NovelToon NovelToon
Dewa Setan Perbatasan Utara

Dewa Setan Perbatasan Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jibril Ibrahim

Muda, tampan, kaya, tidak berguna! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Huan Wenzhao. Namun…

Siapa sebenarnya Huan Wenzhao tak ada yang tahu.

Mau tahu identitas lain Huan Wenzhao?

Ikuti kisahnya di sini!
Hanya di: Noveltoon/Mangatoon.

~Selamat membaca~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode¹³

Lulusan sekolah ksatria…

Menjadi dewa di usia muda…

Tentu memiliki wewenang atas sebagian besar tentara Zhujia!

Pangeran ketujuh menggumam dalam hatinya.

Aku harus menjalin hubungan baik! Pikirnya.

Di Jian Xing, seorang petapa dengan tingkat kekuatan spiritual yang sudah mencapai ranah pemahaman kesadaran yang jarang turun gunung dianggap sebagai dewa.

Dan sebagai sesama pemilik kekuatan spiritual, setiap mentalis bisa saling merasakan kekuatan satu sama lain—kecuali mereka menyembunyikan kekuatannya.

Tapi kemampuan menyembunyikan kekuatan ini hanya dapat dilakukan oleh mereka yang sudah mencapai ranah pemurnian roh.

Dalam dunia beladiri spiritual, ada tiga tingkatan ranah kekuatan spiritual dengan masing-masing ranah memiliki sembilan tingkatan kecuali ranah ketiga.

Ranah pelepasan kefanaan, ranah pemahaman kesadaran dan ranah pemurnian roh.

Di ranah pelepasan kefanaan, setiap sepuluh level kekuatan memiliki gelar mentalis tingkat satu sampai sembilan.

Di ranah pemahaman kesadaran, setiap seratus level kekuatan memiliki gelar petapa tingkat satu sampai sembilan.

Di ranah pemurnian roh, setiap orang diberi gelar dewa berdasarkan garis keturunan dan reputasi masing-masing.

Garis keturunan adalah bakat elemen atau sifat dasar kekuatan spiritual bawaan setiap orang yang diwariskan dari leluhur mereka secara turun temurun. Seperti elemen petir, elemen air, elemen api, elemen es, dan lain-lain.

Bakat elemen adalah pondasi kekuatan khas masing-masing praktisi.

Tak banyak manusia fana yang bisa menerobos ranah pemurnian roh.

Baru mencapai puncak ranah pemahaman kesadaran saja sudah dianggap dewa.

Orang yang berhasil menerobos ranah pemurnian roh kebanyakan berulah di dunia fana.

Di tengah kemeriahan festival lentera itu, sorak-sorai gembira berubah menjadi pekikan ngeri.

Masyarakat yang sedang berhimpun di tepi sungai tersentak dan berpencaran, tersapu dalam teriakan panik.

Sesuatu mencuat keluar dari dalam air, kemudian sejumlah pria berpakaian ninja lengkap dengan ikat kepala dan selubung wajah menerjang keluar dan merangsek ke arah panggung sembari menghunus pedang.

Rupanya sebuah kapal selam!

Ukurannya tak lebih besar dari perahu biasa.

“Kelompok pemberontak!” Teriak seorang pria.

“Gawat!” Pekik salah satu pengawal pangeran ketujuh.

“Lindungi Pangeran!” Teriak pengawal lainnya.

Empat pengawal melesat ke arah panggung sembari menghunus pedang mereka.

TRANG! TRANG! TRAAAAANG!

Ledakan pertempuran membuncah di seputar panggung festival itu.

Pangeran kelima beranjak dari tempat duduknya dengan tergopoh-gopoh. Dua pengawal menggamit kedua lengannya di kiri-kanan dan mengamankannya keluar panggung.

Pangeran kelima melontarkan cangkir teh ke arah salah satu ninja hingga ninja itu terpental keluar dari panggung dan tercebur ke dalam air.

Kedua pengawalnya melesat ke arah panggung dan membentenginya ketika dua ninja menerjang ke arah meja pangeran ketujuh.

Huan Wenzhao masih bergeming di tempat duduknya sambil menyesap teh dengan perlahan. Tetap tenang dan menatap lurus ke depan seakan tidak terjadi apa-apa.

An Zuya dan kedua pengawal cantiknya menyerampang dan memantul-mantul di tengah kepungan di sisi panggung.

Pangeran ketujuh sudah berdiri dan melompat keluar panggung.

Panggung itu porak-poranda dan perlahan mulai roboh.

Huan Wenzhao tetap bersila di depan mejanya. Mejanya tetap berdiri kokoh ketika lantai panggung berangsur-angsur merosot dan ambruk.

Orang banyak tercengang mendapati dirinya tetap bersila meski lantai panggung itu telah roboh sepenuhnya.

Sekarang Huan Wenzhao dan meja tehnya mengambang di udara seakan ditumpu lantai tak kasatmata.

Air sungai beriak di bawahnya. Geliat pertempuran bergejolak di sekelilingnya.

Tapi Huan Wenzhao tetap bergeming. Tetap tenang di tempat duduknya. Tidak menoleh ke sana-kemari. Tetap fokus menyesap tehnya.

Diam-diam kelompok pemberontak itu saling melayangkan isyarat. Lalu berangsur-angsur mundur teratur.

Pada saat itulah Huan Wenzhao menurunkan cangkir tehnya. Dan ketika cangkir itu mengetuk permukaan meja, waktu seketika terhenti. Dunia di sekitarnya membeku.

Huan Wenzhao melesat ke arah kelompok ninja seraya menghunus belatinya, kemudian menumpas satu per satu semua ninja itu dengan kecepatan luar biasa. Begitu cepat hingga tubuhnya hanya terlihat berkedip-kedip, berpindah-pindah tempat dalam sekejap.

Setelah semua ninja itu berhasil dihabisinya, ia menyarungkan belatinya, menyelipkannya kembali ke ikat pinggangnya dan menyembunyikan belati itu dibalik jubah putihnya.

Waktu kembali berjalan dan Huan Wenzhao melayang diam di udara, berdiri mengambang di atas permukaan air.

BRUUUUUUSSSH!

Semua ninja tercebur ke dalam air.

DUAAAAARRRR!

Kapal selam kecil di tengah sungai meledak sedetik kemudian.

Huan Wenzhao mengibaskan lengan hanfu-nya dan melipat kedua tangannya ke belakang sambil memutar di udara dalam gerakan pelan seperti sedang menari di dalam air, memunggungi semua orang.

Para wanita menahan napas, membekap mulut mereka dengan jemari tangan.

Para pria melengak dengan mata dan mulut membulat.

Bahkan kedua pangeran.

“Dia benar-benar seorang dewa!” Terdengar gumaman takjub. Semua mata terbelalak memandanginya tanpa berkedip.

“SUNGGUH BERLAGAK!”

Terdengar hardikan seorang pria. Suaranya terdengar seperti gemuruh guntur di atas kepala semua orang.

Orang banyak itu kembali terpekik.

Air sungai meluap sekali lagi. Kali ini disertai dentuman besar yang menggetarkan bumi.

DUAAAAARRRR!

Sungai itu meledak seakan tertimpa sebuah gunung yang jatuh dari langit.

Semua orang menjerit seakan dunia sedang kiamat.

Huan Wenzhao menyilangkan sebelah lengannya di depan wajah, melindungi wajahnya dari semburan air dengan lengan hanfu-nya, sementara semua orang di belakangnya berpencar dan lari kocar-kacir kecuali rombongan kedua pangeran.

An Zuya dan kedua pengawal wanita Huan Wenzhao bergabung dengan para pengawal istana untuk melindungi kedua pangeran.

Angin kencang berpusar di sekeliling ledakan dengan suara menderu yang sangat bising.

Seorang pria paruh baya melayang turun dan berdiri mengambang di permukaan sungai yang hampir kering. Melayang diam menghadap ke arah Huan Wenzhao yang juga sedang melayang.

Air di bawahnya membentuk pusaran yang menjorok ke dalam seperti lubang hitam di galaksi.

Di belakang kepala pria itu terdapat sebuah cakra---lempengan logam berbentuk lingkaran dengan pola rumit seperti segel.

Cakra itu merupakan atribut spiritual wewenang yang menandakan bahwa seseorang sudah menjadi dewa. Semacam tanda pengenal dengan kuasa besar dan kesewenangan. Bisa menekan lawan seperti dekret kaisar. Bisa diperlihatkan dan disembunyikan seperti pusaka tertanam di dalam tubuh.

Fungsinya hampir sama dengan aura kaisar.

Hanya alat untuk menggertak!

Semua orang yang melihatnya tercengang dengan mata gemetar.

“Seorang petapa saja ingin jadi pahlawan?” Ejek pria yang sudah jadi dewa itu.

Huan Wenzhao tetap bergeming.

Semua orang di belakangnya mengerjap dengan gelisah.

Pria itu mengerling ke arah pangeran ketujuh, kemudian beralih ke arah pangeran kelima. Seulas senyuman miring tersungging di sudut bibirnya.

Kedua pangeran itu membeku dengan ekspresi gentar.

Para pengawal serentak berhimpun di depan mereka untuk membentengi kedua pangeran itu.

Pria itu mengulurkan telunjuk ke arah mereka, tapi Huan Wenzhao tiba-tiba berpindah tempat dan menyergap pergelangan tangannya.

“Lawanmu adalah aku!” Sergah Huan Wenzhao.

Pria itu mengetatkan rahangnya dan menghujamkan tatapan tajam ke arah Huan Wenzhao.

Sedetik kemudian…

GROAAAAAAARRR!

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Shi
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Klik
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Sembilαn βenuα
😂😂😂😂😂
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!