Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.
namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.
Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.
Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ning_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mereka bahagia tapi aku hancur
"Ra... Tentang tema pada kolom fashion kita untuk Minggu depan kayaknya di revisi oleh tim audit deh... Apa kamu punya ide lain?" rekan kerja Dara tiba-tiba mengejutkannya perihal tulisannya pada sebuah majalah yang terbit sekali seminggu itu.
Dara memutar kursi kerjanya. " Kenapa direvisi? Bukankah sudah sesuai tema. Dan narasumber nya juga valid kok" tanya Dara heran.
Rekan kerja Dara yang bernama Asti itu mengedikkan bahu. " Aku nggak tahu, tadi Bu Voni yang minta aku balikin ini sama kamu. Atau coba kamu temui Bu Voni mumpung masih dikantor orangnya " sahut Asti sembari menyerahkan setumpuk kertas yang baru ia ambil dari ruangan auditor.
Dara menghela nafas. Mengumpulkan sejumlah berkas yang tadi Asti serahkan padanya.
Dara berjalan tergesa-gesa menuju lantai dua dimana ruang manajemen dan tim audit berada.
Tok.... Tok....
Dara mengetuk pintu dan langsung masuk begitu ada perintah dari dalam.
"Ya .... Ada apa Dara?" tanya Bu Voni, kepala manajemen.
"Kenapa naskah saya perlu banyak revisi. Bukankah narasumber kita sudah sepakat untuk tetap menerbitkan nya. Lalu kenapa tiba-tiba di batalkan? Ada apa?" suara berat dan kecewa dari Dara benar-benar tak bisa disembunyikan.
Bu Voni melepaskan kacamata bacanya.
" Saya juga tidak tahu persis apa alasannya tapi yang jelas, kemarin pihak pimpinan kita yang baru sempat membaca tulisan mu dan dia tak setuju jika ada beberapa bagian dari hidup pribadi narasumber di eksploitasi dan diungkapkan ke hadapan publik. Pihak pimpinan beralasan jika itu adalah permintaan narasumber sendiri yang merasa keberatan " jelas Bu Voni.
"Bagaimana bisa pak Bambang berbuat demikian. Apa dia tak menghargai jerih payah kita yang mencari berita hingga berbulan-bulan lamanya dan penuh tantangan. Cari berita presiden aja nggak segini amat. Lagi pula sebelum aku menanyakan hal itu kepada narasumber, dia fine-fine saja dan minta untuk segera ditertibkan " kesal Dara yang seperti sedang dipermainkan.
"Bukan pak Bambang, Ra. Tapi pimpinan pusat kita yang baru. Apa kamu nggak tahu jika perusahaan media kita sudah di akuisisi oleh Star Komunikasi" sahut Bu Voni tentang kepemilikan pemimpin baru Corel magazine.
Dara mengernyit. Pasalnya ia memang tidak mengetahui soal kepemilikan perusahaan yang sudah berpindah tangan. Karena ia lebih sibuk di lapangan ketimbang di kantor.
"Sebaiknya kamu cari sumber lain deh Ra. Sejak awal juga kita kan nggak ingin fashion designer ini yang diangkat karena kita semua tahu dia terlalu angkuh dan aneh untuk menjadi narasumber. Tapi mau bagaimana lagi, karena prestasi dia beberapa tahun ini sedang melejit makanya sewaktu rapat kita memakai nama Gayatri untuk mendongkrak penjualan majalah kita. Tapi ya mau bagaimana lagi, itu permintaan pak Bambang eh ternyata sekarang dia yang membelot. Bukan kamu saja yang kesal, saya dan tim audit juga terkena imbasnya" terang Bu Voni lagi yang sama jengkelnya.
Dara keluar dari ruangan Bu Voni dengan raut wajah yang masih terlihat kesal.
Dara menoleh ke arah tv yang tergantung di pojok ruangan begitu ia mendengar satu nama yang begitu ia kenali.
ANAK BUNGSU PENGUSAHA SAWIT MENIKAH DENGAN SAHABATNYA SEWAKTU SMA
PENGUSAHA MUDA SAGARA ADYAKSA HARI INI TELAH MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN DENGAN ANAK MANTAN PEJABAT SEKALIGUS PENGUSAHA ASAL RIAU.
BOS PEMILIK STASIUN DAN BEBERAPA MEDIA CETAK HARI INI MENIKAH DENGAN MODEL BERNAMA REVALINA.
Itulah serangkaian judul berita di salah satu stasiun gosip yang disiarkan langsung dari hotel tempat berlangsungnya pernikahan.
Terlihat Sagara dan Reva tersenyum sumringah. Atau mungkin hanya Reva yang sejak awal tersenyum bahagia.
"Wah ...gila.... Ternyata bos Sagara hari ini menikah. Aku patah hati..." terdengar ucapan kecewa dari salah satu rekan kerja Dara.
Dara masih mematung di tempatnya berdiri. Ada sudut hatinya yang terluka mendengar berita itu.
Bertahun-tahun tak bertemu dan tak pernah mendengar kabar berita tentang laki-laki itu, kini Dara mengetahui jika mereka berdua telah menikah. Mereka yang telah menghancurkan hidup dan masa depannya.
Dara berlari ke dalam toilet. Tangannya mengepal kuat di dadanya. Meremas blouse yang ia kenakan. Kepalanya tertunduk dalam.
Hatinya begitu sakit. Hatinya begitu kecewa dan terluka.
"Kalian berbahagia tapi hatiku hancur berkeping-keping. Gara... " tangis Dara terdengar begitu pilu.
Dara menangis terisak dan menutup mulutnya agar isakan itu tak terdengar orang lain.
Nyatanya bertahun-tahun, nama Sagara tetap ada disudut hatinya yang paling dalam. Meskipun mereka tak pernah berpacaran sekalipun namun cinta dalam diamnya yang begitu menyakitkan.
Bodohnya Dara pernah membayangkan jika suatu hari Gara akan mencari mereka berdua dan meminta maaf pada ia dan juga Ardiaz. Tapi nyatanya, berharap pada manusia hanya menumbuhkan luka baru sedangkan luka lamanya saja belumlah mengering.
Bagaimana ia bisa melupakan laki-laki yang telah menodai kesucian nya sedangkan ia selalu melihat sosok Gara pada Ardiaz setiap hari.
Puas menangis, Dara keluar dari dalam toilet. Ia tak boleh terus begini.
Berjalan gontai menuju halte bus. Ia ingin pergi menenangkan diri sejenak. Ia seperti dejavu. Dulu ia juga pernah hancur seperti ini ketika tahu jika dirinya mengandung anak dari pria yang telah menodai dirinya.
...----------------...
"Fa.... Dara kemana? Sejak tadi mama hubungi nggak aktif. Mama khawatir..." terlihat Mama Indi mondar-mandir dari ruang tamu dan ruang keluarga.
"Ifa juga coba hubungi Asti tapi dia bilang kalau Dara sedang keluar. Mungkin lagi cari berita" sahut Hanifa yang juga mencoba menghubungi ponsel Dara.
"Lagipula ngapain sih media Singapura menayangkan berita sampah begitu. Apa nggak ada berita lainnya apa?" kesal Hanifa yang juga melihat berita pernikahan Gara bersama Reva.
"Kamu nggak tahu Fa... Kalau Sagara Adyaksa itu bos besar stasiun televisi yang menayangkan berita itu. Tentu saja dengan berita ini akan mengangkat nama stasiun yang hampir bangkrut itu" sahut Lusi.
Hanifa berdecak kesal.
"Aaaa.... Mommy.... Mommy..." terdengar suara tangisan dari arah kamar Ardiaz yang tadi sedang tidur siang.
Bocah laki-laki itu memanggil nama mommy nya.
Hanifa berlari mendekati Ardiaz "Sayangnya aunty Ifa kenapa hmmm? Mimpi buruk?" tanyanya kemudian.
Ardiaz mengangguk.
"Iaz mimpi mommy sedang nangis dan ada Daddy juga ..." sahut Ardiaz yang membuat orang-orang terkejut. Pasalnya tak ada siapapun dari mereka yang pernah memperlihatkan foto Sagara pada Ardiaz.
Hanifa menggendong balita itu dan membawanya ke arah sofa.
Hanifa menangkup kedua pipi Ardiaz dan menghapus sisa air matanya "Coba sini lihat aunty... Iaz tahu dari mana itu Daddy? Apa mommy pernah lihat kan foto Daddy pada Iaz?" tanya Hanifa hati-hati.
Ardiaz menggeleng.
"Iaz nggak tahu om itu ciapa. Tapi om bilang maaf sama mommy dan pergi sama aunty lain. Dan mommy nangis" cerita Ardiaz mengenai mimpinya.
Semuanya saling pandang. Apa mungkin ini kontak batin seorang anak kepada ayahnya .Pikir mereka.
"Sudah ya... Mommy lagi kerja, kan tahun depan Iaz nya aunty mau sekolah. Jadi mommy lagi cari uang yang banyak buat Iaz. Jangan nangis lagi ya .." bujuk Hanifa menenangkan keponakannya.
To be continued....