NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Menangih Janji

...Happy Reading 🩷🫶...

Malam itu...

Rembulan membuka matanya dengan utuh seakan ingin menyaksikan dua makhluk yang saling beradu ilmu demi seorang gadis yang ingin mereka lindungi. Langit begitu terang dengan dihiasi awan putih tipis sebagai pemanis pemandangan malam.

Suara gaduh dari denting senjata saling beradu dengan kasar memenuhi ruang udara, dedaunan bergoyang dengan gelisah, pedang dengan simbol matahari milik kerajaan vampire generasi kedua beradu dengan tombak sakti milik Wisesa.

Trang... Dentraang... Bruaakk

Suara-suara terus terdengar riuh gemuruh pertempuran semakin dahsyat. Ribuan kelelawar bersiaga menunggu sang pangeran membutuhkan pertolongan. Begitu juga dengan Raden Jaya Wisesa, para pendekar berbadan tegap berwajah kera juga entitas berbentuk lain sudah turun dari gunung dan lembah siap menunggu perintah

Para tetua Vampire dari berbagai negara sudah berdiri melayang di udara, taringnya tajam berkilau dengan tatapan mata tajam dan menyandang pedang Rapier yang terbuat dari besi ratusan tahun, di hiasi perak dan emas.

Para makhluk bunian dari alas Purwo dan Gunung pangrango berbagai bentuk sudah berdiri tegak di sudut halaman rumah sakit, mereka adalah para pengikut dan penjaga sang pangeran dari tatar sunda.

Cahaya putih murni yang dilemparkan Wisesa bercampur cahaya jingga dari Albert saling menghantam satu sama lain hingga membentuk ledakan ledakan cahaya yang membumbung tinggi.

Udara malam yang tadinya beraroma dedaunan, wewangian bunga kemuning dan aroma madu dari putik bunga kini terasa berat dan menyesakkan. Ketegangan seolah selimuti setiap sudut, merayap seperti kabut dingin yang menusuk.

Mata Albert tertusuk cahaya putih murni yang lemparkan Wisesa untuk yang ketiga kalinya, ia terpelanting lalu menghantam tembok dengan begitu keras.

Sementara Wisesa terbatuk dengan keras lalu memegangi dadanya yang seakan terhimpit batu besar setelah Albert melemparkan serbuk hitam serupa butiran pasir halus yang berbuat dari serbuk meteorite dicampur racun yang mematikan. Wisesa terkapar dengan da rah yang mengalir di sudut bibirnya.

Para mahkluk bunian bergerak, mereka berusaha masuk ke dalam lorong-lorong rumah sakit untuk mengacaukan suasana.

Bukan seperti itu seharusnya yang terjadi.

Ini tentang perebutan seorang kekasih, bukan merebutkan sebuah lahan jajahan. Tapi makhluk bunian terus merangsek masuk ke tiap-tiap sudut ruangan.

Albert terbang ke lantai lima, dimana Nilam masih duduk di balkon sambil memainkan botol mineral di tangannya. Albert segera memagari perempuan yang disukainya itu dengan sebuah sekat yang terbuat dari cahaya murni yang terbentuk dari sihir kuno di abad ke 9, sihir yang di Ramu oleh kakek tertua keluarga Stuart.

Di sudut lain, Ranti masih terbaring di ICU. Matanya tiba-tiba terbelalak saat utusan Nyimas Dewi Kentring datang untuk menagih janjinya. Rangga dan Ranti berjanji akan menumbalkan putri mereka jika gagal memenuhi janji untuk melindungi Nilam.

"Tolong jangan bunuh kami, kami siap menjadi hambamu Nyimas. Kami bersedia menumbalkan gadis perawan setiap tahun." janji Ranti.

"Kami tidak sedang bernegosiasi Ranti, kami menagih janji. Kalian sudah menikmati kekayaan berlimpah yang kami berikan, kini saatnya kamu membayar janjimu itu." ucap Nyimas Kumala.

"Aku tidak akan memberitahu dimana putriku berada!" jawab Ranti dengan bodohnya.

Nyimas Kumala tertawa sumbang, suaranya seperti pekikan suara burung pembawa berita kematian. "Kau pikir kami tidak bisa mengenali mangsa kami?" tanpa aba-aba dan berpanjang kata, Nyimas Kumala menarik semua energi yang tersisa dari dalam tubuh Ranti.

Tubuh Ranti semakin menyusut dan mengering seperti mayat mummy yang berusia ratusan tahun, lubang matanya semakin dalam dan mengering. Biji matanya jatuh menggelinding dan kini menjadi rebutan entitas lain di sudut ruangan ICU.

Nyimas Kumala tersenyum getir, "energimu saja tidak cukup membayar hutangmu Ranti, masih saja kamu sok-sokan menentang kami."

Nyimas Kumala kini berjalan menyusuri lorong-lorong sepi rumah sakit di ikuti oleh para penjaganya. Di tengah jalan mereka bertemu rombongan para makhluk bunian yang terkenal sadis dan pandai menipu. Dengan arogan mereka menantang rombongan Nyimas Kumala.

"Aku tidak ada urusan dengan kalian, maka minggirlah!" bentak Kumala.

Sosok berbentuk kera besar mendekati Nyimas, "kami tahu, boleh lah kita bermain-main dulu. Baru kali ini aku bertemu sosok secantik ini. Aroma ini, hmm... Kamu dari pantai selatan?" tanyanya seraya mendekat lalu mencondongkan tubuhnya mengendus aroma tubuh Nyimas Kumala.

"Wisesaaaa!!!" teriak Kumala dengan lantang dan penuh wibawa, raut wajahnya terlihat geram dengan mata yang menyala seperti cahaya bintang.

Raden Jaya Wisesa melesat datang menemui Nyimas Kumala. "Kanjeng Nyai, ada apa memanggilku." Wisesa membungkukkan tubuhnya dengan sedikit goyah karena dadanya seakan terhantam batu.

"Beritahu anak buahmu, jangan ganggu urusan kami!" makinya dengan penekanan di setiap katanya.

Wisesa mendelik, menatap tajam para anak buahnya yang barbar, "Apa yang kalian lakukan di sini? Bermain-main lagi? Pergilah!! Pulang ke alas Purwo. Ini bukan tentang perebutan kekuasaan." perintah Wisesa.

Para anak buah Wisesa mendengus kesal, baru saja mereka ingin melontarkan kalimat protes, Wisesa mengibaskan tangannya, melemparkan serangan cahaya putih murni ke wajah mereka.

"Aaarggkkk... Ampun Raden!!" teriak para pengawalnya.

"Silahkan lanjutkan perjalanannya Nyimas Kumala." ucap Raden Jaya Wisesa.

Raden Wisesa jalan terhuyung,.para pengawalnya dengan sigap menangkap tubuhnya. "Bawa aku pulang ke Pangrango, tenagaku tidak akan pulih dalam waktu dekat. Kekuatan sihir vampire itu sangat dahsyat." ucapnya terbata dengan da rah yang terus mengalir dari bibirnya.

Di kamar Rose, suasana memang sangat sepi, gadis itu masih mengotak Atik ponsel dengan penuh konsentrasi. Tanpa di sadarinya makhluk bunian yang sempat masuk ke kamar-kamar pasien kini sudah berada di antara kakinya.

Makhluk itu menjulurkan lidah panjangnya untuk mengambil saripati keperawanan Rose. Makhluk berkepala botak dengan kaki dan tangan yang berukuran panjang melebihi tinggi tubuhnya itu tengah asik mengobrak abrik area sensitif Rose dengan lidah panjang yang bergerigi seperti gergaji.

Saat itu rombongan Nyimas Kumala datang.

Udara dingin menusuk tiba-tiba melingkari tempat tidur Rose. Kabut tipis itu kini menampakkan sosok seorang putri memakai pakaian kerajaan.

Makhluk bunian yang sedang asik menghisap keperawanan Rose mendengus kesal karena kegiatannya terganggu, tapi ia tahu siapa sosok yang ada di depannya, energi dan trah mereka berbeda. Sosok itu segera menggulung lidah panjangnya dan menyeringai malu, matanya yang hitam pekat menyiratkan ketakutan yang besar.

"Kamu berani mendahului kami?! Makhluk tidak tahu terima kasih!" amarah Nyimas semakin menyala.

Para pengawal memegangi kaki dan tangan makhluk itu lalu Nyimas memberikan siksaan berupa sayatan demi sayatan dari sinar matanya. Makhluk itu dikutuk menjadi seekor cecak yang berkulit putih pucat di keseluruhan tubuhnya, cicak mistis yang wajib dibunuh.

Kini Nyimas beralih pada Rose yang masih asik dengan ponselnya. Nyimas membuka mata batin Rose dengan cahaya jingga dari telapak tangannya.

Rose nyaris melempar ponsel, matanya terbelalak mendapati sosok yang pernah diceritakan mamanya. Dulu ia berpikir, itu hanyalah bualan, karena usaha papanya sangat maju pesat hasil jerih payahnya. Papanya gila kerja, tidak mungkin hasil kekayaannya berasal dari sebuah janji dengan makhluk dari dunia lain.

"Siii—siapa kamu... " teriak Rose dengan mata terbelalak.

"Seharusnya kami menerimamu dalam keadaan suci dan perawan. Tapi kamu yang lalai dan bodoh, membiarkan keperawanan mu dihisap oleh mahkluk halus karena kecerobohanmu sendiri." geram Nyimas Kumala.

"A-apa maksudmu!" panik Rose, dia tidak mengerti sama sekali apa yang di maksud sosok di hadapannya itu.

Suara desahan dari ponsel yang masih menyala terdengar, Nyimas melirik gambar yang masih terpampang di sana. Adegan dewasa sedang dinikmati rose sejak tadi hingga cairan seng gama keluar dengan sendirinya, cairan itulah yang mengundang makhluk astral tadi menikmati dan memperkosanya dengan cara yang tidak kasat mata.

Mata Nyimas berkilat marah, bibirnya terangkat penuh emosi hingga senyuman sinis terukir di wajah cantiknya. "Membusuk lah kamu! akan kubiarkan kau hidup menjadi wanita paling terhina di dunia ini sampai ajal menjemputmu." desis Nyimas dengan geram.

"Artinya perawanku sudah hilang? Kalau aku tidak perawan lagi, kalian tidak bisa menjadikan aku tumbal kan? Haha... Kalian gagal mendapatkan tumbal kan! Heh, sungguh kasian." ejek Rose.

Nyimas menatapnya dengan sinis, ia mengangkat tangan kanannya lalu meletakkan di atas kepala Rose. Menyerap semua energi baik dan nilai-nilai kebaikan yang masih ada di dalam diri Rose. Cahaya jingga masuk ke dalam telapak tangan Nyimas.

Kini berganti tangan kiri, Nyimas mengeluarkan cahaya hitam pekat dan menyalurkannya ke dalam tubuh Rose. Cahaya di wajah Rose perlahan meredup berganti cahaya kegelapan dan aroma Kematian melingkupi sekujur tubuhnya.

Rose berontak karena cahaya pekat itu seakan menusuk-nusuk sekujur tubuhnya. Ia menjerit kesakitan dengan mata terbelalak yang kini semerah biji saga. Hingga cahaya pekat itu masuk semua ke dalam tubuhnya... Rose tidak sadarkan diri.

Ponsel Nilam terus berdering, panggilan dari bagian ICU rumah sakit tidak berhenti menghubunginya. Nilam terbangun saat panggilan keempat, dengan wajah yang menahan kantuk, ia menggeser tombol hijau.

"Selamat malam suster... " suara Nilam serak dan berat.

^^^"Nona Nilam, bisa datang ke ruang ICU? Ini terkait dengan ibu anda." suara perawat di sana terdengar berat seakan menyimpan kepanikan.^^^

"Baik suster saya merapat ke sana." jawab Nilam dengan perasaan cemas yang tiba-tiba saja menyelimuti hatinya.

Nilam celingak-celinguk mengedarkan pandangan ke sekitar, ternyata ia tertidur di kursi balkon sendirian, ia mengusap kedua lengannya dengan perasaan getir.

"Kenapa aku bermimpi Darrel memelukku? Dan kami tidur dibawah selimut berbulu beruang. Ah bodoh sekali kamu Nilam! Mana mungkin cowo playboy seperti Darrel bisa naksir kamu dan akan setia padamu." maki Nilam pada dirinya sendiri.

Sementara Darrel yang kini berwujud Albert dengan taring tajamnya, memantau Nilam dari balik dinding sambil memeluk selimut dari bulu beruang.

"Nilam kamu tidak sedang bermimpi, aku memang memelukmu tadi hingga kamu terlelap." bisik Albert, ia lalu melirik tubuh asli Darrel tanpa nyawa yang kini tergeletak di sisi kanan balkon.

B e r s a m b u n g...

Mohon dukungannya ya gaess... Terima kasih 💝

1
Abu Yub
Iklan buat dek dee yang imut.biar cepat gajian/Facepalm//Facepalm/
Abu Yub
Iya, bekerjalah. masak tidur/Curse/
Abu Yub
Sehari pun aku tunggu kok
Abu Yub
Huss..udah basi, ngak ngaruh/Tongue/
Abu Yub
Kata kata yang mana, hah/Curse/
Abu Yub
iya ada apa kamu memanggil saya, cepat katakan/Curse/
Abu Yub
Jangan tanyak saya, saya baru datang
R 💤
🌹 untukmu thorr
Aksara_Dee: terima kasih kaka ❤️❤️🌹
total 1 replies
R 💤
merinding discooo ya Re..
Aksara_Dee: gemeter
total 1 replies
R 💤
Aaa ngomong aja udah ngebet ya kan
Aksara_Dee: udah pengen 'punya keluarga' bilang aja pengen bikin anak 🤣🤣
total 1 replies
R 💤
Hahahah anjayyyy,, sat set brehhh
Aksara_Dee: kesempatan gak DTG dua kali kata Dirga
total 1 replies
R 💤
betul sekali ituuu
R 💤
wadoh, nanggung nih thorrr
R 💤
mau dekat resiko,, berjauhan kangenn ...
R 💤
Jangan-jangan Darell........
Proposal
MAKACII KAKA🔥 DITUNGGU BALASAN LIKENYA YAA 💫🥰🙂‍↔️
Aksara_Dee: ok saling dukung ya ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
euis sedih, mendadak Dirga menjadi megan.
Aksara_Dee: Euis blm tau ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pertama? horeeeeee
Aksara_Dee: kaa...terima kasih ya slalu hadir di novelku 🩷🩷
total 1 replies
Agustus78
Mampir lagi KK🙏
Teteh Lia
Apa ini...? ya ampun... ya ampun ...
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
Aksara_Dee: ngintip banyak jg gpp kaka ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!