Cinta Untuk Ibu

"Apa dia melihat adegan tadi?, apa dia marah?." Tanya Jane pada diri nya untuk menerjemahkan tatapan Bryan tadi pada nya, sembari melihat ke cermin yang ada di depan nya.

"Astaga Jane, Untuk apa memikirkan laki laki itu, Dia hanya Masalalu mu, peduli apa dengan apa yang ada di pikiran nya." Jane mencoba menepis pikiran nya, mencoba menasehati diri nya sendiri, kalau Bryan hanya Masalalu nya. Bryan tidak cemburu, tidak akan peduli dengan apa yang terjadi barusan.

Setelah memastikan kalau ia sudah tenang dan bisa kembali keluar, Jane pun segera merapikan kembali pakaian nya, dan bergegas untuk keluar dari toilet.

Namun saat ia membuka pintu, Bryan sudah ada di depan pintu toilet menatap nya.

"Bryan."

"Maaf maksud saya Pak Bryan." Jane di buat terkejut dengan Bryan yang entah sejak kapan berdiri disini.

Bryan melangkahkan kaki nya masuk ke dalam, Jane dibuat bingung dan takut, kaki nya tanpa sadar berjalan mundur perlahan.

"Kamu mau apa?." Tanya Jane saat Bryan terus berjalan mendekati nya tanpa berbicara, Hanya tatapan dingin pada wanita itu. Bryan tidak menjawab nya. Jane merasa takut pun lekas ingin pergi melewati Bryan. Namun Bryan lebih dulu mencengkram lengan nya, lalu mendorong Jane ke dinding, hingga membuat jantung wanita itu berdetak kencang.

Wajah kedua nya begitu dekat hingga hampir tidak berjarak. Bryan lalu memaksa mencium leher Jane. Jane sontak mengelak mencoba melepaskan diri nya dari Bryan. Hingga Jane mendorong Bryan menjauh dari nya, lalu.

Plak

Satu tamparan keras melayang di pipi Bryan. Membuat rasa kebas di pipi Bryan.

"Apa kamu sudah gila, Kenapa kamu masih menganggu ku."Ucap Jane kesal.

Bryan lalu mencengkram leher Jane membuat Jane terkejut, cengkraman itu membuat Jane sakit dan sulit untuk bernafas.

"Kenapa kamu keberatan aku menyentuh mu, aku bisa membayar tubuh mu dengan harga yang mahal, lebih mahal dari mereka."Ucap Bryan, lalu melepaskan cengkeramannya.

Jane menarik nafas sesak. "Aku bukan wanita murahan."Ucap Jane.

"Kenapa?, malu untuk mengakui jati dirimu?, aku tidak melupakan apa yang kau perbuat saat aku tidak punya apa apa, kau pergi dengan laki laki lain, dan kau lihat hidup mu sekarang, sangat menyedihkan. Kau memang wanita uang yang tidak tahu malu. Dimata ku kau hanya sampah yang tidak berguna." hinaan Bryan sangat menusuk hati Jane, air mata nya jatuh saat ia mendengar penilaian Bryan akan diri nya.

"Iya, Lalu untuk apa kamu menyentuh sampah yang tidak berguna ini, apa kau tidak mampu melupakan ku pak Bryan?, apa anda tidak bisa move on kalau kita hanya lah Masalalu." Ucap Jane menatap tajam Bryan. Bryan pun semakin kesal saat mendengar ucapan Jane.

"Aku akan pastikan hidup mu tidak akan pernah bahagia, hanya kematian yang akan membuat mu merasa tenang." Ucap Bryan lalu merapihkan jas yang ia gunakan, lalu berjalan keluar dari sana.

setelah Bryan pergi, Jane pun berjongkok menangis sejadi jadinya di sana.

Jane keluar dari toilet saat ia merasa tenang, lalu menghampiri Emely dan Frans yang sejak tadi mencari nya.

"Jane, kamu dari mana saja, kamu mencari mu."Ucap Emely.

Jane tidak menjawab, ia berjalan keluar dari gedung dengan tatapan yang kosong. "Jane, kamu baik baik saja?." Tanya Frans mengikuti dari belakang bersama Emely. baru saja melangkah keluar dari pintu utama, Jane pingsan dan berhasil di tangkap Frans yang membuat mereka terkejut dan lekas membawa Jane ke dalam mobil untuk pulang.

Hal itu di lihat Mike dari kejauhan, begitu pula Bryan. namun saat Mike kan menghampiri Jane sudah di bawa ke mobil dan pergi meninggalkan halaman.