Cipher Conquest: The Ascendancy

Surabaya merupakan kota yang ramai dengan kehidupan, akan tetapi di balik sisi gemerlapnya Surabaya juga menyembunyikan sisi lain yang lebih kelam di mana puluhan kelompok mafia kecil bertebaran di berbagai sudut kota dan memegang kendali atas dunia bawah tanah kota ini.

Masing-masing kelompok mafia kecil ini memiliki wilayahnya sendiri dan dipimpin oleh seorang pemimpin yang tangguh.

Persaingan sengit sering terjadi diantara mereka, sebab setiap kelompok berjuang untuk memperluas wilayah kekuasaannya, menimbulkan rivalitas yang intens.

Namun dalam permainan kekuasaan ini, beberapa kelompok lebih memilih untuk saling bergabung, menciptakan aliansi yang lebih kuat dalam segala aspek.

Dari kolaborasi strategis ini, muncul empat aliansi mafia terkuat dan yang paling dominan, masing-masing merupakan konsolidasi dari puluhan kelompok mafia kecil dalam dunia bawah kota Surabaya.

Keberadaan mereka mencerminkan karakteristik dan wilayah kekuasaan yang berbeda.

Mereka adalah Angin Timur, Harimau Selatan, Kegelapan Utara, dan Emas Barat.

...(Urutan dari yang terkuat)...

Angin Timur dikenal dengan kecepatan dan efisiensi dalam operasinya, menguasai bagian timur kota.

Harimau Selatan dikenal dengan kebrutalan dan kekuatan yang menakutkan, mendominasi wilayah selatan.

Kegelapan Utara yang misterius dan tak terlihat, mengendalikan wilayah utara dengan taktik yang licik dan tak terduga di balik bayang-bayang.

Emas Barat berfokus pada kekayaan dan perdagangan ilegal, menguasai wilayah barat kota.

Hubungan antara keempat kelompok mafia utama ini sangat buruk, dengan setiap kelompok secara konsisten berupaya untuk mengurangi pengaruh kelompok lainnya dalam perjuangan tanpa henti untuk supremasi.

Mereka mewakili pilar-pilar kekuatan dalam dunia kriminal Surabaya, dengan setiap wilayah memiliki cerita dan konfliknya sendiri.

...****************...

...(Pertemuan tertutup - Aliansi Angin Timur)...

Menghilangnya aliansi mafia dominan sekelas "Harimau Selatan" memicu "Angin Timur" (rival utama Harimau Selatan) untuk menggelar pertemuan tertutup.

Kegiatan ini dihadiri oleh delapan belas pemimpin dari berbagai kelompok kecil terkuat yang berada di bawah bendera Angin Timur.

Bagi aliansi mafia Angin Timur berita tentang lenyapnya Harimau Selatan sebenarnya merupakan kabar baik, mengingat kedua kubu tersebut memang berdiri di garis yang saling bertentangan.

Namun insiden misterius yang merenggut eksistensi Harimau Selatan dalam semalam juga menimbulkan kecemasan dalam diri mereka.

Harimau Selatan yang diakui sebagai aliansi mafia dengan kekuatan mendekati puncak, lenyap begitu saja tanpa jejak.

Hal ini memunculkan ketakutan tersendiri bagi Angin Timur, mereka berpikir ada kemungkinan bahwa mereka juga akan menjadi sasaran berikutnya dari kekuatan tak terlihat itu.

Dalam pertemuan itu, seorang wanita pemimpin kelompok mafia kecil yang dikenal dengan kecerdikannya bernama Estele berdiri memecah perdebatan yang tengah di lakukan oleh delapan belas pemimpin mafia lainnya.

Estele: "Kalian harus memahami bahwa insiden menghilangnya Harimau Selatan bukan sebuah kebetulan. Sehari sebelumnya mereka menyerang perusahaan SM Group."

Pria Hitam (salah satu pemimpin mafia): "SM Group? Mereka hanya bermain dengan teknologi. Bagaimana mungkin mereka terkait dengan lenyapnya Harimau Selatan?"

Estele (dengan nada yang tegas): "Jangan remehkan Haris Hartono. Dalam waktu dua tahun dia telah mengubah SM Group dari tepi kehancuran menjadi kekuatan yang mencengangkan. Aku yakin dia bukan hanya sekedar CEO biasa."

Kata-kata Estele memecah ruangan, memicu kembali perdebatan panas di antara mereka.

Estele: "Aku berencana untuk menjalin komunikasi dengan Haris Hartono."

Pria Bertato (salah satu pemimpin mafia): "Jangan mengganggu perusahaan legal di bawah naungan hukum! Konsekuensinya sulit diatasi jika SM Group tidak ada kaitannya dengan hal ini. Bagaiamana caramu menjelaskan pada orang-orang di pemerintahan?"

Estele: "Ini bukan seperti pemikiranmu, Aku akan menemui Haris dan bertanya kepadanya secara langsung sebagai orang biasa."

Pria Hitam: "Kami tidak akan mendukungmu apabila orang-orang pemerintahan bertindak."

Estele: "Aku hanya sekedar mencari informasi, bukan melakukan hal yang melanggar."

Ketegangan sejenak mereda, ruangan yang tadinya penuh dengan gemuruh suara perdebatan kini perlahan mulai tenang.

...****************...

...(Ruang kerja Alexander - Kota Surabaya)...

Semetara itu di sisi lain kota, kabar mengenai lenyapnya Harimau Selatan telah mencapai telinga Alexander. Rasa takut yang mendalam menyelimuti pikirannya.

Dalam keheningan ruang kerjanya ia duduk terpaku, pikiran dan jantungnya berpacu mencoba memahami skala kekuatan seperti apa yang bisa menyapu bersih aliansi mafia terbesar kedua di kota Surabaya itu tanpa meninggalkan bekas apapun.

Dengan kening berkerut dan tangan yang tak sengaja menggenggam erat pinggiran meja, Alexander merenung dalam ketidakpercayaan dan kekhawatiran.

Dia telah lama mengenal dunia bawah tanah Surabaya, kekuatan Harimau Selatan baginya sangatlah mendominasi.

Namun, lenyapnya Harimau Selatan ini adalah fenomena yang tidak pernah dia bayangkan.

Ini bukan sekedar kekalahan dalam pertempuran antara kekuasaan atau wilayah, ini adalah pembersihan total, sebuah kehancuran yang menyeluruh hingga ke akar-akarnya.

Tidak ada berita tentang pertarungan, tidak ada cerita tentang konflik besar, dan yang paling mengganggu pikirannya, tidak ada mayat atau saksi yang bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam keputusasaan dan rasa ingin tahu yang mendalam, dia menyadari bahwa dia harus bertindak cepat untuk mengungkap misteri ini.

Jika tidak, dia mungkin akan menjadi korban berikutnya dari kekuatan misterius yang telah menelan Harimau Selatan.

Pikirannya terpaku pada pertanyaan yang sama berulang-ulang: Siapakah di balik kekuatan ini? Dan lebih penting lagi, apakah ini ada hubungannya dengan SM Group?