NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:76.7k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13-Mengamankan

Setelah kepergian Arka, Rani duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponsel. Dibukanya satu persatu sosial media suaminya, kebanyakan foto yang di abadikan Arka hanya sebatas memamerkan yang bukan miliknya.

Hingga Rani membaca komentar Arka yang membalas komentar akun yang bernama Siska Nur Fitri yang ia yakini sebagai selingkuhan suaminya. Ada perasaan nyeri di hati ini ketika membaca komentar mereka. Perasaan sesak di hati mengingat kebersamaan mereka hanya sebatas di manfaatkan saja.

Andai Arka tak bertujuan seperti itu mungkin saja Rani tak akan sesakit ini mengetahui fakta yang disimpan rapat-rapat keluarga mereka. Bukan tanpa alasan Rani begitu menyayangi mereka terutama Ibu mertuanya, tapi ternyata tak sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah puas membaca dan meng screenshot bukti perselingkuhan suaminya. Rani keluar dari aplikasi dan menatap langit-langit kamar. Ia terdiam dengan memikirkan sesuatu dan melangkah ke arah lemari dan menatap ruang yang disimpan di dalam tas raib tiba-tiba.

“Sial! Pasti Mas Arka yang mengambilnya,” gumam Rani kesal, ia merutuki diri yang begitu teledor dengan barang-barangnya.

“Awas kamu Mas,” desis Rani murka.

“Secepatnya aku harus mengamankan barang-barang ini, tapi bagaimana cara mendapatkan tanda tangan Mas Arka?”

Rani berpikir keras bagaimana cara ia mendapatkan tanda tangan suaminya untuk membalik nama sertifikat. Seketika ide berlian Rani keluar juga.

“Tak akan aku biarkan kalian menikmati hasil jerih payahku.”

“Lebih baik aku keluar dan shipping,” ujar Rani dengan dirinya. Segeralah ia bersiap-siap dan mengamankan surat-surat berharga dari rumah ini. Tak akan aman jika terlalu lama di dalam rumah, bisa saja mereka menemukan.

Rani menatap pantulan dirinya dari cermin. Terlihat sekali tubuh yang kurus dan muka yang kusam, aku tertawa lirih dengan air mata yang mengalir menatap diri ini yang hanya diperas tenaga saja. Beruntung sekali Tuhan membukakan jalan serta pikiran untuk melihat seperti apa mereka.

“Baiklah, sudah cukup selama ini Rani yang buluk, kusam dan tak terawat. Mari tunjukkan perubahan kepada keluarga benalu terutama suami penghianatku.”

Aku melangkah keluar kamar dan menatap Ibu mertuaku tertawa menatap layar TV yang menampilkan drama yang mirip sekali dengan kelakuan mereka. Aku mendengus kesal.

Seketika Bu Sandra menoleh dan menatap Rani dari atas sampai bawah. Ia mengerutkan kening melihat Rani yang sudah rapi dan seketika senyuman manis terbit di bibir Bu Sandra.

“Udah sana Rani. Mama, menyertai setiap langkahmu semoga saja kamu diterima pekerjaan yang bagus dan mendapatkan gaji yang besar ya, Nak,” ucap Bu Sandra senang.

Aku terkekeh geli melihat kepedaan Ibu mertuaku ini, ia menyangka bahwa aku akan mencari kerja dan menjadi sapi perah mereka lagi?

Oh tentu tidak seperti itu Ibu mertuaku yang terhormat!

“Ha? Rani bukan mau cari kerjaan Ma, cuman mau keluar aja. Lagian bosan di rumah Mulu, untuk urusan kerja Mama tanyakan langsung sama putra Mama ya. Dia yang seharusnya bekerja dan mencari nafkah, bukan malah sebaliknya.”

“Eh nggak bisa gitu. Memang tugas menafkahi kami semua itu tugas kau sebagai menantu. Udah syukur saya menganggap kau selama ini, coba kau pikirkan di luaran sana mana mau orang menerima tanpa asal usul yang jelas,” cibir mertuaku.

Aku menyeringai dan menatap mertuaku dengan pandangan datar. Rasanya sekarang aku ingin bertepuk tangan dan mengenalkan kepada semua orang seperti apa keluarga ini.

“Oh ya? Ajaran dari mana wahai Ibu mertuaku yang terhormat, hm?”

“Wah, aku sangat salut kepada Ibu mertuaku yang terhormat ini. Ternyata selama ini kalian tak menganggap dan tak menerimaku dengan ikhlas ya? Aku cukup terkejut mengetahui faktanya,” ujarku sambil menahan emosi yang kapan saja bisa meledak.

Ibu mertuaku terdiam mencerna ucapanku tadi, ia tampak salah tingkah karena sudah keceplosan mengatakan ketidaksukaannya. Aku bersandar pada dinding sambil menunggu jawaban mertuaku dengan melipat tangan di dada.

Tapi tak ada satupun keluar dari mulut mertuaku yang memalingkan wajahnya ke arah TV dan menatap tanpa memperdulikan keberadaanku. Setelah cukup lama, aku berlalu pergi dan berjalan ke luar rumah dengan mengendarai mobil.

Terdengar dari arah dalam rumah Ibu mertuaku berlari ke arah garasi, ia menatapku dengan pandangan tajam setajam silet. Ia mengetuk kaca jendela mobil dengan keras. Ku turunkan kaca mobil dan menatap mertuaku dengan pura-pura kebingungan.

“Ada apa, Ma?”

“Pakai tanya kau Rani! Kau sadar tidak sudah membuat Arka kesusahan karena kunci mobil hilang tiba-tiba. Tau-taunya kau yang ambil kunci mobil anakku, cepat kembalikan!”

“Mobil anakmu? Apa aku nggak salah dengar Ma? Sejak kapan anak Mama yang pemalas tak lebih dari benalu bisa membeli mobil ini, hmm. Bukankah selama ini kebutuhan kalian aku yang menanggung?”

“Walaupun bukan Arka yang membelinya tapi BPKB ini atas nama dia, jadi kau tak usah berharap lebih Rani!

Prok…

Prok…

Prok…

Aku bertepuk tangan melihat sikap kepedean mereka. Rani bertanya. “Apa betul BPKB mobil ini atas nama Mas Arka, Ma? Bukankah selama ini tidak ada pembalikan nama atas mobil ini. Jadi, aku minta Mama tidak usahlah berkata yang tidak-tidak ya! Oh iya, mana sertifikat tanah yang aku beli sewaktu masih gadis dulu?”

Bu Sandra menegang mendengar ucapan Rani yang bertanya tentang sertifikat tanahnya. Ada perasaan khawatir di mimik wajah Bu Sandra.

“Kau ini nggak nyambung banget! Apa yang dibahas dan apa yang ditanyakan.”

“Tentu aku harus bertanya, karena tanah yang aku beli sebelum menikah dengan anak benalumu.”

“Memang kurang ajar kau Rani,” tunjuk Bu Sandra.

Rani menggelengkan kepala menatap Ibu mertuanya yang kebakaran jenggot.

“Kurang ajar seperti apa Rani selama ini, hm? Hingga dengan mudahnya kalian berbicara seperti itu.”

“Jika memang tanah itu kalian jual jangan salahkan aku membawa kasus ini kemeja pengadilan. Mama, tidak lupakan siapa aku dulu? Walaupun sekarang aku hanya pengangguran,” ancamanku sambil mengegas mobil yang aku beli dengan hasil jerih payahku selama ini.

Saat Rani telah meninggalkan rumah dengan ancamannya yang tak main-main. Bu Sandra terduduk dengan pandangan kosong, ia begitu ketakutan karena tanah tersebut telah ia jualkan untuk melunasi hutang karena kalah ju*i.

“Tenang Sandra. Tenang, Rani hanya mengancam saja ia tak akan berani melaporkanmu ke kantor polisi. Ranikan selama ini begitu menyayangiku”

“Namun, jika Rani benar membawa kasus ini ke pengadilan aku suruh saja Arka mengancam akan menceritakannya. Wanita malang tanpa keluarga seperti Rani tidak akan berani bertindak sejauh ini.”

Bu Sandra masuk ke dalam kamar dengan perasaan khawatir akan ancaman Rani.

Bersambung..

Next?

1
Rehaan Aamir
Novel apa She Nhe AMBURADUUUUULLLL Amaaatt Jln Crt Nya🤔🤔🤔🤔
Rehaan Aamir
Pusiiiiiiinggg Bacanya....Sebenarnya Yg Monolog Itu Siapa She....Kadang Rani Kadang Mertuanya....
ArlettaByanca
Suka merasa aneh seolah paket lengkap aja laki2 ga kerja/ga jelas kerjanya berikut tukang selingkuh....
Lucy
penyesalan Arka hanya sebatas ujung kuku... kok gak kapok sih?
Alfin
Luar biasa
Anhy Salewa
jual saja ibu sandra d kandang buaya biar mampus nih tuir
Anhy Salewa
bu sandra sadar diri napa udh tuir
Anhy Salewa
hahhahhha
Anhy Salewa
bosan ceritax kpn kelar tdk ada kemajuan cuma muter"
Anhy Salewa
nyonya Arka kerre Mokondo mkn tuh siska bikin aebel aja
Anhy Salewa
hahhahha ambil tuh mokondo
Anhy Salewa
ceraikan saja Rani juga suka
Anhy Salewa
astaga itu parahx menikah sama penagngguran
Anhy Salewa
dsar bnalu
Lina mfkr
/Kiss/
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!