balas tatapanku honey" raylee tak bergerak sama sekali gadis itu tetap dengan posisi yang sama tak menatap Aaron sama sekali.
cup…
Aaron mengecup singkat bibir raylee, hanya sekedar kecupan, setelahnya Aaron hanya memandang wajah raylee beberapa menit kemudian Aaron melingkarkan lenganya di pinggang ramping raylee, lalu menariknya lebih dekat dengan tubuh Aaron bahkan sudah tidak ada jarak lagi di keduanya, namun raylee menahan dada Aaron dengan tanganya agra tidak terlalu dekat.
saat Aaron akan kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah raylee, gadis itu memalingkan wajahnya ke arah luar jendela.
"honey ingat ini setiap inci dari tubuhmu sudah menjadi milikku jadi jika ada laki-laki lain yang memelukmu dia juga harus kena hukuman"
"a-apa maksudmu?" raylee menatap Aaron.
"aku hanya akan menghukumnya karen dengan berani-beraninya memeluk gadisku, dan tangan gadisku ini sangat nakal mengelus rambut laki-laki lain"
"jangan apa apain alvaro"
"oh...ternyata nama laki-laki bajingan itu alvaro hem? sepertinya malam ini aku akan menunda hukumanmu"
"Aaron apa yang bakalan lo lakuin sama alvaro hah? "
"hah… turunlah honey,aku tidak akan menghukum mu sekarang aku akan mengantar mu pulang ada sesuatu yang harus ku lakukan dengan bocah itu" Aaron melepaskan peluaknya dari pinggang raylee kemudian menyandarkan punggungnya.
"nggak… nggak mau gw eh aku nggak kau turun" raylee meremat pundak Aaron sembari menatap Aaron.
"turun lah honey, aku sedang tidak ingin bermain bersamamu aku ingin bermain-main bersama bocah alvaro itu"
"nggak… nggak kamu nggak boleh sentuh alvaro"
"ow… honey kamu membela laki-laki lain di depanku" raylee melotot ia lupa dengan perjanjianya yang ke sekian kalinya.
"maaf… maaf maksudku bukan seperti itu, maksud ku em… itu em… katanya kamu mau hukum aku, aku udah siap heeh… iya aku udah siap"
raylee mengangguk-ngangguk ka kepalanya seolah meyakinkan Aaron, sedangkan Aaron menatap raylee dengan kebingungan namun detik berikutnya ia tersenyum.
"hah… tidak mau,kamu membosankan honey " raylee melotot ia sedikit kesal dengan ucaoan Aaron barusan.
"ck sekarang katakan kepadaku, apa ada yang salah denganku huh? aku sudah menuruti kemauan mu Aaron aku sudah duduk di sini, aku udah jadi kucing yang kamu mau,terus kamu malah bilang aku membosankan huh? "
"ya kamu memang membosankan"
"ck katakan kepadaku aku harus bagaimana?"
"hah… ternyata kau tau yang ku mau honey,baiklah...aku ingin kamu membalas ciumanku, kau harus menatapku, kau tidak boleh menolak sentuhanku" raylee terdiam ia sedikit terkejut dengan ucapan Aaron.
"hah… baiklah sepertinya kamu tidak sanggup dengan yang ku inginkan,jadi turunlah dari sini dan aku sudah tidak sabar ingin bermain-main dengan lak-"
"aku aku siap aku iya siap kata siapa aku nggak sanggup aku sanggup ko kamu mau aku balas ciumanmu? baiklah aku akn membalasnya, kamu mau aku tidak menghindar baiklah tapi dengan satu syarat!"
"sepertinya itu menyenangkan,baiklah katakan kepadaku apa sayratnnya honey? "
"jangan mendatangi alvaro, jangan melakukan sesuatu kepada alvaro ya? "
"itu sangat mudah, asal kau tidak melanggar ucapanmu honey"
"baiklah ayo kita mulai dari awal lagi"
raylee menelan silvianya, ia sungguh-sungguh merasa sangat gugup,sebenarnya gadis itu sama sekali tak berniat mengatakan hal itu, tapi demi alvaro raylee siap melakukan apapun asalkan Aaron tak menyakitinya.
"honey mulai lah terlebih dahulu" raylee melotot, ia marasa sangat gugup di tambah lagi gadis itu akan melakukanya terlebih dahulu.
"ba-baiklah Aaron" raylee melingkarkan kedua tanganya ke pundak Aaron lalu mendekatkan badanya dengan badan Aaron, Aaron sendiri melingkarkan kedua tanganya di pinggang raylee.
raylee hanya diam menatap Aaron, gadis itu sungguh-sungguh merasa sangat gugup jika harus menatap wajah Aaron dengan jarak yang sangat dekat, gadis itu terkesima dengan wajah Aaron yang nyaris sempurna, semua yang ada pada Aaron raylee sangat sukai hanya saja sifatnya yang minus sama sekali tidak raylee sukai.
cup…
kedua benda kenyal itu menempel, raylee memejamkan matanya dengan erat, Aaron sendiri sudah menelusup masuk ke dalam mulu raylee, mengabsen setiap gigi disana.
raylee tetap diam, sebenarnya gadis itu masih merasa sangat kaku melakukan hal itu, namun dengan perlahan-lahan raylee membalas lumatan Aaron.
Aaron sendiri yang melihat itu tersenyum, karena mendepatkan balasan dari raylee, Aaron tak menganggurkan kedua tanganya, kedua tangan Aaron menjelajah di punggung raylee, mengelus-gelus bagian punggung hingga ke bawah.
"eungh… " lenguh raylee, setelah beberapa menit Aaron melepaskan tautannya, dan beralih ke arah leher jenjang raylee, tangan Aaron sangat lincah ia membuka dasi lalu kancing baju raylee.
"ah… jangan buat ituh… " raylee meremat kuat bahu Aaron gadis itu tak mau Aaron membuat tanda kepemilikan di leher dan bahunya, namun raylee juga tak bisa menahan Aaron karena kalau gadis itu menahanya Aaron akan melakukan sesuatu kepada alvaro.
"ah… Aaron pelan-pelan itu sangat sa-sakit" raylee rasanya ingin berteriak namun sentuhan Aaron membuatnya tak bisa apa-apa setiap sentuhan yang Aaron buat.
Aaron menyudahi kegiatanya membuat tanda kepemilikan di leher dan di bahu gadisnya, Aaron menatap karyanya dengan senyuman manisnya ia merasa sangat bangga dengan apa yang ia lakukan,setelahnya Aaron meraup bibir raylee yang terlihat membesar karena ulahnya.