NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taman Kanak-kanak

Hari-hari yang menyapa kemarin, meninggalkan luka yang membuatnya di titik lubuk trauma paling dasar.

Tercambuk di masalah yang sama dengan orang yang berbeda.

Pikirannya yang selalu menilai setiap orang dengan pandangan positifnya, membuatnya mengusik peringatan negatif dari instingnya.

Dari trauma masa lalu, membuatnya kini menjadi pribadi yang tak bisa lagi percaya siapapun lagi.

Keluarga? Teman? Tak ada lagi kepingan kepercayaan tersisa untuk mereka.

***

"Meoww... meowww... meoww... . "

Kucing gembul itu lompat dari satu ranting ke ranting lain.

"Mami?"

"Hum? Kenapa, Al? "

"Meong! " jari telunjuk imutnya menunjuk ke arah depan, tapi pandangannya ke atas pohon. "Ke napa meong manjat pohon, Mami? " tanyanya dengan wajah polos. "Apa kalau manjat, meongnya nanti jadi monyet, hum? "

Vei duduk melutut, menyeimbangkan dengan tinggi balita kesayangannya. Tersenyum.

"Eh gimana, yah? Pertanyaan Alberto tiap hari selalu sederhana, tapi giliran mau ngejawab kog rada sulit, yah? " gumam Vei pelan.

"Kenapa, Mi? "

"Hum... bukan apa-apa, Al. " Vei menggeleng lembut.

"Al, kalau mau nunjuk ke atas, tanganmu harus ke atas juga, begini " Vei mengajari Alberto.

"Dan, jarinya begini, anakku. " Vei mengubah jari tengah itu, ke jari telunjuk.

'Hampir saja.' Ucap Vei mengelus dada.

Alberto yang berpikir dia menunjuk ke arah kucing di pohon, dengan jari telunjuknya. Rupanya salah tunjuk, malah menunjuk dengan jari tengah ke arah anak remaja yang sedang kencan di taman itu.

Dengan sabar Vei menjelaskan jawaban yang di tanyakan sangat anak.

Yang kadang juga Vei mendapat pertanyaan yang cukup membingungkan.

Matahari terbenam.

"Mami, besok aku TK-kan? "

"Iya, Alberto besok sudah masuk Tk. Apa Alberto senang? "

"Hum." Alberto mengangguk dengan mata berbinar. "Mami ikut kan, mami? "

"Tentu saja, tapi mami cuma temani Alberto sebentar saja, yah? "

"Kenapa begitu, mami? " ucapnya dengan nada manja. Namun tampak wajahnya seperti sudah dewasa menanggapi Vei.

"Karena anak yang sudah mau masuk TK, berarti dia sudah anak yang kuat dan pemberani! " Vei mengepal tangan dan berpose dengan tangan kuat. "Al kuat dan pemberani, kan? "

"Hu-um! Al anak kuat! Al anak pembelani! "

"Disana nanti Al bakal punya teman-teman yang baru, ada gurunya juga. Pokoknya Al pasti senang kalau sudah disana. "

"Benalkah, Mami? "

"Benar. Baiklah sudah saatnya jam tidur untuk kesayangan mami. " Vei menyalakan jam alarm di nakas di samping tempat tidur Alberto.

Alberto menarik selimut sampai ke dadanya.

"Baiklah, cerita apa yang Alberto mau dengar malam ini? "

"Panda! celita tentang panda, Mami. "

"Oooh Panda, yah? Baiklah! Pada suatu hari... . "

Vei menatap hangat wajah Alberto yang sudah terlelap dalam tidur.

"Mimpi yang indah, Alberto. " Satu kecupan sayang di kening Alberto.

"Tak terasa kamu sudah besar, nak. Perasaan baru kemarin kamu lahir. " Vei mengusap rambut lembut Alberto.

"Aku ingin kamu selalu bahagia, nak. Untuk itu mami akan selalu berjuang memastikan kebahagiaanmu."

"Sehat-sehat kita ya, nak. Baik-baik kita selalu yah? "

"Selamat tidur, anak- kuh! "

Vei pun menutup pintu kamar Alberto.

Pagi pun menyapa.

Begitu semangat dan senangnya Alberto bangun saat alarmnya berbunyi.

Alberto pun mematikan nada jam alarm.

"Selamat pagi, mami! "

"Selamat pagi, Al! "

"Al mau mandi sendiri saja. "

"Baik-baik lah! " jawab Vei, tetap ikut memantau.

"Mami, sampo-nya susah dibuka. "

"Baik, baiklah, sini mami buka. "

Meski dibilang mandi sendiri, namun anak sekecil itu masih kesulitan melakukan hal itu sendiri.

Vei terharu melihat Alberto kecil bersikap ingin mandiri di umurnya saat ini.

"Mami, nangis? Hussst... hussst... Mami jangan nangis, yah? "

"Tidak, mami ngak nangis. Mami terlalu senang melihat Al sudah mau masuk TK saja. "

Ujar Vei membantu mengancingkan seragam Alberto, yang sempat Alberto pasang namun, masih kesusahan memasukkan kancing-kancing pakaiannya.

"Hufffh... Huffffhhh... " Alberto meniup mata Vei bergantian, "Sembuh! Sembuh! " Ucap Alberto menghapus air mata Vei dengan tangannya yang mungil dan lembut.

"Huaaaaaaaaaah! Huaaaaaa! " Tangis Vei.

"Mami! Mami! kenapa? Mami! " Panik Alberto mendengar suara tangisan Vei.

"Huaaaa! Anak mami sudah dewasa saja! Huaaaaaa! "

Tangis dan rasa bahagia bercampur aduk dalam diri Vei.

"Yosssh... Yossssh... Al tetap anak mami, Al tetap selalu disini, mami! "

Alberto membalas memeluk leher Vei.

Yang kemarin Vei tampak dewasa menjelaskan tentang Taman Kanak-kanak pada Alberto.

Justru keadaan saat ini kebalikan dari yang ia duga.

Tisu lagi-lagi keluar untuk menghapus air mata harunya.

Hari pertama Alberto masuk Taman Kanak-kanak berjalan dengan baik.

***

Setelah selesai kontrak pernikahan dengan Peter.

Baik Vei, baik Peter tak lagi pernah ada komunikasi sama sekali.

Padahal saat perpisahan mereka saling mengatakan akan saling memberi kabar dan akan saling membantu kalau ada sesuatu yang perlu bantuan.

Tak di sangka persahabatan mereka pun juga ikut berakhir setelah semua itu.

Bagi orang yang benar-benar kaya sepertinya, uang bagai daun saja.

Peter dengan ringannya memberi kartu yang sudah mengatas namakan Vei. Entah sejak kapan dia mengurusnya. Namun, di pertemuan terakhir mereka, Peter sudah menyiapkan hadiah perpisahan mereka.

Dari Peter, Vei pun kini memiliki satu toko roti dan baru-baru ini telah berhasil membuka cafe juga.

Tidak ada yang mudah. Jatuh bangun dalam proses usaha sudah bukan hal baru yang dirasakan nya.

Namun, karena ada kebahagiaan yang harus dikejarnya, demi Alberto, berkali-kali gagal pun tak membuatnya menyerah dengan mudah.

Dan demi Alberto ia juga harus berjuang untuk menjadi ibu yang kuat, sehat dan bahagia.

Vei menyadari kalau kebahagiaannya adalah kebahagiaan Alberto, juga baginya kebahagiaan Alberto adalah kebahagiaannya.

Bus kuning pun berhenti.

Tampak Vei sudah menanti kedatangan Alberto untuk turun dari bus Taman Kanak-kanak itu.

"Al pulang, Mami! "

"Selamat datang, Al! "

Salam dan peluk pun menyambut hangat kepulangan Alberto.

Vei memandang Alberto yang membuka sepatu dan menaruhnya dengan rapi di rak sepatu dekat pintu.

Mengganti pakaian. Juga mencuci tangan sebelum makan siangnya.

Keduanya menikmati makan siang dengan tenang.

Vei menatap heran, "Al, bagaimana harimu di Taman Kanak-kanak? Apa menyenangkan, Al? "

Alberto menganggukkan kepala, tersenyum.

"Al, ada PR yang susah yah? atau ada teman yang nakal di sana, ehm? "

Alberto menggeleng, tidak.

Vei memanggil maid untuk membereskan meja makan.

Setelah makan siang, Vei mengajak Alberto ke ruang tengah.

"Al, punya masalah apa? Coba cerita sama mami mana tahu mami bisa bantu. " Ucap Vei.

Namun, wajah Alberto tampak masih menahan diri untuk bertanya.

"Apa Al naksir anak cewek Taman Kanak-kanak? Terus Al ditolak? " Tanya Vei serius. Sangat serius. "Masa ditolak, anak mami kan tampan begini! " Ucap Vei mencubit pelan pipi Alberto.

"Mami...! " Ucap Alberto manyun.

"He? Salah yah? " Vei terkekeh. "Jadi, kenapa dong, Al? "

"Teman-teman Al tadi celita libulan sama papi dan mami meleka."

Vei terkejut mendengar ucapan Alberto.

"Mami, apa Al punya papi juga? "

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!