NovelToon NovelToon
Mantan Terindah

Mantan Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan Sikap

Semenjak melihat Ibra di tempat makan salah satu pusat perbelanjaan di Bandung waktu itu, Maryam berubah sikap. Dia tidak lagi berusaha mendekatkan diri pada laki-laki yang bergelar suaminya itu. Kendati demikian Maryam masih tetap melakukan rutinitas memenuhi kebutuhan Ibra setiap harinya.

Perubahan sikap Maryam pun disadari Ibra, dia sempat merenung merasa ada yang berbeda dari istrinya. Setiap malam pun tak ada lagi teh hangat yang Maryam antar ke ruang kerja Ibra untuk menemani malamnya.

"Kamu baik-baik saja?" Ibra membuka percakapan, keduanya tengah sarapan menikmati masakan Maryam seperti biasanya.

"Alhamdulillah." jawab Maryam singkat semakin membuat Ibra heran dengan perubahan sikap istrinya yang lebih pendiam.

"Pekerjaan kamu baik-baik saja? Sepertinya kamu sangat terlihat lelah." Ibra belum menyerah, jawaban Maryam masih belum memuaskan rasa penasarannya.

"Tidak, semuanya masih bisa aku tangani dengan baik."

"Aku sudah selesai, ada yang harus aku siapkan sebelum pergi bekerja, aku izin duluan ya Kang." Sebelum Ibra kembali memberondongnya dengan pertanyaan basa-basi, Maryam lebih dulu pamit undur diri dari meja makan.

Hal itu membuat Ibra menaruh sendok dan garpu yang tengah dipegangnya le atas piring hingga menimbulkan suara.

"Duduk!" serunya dengan intonasi tegas, membuat bulu kuduk Maryam seketika berdiri.

Ibra melanjutkan makannya, entah mengapa saat mendengar Maryam akan lebih dulu meninggalkannya di meja makan ada perasaan tidak suka menyeruak dalam hatinya. Selama beberapa bulan ini dia sudah terbiasa sarapan di temani oleh Maryam.

Maryam menatap sendu laki-laki yang tengah menikmati hasil masakannya. Meskipun raut wajah Ibra datar tapi dari cara makan suaminya itu Maryam bisa melihat jika Ibra menikmati masakannya.

"Alhamdulillah." ucap Maryam lirih saat melihat Ibra sudah selesai makan, didekatkannya gelas berisi air putih ke arah suaminya.

"Aku berangkat sekarang." Kalimat yang diucapkan Ibra setelah beberapa menit yang lalu menciptakan ketegangan.

"Iya Kang." Maryam bernafas lega, rupanya suaminya tidak terus marah.

Seperti pagi-pagi sebelumnya Maryam mengantarkan suaminya berangkat kerja. Ularan tangan Ibra sempat membuat Maryam terkejut, biasanya dirinya yang lebih dulu mengulurkan tangan untuk salim pada Ibra.

Cup

"Aku pulang malam hari ini, ada pertemuan dengan beberapa teman untuk membicarakan bisnis baru kami." untuk pertama kalinya Ibra memberitahu Maryam tentang apa yang akan dilakukannya hari ini.

Hal lain yang membuat Maryam kembali terkejut adalah saat kecupan Ibra mendarat di pelipisnya.

"Aku pergi, Assalamu'alaikum." perlahan mobil melaju meninggalkan halaman rumah kediaman Ibra.

"Wa'alaikumsalam." jawab Maryam terlambat, dia benar-benar dibuat heran dengan sikap berbeda suaminya pagi ini.

Maryam bersiap untuk pergi ke tempat kerja, hari ini akan banyak sekali barang yang datang dan dia kebagian mempromosikan live semua barang baru yang datang sampai jam dua belas siang nanti.

"Assalamu'alaikum, Nis. Sorry aku telat, tadi nyiapin dulu ini buat dikasihin ke tukang jahit."

"Wa'alaikumsalam. Kamu baik-baik saja kan Mar? Suamimu aman kan?" Nisa masih mengkhawatirkan keadaan sahabatnya, kemarin dia menjadi saksi hidup saat suami Maryam tengah tertawa bersama teman-temannya penuh sukacita dan Maryam hanya bisa menatapnya sendu.

"Baik dong, aku bersiap ya, ayo kita cari cuan yang banyak girlsss." Teriak Maryam penuh semangat, disahuti suara sorak ramai para karyawan yang bekerja di balik layar.

Semua karyawan di toko milik Anisa adalah perempuan. Kecuali kurir dan keamanan toko mereka adalah laki-laki.

Sementara di kantornya Ibra tampak melamun. Secara sadar Ibra merasakan perubahan sikap istrinya sejak semalam, bahkan pagi ini terang-terangan Maryam menunjukkan sikap berbedanya.

Selama hampir tujuh bulan mereka berumah tangga, Maryam selalu menemani Ibra untuk sarapan bahkan jika dirinya sudah habis dia akan setia menunggui dan menemani suaminya. Dan sikap Maryam pagi ini membuat Ibra tidak bisa mengabaikannya.

"Assalamu'alaikum wooooyyy!" teriak seseorang yang tiba-tiba sudah berdiri di depan meja kerja Ibra dengan wajah yang condong ke arahnya.

"Astaghfirullah." Bukannya menjawab salam, Ibra malah beristighfar karena kaget.

"Sialan lu!" sentak Ibra setelah mengetahui siapa orang yang ada di hadapannya.

Dia adalah Malik, salah satu dari ketiga sahabatnya. Mereka kembali intens melakukan pertemuan karena akan membangun bisnis baru.

"Lagian pagi-pagi udah ngelamun aja, entar kesambet loh. Sampai gak nyadar aku masuk, tiga kali bro, tiga kali aku ucapin salam di pintu." beber Malik mengutarakan kekesalannya.

"Sorry, aku lagi banyak pikiran." jawab Ibra sejujurnya.

"Mikirin apa? Mikirin Tasya yang bentar lagi balik? Dan kamu bingung istrimu mau dikemanakan? Haha ..." tawa malik memenuhi ruang kerja Ibra.

Semenjak menikah dia menjadi pimpinan utama perusahaan travel milik keluarganya. Sementara untuk bisnis restorannya di Mesir dia serahkan pada teman-temannya yang memilih tinggal di sana.

"Tasya kembali?" Ibra mengernyit, dia baru tahu jika wanita yang pernah dikejarnya selama di Mesir akan kembali ke Indonesia.

"Iya, aku dengar dari Sabrina."

"Assalamu'alaikum" obrolan Malik dan Ibra terjeda karena kedatangan dua sahabat Ibra yang lainnya. Mereka adalah Zayn dan Ahsan.

"Wa'alaikumsalam." jawab Ibra dan Malik kompak.

Setelah formasi lengkap keempatnya pun mulai berbicara serius terkait bisnis baru yang akan mereka bangun.

"Aku optimis, pembangunan supermarket ini akan mendapat sambutan yang baik dari Masyarakat. Walau pun di wilayah Bandung sudah bertebaran pusat perbelanjaan tapi supermarket yang menjangkau menengah ke bawah akan sangat dinantikan oleh masyarakat."

"Oke, Bismillah. Kita akan mulai dengan pembangunan supermarket ini di daerah Bandung Barat. Untuk bagian lapangannya aku serahkan sepenuhnya sama kamu Zayn. Dan untuk lainnya aku serahkan pada kalian berdua." tegas Ibra yang langsung membagi tugas ketiga sahabatnya, dia sendiri tidak bisa langsung terlibat karena kesibukannya di perusahaan keluarga.

"Oke, Bismillah." kompak ketiganya menyahuti.

Makan siang pun tiba, Zayn yang sudah beristri meminta izin untuk menerima telepon dari Sabrina istrinya. Sementara Ahsan juga tengah asik berkirim pesan dengan istrinya Liani.

"Kamu gak bertelepon ria dengan istri kamu Bra? Lihat mereka, bikin iri saja." di antara empat bersahabat itu hanya Malik yang belum menikah, dia juga belum memiliki kekasih semenjak kembali ke Indonesia.

"Tidak." jawab Ibra datar, dia memilih fokus pada layar laptopnya.

"Aku mau makan siang bareng istriku, kalian ikut? Kebetulan hari ini ada yang ngundang kita makan siang bareng." Zayn memotong obrolan Ibra dan Malik.

"Siapa?" tanya Malik penasaran.

"Tasya, Sabrina bilang dia sudah ada di Bandung dan mengajak kita semua untuk makan siang, itung-itung syukuran dia sudah kembali ke tanah air."

Deg

Ibra sejenak menghentikan gerakan jarinya yang tengah menari di atas keyboard laptopnya. Sementara Malik lebih tertarik menyahuti ajaka Zayn dengan antusias.

"Oke, ayo kita makan enak." ajak Malik sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Bra, kamu ikut kan?"

"Aku ... " Ibra tampak berpikir,.tiba-tiba bayangan Maryam melintas di pikirannya namun kenangan kebersamaannya saat kuliah dnegan Tasya kembali melintas.

"Aku ikut." Ibra pun berdiri, keempat sahabat itu keluar dari ruang kerja Ibra menuju lift yang akan membawa mereka ke basement.

1
adelina rossa
belum ngedip mata udah selesai aja bacanya kak..penasaran sama ibra mau ngomong apa lagi dia....pokoknya maryam harus bahagia...lanjut kak
Mutiara Nisak
aduuhh....
makin nyut2tan hati ini,gmn ibra perasaan mu stlh tau semua yg kau lakukan tak dpt d sembunyikan dr istri,krn perasaan istri itu sangat peka.....
dyah EkaPratiwi
kog sakit nya mpe sini kak, Ibra jahat banget
Naya
jug gera balik maneh ibra aing mah ges teu kuat hayang nalapung🤾
maryam semangat😭💪
Mawar
suka sama krkter maryam, tp klw bs jngn pisah kak buat ja siibra bucin hbis.lnjut kak 👍
Adiba Shakila Atmarini
iya thor dikit bangt..bacanya sambil deg degan lagi..maaf ya thor..🙏
Nenny
👍
Suci Dava
kok terasa sedikit yaa thor bacanya 🙏, jngn lama2 yaa thor update nya
Mawar
nyesek banget..😢
adelina rossa
saya dukung maryam kak...sebagai perempuan kita harus punya sikap jangan mau disepelekan sama ibra...kalau ibra ga bisa lepas dari tasya mending kamu yang melepaskan diri...lanjut kak
Nie
beneran sesek bacanya .... 😭😭
Khadijah Nafisah
apa kah hati 😁
Naya
😭😭 bahagia lah maryam
dyah EkaPratiwi
yg kuat Maryam
Mutiara Nisak
beneran nyesek lho,saat semua tau kebenaran rumah tangga anak serta adek mereka,tp....untung aja si ibra blm dtg saat iam menjelaskan semua nya,andai ada ibra...bs2 si ibra nutupin kelakuan nya dan iam makin tersakiti...semoga aja keluarga nya terutama ortunya g smpk emosi tingkat tinggi saat ibra dtg nanti....
Adiba Shakila Atmarini
lanjut thor..🥲🥲
Suci Dava
Bagus Maryam, cepat ambil sikap, apapun alasannya PERSELINGKUHAN tdk di benarkan, apalagi Ibra orang paham agama.
Fitri Yani
/Sob/lanjut baba LG thor
Adiba Shakila Atmarini
makin kesini makin jadi ni ulat keket..ibra mah g tegas..jangan bilang k2nya mau d miliki..ogah iam..
Mawar
lnjut kak mkin seru aja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!