NovelToon NovelToon
Tak Akan Ku Lepas

Tak Akan Ku Lepas

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

Kinan harus menerima pinangan dari lelaki yang tidak ia cintai begitu pula sebaliknya, perjodohan yang ia terima dengan maksud untuk menghindar dari sasaran cinta brutal dari seorang pemuda yang ternyata putra seorang konglomerat.

Bisa kah Kinan memilih salah satu pria di antara mereka, tunangan yang kini menginginkankelanjutan hubungannya menjadi pernikahan sah atau pemuda yang telah mencintainya tanpa syarat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Besan Andita

Kinan hanya diam mendengarkan Caca terus berceloteh bahagia setelah mendapat kiriman baju beberapa setel untuknya juga Raka dan Cesil, tak hanya baju,sepatu dan sendal cantik pun mereka dapatkan, Ares telah mengirimkan lewat anak buahnya untuk mengantar ke kediaman Kinan.

"Wah ..gaunnya pas di badan aku, flatshoes nya juga cocok, duh cantiknya..."

"Ibu juga sama Sil...memang calon kakak iparmu itu sangat perhatian dan teliti, semua pemberiannya pas di tubuh kita."

"Iya benar Bu..jas untukku juga sangat bagus dan nyaman di pakai, aku terlihat jauh lebih tampan"celoteh Raka sambil mematutkan diri di depan cermin.

"Kamu tidak coba gaunmu Kin?"

"Tidak usah Bu ..besok saja sekalian, aku sudah cape dan ngantuk."

"Ya udah sana tidur, ingat di hari pernikahan nanti kau harus terlihat cantik, jaga tidur dan makanmu jangan sampai nanti wajahmu layu dan kusam."

"Iya Bu..."

Caca tersenyum lega lalu mengirim pesan pada Alfin karena telah mengirimkan hadiah untuk mereka.

Kinan pun pergi ke kamarnya dengan langkah lesu tanpa semangat.

"Rencana apa yang sedang kau jalankan mas....setinggi apa aku akan kau lambungkan hingga nanti kau menghempaskanku ke dasar jurang paling dalam" rintih batin Kinan.

Semakin mendekati hari H, hati Kinan semakin kosong dan tak bersemangat, berbeda dengan ibunya yang hari ini sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke salon untuk mempercantik diri agar di acara esok bisa tampil paripurna.

"Mbak..kenapa Mbak Kinan tidak ke salon seperti ibu?"

"Tidak Ka...toh besok hanya acara slamatan saja, dan Mbak tak ada uang untuk ke salon, lagian kalau ada uang pun rasanya sayang...lebih baik untuk membeli keperluan yang lebih penting."

"T tapi ibu punya uang banyak lho mbak...dari Tuan yang kemarin datang ke sini, apa mbak Kinan tidak di kasih?"

Kinan menggeleng pelan, ia memang melihat kala calon mertuanya itu memberikan uang dalam jumlah yang banyak pada ibu tirinya untuk keperluan masak acara selamatan esok, tapi Kinan tidak meminta sepeserpun, biarlah ibu dan adik-adiknya yang menikmati.

Seharian Kinan hanya di rumah saja, ibunya yang melarang bepergian, pamali kalau calon pengantin masih pergi keluar rumah.

"Kin ..kamu tidak ke kebun teh?" pesan dari Arkhan membuatnya menghela nafas panjang, hanya pemuda itu yang selalu perhatian padanya meski ia tahu perasaan Arkhan tapi Kinan tetap menganggap sebagai adiknya tak lebih, entah apa nanti kalau pemuda itu tahu kalau esok ia akan menikah.

"Tidak Khan, lagi males..."

"Apa kau sakit?"

"Tidak.."Kinan tersenyum, Arkhan selalu cemas kalau sehari saja tidak melihatnya.

"Semoga kau mendapatkan gadis yang bisa menerimamu Khan, maafkan aku..."ucap Kinan lirih.

Berkali-kali Arkhan mengungkapkan perasaannya dan berkali-kali pula ia menolak dengan halus,Kinan tak mau jalinan persahabatan mereka rusak karena perasaan sementara.

Kinan sadar diri...jarak usia mereka terlalu jauh, dan di hatinya memang tak ada perasaan istimewa pada Arkhan.

Di tempat lain di sebuah teras rumah sederhana beberapa orang pemuda tengah berkumpul, ada yang bermain gitar dan ada pula yang bersenandung.

"Woy ...teman Lu kenapa tuh..muka kusam amat, kaya baju nggak kena setrikaan satu tahun" tanya Ujo pada Andy sambil menunjuk ke arah Arkhan dengan dagunya.

"Tau...lagi hancur..."

"Hancur...hancur hatiku..."

"Hancur ...hancur hatiku...."

Sambung beberapa pemuda lain kompak, merasa tersindir tapi Arkhan tetap acuh karena memang begitulah jika mereka sedang berkumpul.

"Lu nggak pulang Bro ..tadi gue lihat Nenek Iliana pergi di jemput mobil ayah Lu" cicit Andy.

"Nggak, males, paling urusan bisnis."

"Bang ...laper bang, nasinya udah habis" seorang bocah berumur sekitar sepuluh tahun keluar dari rumah dengan tangan memegang perutnya.

"Udah beli mie aja di warung mak Odah sono..."

"Ck ..lu adik di kasih makanan instant terus, nih Ri...beli nasi goreng atau sate aja ..jangan Mie" Arkhan menyodorkan selembar uang lima puluh ribu pada bocah kecil itu.

"Wah ..makasih Bang Arkhan....oiya beli berapa porsi bang? Abang mau juga?"

"Nggak ..buat Lu aja sendiri, abang Lu juga udah makan tadi di rumah Gue, kembaliannya buat Lu jajan."

"Oke abang ganteng, terima kasih banyak bang...semoga abang selalu di beri kesehatan dan apa yang abang cita-cita kan tercapai bang..."

"Aamiin..."jawab Arkhan cepat.

"Dih ..lu di sogok duit gocap doang do'a nya panjang banget, sama gue kagak pernah..."protes Andy yang tak di hiraukan Ari adiknya.

"Mungkin dia harus tahu apa cita-cita Gue, agar do'a nya lebih spesifik lagi"ujar Arkhan dengan senyum smirk.

"Memiliki bu Kinan ..itu kan cita-cita Lu? Dasar kampret..."sambar Andy.

Entah pukul berapa kumpukan pemuda itu membubarkan diri karena Arkhan pulang setelah hampir jam satu, beruntung rumah Andy tak jauh dari rumah nenek Iliana karena hanya membutuhkan waktu lima belas menit.

Dan pagi yang cerah pun datang, namun tak se cerah hati Kinan karena dua buah mobil sudah menunggunya untuk berangkat ke rumah Ares yang beberapa jam lagi Sah menjadi imamnya.

Wajah riang Caca, Raka dan Cesil tak se riang wajah Kinan, itu terlihat jelas oleh Alfin lewat kaca spion tengah, membuat pria itu bertanya-tanya dalam hati.Apakah Kinan merasa berat berpisah dari Arkhan, atau ada hal lain yang membuatnya bermuram durja.

Dua jam perjalanan sampailah mereka di sebuah bangunan rumah besar dan megah, tak henti keluarga kecil itu berdecak kagum melihat kediaman calon suami Kinan.Rumah yang biasanya mereka lihat di sinetron televisi kini berada tepat di depan mereka.

"Silahkan masuk Bu ..Non Kinan" sapa seorang pelayan membungkuk hormat.

Mereka pun masuk sambil tangan tak lepas saling berpegangan.

Kinan menelan ludah kasar karena rumah besar tersebut sudah di dekorasi sedemikian rupa untuk pesta malam nanti.

"Selama datang calon besan?perkenalkan saya ibunya Ares, Anindita" sapa seorang wanita cantik tinggi semampai.

Kinan menyalami dengan takzim, wajah cantik alami dengan hidung mancung serta mata indah berhias bulu mata lebat dan lentik.

Sungguh memang Ares perpaduan antara Dewa dan Anindita, namun bibir wanita itu tampak akrab dan sering ia lihat, namun entah siapa pemiliknya Kinan lupa.

1
Yeni Astriani
kpn mulai up lagi thor, ditunggu nich cerita selanjutnya
Christina Maharini
jangan berat2 kka thor konflik nya...
🤭
Christina Maharini
smg cpt ktm...konflik nya g berat2 ya
Christina Maharini
kasihan banget sm si arkhan,yakin pasti kak author bakal ksh jodoh yg spesial pake telur😂
Che Phun
aw aw aw 🤣🤣
Christina Maharini
wess.... ares ini yg datang
Christina Maharini
sp lagi tuh....
Christina Maharini
yahhh.... ini telat up ya kak
Christina Maharini
ares kena penyakit tuman....😂😂
Christina Maharini
nasib mereka di tangan author....🤭🤭
berdoa saja smg author berbaik hati sama mereka,semangat ares untuk mendapatkan hati kinan
Christina Maharini
nahhh...gmn sih kin
Christina Maharini
kuranggg thor....
Christina Maharini
klo sdh gini cm bs blg.... q syuka syuka syukaa thor... lope2 sekebon
Coki Mbo
sungguh sangat bagus,
Anonymous
Bagus, suka bacanya
Christina Maharini
lanjut kka.... semangat up nya
Christina Maharini
ky nya punggung si arkhan ya....
Christina Maharini
aq sdh mampir kak author.... sehat,sukses sllu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!