Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

Gio terkekeh geli melihat wajah lucu Nata yang cemberut. Gio kembali mengelus pipi Nata dengan gemas.

"Mau bangun sendiri atau aku yang bangunkan..? Bisik Gio tepat di telinga Nata.

Nata yang tersadar kalau itu bukan perbuatan adiknya langsung tersadar dan memutar badan nya. Nata terkejut melihat Gio yang sudah sangat rapi dengan pakaian formal berada tepat di depan nya.

Yaa. Gio sudah memutuskan akan memulai kehidupan barunya dengan Nata, jadi Gio berfikir untuk mulai mencari pekerjaan baru untuk nya nanti. Apalagi sebentar lagi dia akan menikahi Nata, tentu saja dia harus punya pekerjaan tetap untuk membiayai kehidupan nya kelak.

"Entahlah..aku masih ngantuk.. mungkin karena semalam kurang tidur.." Nata berusaha mendudukkan badan nya di bantu oleh Gio.

"Segera mandi dan bersiap.." Gio mengacak rambut Nata dengan gemas.

"Hmmm.." Nata beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi nya.

Gio kembali ke meja makan setelah berhasil membangunkan Nata. Gio mengoleskan beberapa lembar roti dengan selai yang berbeda-beda dan menempatkannya di piring..

''Bi.. nanti aku minta tempat untuk bekal Nata, biar dia bisa sarapan di tempat kerja.." ucap Gio

Maya berlalu ke dapur dan membuka lemari piringnya mengeluarkan kotak bekal yang di minta calon menantu nya.

"Pakai yang ini saja.." Maya menyerahkan satu set kotak kecil pada Gio.

Gio dengan telaten menyusun beberapa potong roti kedalam kotak tersebut. Tidak lupa Gio juga memasukan botol air yang sudah di isi Gio dengan susu hangat.

Semuanya hanya melongo melihat Gio yang seperti seorang ibu yang menyiapkan bekal sekolah anak nya. Aksi Gio yang seperti itu tidak luput dari godaan Jona.

"Ciiie.. kak Gio sweet sekali.." goda Jona tersenyum cengir, yang dibalas dengan tepukan di keningnya oleh Maya.

"Anak kecil tidak boleh ikut komentar.." ujar Maya santai.

Joana yang kaget langsung melotot kearah mamanya.

Nata keluar dari kamar nya dan segera mencari keberadaan Gio.

Nata melangkah ke ruang dapur dan melihat mama papanya masih di meja makan.

"Nata berangkat ya ma, pa.. tidak sempat sarapan.." keluh Nata cemberut.

"Siapa suruh bangun nya telat.. sudah sana berangkat.. Gio sudah di depan.." sahut mamanya cuek.

Nata segera meninggalkan dapurnya dan berjalan kearah luar. Gio yang sudah menunggu Nata tersenyum cerah melihat sang wanita keluar dari rumah.

"Berangkat sekarang ? Tanya Gio yang di balas anggukan pelan oleh Nata.

Selama perjalanan mereka bercerita banyak hal mulai yang serius sampai hal lucu yang membuat mereka tertawa bersama.

Sesampainya di tempat kerja, Nata segera turun dari motornya. Gio dengan sigap melepaskan helm dari kepala Nata. Saat Nata mau masuk ke dalam Gio menghentikan nya.

Nata yang kaget langsung berbalik

"Apa ? Tanya Nata pelan

"Kamu tidak sempat sarapan jadi aku membawakan nya sedikit.." ucap Gio menyerahkan paper bag yang berisi bekal sarapan. Nata tersenyum hangat dan melompat kepelukan gio.

'Terima kasih.." ucap Nata sambil memeluk Gio.

"Aaku takut nanti anak kita kelaparan lagi.." goda Gio yang di balas dengan cubitan halus di pinggang nya.

Gio meringis pelan dan meraih tangan Nata yang masih mencubitnya.

"Hentikan.." ucap Gio pelan,, atau kamu mau aku bawa pulang kembali..? Gio tersenyum nakal ke arah Nata.

"Dasar mesum.." muka Nata merona karena malu.

"Memang nya kamu memikirkan hal macam apa ? Gio menggoda Nata yang sudah seperti udang rebus.

"Aku tidak...

"Kalau tidak kenapa harus malu.." badan Gio bergetar karena menahan tawanya.

Nata yang kesal karena malu menghentak kan kakinya dan masuk kedalam meninggalkan Gio yang masih tertawa melihat tingkah lucu Nata.

Setelah memastikan Nata masuk kedalam, Gio kembali menghidupkan motor nya dan meninggalkan tempat kerja Nata.

Gio akan mencoba mencari pekerjaan baru untuk memulai kehidupan yang baru juga. Gio melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Saat melintasi sebuah jembatan tiba-tiba dari arah yang berlawan truk bermuatan berat melaju dengan kecepatan tinggi, truk tersebut terlihat oleng ke kanan dan ke kiri kemungkinan sopirnya mengemudi dalam keadaan mengantuk, sedangkan di depannya tidak jauh dari motor Gio juga ada satu mobil kecil yang datang dari arah berlawanan.

Braaaak... Bunyi benda keras yang saling bertabrakan. Gio dengan sekuat tenaga menginjak rem tapi karena kejadian nya yang terlalu cepat Gio tidak bisa menghentikan motornya dengan sempurna. Gio menabrak bagian belakang mobil yang sudah setengah hancur. Gio terjatuh dari motor dan melihat sekelilingnya yang penuh dengan serpihan kaca dan beberapa badan mobil yang hancur.

Gio memutar kepala nya dan melihat kedepan nya, Gio merasa pusing dan kepala sangat sakit melihat pemandangan yang ada di depannya. Sopir truk yang sudah penuh dengan darah yang terus mengalir serta penumpang yang tergeletak di jalan dengan luka yang mengerikan.

Gio seperti Dejavu, potongan- potongan kecil kecil hadir di ingatannya. Dia penuh dengan darah, mobil yang jatuh ke bawah jembatan, dia yang berusaha keluar dari mobil yang terseret air. Gio tidak bisa lagi mempertahankan kesadaran nya karena kepala nya yang terasa akan pecah dengan ingatan mengerikan. Pandangan Gio tiba-tiba jadi gelap dan dia kembali jatuh di aspal.

Polisi dan petugas ambulance sibuk mengevakuasi korban kecelakaan tersebut dan membawa mereka semua kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Gio yang tidak terluka terlalu parah hanya di beri perawatan ringan. Gio hanya mengalami luka gores akibat jatuh di aspal. Hanya saja Gio masih belum sadarkan diri karena masih ada trauma pasca kecelakaan yang sebelumnya.

Setelah mendapat perawatan Gio segera di pindahkan keruangan rawat inap.

****

Nata yang tiba-tiba merasakan dadanya sesak, perasaan takut, cemas bercampur aduk. Nata meraih botol minum dan segera menegaknya. Nata meremas dadanya dengan kuat. Perut Nata seperti di aduk- aduk dari dalam. Rasa mual dan pusing membuat Nata berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Nata membasuh wajah nya dan berkumur membersihkan mulut nya. Setelah nya Nata berusaha untuk berjalan keluar, langkah Nata sempoyongan, Nata berusaha menyeret langkah nya dengan berpegangan di dinding agar tidak terjatuh. Pandangan Nata mulai kabur dan berkunang kunang, rasa pusingnya semakin tidak bisa di tahan akhirnya Nata jatuh ke lantai.

Nata terbaring begitu saja di lantai tempat dia bekerja. Teman kerja Nata yang berpapasan dengan nya terkejut melihat Nata yang terbaring di lantai dengan dengan wajah pucat seperti kertas. Tubuh Nata basah oleh keringat.

"Tolong.. seseorang tolong bantu aku. Nata pingsan.." teriak gadis tersebut. Sehingga membuat yang lain nya berdatangan.

Mereka semua terkejut melihat kondisi Nata yang sudah tidak sadarkan diri. Di tambah lagi dengan wajah Nata yang pucat dan berkeringat banyak.

"Rumah sakit..cepat bawa Nata ke rumah sakit.." ucap manager Nata.

Teman laki- laki Nata langsung mengangkat Nata dan membawa nya ke mobil manager nya dan langsung di larikan ke rumah sakit.