Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput Mira.
Dodi menuju ke resepsionis untuk chek in kamar hotel, setelah mendapatkan kunci Dodi kemudian berjalan menuju kamar dengan di bantu bill boy hotel.
Sesampainya di kamar Dodi segera merebahkan tubuhnya ke kasur yang sangat nyaman itu. Akhirnya ia bisa merehatkan pikiran yang sedang kacau.
"datang ke kamar 127 lantai 3" isi pesan singkat Dodi yang tidak lain di tujukan untuk Rosa. Tidak lama pesan itu menunjukkan tanda telah di baca. Namun tidak ada balasan.
Dodi menaruh barang bawaannya di samping ranjang tempat tidur, kemudian ia pergi mandi karna seharian terkena terik matahari, apa lagi tadi sempat bersusah payah untuk mengganti ban mobil Raihan. Sungguh hari yang melelahkan.
Tidak lama setelah Dodi selesai mandi tiba-tiba ada suara ketukan dari luar kamarnya. Dodi yang saat itu hanya memakai handuk kecil untuk membalut tubuhnya itu pun hanya mengintip dari lubang kecil di pintu, ya sesuai dugaan Dodi, Rosa akan tetap datang menemui nya. Dodi membuka kan pintu untuk Rosa.
Mata Dodi tidak bisa luput memandang tubuh Rosa. Tubuh yang begitu cantik, kulit yang putih bersih dan tentu saja payudaranya begitu memukau. Kencan kali ini sepertinya menjadi kencan ter spesial, karna bagi Dodi ini adalah jatah mantan terakhir sebelum ia menikah.
Rosa merasa sangat percaya diri, ia mendapati Dodi yang dari tadi tidak berhenti memandangi nya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Rosa pun kemudian membelai lembut wajah Dodi dan memberi kode untuk segera melakukan hal itu.
Gaun merah ketat dengan belahan dada yang terbuka di tambah lipstik merah itu membuat Dodi sangat nafsu. Dodi langsung memegang wajah Rosa lalu mencumbunya dengan sangat buas. Mereka melakukan adu cium yang cukup lama.
Tangan Dodi tergesa-gesa melepas kan helai demi helai pakaian yang menempel di tubuh Rosa. Ia menjamah semua bagian tubuh Rosa. Tidak kalah buas Rosa pun melepaskan handuk yang membalut tubuh Dodi, membalas semua aksi Dodi. Permainan kali ini cukup memuaskan untuk Dodi.
Setelah selesai Dodi terlalu capek, ia sampai tertidur sangat pulas bahkan sebelum membersihkan badan. Rosa melihat Dodi yang tertidur nyenyak satu selimut dengannya membuat Rosa ingin mengabadikan momen itu. Rosa mengambil handphone dan melalukan mirror selfie, hanya terlihat punggung Dodi yang terdapat tanda lahir di sebelah kanan. Rosa hanya fokus untuk memperlihatkan bentuk tubuhnya saja, ia kemudian membuka instagram dan langsung memposting foto tersebut.
Tiba-tiba telepon milik Dodi berdering, ada panggilan telepon . Rosa kemudian mengambil handphone itu untuk melihat siapa yang telfon, nomor itu di beri nama "Mira ku". Rosa berfikir apa mungkin Dodi benar-benar sudah mempunyai wanita lain dan akan menikah.
Rosa tidak mengangkat telfon dari Mira, ia malah penasaran dengan isi tas dan koper milik Dodi. 'Kenapa Dodi membawa koper sebesar ini jika hanya untuk mengajakku bermalam di hotel ini, bahkan di kota yang sama. Mau kemana dia? ' Rosa bertanya di dalam hati.
Di dalam tas milik Dodi, Rosa menemukan kotak perhiasan. belum sampai membukanya Dodi terbangun, Dodi melihat Rosa yang tengah menggeledah tas miliknya
"apa yang kamu lakukan" Tanya Dodi marah
" eh ini tadi ada telepon masuk, cuma mau liat siapa yang telpon, nih cek aja sendiri" jawab Rosa ber alibi, Rosa menyodorkan hp Dodi
Dodi kemudian membuka hp nya dan mengecek siapa yang menghubungi nya, ternyata itu Mira. Dodi pun langsung panik.
"maaf sayang, aku lagi di perjalanan ini, gak tau kalau ada telfon" Dodi mengirin pesan kepada Mira, ia beralasan agar Mira tidak menghubungi nya sementara ini.
"yasudah, nanti kalau sudah sampai kabari ya. Hati-hati dijalan" Mira membalas pesan Dodi.
Dodi yang merasa lega itu pun segera memakai pakaian dan merapikan tempat tidur nya. Kemudian ia ngambil uang tunai dan memberikan nya kepada Rosa yang sedang bersolek di depan cermin.
"kali ini aku sangat puas, besok aku mau menikah. Jangan menghubungi ku kalau bukan aku yang duluan chat" ucap Dodi sambil memberikan uang.
Dodi benar-benar hanya menganggap Rosa pemuas nya saja. Pun sebaiknya Rosa menerima uang Dodi dan bisa menikmati tubuh nya, sudah cukup untuk Rosa tidak perlu sampai menikah kalau begini saja mereka sudah bisa saling memuaskan. Dan kalimat terakhir yang diucapkan Dodi itu tadi berarti kalau hubungan mereka belum benar-benar selesai. Dodi masih tetap akan menghubungi Rosa.
Dodi segera menyuruh Rosa untuk keluar kamar karna setelah ini Dodi akan video call dengan Mira, ia tidak ingin Mira curiga terhadap nya.
Dodi dan Mira pun melakukan video call.
"kamu lagi dimana, sepertinya itu bukan kamar mu" tanya Mira. Mira memang sering video call dengan Dodi selama mereka LDR jadi wajar saja kalau Mira hafal bentuk kamar Dodi.
"oh ini aku lagi di rumah nya Raihan, sohib ku yang aku ceritakan itu lo. Dia lagi sakit, aku tengokin dia" Dodi beralasan
"mana Raihan? Boleh aku bicara sama dia, buat ngucapin GWS aja"
" eh anu, itu. Si Raihan lagi di toilet, iyaa dia lagi di toilet barusan" Jawab Dodi yang terlihat panik.
"ya sudah. Titip salam saja kalau begitu. Oh ya telfonnya dilanjut besok ya. Besok aku harus bangun pagi, di toko lagi ngadain event jadi harus datang pagi buat siap-siap".
"terus pulang nya jam berapa?" tanya Dodi untuk memastikan besok ia bisa berhasil memberi kejutan Mira.
"aku pulang jam 2, Toko tutup lebih awal" jawab Mira
"baik lah, selamat malam sayang. I miss u" ucap Dodi dengan lirih manja nya
"semoga kita bisa segera bertemu ya, selamat malam juga"
Mereka pun mengakhiri telepon.
Dodi memang pandai memanipulasi, ia bisa bertingkah terlihat sangat mencintai Mira padahal ia baru saja tidur dengan wanita lain.
Keesokan pagi nya Dodi bangun dengan suara Alarm yang terus saja berbunyi. Sengaja ia setting berkali-kali agar tidak kesiangan menuju bandara. Dodi tidak ingin tiketnya hangus untuk kedua kali
...
Di tempat lain Mira juga sedang sibuk menyiapkan event di tokonya. Sedang ada bazar besar besar an. Mira menyiapkan semua properti untuk bazar.
Di tengah keramaian, Tiba-tiba ada seorang pria menepuk bahu Mira. Mira kemudian membalik badan untuk melihat orang itu. Ternyata dia adalah Riki.
Riki datang membawa kue lagi dan kali ini ada minuman dingin yang terlihat sangat segar. Mira menanyakan perihal kedatangan Riki.
"eh Riki. Ada apa? Mau beli apa?" tanya Mira
"ini aku bawakan sesuai pesanan kamu" jawab Riki
Mira terdiam sesaat, ia tidak paham dengan maksud perkataan Riki, pesanan apa yang ia maksud? Kapan aku memesannya?
"ini kue dan es teller. Buat di makan nanti ya, itu minumannya juga ada, biar kue nya gak nempel di tenggorokan" lanjut Riki
Mira baru menyadari nya, ternyata Riki benar-benar membawa kan apa yang di minta Anisa waktu itu. Padahal mereka hanya bercanda dan itu adalah kelakuan Anisa. Namun Mira tidak mengungkap kebenarannya.
"malah repot-repot. Aku waktu itu cuma bercanda. Nanti kamu jadi rugi kalau keseringan ngasih tester" ucap Mira
"nggak papa. Nggak ada rugi nya kalau ngasih kamu" jawab Riki sedikit menggoda Mira.
Mira kemudian menerima bingkisan dari Riki dan segera kembali ke stand bazar karna memang ia sedang sibuk. Riki melambaikan tangan kepada Mira dan Memberi kode untuk semangat. Mira hanya tersenyum.