Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 : Niat Pedang
Yuan Ma tiba-tiba teringat akan Xiao Chen yang mampu menampung banyaknya energi Qi meskipun dia belum memasuki Ranah kultivasi. Ditambah Xiao Chen yang juga tadi malam memakan daging binatang buas sendirian sampai habis.
Xiao Chen berdiri dengan perlahan lalu mencabut pedang yang dia tancapkan sebelumnya. Dia menarik nafas dalam dalam dan mulai mengalirkan energi Qi nya kedalam pedangnya lalu menebaskannya.
Swusss!!
Energi Qi yang berwarna hijau daun muda keluar dari pedangnya itu dan melaju dengan cepat menghantam sebuah pohon sampai daun pohon itu berjatuhan hingga meninggalkan sebuah goresan dipohon tersebut.
Xiao Chen kaget bukan main, dia berlari dengan cepat ketempat pohon itu. Xiao Chen meletakkan telapak tangannya dipohon itu, dia dapat merasakan lengkungan yang ada pada goresan pohon itu.
Mata Xiao Chen seketika berbinar saat itu. Sebuah perasaan yang tidak dapat digambarkan terpancar diwajah Xiao Chen.
"A-Apakah ini benar-benar aku yang melakukannya? " Ucap Xiao Chen tak percaya bahwa dialah yang telah membuat pohon itu memiliki sebuah goresan.
Yuan Ma yang masih berada di tempatnya tadi berkata kepada Xiao Chen sambil mendekatinya " Xiao Chen, yang kau lakukan tadi hanyalah sebuah kekuatan kecil! Jika kau terus berlatih, maka kau akan bisa menghancurkan pohon itu! " Ucap Yuan Ma.
Xiao Chen menganggukkan kepalanya, dia sudah bertekad untuk menjalani jalur sebagai kultivator sejati. Dia memasukkan kembali pedangnya kedalam cincin penyimpanannya itu lalu menatap Yuan Ma dan berkata.
"Guru, sekarang aku sudah bisa ber kultivasi! Sebelumnya kau mengatakan bahwa kau akan mengajariku tehnik dasar setelah aku bisa ber kultivasi! Bukankah sekarang sudah saatnya! " Ucap Xiao Chen dengan bangga bahwa dia telah bisa ber kultivasi atau lebih tepatnya bisa mengumpulkan Qi kedalam tubuhnya.
Yuan Ma tertawa mendengar perkataan Xiao Chen "Baiklah! Aku akan mengajarimu tehnik tingkat rendah terlebih dahulu! " Ucap Yuan Ma, karena jika Xiao Chen mempelajari tehnik tingkat tinggi dengan kekuatannya saat ini (Xiao Chen) Maka itu akan mempengaruhi ketidakstabilan energi Qi yang ada dalam tubuhnya.
"Aku hanya akan memperlihatkannya sekali kepadamu! " Ucap Yuan Ma, dia mengambil sebuah ranting pohon yang jatuh lalu menatap Xiao Chen "Perhatikan baik-baik! " Ucapnya.
Yuan Ma mengangkat ranting pohon itu hingga sejajar dengan kepalanya. Dia menutup matanya lalu dengan perlahan kembali membuka matanya dan kembali menurunkan.
"Putaran Pedang"
Suara yang terdengar begitu lembut keluar dari mulut Yuan Ma, dia menebaskan pedangnya kearah salah satu pohon.
Bammm!!
Brukkk!!
Pohon itu tumbang seketika hingga menyebabkan tanah sedikit bergetar. Xiao Chen tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bukan karena Yuan Ma dapat menumbangkan pohon tersebut, melainkan karena Yuan Ma hanya menggunakan sebuah ranting pohon saja.
Bagi Xiao Chen ini adalah hal yang begitu menakjubkan. Sebelumnya Xiao Chen membuat sebuah pedang dari kayu, hanya saja dia tidak tahu bahwa ternyata bahkan hanya dengan sebuah ranting pohon dapat menumbangkan pohon itu sendiri.
"Bagaimana kau bisa melakukan hal itu guru? " Ucap Xiao Chen bertanya. Dia tentu saja juga ingin melakukan hal tersebut, itu benar-benar sangat keren.
Yuan Ma membuang ranting pohon itu sambil menatap Xiao Chen. Dia mengelus elus jenggotnya sambil tersenyum bangga lalu berkata.
"Apakah kau sudah memperhatikan tehnik nya? " Ucap Yuan Ma. Meskipun tadi Yuan Ma berkata bahwa dia hanya akan memperlihatkannya sekali, tapi itu hanyalah sebuah kebohongan belaka. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk dapat melatih sebuah tehnik hanya sekali lihat saja.
Xiao Chen mengangguk dengan percaya diri. Yang mana hal tersebut membuat Yuan Ma sedikit kebingungan dan kaget. Tidak mungkin bahwa Xiao Chen telah mempelajari tehnik tadi hanya sekali lihat bukan? Ini benar-benar diluar akal sehat.
Hanya saja apa yang dilakukan oleh Xiao Chen saat ini dengan pedangnya benar-benar membuat Yuan Ma tidak dapat mengalihkan pandangannya.
Bammm!!
Xiao Chen ternyata mampu menguasainya hanya dalam sekali lihat, bukankah ini disebut jenius! Benar-benar tidak masuk diakal Yuan Ma. Semasa hidupnya, baru kali ini dia menemukan seseorang yang dapat mempelajari tehnik hanya dalam sekali lihat.
Meskipun yang dia ajarkan adalah tehnik tingkat rendah, tapi tehnik ini juga dapat menyaingi tehnik tingkat menengah. Tidak banyak dulu orang dapat melatih tehnik ini meskipun mereka sudah berlatih beberapa bulan atau bahkan tahun. Karena tehnik Putaran Pedang ini benar-benar berfokus kepada konsentrasi yang penuh dan pengendalian Qi yang seimbang.
"Bagaimana guru? Apakah aku sudah melakukan seperti yang kau lakukan? " Ucap Xiao Chen bertanya dengan mata yang berbinar. Xiao Chen sendiri sebenarnya bahkan tidak menyangka bahwa dia ternyata dapat melakukan apa yang telah dilakukan oleh gurunya itu.
Yuan Ma menenangkan pikirannya dengan terus mengelus jenggotnya 'Ha-ha-ha! Mendapatkan murid seperti ini dalam kondisi seperti ini! Langit benar-benar menolongku! ' Seru batin Yuan Ma dengan gembira. Meskipun sebelumnya dia sudah yakin bahwa Xiao Chen adalah seorang jenius.
Hanya saja dia masih belum melihat seperti apa jenius Xiao Chen ini. Namun saat ini dia telah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, bahwa Xiao Chen adalah seorang pemuda jenius.
"Ha-ha-ha! Bagus, sangat bagus! " Ucap Yuan Ma sambil tertawa.
"Lalu guru, bisakah kau mengatakannya kepadaku bagaimana caranya kau bisa menggunakan ranting pohon itu? " Ucap Xiao Chen bertanya dengan penasaran. Dia benar-benar ingin melakukannya juga.
Yuan Ma mengangguk pelan lalu berkata.
"Itu disebut dengan niat pedang! " Ucapnya singkat.
"Niat pedang? Apa itu? " Xiao Chen bertanya dengan penasaran. Apa itu niat pedang? Apakah itu semacam ranting pohon yang berubah jadi pedang? Xiao Chen benar-benar tidak mengerti apa itu niat pedang.
"Niat pedang itu adalah sesuatu yang biasanya dapat dikatakan bahwa jiwamu dan jiwa pedang itu bersatu. Kau bisa mengubah segala yang ada didunia ini menjadi pedang! Bahkan jika itu dengan tanganmu sekalipun! " Ucap Yuan Ma menjelaskan.
Xiao Chen kebingungan, dia melihat dan memegang pergelangan tangan kirinya lalu mulai membayangkan tangannya berubah menjadi sebilah pedang panjang yang tajam dengan warna putih yang mengkilap.
Arkkkk!!
Xiao Chen berteriak keras, karena dalam pikirannya dia menebas pergelangan tangan kanannya sendiri dengan tangan kirinya yang sudah berubah menjadi pedang. Yuan Ma tentu saja kaget kenapa Xiao Chen berteriak begitu keras.
Plakkk!!
"Murid sialan! Apakah ingin membuat gurumu ini jantungan dan mati? " Ucap Yuan Ma sambil menjitak kepala Xiao Chen karena kesal sudah dibuat kaget. Xiao Chen tersenyum sambil mengusap kepalanya yang telah dijitak oleh gurunya itu.
Note : Mohon untuk dikoreksi tentang niat pedang ini readers! Karena author sendiri kurang mengerti apa itu niat pedang シ!!
Terimakasih atas kerja samanya!! :)
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/