Cinta memang seperti teka-teki, tak ada yang tahu dengan siapa kita bersama pada akhirnya.
Seperti Rian, ia sudah berjuang sedemikian rupa demi Salsha. Namun, jika bukan jodoh bisa apa?
Penasaran dengan kisah cinta Rian? yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resah
Minggu ini Rian hanya berbaring di atas tempat tidur, rasanya sungguh membosankan karena Salsha melarang dirinya untuk tidak datang ke rumah kontrakan hari ini. [Hari ini jangan dateng ke rumah ya, gunain waktu buat keluarga.]
Apa yang bisa Rian harapkan dari waktu liburnya untuk keluarga? kedua orangtuanya pasti sedang sibuk dan tak memikirkan dirinya. Rian menghembuskan nafasnya pelan, dia membalikkan tubuhnya menjadi menelungkup dan menggapai laptop yang semalam ia simpan di atas nakas. "Eh iya, si Dhea sibuk nggak ya?" gumam Rian lalu kembali meraih ponselnya dan mencari kontak Dhea.
[Dhe, Lo sibuk nggak? bosen gue.]
Setelah pesan itu terkirim, Rian langsung mengerutkan keningnya dalam, mengapa ia harus berpikir mengirimkan pesan pada Dhea disaat ia memiliki banyak teman seperti Agung, Abdul dan yang lainnya. Rian menggelengkan kepalanya pelan, mungkin saat ini ia merasa hanya Dhea yang memiliki nasib percintaan yang kurang mengenakan.
Tak lama, sebuah balasan dari Dhea muncul dan Rian pun dengan cepat membuka pesan tersebut. [Sibuk banget gue, keluarga dari Mama dateng ke Indo, ini baru mau jalan ke Bandara.]
Melihat jawaban seperti itu, Rian langsung berdecak pelan, ia pun langsung mencari grup bersama teman-temannya dan meminta untuk kumpul dari dari harus menghabiskan satu hari penuh di dalam kamar yang membosankan ini.
**
Dhea baru saja membalas pesan dari Rian, saat ia akan membuka pesan dari Andy terdengar ketukan dari dalam mobil. "Masuk, ayo kita berangkat sekarang, fokus terus ke HP kamu ya," ucap Mamanya dengan ketus.
Dhea hanya bisa cemberut dan dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu masuk ke dalam mobil, duduk di samping Mamanya. "Om Zainal nanti dateng nggak Mah? katanya bulan kemarin baru dapet kerjaan baru, nggak tau bisa dateng atau engga," ucap Dhea sambil menatap wajah Mama. Hatinya ingin sekali bermanja dengan Mama nya sendiri, namun rasanya seperti ada tembok tinggi yang memisahkan mereka, sikap dingin Mama seakan membuat Dhea tak berani terlalu dekat dan bersikap layaknya anak kecil.
"Nggak tau, Mama belum nanyain siapa aja yang dateng. Oh iya, Mama udah minta ijin sama kepala sekolah kalo kamu besok ada urusan keluarga dan nggak bisa dulu masuk sehari atau dua hari." Mama nya mulai menyalakan mesin mobil dan beberapa menit kemudian mobil mulai beranjak pergi. "Kamu nanti jangan nakal ya di depan keluarga, jangan bikin malu Mama. Sama itu, Andy jangan dateng jemput kamu ya, semuanya khawatir kamu masih sekolah udah pacaran, Mama udah bilang kamu putus sama Andy."
Dhea menarik nafasnya dalam, ia mengangguk patuh karena setiap keluarga datang memang seperti ini peringatan-peringatan yang diberikan Mamanya. "Iya Ma, lagian aku juga lagi berantem sama Andy, kayanya mau putus juga," jawab Dhea pelan. Masih terlalu bingung dengan perasaannya sendiri, namun jika dengan putusnya Dhea bersama Andy bisa membuat Mamanya sedikit senang ia pasti akan mencoba untuk melepaskan percintaannya saat ini. Jalan hidup masih panjang seperti yang dikatakan Rian, ia bisa mendapatkan kisah cinta lain yang mungkin saja jauh lebih baik dari apa yang sudah ia dapatkan bersama Andy.
Wajah Mama terlihat tersenyum, terlihat juga ia mengangguk depan senang. "Bagus lah, Mama lebih suka kamu jadi anak baik-baik, diem di rumah, fokus sama sekolah kamu. Nanti waktu kenaikan kelas Mama mau kamu masuk 3 besar kayak biasa ya, tahun kemarin nilai kamu anjlok Mama anggap itu karena pengaruh buruk Andy," ucap Mamanya.
Bukan jawaban yang diinginkan Dhea, ia berpikir jika Mama nya akan senang dan menghabiskan banyak waktu bersama Dhea, mengisi kesepian hari-hari Dhea selama ini. Namun sepertinya Mama tak pernah berpikir sejauh itu, ia hanya ingin Dhea menjadi sosok yang sempurna dalam nilai akademis dan penampilan. "Aku usahain ya Mah, maaf tahun kemarin aku buat mama kecewa," ucap Dhea. Padahal yang sebenarnya terjadi di tahun kemarin memanglah rencana Dhea yang ingin membuat sebuah berontakan kecil dalam hidupnya.
••
Guys jangan lupa like dan komen ya.