Erlangga kenandra Wijaya,Adalah menantu yang tinggal dirumah istrinya.
keluarga Syahputra adalah salah satu keluarga terpandang no 3 dikota Calestria dipropinsi north bay,
dia yang hanya orang miskin selalu saja mendapat hinaan,cacian,dan diremehkan serta direndahkan oleh keluarga istri nya.
Disaat ibunya sedang sakit dan butuh uang untuk operasi,dia malah mengalami kejadian naas.hingga dia dibawa kerumah sakit oleh warga yang menemukannya,sampai akhirnya dia mendapat sistem yang akan merubah kehidupannya.
Bagaimana kehidupan Erlangga selanjutnya....setelah dia mendapatkan Sistem apakah dia akan membalas dendam kepada keluarga istrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Anak Angkat
Erlangga dan Jason pun berjalan masuk ke
kamar inap ibu Erlangga.
'ceklekkk'
"Erlangga kamu sudah datang nak..."
Tanya ibunya saat melihat putranya telah
datang
"Iya Bu,oh iya Bu kenalin ini Jason Bu"
kata Erlangga
"Oh halo nak Jason salam kenal bibi
adalah sella ibunya Erlangga" ujar sella sambil tersenyum
"Halo bi senang bisa berkenalan dengan
bibi.." kata Jason dengan sopan
"Ouh iya kamu kenapa lama sekali tadi
keluarnya nak?"
"Maafin erlangga Bu tadi Erlangga pergi
kesekolah rika dulu,untuk membayar uang SPP dia karena Minggu depan rika harus mengikuti ujian.
jika tidak segera dibayar, rika tidak akan bisa mengikut ujian akhir Bu" jawab Erlangga menjelaskan
"Astaga ibu sampai lupa jika rika sudah kelas 3 SMP ya,tapi kamu dapat uang itu dari mana er........ kan mahal kamu dapat uang itu dari mana nak?" Tanya ibunya dengan bingung
"Ibu tidak perlu memikirkan hal yang lain nya,yang harus ibu pikirkan adalah kesehatan ibu dulu,soal uang ibu tidak usah kahwatir dengan itu...." Kata Erlangga membujuk ibunya
"Kamu ini...hah bagaimana ibu tidak kahwatir nak,kamu baru saja membayar biaya operasi ibu pasti tidak sedikit kan,dan
sekarang kamu membayar uang SPP rika pasti habis banyak kan,kan ibu sudah bilang jangan masuk kan rika kesekolahan itu,tapi kamu dulu nekat memasuk kan adek mu itu
kesekolah yang lumayan bagus" keluh ibunya
"Ibu tenang saja semuanya sudah beres kok Bu,jangan banyak bertanya dulu nanti kalau ibu sudah sehat akan Erlangga jelaskan semuanya oke...."bujuk Erlangga sekali lagi
"Yah yah kamu itu memang keras kepala, oh iya apa kamu tidak ada niat untuk bekerja lagi nak,kamu pasti meminjam uang dari teman mu itu banyak kan,berapa yang kamu pinjam nak....?"
"Aduh ibu dibilang jangan dipikirin kok malah tanya lagi,udah ibu pokoknya tenang saja lebih baik ibu itu fokus dengan pemulihan ibu,agar kita bisa cepat keluar dari rumah sakit ini" ujar Erlangga dengan kesal
"Ya kamu memang selalu menang jika berdebat dengan ibu,kamu persis ayah mu selalu keras kepala" ujar ibunya dengan cemberut
"Bu ngomong ngomong soal ayah sebenarnya ayah itu masih hidup atau sudah mati sih Bu..?" Tiba tiba erlangga ingat dengan
sosok laki laki yang tinggi dan tegas, penuh kasih sayang dan mata yang tajam
Sella mendadak pias wajahnya, ketika Erlangga bertanya tentang ayahnya yang sudah 10tahun lebih itu pergi waktu itu usia Erlangga 11 tahun sedangkan rika baru berusia 4 tahun
Dia tidak tahu harus kah dia
menceritakan siapa suaminya,atau harus tetep menyimpannya untuk waktu yang tidak dia
ketahui.
"Bu kenapa ibu tidak menjawab pertanyaan Erlangga Bu,apa ada yang ibu sembunyikan dari erlangga Bu...?"
"Eh...ah tidak kok er,kamu itu pikirannya terlalu jauh...kamu tidak perlu tahu ayah mu masih hidup atau sudah tiada,yang harus kamu tahu ayah mu sangat menyayangi kita semua oke..." Jawab ibunya
Erlangga yang melihat jika ibunya tidak ingin membahas ayah nya pun,hanya menghela nafas berat.
dia berjanji akan mencari tahu sendiri
dimana ayah nya berada, dan kenapa dia tidak pernah pulang untuk menemui mereka
bertiga
ibu.
"Oh iya Bu,aku kesini mau minta ijin sama ibu
kalau dibolehkan Temen Erlangga untuk sementara menginap dirumah kita boleh ga Bu, dia itu dari kota jauh Bu dan disini tidak punya teman atau sanak saudara Bu..." Kata Erlangga sambil menatap ibunya dengan penuh harap
"Ouh begitu kah,kalau ibu boleh tahu kamu dari kota mana nak siapa tadi nama kamu...?"
"Saya Jason bibi,saya berasal dari kota Pagoda di Propinsi Wuhan bi..."
Ketika sella mendengar kota pagoda raut wajahnya mendadak berubah,namun hanya sebentar dia pun langsung memasang wajah biasa lagi.
Tapi dia tidak menyadari,jika erlangga telah memperhatikan perubahan raut wajahnya
tadi.
"Sebenarnya ada apa dengan ibu,kenapa raut wajahnya tadi berubah ketika mendengar kota pagoda.
walupun itu hanya sekilas,tapi aku bisa melihatnya dengan jelas" batin Erlangga
"Bu bagaimana boleh ga Bu...? Dia itu sudah diusir dari keluarga nya Bu,dan dia tidak punya keluarga boleh ga Bu...?" Tanya erlangga menatap ibunya
"Jika itu sudah menjadi keputusan mu
boleh kok nak,tapi kamu harus bilang ke rika juga nanti ya..." Jawa ibunya dengan
tersenyum
"Pasti Bu erlangga akan menceritakan semuanya ke rika nanti sore,oh iya bagaimana kondisi ibu kata dokter?"
"Ibu sudah lebih baik nak,kalau dalam dua
atau tiga hari lagi ibu tidak merasakan apa apa
lagi,ibu sudah boleh keluar dari rumah sakit, jadi kamu tenang saja oke..."
"Baiklah Bu,setelah nanti ibu keluar dari rumah sakit, Erlangga akan bekerja keras agar
kita bisa menjadi keluarga yang baik kedepannya"
"Iya ibu percaya dengan ucapan mu
sayang...."
"Ouh iya Jason kamu dari kota pagoda dari keluarga siapa ya nak..?"
"Saya dari keluarga akbar bibi,apa bibi pernah mendengar?"
"Keluarga akbar apakah kakek kamu
bernama Thomas Akbar?" Tanya sella tiba tiba
"Ahhh bibi mengenal kakek ku?" Tanya
Jason kaget
"Tidak kenal hanya saja bibi pernah
mendengar keluarga Akbar dari kota pagoda
propinsi Wuhan" jawab sella berpura pura
tidak tahu
"Aku kira bibi mengenal mereka" kata Jason dengan murung
"Tapi bagaimana ceritanya,kamu bisa
diusir oleh kakek mu itu?"
"Semua karena sepupu ku bi,dia memfitnah ku telah membunuh paman ku dengan meracuni nya sedangkan aku tidak pernah melakukan itu,tetapi semua keluarga tidak mempercayai ucapanku"
"Lalu bagaimana dengan orang tua kandung mu sendiri,apa mereka juga tidak mepercayai mu?" Tanya sella penasaran
"Orang tua ku percaya bi,tapi entah kenapa sehari sebelum aku diusir dari rumah.
orang tua ku meninggal,karena kecelakaan saat perjalanan ke kantor" jawab Jason dengan wajah tertunduk sedih
"Ya ampun kasihan kamu nak, maafkan bibi ya sudah membuatmu sedih...kamu tenang saja,mulai sekarang kamu bisa menganggap bibi seperti ibu kamu sendiri.
Kalau kamu tidak keberatan punya ibu seperti bibi ini..." Kata sella menatap Jason
dengan kasih sayang
Jason yang mendengar itu pun seolah tidak percaya,dia pun bertanya untuk memastikan pendengaran nya.
"A..apa bibi serius dengan kata kata bibi... ?" Tanya Jason dengan mata berbinar binar
"Yah bibi serius,apa kamu mau menjadi anak angkat bibi...?" Tanya sella pada Jason dengan lembut
Sella bisa melihat jika Jason adalah anak yang baik,jadi dia juga percaya jika Jason tidak mungkin melakukan hal tercela. dengan
meracuni pamanya,firasat seorang ibu tidak bisa dibohongi.
"A...aku mau bi, terimakasih bi aku pasti akan menjadi anak yang berbakti pada bibi..." Jawab Jason dengan bibir bergetar
Sella yang melihat kebahagiaan dari sorot
mata Jason,pun juga merasa bahagia.
"Sini nak,apa kamu tidak mau memeluk ibumu ini...?" Kata sella memecahkan
lamunan Jason
Jason pun perlahan berjalan mendekati sella,dan mulai memeluk Sella.
Dia pun langsung menangis,karena merasa bahagia akhirnya dia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu lagi.
"Cup cup jangan menangis ya,laki laki itu harus kuat jangan cengeng oke,sekarang kamu bisa memanggil bibi dengan sebutan ibu, seperti Erlangga dan rika mengerti...." Kata sella dengan penuh kasih sayang
"Baik bi...eh Bu...terimakasih karena mau menjadi ibu angkat ku Bu,aku janji aku akan menjaga kalian seperti aku menjaga orang tua ku sendiri dan saudara ku sendiri
kedepannya..." Ujar Jason dengan sorot mata yang tegas
Erlangga yang melihat dari samping pun juga merasakan kebahagiaan,karena bisa melihat ibunya tersenyum seperti ini.
"Eh sudah sudah,apa kamu tidak mau memeluk kakak mu juga jason.....?" Tanya Erlangga pura pura marah
"Eh kak Erlangga,terimakasih kalau bukan
karena kak Erlangga,mungkin aku sudah tidak bisa hidup lagi,aku janji akan menjadi adek yang baik dan patuh kak..."
"Bagus dan jangan lupa kamu juga harus jadi kakak yang baik untuk rika nantinya..." Kata Erlangga menepuk punggung Jason
"Siap kak....!" Jawab Jason tegas
Mereka bertiga pun kemudian terawa bahagia bersama sama.